Anda di halaman 1dari 20

I.

II.
III.
IV.

Judul Percobaan
: Reaksi-reaksi Kimia
Hari / Tanggal Percobaan
: Kamis, 20 November 2014 Pukul 07.00 WIB
Selesai Percobaan
: Kamis, 20 November 2014 Pukul 09.30 WIB
Tujuan Percobaan
:
Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi

V.

Tinjauan pustaka
Reaksi kimia merupakan proses dimana zat atau senyawa diubah menjadi
satu atau lebih senyawa baru. Senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut reaktan. Reaksi kimia biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan, reaksi kimia secara klasik melibatkan perubahan yang melibatkan
pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia walaupun
pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi
partikel-partikel erlementer seperti pada reaksi nuklir.
Dalam ilmu kimia, reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui
sifat-sifat kimia dari suatu/berbagai zat. Perubahan dalam reaksi kimia dapat
berupa perubahan warna, timbulnya panas, timbulnya gas, terjadinya endapan dan
sebagainya.
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu, hasil reaksi
terbentuk dari beberapa zat aslinya. Yang disebut pereaksi lambang-lambang yang
menyatakan suatu reaksi kimia disebut persamaan kimia. Dalam penulisan
persamaan reaksi diperlukan 3 langkah :
a) Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis hasilnya disebut sebuah
persamaan sebuta
Contoh
: Nitrogen oksida + oksigen
nitrogen dioksida
b) Persamaan kerangka kemudian dikesetimbangan yang menghasilkan
persamaan reaksi
Contoh
: 2NO + O2
2NO2

Jenis-Jenis Reaksi Kimia


Dalam membicarakan reaksi kimia diperlukan pengetahuan tentang
penggolongan reaksi kimia. Tiga jenis reaksi kimia yaitu reaksi pengendapan,
reaksi asam-basa (Tidak ada perubahan biloks), dan reaksi oksidasi-reduksi
(Terjadi perubahan biloks). Terjadinya reaksi kimia tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut :
a. Reaksi Penggabungan atau sintetis
Yaitu reaksi pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya, dimana
sebuah zat yang lebih kompleks dibentuk dari 2 atau lebih zat yang lebih
sederhana (baik unsur / senyawa).
Contoh : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
Fe(s) + Cl2(g) FeCl2(s)

b. Reaksi Penguraian
Yaitu dimana suatu zat diuraikan menjadi dua atau lebih zat-zat yang
lebih sederhana.
Contoh : CaCO3(s) + CaO(s) CO2(g)
c. Reaksi Penetralan
Yaitu apabila dua senyawa asam kuat dicampurkan.
Contoh : HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
d. Reaksi Penggantian atau Pertukaran Tunggal
Yaitu reaksi dimana sebuah unsur lain dalam sebuah senyawa
Contoh : Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2 + H2(g)
e. Reaksi Metasis atau Pertukaran Antar Senyawa
Yaitu perpindahan ganda dimana terjadi pertukaran antara dua reakasi.
Contoh
: AgNO3 (aq) + NaCl (aq)
AgCl (s) + NaNO3(aq)
Dalam contoh berikut ini NO3- dan Cl- ditukar antara Ag dan Clmembentuk AgCl yang tidak larut.
f. Reaksi Redoks
Yaitu suatu reaksi dimana terjadi perpindahan elektron sebelum dan
sesudah reaksi-reaksi tersebut merupakan jumlah dari dua setengah reaksi
oksidasi dan setengah reaksi reduksi.
g. Reaksi Pembakaran
Yaitu Suatu reaksi dimana suatu unsur / senyawa bergabung dengan
oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana
Contoh
: C3H8(g) + SO2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)

Ciri-Ciri Reaksi Kimia


1. Terjadi perubahan warna
2. Terjadi perubahan suhu
3. Terjadi pembentukan endapan
4. Terjadi pembentukan gas

Berdasarkan sifat berlangsungnya reaksi, reaksi kimia dapat dibedakan


menjadi dua yaitu :
a. Reaksi searah / tidak dapat balik
yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke produk atau ke kanan.
Pada reaksi ini, produksi tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat-zat
asalnya.
Contoh : NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
b. Reaksi dua arah / dapat balik
Yaitu reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan ke produk atau ke kanan
dengan laju reaksi ke kiri, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang.
Reaksinya diebut reaksi kesetimbangan dalam keadaan, jumlah reaktan dan

produk tidak harus sama, asalkan laju reaksi ke kiri dan ke kanan sama
besar.
Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis
suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun
kuantitatif, mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus
molekulnya menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu
satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat, rumus
empiris zat itu yang menyatakan jumlah minimal yang mungkin dalam
perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya.
Reaksi kimia dapat dipercepat dengan menggunakan katalis-katalis adalah
zat yang mengubah lintasan (mekanisme) suatu reaksi dan akan meningkatkan
laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi yang diperlukan agar reaksi dapat
berjalan. Katalis tidak ikut bereaksi ataupun berubah selama reaksi, sehingga
dapat digunakan kembali.
Senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung paling tidak satu ion
kompleks. Ion kompleks terdiri dari satu atom pusat ( central metal cation )
berupa logam transisi ataupun logam pada golongan utama, yang mengikat anion
atau molekul netral yang disebut ligan dengan ikatan koordinasi. Reaksi
pembentukan senyawa kompleks merupakan reaksi asam basa lewis, dengan
logam sebagai asam dan ligan sebagai basanya. Agar senyawa kompleks dapat
bermuatan netral, maka ion kompleks dari senyawa tersebut akan bergabung
dengan ion lain yang disebut counter ion. Jika ion kompleks bermuatan positif,
maka counter ion pasti akan bermuatan negative dan sebaliknya.
Reaksi pembentukan gas, pembentukan gas biasanya menunjukkan bahwa
reaksi sedang berlangsung. Reaksi pembentukan gas ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung udara. Jika reaksi berlangsung sebagai larutan, atau bau
yang tercium ataupun tampak asap yang keluar dari sebuah reaksi dan
mengembangnya suatu reaktan.
Contoh :
Pada proses pembuatan kue, penambahan soda kue menyebabkan adonan
kue jadi mengembang, soda kue menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan kue
mengembang.
Dalam percobaan ini digunakan kertas lakmus dan indikator universal,
untuk mengetahui larutan bersifat asam, basa, an netral pada lakmus.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Lautan yang bersifat asam, akan mengubah lakmus biru menjadi merah, dan
kertas lakmus merah tetap merah
2. Larutan yang bersifat netral, tidak mengubah lakmus merah atau lakmus biru

Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang


merupakan daerah transisi perubahan warna. Indikator yang berbeda sebagai
contoh, kertas lakmus akan berwarna merah pada pH < 7 dan berwarna biru
dengan pH > 7 pada larutan dengan pH = 7 warna lakmus menjadi kombinasi
antara warna merah dan biru. Sebuah indikator biasanya hanya menunjukkan
sebuah rentang pH tertentu dan tidak menunjukkan sebuah nilai pH yang pasti.
Karenanya diperlukan indikator lain untuk mempersempit rentang perkiraan pH
sampel yang diuji. Berikut ini adalah rentang pH dari beberapa indikator
universal.
Warna Indikator Universal pada Berbagai pH
pH
1
2
3
4
5
6
7

Warna Indikator Universal


Merah
Merah lebih muda
Merah muda
Merah jingga
Jingga
Kuning
Hijau

pH
8
9
10
11
12
13
14

Warna Indikator Universal


Biru
Biru muda
Ungu sangat muda
Ungu muda
Ungu tua
Ungu tua
Ungu tua

VI.

Alat dan Bahan


Alat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Kertas lakmus
Gelas kimia 100 ml
Pipet tetes
Erlenmeyer Buchner
Pembakar spirtus
Pipa pengalur bersumbat
Gelas ukur 25 ml

Bahan :
1. HCl
2. CH3COOH
3. NaOH
4. ZnSO4
5. NH4OH
6. BaCl2
7. Ba(OH)2
8. K2CrO4
9. K2Cr2O7
10. (NH4)2SO4
11. H2SO4 pekat
12. C12H22O11
13. Serbuk CaCO3
14. Indikator Universal

0.05M / 0.5M
0.05M
0.05M / 0.5M
0.1M
0.5M
0.1M
0.2M
0.1M
0.1M
0.5M

12 buah
1 buah
1 buah
1 buah
13 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah

VII.

Cara Kerja
1. Percobaan I

Tabung reaksi 1

Tabung reaksi 3
20 tetes HCl 0,05

20 tetes HCl 0,05

Ditambah 1
tetes indikator
universal
Perubahan warna

Perubahan warna

Diamati
Dicatat
perubahannya

Ditambah 1
tetes indikator
universal

Diamati
Dicatat
perubahannya

Dicampur
Diamati

Hasi

Tabung reaksi 2

20 tetes CH3COOH
0,05 M
Ditambah 1
tetes indikator
universal

20 tetes NaOH 0,05

Perubahan warna

Tabung reaksi 4

Ditambah 1
tetes indikator
universal

Perubahan warna
Diamati
Dicatat
perubahannya

Diamati
Dicatat
perubahannya

Hasi

Dicampur
Diamati

2. Percobaan II

Tabung reaksi 1

1 mL ZnSO4 0,1 M

1 mL ZnSO4 0,1 M

Tabung reaksi 2

Ditambah 5 tetes
NaOH sampai
terjadi perubahan

Warna endapan

Ditambah 5
tetes NH4OH

Warna endapan

Dibandingkan

Hasi

3. Percobaan III

Reaksi A

3 mL (NH4)2SO4 0,5 M

2 mL NaOH 0,5 M

Tabung ditutup dengan sumbat


berpipa mengalir
Ujung pipa kenakan pada kertas
lakmus merah yang telah dibasahi
air
Amati perubahan

Perubahan warna

Reaksi B

0,2 gram serbuk CaCO3

3 mL HCl 0,5 M

Ditutup segera dengan sumbat


berpipa mengalir
Ujung pipa dimasukkan kedalam
tabung yang telah diisi larutan
Ba(OH)2 2 mL

Gelembung dan endapan

4. Percobaan IV

Tabung reaksi 1

Tabung reaksi 2

1 mL
BaCl2 0,1

1 mL
BaCl2 0,1
Ditambah
K2CrO4 0,1 M
1 mL
Diamati
perubahannya

Warna endapan

Tabung reaksi 3
1 mL
BaCl2 0,1

Ditambah K2
Cr2O7M 0,1
M 1 mL
Diamati
perubahannya

Warna endapan

Dibandingkan

Ditambah
K2CrO4 0,1 M 1
mL
Ditambah HCl
0,5 M 1 mL

Warna endapan

VIII. Hasil Pengamatan


NO.
Perc
1.

Prosedur Percobaan

Hasil
Pengamatan
Sebelum :
*HCl 0,05 M
= tidak
berwarna
*NaOH 0,05
M = tidak
berwarna
Setelah :
*HCl 0,05 M
+ indikator =
merah muda
*NaOH +
indikator =
ungu
*NaOH +
HCl = hijau

Sebelum :
*CH3COOH
0,05 M =
tidak
berwarna
*NaOH 0,05
= tidak
berwarna
*Indikator =
hijau tua

Dugaan
/Reaksi
*Tabun
g reaksi
1 dan 3
HCl(aq
)+
NaOH(
aq)
NaCl(a
q)
+H2O(l
)
*Setela
h
ditetesi
indikat
or :
HCl =
berwar
na
merah
*Setela
h
dicamp
urkan =
larutan
berwar
na hijau
*Tabun
g eaksi
2 dan 4
CH3CO
OH(aq)
+
NaOH(
aq)
CH3CO
ONa(aq

Kesimpulan
Setelah
tabung 1
dan tabung
3 di
campurkan
hasilnya
sesuai
dengan
dugaan/reak
si dan
mengalami
perubahan
warna

Setelah
tabung 2
dan tabung
4 di
campurkan
hasilnya
sesuai
dengan
dugaan/reak
si dan

Setelah :
*CH3COOH
0,05 M +
indikator =
merah
*NaOH 0,05
M+
indikator =
ungu
*CH3COOH
+ NaOH =
larutan
berwarna
ungu

2.

Tabung reaksi 1

Tabung reaksi 2

Sebelum :
*ZnSO4 =
tidak
berwarna
*NaOH =
tidak
berwarna
Sesudah :
*Tabung
reaksi 1 =
terdapat
endapan
putih (+)
*Tabung
reaksi 2 =
terdapat
endapan
putih (++)
lebih banyak

)+
H2O(l)

mengalami
perubahan
warna

Setelah
ditetesi
indikat
or :
*CH3C
OOH =
berwar
na
merah
*NaOH
=
berwar
na ungu
*Setela
h
dicamp
urkan =
larutan
berwar
na ungu
Tabung
reaksi 1
:
*ZnSO4
(aq) +
NaOH(
aq)
Zn(OH
)2(s) +
Na2SO4
(aq)
=
terbent
uk
endapa
n putih
*(+)
NaOH
berlebi

Setelah
tabung 1
dan tabung
2 di
bandingkan
hasilnya
sesuai
dengan
dugaan/reak
si dan
mengalami
perubahan
(terdapat
endapan)

dari tabung 1
*Tabung
reaksi 1 =
endapan
hilanh
setelah
ditetesi
NaOH 130
tetes
*Tabung
reaksi 2 =
endapan
hilang
setelah
ditetesi
NH4OH 180
tetes

h
Zn(OH
)2(s) +
NaOH

Zn[(O
H)4]2(aq) +
Na+(aq)
+
H2O(l)
=
endapa
n
hilang
Tabung
reaksi 2
:
*ZnSO4
(aq) +
2NH4O
H(aq)

Zn(OH
)2(s) +
(NH4)2
SO4(aq)
=
terbent
uk
endapa
n putih
*Tabun
g2
terdapa
t
endapa
n putih
lebih
banyak
daripad
a

tabung
1
*(+)
NH4OH
berlebi
h
Zn(OH
)2(s) +
NH4OH

Zn[(O
H)4]2(aq) +
NH4+
(aq) +
H2O(l)
=
endapa
n
hilang
3.

Sebelum :
*(NH4)2SO4
= tidak
berwatna
*NaOH =
tidak
berwarna =
*Kertas
lakmus =
berwarna
merah
Sesudah :
Kertas
lakmus
berwarna
biru
Sebelum :
*HCl = tidak
berwarna
*Ba(OH)2 =

(NH4)2
SO4(aq)
+
2NaOH
(aq)
Na2SO4
(aq) +
NH3(g)
+
H2O(l)

Pada reaksi
A hasilnya
sesuai
dengan
dugaan/reak
si dan
mengalami
perubahan
warna pada
lakmus

*Kertas
lakmus
merah
beruba
h
menjad
i biru
*CaCO
3(s) +
2HCl(a
q)

Pada reaksi
B hasilnya
sesuai
dengan

tidak
berwarna
*Serbuk
CaCO3 =
berwarna
putih
Sesudah :
*Terdapat
gelembung
gas pada
tabung
Ba(OH)2
*Dalam
erlenmeyer
buchner
terdapat
endapan
putih BaCO3

4.

Tabung
reaksi 1
Sebelum :
*BaCl2 =
tidak
berwarna
*K2CrO4 =
berwarna
kuning
Sesudah :
Terdapat
endapan
berwarna
kuning muda
Tabung

CaCl2(a
q) +
H2O(g)
+
CO2(g)
*Ba(O
H)2(aq)
+
CO2(g)

BaCO3(
s) +
H2O(l)
*Terda
pat
endapa
n
BaCO3
berwar
na
putih
*Munc
ul
gelemb
ung
*Tabun
g reaksi
1:
BaCl2(a
q) +
K2CrO4
(aq)
BaCrO4
(s) +
2KCl(a
q)
=
Terdapa
t
endapa
n
BaCrO4

dugaan/reak
si dan
mengalami
perubahan
(terdapat
endapan
dan
gelembung)

Pada tabung
reaksi 1,2,
dan 3
hasilnya
sesuai
dengan
dugaan/reak
si dan
mengalami
perubahan
warna

reaksi 2
Sebelum :
*BaCl2 = tiak
berwarna
*K2Cr2O7 =
berwarna
jingga
Sesudah :
Terdapat
endapan
berwarna
jingga muda
Tabung
reaksi 3
Sebelum :
*BaCl2 =
tidak
berwarna
*K2CrO4 =
berwarna
kuning
*HCl = tidak
berwarna
*Sesudah
ditambah
K2CrO4 =
terdapat
endapan
berwarna
kuning
*Sesudah
ditambah
HCl =
Larutan
berwarna
jingga (--)

berwar
na
kuning
muda
*Tabun
g reaksi
2:
BaCl2(a
q) +
K2Cr2O
7(aq)
BaCr2O
7(s) +
2KCl(a
q)
=
Terdapa
t
endapa
n
BaCr2O
7

berwar
na
jingga
muda
*Tabun
g reaksi
3:
#
BaCl2(a
q) +
K2CrO4
(aq)
BaCrO4
(s) +
2KCl(a
q)
#
BaCrO4
(s) +

HCl(aq
)
Ba2+
(aq) +
CrO72(aq) +
H2O(l)

IX.

Analisis Data
Pada percobaan praktikum kimia tentang reaksi-reaksi kimia yang bertujuan
untuk mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi. Pada percobaan reaksi
asam basa pertama HCl yang ditetesi 1 tetes indicator universal maka warnanya
berubah menjadi merah muda. NaOH yang ditambahkan 1 tetes indicator
universal maka warnanya berubah menjadi ungu. Campuran dari HCl dan NaOH
tersebut menjadi hijau. Pada CH3COOH yang diitetesi 1 tetes indicator universal
maka warnanya berubah menjadi merah muda. Setelah dicampur dengan NaOH
yang telah ditetesi 1 tetes indicator universal maka berubah warna menjadi ungu
Pada percobaan kedua yaitu ZnSO4 yang ditambahkan dengan NaOH maka
terdapat endapan putih (+). Dan ZnSO4 yang ditambahkan dengan NH4OH juga
terdapat endapan putih (++) tetapi lebih banyak dibandingkan dengan ZnSO4 yang
ditambahkan NaOH. Pada tabung reaksi 1, endapan hilang setelah ditetesi NaOH
130 tetes. Sedangkan pada tabung reaksi 2 endapan hilang setelah ditetesi NH 4OH
180 tetes.
Pada percobaan yang ketiga yaitu (NH4)2SO4 yang ditambahkan dengan NaOH
dapat mengubah lakmus merah menjadi warna biru. Pada serbuk CaCO3 yang
ditambahkan HCl dan ditutup dengan pipa pengalir bersumbat yang dimasukkan
kedalam larutan Ba(OH)2 terdapat endapan berwarna putih BaCO3 dalam
erlenmeyer buchner dan terdapat gelembung pada tabung Ba(OH)2.
Pada percobaan keempat yaitu BaCl2 yang ditambahkan dengan K2CrO4
berubah warna menjadi kuning dan terdapat endapan (+), BaCl2 yang ditambahkan
dengan K2Cr2O7 berubah warna menjadi jingga muda dan terdapat endapan (+++).
Pada BaCl2 ditambahkan K2CrO4 dan HCl warnanya berubah menjadi jingga (--)
dan endapan (++). Setelah dibandingkan, tabung reaksi 1 endapannya lebih sedikit
daripada tabung reaksi 3. Dan tabung 3 endapannya lebih sedikit daripada tabung
2 (tabung reaksi 1 < tabung reaksi 3 < tabung reaksi 2).

X.

Pembahasan
Pada percobaan pertama kami memasukkan 20 tetes HCl 0,05 M ke dalam
tabung reaksi 1 dan 20 tetes CH3COOH 0,05 M kedalam tabung reaksi 2.
Kemudian masing-masing tabung ditetesi 1 tetes indikator universal. Pada tabung
1 berubah warna menjadi merah, hal ini menandakan HCl bersifat asam. Pada
tabung 2 berubah warna menjadi merah muda. Hal ini menandakan CH3COOH
bersifat asam. Kemudian 20 tetes NaOH 0,05 M dimasukkan kedalam tabung
reaksi 3 dan 4 dan masing-masing ditetesi 1 tetes indicator universal, sehingga
berubah warna menjadi ungu, karena NaOH bersifat basa kuat. Setelah itu tabung
1 dan 3 dicampurkan berubah warna menjadi hijau menandakan sifat netral karena
HCl merupakan asam kuat sedangkan NaOH basa kuat sehingga akan
menghasilkan campuran besifat netral. Sedangkan pada tabung ke 2 dan 4 setelah
dicampurkan berubah warna menjadi ungu. Hal ini disebabkan sifat basa pada
NaOH lebih dominan dari CH3COOH.
Pada percobaan kedua kami memasukkan 1 ml ZnSO 4 0,1 M kedalam tabung
reaksi 1 dan 2. Pada tabung reaksi 1 kami menambahkan 5 tetes NaOH 0,5 tetes
dan hasilnya terdapat endapan putih (+) sedangkan pada tabung reaksi 2 kami
menambahkan 5 tetes NH4OH 0,5 M dan hasilnya terdapat endapan putih (++).
Endapan yang terdapat dalam tabung reaksi 1 lebih sedikit dari endapan yang
terdapat dalam tabung 2. Hal ini disebabkan karena semakin rendah kelarutan
maka endapannnya semakin banyak. Begitu juga sebaliknya semakin besar
kelarutannya maka semakin sedikit endapannya (kelarutan NaOH > kelarutan
NH4OH). Selain itu NaOH termasuk basa kuat sedangkan NH 4OH termasuk basa
lemah. Pada tabung reaksi 1 endapan hilang setelah ditetesi NaOH 130 tetes.
Sedangkan pada tabung 2 endapan hilang setelah ditetesi NH4OH 180 tetes. Hal
ini dikarenakan pada tabung 1 terdapat endapan lebih sedikit daripada tabung
reaksi 2 sehingga membutuhkan tetesan NaOH lebih sedikit pula untuk
menghilagkan endapannya. Begitu juga dengan tabung reaksi 2 terdapat endapan
lebih banyak daripada tabung reaksi 1 sehingga membutuhkan tetesan NH4OH
lebih banyak pula untuk menghilagkan endapannya.
Pada percobaan ketiga kami memasukkan 3 ml (NH4)2SO4 0,5 M kedalam
tabung reaksi. Kemudian kami menambahkan 2 ml NaOH 0,5 M. Segera tabung
tersebut ditutup dengan sumbat berpipa pengalir dan ujung pipa pengalir
bersumbat dikenakan pada kertas lakmus merah yang dibasahi air. Sehingga kertas
lakmus merah berubah warna menjadi biru. Hal ini menandakan dalam reaksi
tersebut menghasilkan gas amoniak(NH3) yang bersifat basa. Fungsi air yang
membasahi lakmus adalah mengubah ammonium hidroksida menjadi gas
amoniak(NH3) dan uap air(H2O). Dalam percobaan ini terjadi reaksi
pembentukkan gas yang bersifat basa Pada percobaan selanjutnya kami
memasukkan 0,2 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi dan menambahkan 3
ml HCl 0,5 M. kemudian ditutup dengan sumbat berpipa pengalir dan ujung pipa

dimasukkan ke dalam tabung yang telah diisi 2 ml larutan Ba(OH) 2 0,2 M. Pada
reaksi tersebut terdapat gelembung gas CO2 pada tabung Ba(OH)2 dan terdapat
endapan putih BaCO3 dalam erlenmeyer buchner. Sedangkan pada percobaan yang
kedua terjadi reaksi penggantian(dekomposisi rangkap) dan reaksi pengendapan
yang ditandai dengan terdapat endapat putih BaCO3 dan penguraian H2CO3
menjadi CO2 dan H2O disebabkan H2CO3 tidak stabil sehingga terurai.
Pada percobaan keempat kami memasukkan 1 ml BaCl 2 0,1 M kedalam 3
tabung reaksi. Pada masing-masing tabung, kami memasukkan 1 ml K2CrO4 0,1
M pada tabung 1 terdapat endapan berwarna kuning muda (+), 1 ml K2Cr2O7 0,1
M pada tabung 2 terdapat endapan jingga (+++), kemudian 1 ml K2CrO4 0,1 M
dan 1 ml HCl 0,5 M pada tabung 3 sehingga terdapat endapan jingga (--). Jika
ketiga percobaan tersebut dibandigkan, tabung 1 endapannya lebih sedikit
daripada tabung 3. Dan tabung 3 endapannya lebih sedikit daripada tabug 2. Hal
ini disebabkan karena pada tabung 3, HCl digunakan untuk melarutkan endapan
sehingga endapan semakin berkurang dan digunakan untuk mengubah ion kromat
menjadi dikromat.

XI.

Kesimpulan
Pada percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa reaksi kimia
merupakan suatu proses,dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi terbentuk dari beberapa
zat aslinya yang disebut pereaksi.

Pada reaksi-reaksi kimia terjadi kejadian-kejadian fisis diantaranya:


1. Terjadi perubahan warna, misalnya pada percobaan reaksi asam basa,reaksi
pembentukan senyawa unsur transisi
2. Terjadinya pembentukan endapan, misalnya pada percobaan reaksi pembentukan
senyawa kompleks, reaksi pembentukan gas dan reaksi pembentukan unsur
senyawa kompleks. Larutan-larutan saat bereaksi ada yang membentuk endapan
banyak, ada juga yang sedikit.
3. Terjadinya pembentukan gas,misalnya pada percobaan reaksi pembentukan gas.
Pembentukan gas juga berpengaruh terhadap hasil reaksi misalnya mengubah
warna kertas lakmus dan mengeruhkan larutan lain.

XII.

Larutan asam maupun basa yang semula bening setelah ditetesi indikator akan
berwarna sesuai tingkat keasamannya (pH) dan menunjukkan apakah larutan
tersebut bersifat asam, basa, atau netral.
Jawaban Pertanyaan

Reaksi reaksi yang terjadi pada percobaan yang kami lakukan adalah sebagai
berikut :
1. a. HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
b. CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
2. a. ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) Zn(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
* Zn(OH)2(s) + 2NaOH Zn[(OH)4]2-(aq) + 2Na+(aq) + H2O(l)
b. ZnSO4(aq) + 2 NH4OH(aq) Zn(OH)2(s) + (NH4)2SO4(aq)
* Zn(OH)2(s) + NH4OH Zn[(OH)4]2-(aq) + NH4+(aq) + H2O(l)
3. a. (NH4)2SO4(aq) + 2 NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2NH3(g) + H2O (l)
b. * CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(g) + CO2(g)
* Ba(OH)2(aq) + CO2(g) BaCO3(s) + H2O(l)
4. a. BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) BaCrO4(s) + 2KCl(aq)
b. BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq) BaCrO7(s) + 2KCl(aq)
c. * BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) BaCrO4(s) + 2KCl(aq)
* BaCrO4(s) + HCl (aq) Ba2+(aq) + CrO72-(aq) + H2O(l)

XIII. Daftar Pustaka


Achmad Hiskia.2001.Wujud Zat dan Kesetimbangan Kimia.Bandung: Penerbit
PT.Citra Aditya Bakti
Astiani.2012.Jenis Reaksi Kimia.http//asriani.blogspot.com.2012/02/jenis-reaksikimia(diakses pada 18 November 2014)
Sugiarto,Bambang-dkk.2014.Kimia Dasar.Surabaya:Fakultas MIPA-Universitas
Negeri Surabaya
Tim kimia dasar.2014.Petunjuk Praktikum Kimia Umum.Surabaya:UNESA

Anda mungkin juga menyukai