Judul Percobaan
: REAKSI-REAKSI KIMIA
II
Hari/Tanggal Percobaan
III
Selesai Percobaan
IV
Tujuan Percobaan
Tinjauan Pustaka
Dalam ilmu kimia, reaksi kimia suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil
reaksi terbentuk dari beberapa zat aslinya atau pereaksi. Reaksi kimia dapat bersifat
eksoterm dan ataupun endoterm. Reaksi eksoterm adalah perubahan kimia yang
disertai pengeluaran energi. Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai penyerapan
energi (Harry, 1994)
Reaksi kimia terdiri dari berbagai jenis, diantaranya:
1. Sintesis
Sintesis adalah dua reaktan atau lebih yang bereaksi menghasilkan satu produk
atau senyawa baru yang lebih kompleks.
2. Dekomposisi
Dekomposisi adalah sebuah senyawa yang lebih kompleks akan dipecah
menjadi senyawa yang lebih sederhana.
3. Penggantian Tunggal
Penggantian Tunggal adalah sebuah elemen tunggal menggantikan elemen
tunggal lainnya disuatu senyawa.
4. Penggantian Ganda
Penggantian Ganda adalah dua senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk
membentuk senyawa baru yang berbeda.
5. Oksidasi dan Reduksi (Redoks)
Redoks adalah reaksi yang terjadi melalui transfer elektron dari salah satu
senyawa atau disebut reduktor ke senyawa lainnya atau disebut oksidator.
6. Reaksi Asam Basa atau Netralisasi
Reaksi Asam Basa adalah reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah
molekul asam ke molekul basa.
7. Reaksi Pengendapan
Reaksi Pengendapan adalah reaksi antara zat-zat atau ion logam yang sukar
larut dalam air, sehingga terbentuklah endapan.
Suatu reaksi kimia disertai oleh terjadinya kejadian-kejadian fisis, seperti
perubahan warna, terbentuknya endapan, pelepasan gas, dan penyerapan energi serta
pelepasan energi (Adkins, 1999).
Ada beberapa jenis perubahan pada rekasi-reaksi kimia yaitu perubahan sifat,
perubahan susunan, dan perubahan energi. Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan
dengan menggunakan dengan rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut
yang dinamakan persamaan reaksi kimia (Adkins, 1999).
Hubungan antara zat yang terlibat dalam reaksi kimia dapat diperlihatkan
dalam persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia tidak sama dengan persamaan reaksi
matematika. Karena itu, ruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi kimia biasanya
dihubungkan tanda panah tunggal atau ganda. Cara penulisan persamaan reaksi kimia
atas kekebalan massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dengan demikian
jumlah atom yang bereaksi harus sama dengan jumlah atom zat hasil reaksi (Harrizal,
1995).
Dalam persamaan reaksi kimia terdapat tanda panah yang dibaca bereaksi
menjadi, huruf kecil dalam kurung menyatakan wujud zat yaitu (g) berarti gas, (l)
berarti liquid, (s) berarti solid, dan (aq) berarti aqueous (larutan dalam air), bilangan
yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi.
Pemberian koefisien reaksi sesuai dengan teori atom Dalton.
VI
Cara Kerja
Percobaan 1a
c
Berwarna Merah
Berwarna Ungu
Berwarna Hijau
Percobaan 1b
Dimasukkan dalam
tabung reaksi B
Ditambahkan 1 tetes indikator universal
Diamati perubahannya
Berwarna Ungu
Percobaan 2
Dibandingkan
Percobaan 3
Percobaan 4
1 ml BaCl2 0,1 M
1 ml BaCl2 0,1 M
Dimasukkan kedalam
tabung reaksi 4a
Ditambahkan 1 ml
K2CrO4 atau 1 M
Diamati perubahannya
Kuning, terdapat
endapan
- Dimasukkan kedalam
tabung reaksi 4b
- Ditambahkan 1 ml
K2CrO7
- Diamati Perubahannya
Jingga, terdapat
endapan
dibandingkan
VII
Hasil Pengamatan
1 ml BaCl2 0,1 M
- Dimasukkan
kedalam tabung
reaksi 4c
- Ditambahkan 1ml
K2CrO4 0,1 M
- Ditambahkan 1 ml
HCl 0,5 M
- Diamati Perubahan
warnanya
Kuning, terdapat
endapan
No
1
Keadaan Sebelum
A. Larutan HCl dan larutan NaOH
tidak berwarna
Keadaan Sesudah
Larutan HCl berubah menjadi warna merah
Larutan NaOH berubah menjadi warna
ungu
Setelah dicampurkan keduanya, warna nya
berubah menjadi hijau kebiruan
Larutan CH3COOH berubah menjadi
warna merah
Larutan NaOH berubah warna menjadi
warna ungu
Setelah dicampur keduanya, warna
berubah menjadi ungu muda
Setelah larutan ZnSO4 0,1 M ditambahkan
5 tetes NaOH terdapat endapan warna
putih Zn(OH)2
Setelah larutan ZnSO4 0,1 M ditambahkan
5 tetes NH4OH 0,5 M terdapat endapan
warna putih Zn(OH)2
Hasil : endapan putih Zn(OH)2 (+) yang
ditambahkan NH4OH
Kertas lakmus merah berubah menjadi
warna biru
Larutan CaCO3 + HCl yang dicampur
dengan Ba(OH)2 akan terbentuk endapan
putih (BaCO3) dan gelembung gas (CO2)
BaCl2 + K2CrO4 menghasilkan warna
kuning, terdapat endapan
BaCl2 + K2CrO7 menghasilkan warna
jingga, terdapat endapan
BaCl2 + K2CrO4 + HCl menghasilkan warna
kuning, terdapat endapan kemudian setelah
ditambahkan HCl endapan (-) dan warna
berubah menjadi jingga
VIII
NO
1
Reaksi
HCl(aq) + NaOH(aq)
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
CH3COONa(aq) + H2O(l)
ZnSO4(aq) + NaOH(aq)
NaSO4(aq) + Zn(OH)2(s)
ZnSO4(aq) + NH4OH(aq)
NH4SO4(aq) + Zn(OH)2(s)
BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)
BaCrO4(s) + KCl(aq)
BaCl2(aq) + K2CrO7(aq)
BaCrO2(s) + KCl(aq)
BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)
BaCrO4(s) + KCl(aq)
Kromat
BaCrO4(s) + H+
IX
Pembahasan
1. Percobaan I
Pada percobaan satu percampuran antara NaOH dan HCl terbentuk garam
NaCl yang seharusnya bewarna hijau. Hal ini dikarenakan tidak terjadi hidrolisis
sempurna,sehingga terbentuk garam NaCl yang mempunyai pH netral (7), sedangkan
pada reaksi antara NaOH dan CH3COOH tetap berwarna biru. Hal tersebut
disebabkan oleh reaksi tersebut terhidrolisis sebagian dan membentuk garam yang
sifatnya basa (pH > 7).
2. Percobaan II
Percobaan II berfungsi untuk mengidentifikasi endapan, yaitu dengan 2 tabung
yang pertama ZnSO4 ditambahkan NaOH hasil endapannya lebih banyak karena
NaOH merupakan basa kuat dan berbentuk gel . Endapan yang terbentuk adalah
Zn(OH)2 yang bersifat amfoter.
Sedangkan pada tabung II yang berisi ZnSO 4 yang ditambahkan NH4OH
endapan yang terbentuk lebih sedikit karena NH4OH merupakan basa lemah. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa endapan yang terbentuk lebih banyak jika ZnSO 4
direaksikan dengan basa kuat (NaOH).
3. Percobaan III
Tabung yang berisi 3 ml (NH 4)2SO4 0,5 M dan ditambahkan 2 ml NaOH 0,5
akan membentuk gas NH3. Setelah tabung reaksi ditutup dengan pipa pengalir, ujung
pipa dikenakan dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air, kertas lakmus
merah berubah menjadi berwarna biru. Hal ini disebabkan karena gas NH3 bersifat
basa. Hal ini sesuai dengan teori bahwa apabila gas NH3 berikatan dengan H2O yang
ada dikertas lakmus akan membentuk NH4OH yang bersifat basa dan dapat
membirukan kertas lakmus merah.
Sedangkan tabung reaksi II, tabung yang berisi 0,2 gram serbuk CaCO 3 dan 3
ml HCl 0,5 M seharusnya akan membentuk gas CO2.
4. Percobaan IV
Pada tabung reaksi I terbentuk endapan kuning yang menunjukkan larutan
tersebut mengandung CrO4. Endapan pada tabung reaksi I paling banyak daripada
tabung reaksi II dan III. Pada tabung reaksi II terbentuk endapan berwarna orange.
Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa larutan tersebut mengandung Cr2O7. Pada
tabung reaksi III terbentuk endapan berwarna orange, hal ini mengindikasikan bahwa
larutan tersebut mengandung. CrO4 mengoksidasi menjadi Cr2O7. Pada tabung reaksi
III, endapan yang terbentuk paling sedikit dibandingkan dengan tabung reaksi I dan II.
Hal tersebut dikarenakan ditambahkannya larutan HCl yang membantu proses
oksidasi Cr2O72- sehingga larutan yang terbentuk lebih banyak daripada endapannya.
X
Kesimpulan
1. Reaksi kimia terjadi ketika salah satu hal yang diamati yaitu: