a. Reaksi Kimia
Reaksi kimia merupakan sebuah transformasi atau perubahan di
dalam struktur molekul. Reaksi kimia adalah suatu proses alam
yang selalu menghasilkan antar bahan senyawa kimia. Zat-zat atau
senyawa yang bereaksi disebut reaktan atau pereaksi, sedangkan
zat atau senyawa baru yang dihasilkan disebut produk atau hasil
reaksi. Reaksi kimia biasanya dapat dikarakterisasikan dengan
perubahan kimiawi, sarta akan menghasilkan satu atau lebih
produk yang biasanya mempunyai ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara umum reaksi kimia tersebut melibatkan suatu
perubahan yang dapat melibatkan pergerakan suatu elektron di
dalam suatu pembentukan dan juga dalam pemutusan ikatan kimia,
walaupun pada dasarnya konsep umum dari reaksi kimia juga bisa
diterapkan pada perubahan partikel-partikel elementer seperti yang
ada pada reaksi nuklir.
Contoh :
Na(s) + 2H2O(l) → NaOH(aq) + H2(g)
3. Reaksi pertukaran
Kebanyakan dari jenis reaksi salah satu pereaksinya adalah
logam yang akan menggantikan ion lain dari logam. Logam
yang menggantikan harus lebih efektif dari logam yang
digantikan. Contoh :
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl(aq) + H2(g)
4. Reaksi netralisasi
Reaksi netralisasi terjadi pada suatu asam atau oksida asam
bereaksi dengan basa atau oksida basa membantuk garam
dan air. Contoh ;
- Asam + Basa → garam + air
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
- Oksida asam + oksida basa →garam
MgO(s) +SO3(s) → MgSO4(s)
5. Reaksi redoks (reduksi-oksidasi)
Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer electron dari
salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lain
(disebut oksidator). Dalam proses ini, senyawa yang akan
teroksidasi dan senyawa lain akan tereduksi. Oleh karena
itu disebut reduksi-oksidasi. Oksidasi sendiri memiliki arti
sebagai kenaikan bilangan oksidasi dan reduksi adalah
penurunan bilangan oksidasi. Contoh dari reaksi redoks :
Koefisien x X Vdiketahui
Vx =
koefisien diketahui
e) Hukum Avogadro
“Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada
temperatur dan tekanan yang sama, mengandung jumlah
molekul yang sama pula.”
Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan
menganggap partikel-partikel gas tidak sebagai atom-atom,
tetapi sebagai molekul-molekul. Perbandingan volume gas-
gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi jika diukur pada
temperatur dan tekanan yang sama akan sesuai dengan
perbandingan jumlah molekulnya, akan sama dengan
perbandingan koefisien reaksinya.
h. Asam-Basa
i. Teori asam-basa
Teori Arrhenius
- Asam : Zat yang dimasukkan ke dalam air
menghasilkan ion H+
- Basa : Zat yang dimasukkan ke dalam air
menghasilkan ion OH-
Teori Bronsted-Lowry
- Asam : Zat yang bertindak sebagai donor/
pemberi proton (H+)
- Basa : Zat yang bertindak sebagai akseptor/
penerima proton (H+)
Teori Lewis
- Asam : Zat yang bertindak sebagai akseptor/
penerima pasangan elektron
- Basa : Zat yang bertindak sebagai donor/
pemberi pasangan elektron
√
α = Ka Contoh asam lemah : HCN, HF, H3PO4.
Ma
Rumus penentu pH :
[H+] = √ Ka. Ma
pH = - log [H+]
Basa kuat
Mengalami ionisasi sempurna dalam air. Memiliki
derajat ionisasi (α =1 ). Contoh = NaOH, KOH,
LiOH. Rumus penentu pH :
[OH-] = b . Mb
Keterangan :
b = valensi basa (jumlah ion OH-)
Mb = molaritas basa
pOH = - log [OH-] → pH = 14 - pOH
Basa lemah
Mengalami ionisasi sebagian dalam air. Memiliki
derajat ionisasi 0 < α < 1. Rumus menentukan α :
√
α = Kb Contoh basa lemah : NH4OH, AgOH,
Mb
Fe(OH)2.
Rumus penentu pH :
[OH-] = √ Kb. Mb
pOH = - log [OH-] → pH = 14 – pOH
Bahan-bahan :
- HCl 0,05 M
- NaOH 0,05 M
- CH3COOH 0,05 M
- ZnSO4 0,1 M
- NaOH 0,5 M
- NH4OH 0,5 M
- NH4Cl
- Serbuk CaCO3
- HCL 0,5 M
- Ba(OH)2 0,2
- BaCl2 0,1 M
- K2CrO4 0,1 M
- K2Cr2O7 0,1 M
Diamati
Diamati
2. Reaksi Pembentukan
3. Reaksi Pembakaran
4. Reaksi Pengendapan
Diamati perubahannya
X. Diskusi
1. Reaksi Asam Basa dan Penetralan
Percobaan pertama memiliki tujuan untuk mengamati perubahn
yang terjadi pada reaksi asam basa dan penetralan dengan menggunaka
indikator universal yang diteteskan pada HCl, NaOH, dan CH₃COOH.
Perubahan warna terjadi pada penambahan indikator pada HCl menjadi
warna Pink muda, NaOH berwarna Ungu, dan CH₃COOH brawarna
Pink tua. Padahal dalam teori dijelaskan bahwa apabila HCL dan
CH₃COOH diberi indikator universal, maka warna Ping yang lebih pekat
adalah HCl. Karena HCl merupakan asam kuat. Hal ini dapat terjadi
pada percobaan ini dikarenakan adanya kemungkinan kerena pipet yang
digunakan berdiameter berbeda. Sehingga CH₃COOH yang terambil
lebih banyak dari pada HCl.
Ketika HCl dan NaOH yang sudah ditetesi indikator dicampurkan,
maka warna larutannya berwarna pink.padahal dalam teorinya apabila
HCl dan NaOH yang sudah ditetesi indikator universal dengan volume
dan konsentrasi yang sama dicapmurkan maka warna larutannya adalah
berwarna hijau. Artinya reaksi yang terjadi adalah membentuk larutan
menjadi netral. Dalam percobaan ini kemungkinan penyebab warna yang
dihasilkan menjadi pink karena diameter pipet untuk mengambil masig-
masing larutan berbeda yang menyebabkan HCL yang terambil lebih
banyak dari pada NaOH, meskipun jumlah tetesannya sama. Sehingga
larutannya cenderung asam.
Ketika CH₃COOH dan NaOH yang awalnya sudah diberi indikator
universal dicampur, maka warna yang dihasikan adalah warna ungu
pekat. Karena asam lemah dicampr basa kuat, maka hasilnya adalah basa
kuat. Sehingga larutan yang dibentuk bersifat basa yang ditandai dengan
warna ungu pekat..
2. Reaksi Pembentukan
Percobaan kedua memiliki tujuan untuk membandingkan endapan
yang terbentuk dari reaksi ZnSO₄ dengan NaOH dan ZnSO₄ dengan
NH₄OH. Percobaan ini diawali tabung reaksi A dan B masing-mmasing
dimasukkan ZnSO₄. Kemudian NaOH diteteskan pada kedua tabung
reaksi A dan NH₄OH diteteskan pda tabung reaksi B. Hal yang dapat
dibandingkan dan yang terjadi adalah endapan muncul lebih dulu pada
tabung reaksi A dari pada tabung reaksi B. Serta endapan lebih banyak
ditemukn pada tabung reaksi A daripada tabung reaksi B. semakin
tetesan NaOH ditambah pada tabung A, maka semakin menghilang
endapannya. Hal ini terjadi karena kesetimbangan bergeser karena
pengaruh konsentrasi NaOH yang bertambah.
3. Reaksi Pembakaran
Percobaan ketiga memiliki tujuan untuk mengamati perubahan
yang terjadi pada reaksi NH₄Cl dengan NaOH dan CaCO₃ dengan HCl
yang disalurkan pada larutan Ba(OH)₂. Percobaan ini diawali dengan
memsukkan NH₄Cl ke tabung reaksi X dan CaCO₃ ke tabung reaksi Y.
Ketika Tabung reaksi X ditambah 2 mL NaOH. Hal yang dapat diamati
adalah terbentuknya gas NH₃. Untuk mengetahui adanya gas yang
bersifat basa, kami menggunakan ketas lakmus merah yang telah
dibasahi dengan air dengan tujuan supaya gas yang terbantuk bisa
bereaksi dengan kertas lahhmus merah. Pertanda adanya gas bersifat
basa adalah dengan berubahnya kertas lakmus merah menjadi warna
biru.
Ketika tabung reaksi Y ditambah 5 mL HCl yang kemudian ditutup
dumbat pipa mengalir. Ujung pipanya dimasukkan ke dalam tabung
reaksi lain yang berisi larutan Ba(OH)₂. Hal yang dapat diamati adalah
dihasilkannya gas CO₂ yang ditandai dengan adanya gelembung pada
tabug reaksi yang berisi Ba(OH)₂ dan tabung reaksi yang berisi CaCO₃
dengan HCl, serta perubahan larutan Ba(OH)₂ dari tidak berwarna
menjadi keruh.
4. Reaksi Pengendapan
Percobaan keempat memiliki tujuan untuk mengamati perubahan
dan membandingkan reaksi pad BaCl₂ dengan K₂CrO₄, BaCl₂ dengan
K₂Cr₂O₇, dan reaksi BaCl₂ dengan HCl dan K₂CrO₄. Percobaan ini awali
dengan tabung reaksi 1, 2, dan 3 yang masing-masing dimasukkan
dengan BaCl₂. Warna dari BaCl₂ tidak berwarna, K₂CrO₄ berwarna
kuning, K₂CrO₇ berwarna merak, dan HCl tidak berwarna
Ketika tabung reaksi 1 ditambahkan 1 mL K₂CrO₄, larutannya
berubah warna menjadi kuning dan ditemukan adanya endapan. Ketika
tabung reaksi 2 ditambahkan dengan 1 mL K₂CrO₇, larutannya berubah
menjadi orange dan ditemukan adanya endapan berwarna putih. Ketika
tabung reaksi 3 ditambahkan 1 mL HCl dan 1 mL K₂CrO₄, larutannya
berubah warna menjadi orange (keruh) dan ditemukan adanya endapaan.
Adapun hsil dari reaksi ini adalah dikromat. Fungsi dari HCl dalam
reaksi ini adlah untuk merubah Kromat menjadi dikromat.
Apabila dibandinngkan, maka endapan yang terbentuk lebih
banyak yaitu di tabung reaksi 1.
XI. Simpulan
Dari beberapa percobaan yang kami lakukan dan berdasarkan hasil
pengamatan serta analisis kami, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
reaksi-reaksi kimia adalah suatu kejadian yang dapat merubah bentuk
dan sifat dari dua zat yang berbeda menjadi saatu atau dua zat yang
memiliki bentuk dan sifat yang berbedaa dari sebelumnya. Reaksi kimia
dipengaruhi oleh perbedaaan konsentrasi, volume, dan bentuk vase dari
zat yaitu vase cair, padat, maupun gas.reaksi-reaksi kimia yang dapat
kami temukan dalam percobaan kami yaitu reaksi asam basa, reaksi
penetralan, reaksi pembentukan, reaksi pembakaran, dan reaksi
pengendapan.
XII. Daftar Pustaka :