Anda di halaman 1dari 8

1.

2 Reaksi Kimia dan Reaksi dalam Larutan

1.2.1 Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, selalu dihasilkan zat baru dengan
komposisi dan sifat-sifat yang baru, sehingga sifat yang dimiliki reaktan berbeda dengan sifat
yang dimiliki produk. Reaksi kimia dituliskan dengan persamaan reaksi kimia.

Pereaksi (reaktan) - hasil reaksi (produk)

Persamaan reaksi menunjukkan dua hal, yaitu:


a. Kualitatif: persamaan reaksi menunjukkan rumus kimia peraksi dan hasil reaksi, serta
keadaan zat-zat yang beraksi.
b. Kuantitatif: persamaan reaksi menunjukkan hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi yang
terdapat dalam jumlah dan jenis atom yang setara.

Koefisien reaksi adalah angka yang menyatakan perbandingan jumlah atom atau molekul yang
terlibat dalam reaksi kimia.

Menurut hukum kekekalan massa oleh Lavoisier, “massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”. Atom-atom penyusun zat hanya disusun ulang tetapi tidak hilang.

1.2.2 Cara Menyetarakan Reaksi Kimia


1) Tulislah reaksi dengan kata-kata dan letakkan pereaksi di sisi kiri dan hasil reaksi di kanan
2) Tulislah persamaan reaksi dengan menggunakan rumus dan lambang
3) Setarakan atom dalam persamaan
4) Tambahkan koefisien yang dapat menyetarakan reaksi tersebut, penyetaraan tidak boleh
mengubah rumus yang sudah benar.

1.2.3 Ciri-Ciri Reaksi Kimia


1. Perubahan warna, merupakan salah satu petunjuk telah terbentuknya zat baru.
2. Perubahan suhu. Reaksi kimia umumnya disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi.
Bentuk energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa kalor, cahaya, atau listrik. Reaksi yang
melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi
endoterm.
3. Pembentukan endapan. Ketika mereaksikan dua larutan dalam tabung reaksi, kadang-kadang
terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padatan dan terpisah dari larutannya.
Padatan ini disebut dengan endapan (presipitat).
4. Pembentukan gas. Salah satu petunjuk bahwa telah terjadi reaksi kimia adalah dengan
dihasilkannya produk yang berwujud gas. Adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan
adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan.
1.2.4 Persamaan Ion dan Molekul

Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) →2NaOH(aq) + CaCO3(s)

Persamaan reaksi ini disebut persamaan molekuler sebab zat-zat yang bereaksi ditulis dalam
bentuk molekul. Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu melibatkan
ion-ion dalam larutan, padahal Ca(OH)2 dan Na2CO3 di dalam air berupa ion-ion. Ion-ion yang
terlibat dalam reaksi tersebut adalah ion Ca2+ dan ion OH– yang berasal dari Ca(OH)2, serta ion
Na+ dan ion CO32– yang berasal dari Na2CO3. Persamaan reaksi dalam bentuk ion ditulis sebagai
berikut.

2Na+(aq) + CO32–(aq) + Ca2+(aq) + 2OH–(aq)→ 2Na+(aq ) + 2OH–(aq) + CaCO3(s)

Persamaan ini dinamakan persamaan ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan ion-ion
dalam larutan . Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi persamaan ion adalah
sebagai berikut:

1. Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat ionik dalam
persamaan reaksi menggunakan fasa (aq) .
2. Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa. Ciri dalam persamaan
reaksi dinyatakan dengan fasa (s) .

Dalam persamaan ionik, ion-ion yang muncul di kedua ruas disebut ion spektator (ion penonton),
yaitu ion-ion yang tidak turut terlibat dalam reaksi kimia (tinjau ion-ion yang digarisbawahi!).
Ion-ion spektator dapat dihilangkan dari persamaan ion.

Sehingga persamaan dapat ditulis menjadi:

Ca2+(aq) + CO32–(aq) →CaCO3(s)

Persamaan ini dinamakan persamaan ion bersih. Dalam hal ini, ion OH– dan ion Na+ tergolong
ion-ion spektator.

1.2.5 Reaksi Pengendapan

Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di
dalam air. Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk mengetahui
kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai
zat. Perhatikanlah reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut.

3CaCl2 + 2Na3PO4 → Ca3(PO4)2 + 6NaCl

NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat sebagian
besar larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium. Oleh karena
itu, persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)

Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion bersih dari
reaksi dapat diperoleh.

3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq) → Ca3(PO4)2(s)

Reaksi Pembentukan Gas

Reaksi kimia dalam larutan, selain dapat membentuk endapan juga ada yang menghasilkan gas.
Misalnya, reaksi antara natrium dan asam klorida membentuk gas hidrogen. Persamaan
reaksinya:

Na(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2(g)

Beberapa reaksi yang menghasilkan gas:

1. Na2CO3(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)


2. Na2S(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2S(g)
3. Na2SO3(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g)

1.3 Termokimia

1.3.1 Hukum Termokimia

 Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
 Jumlah energi yang dimiliki sistem dinyatakan dengan energi dalam (E).
 Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0 sedangkan jika sistem membebaskan kalor, maka
E<0
 Hubungan antara energi dalam. kalor dan keda diumuskan dalam hukum termodinamika.
o ΔE = q + W

Keterangan:

ΔE = perubahan energi dalam

q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas sistem

q =+ jika sistem menyerap / menerima kalor

q = – jika sistem melepaskan kalor

w = jumlah kalor yang diterima/dRakukan sistem


w =+ jika sistem menerima kera

w = – jika sistem melakukan kerja

1.3.2 Sistem dan Lingkungan

 Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang di pelajari sifat-sifat dan perilakunya
(bagian dari alam semesta yang sedang jadi pusat perhatian). Sedangkan lingkungan
adalah segala sesuatu di luar sistem.
 Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa pertuakaran materi dan energi.

1.3.3 Reaksi Ekeoterm dan Endoterm

Tabel Perbedaan Reaksi Eksotem dan Endoterm

1.3.4 Entalpi Reaksi

Perubahan entalpi (ΔH) diukur pada keadaan standar yaitu perubahan entalpi diukur pada suhu
25°C dan tekanan 1 atm yang disebut dengan perubahan entalpi standar (Ho).

Persamaan reaksi yang mengikutsertakan H reaksi disebut persamaan termokimia, contohnya:

2 H2 + O2 → H2O

H= -404 kJ/mol

Artinya: 2 mol gas H2, bereaksi dengan 1 mol gas O2, menghasilkan 2 mol H2O dengan melepas
kalor sebesar 404 kl/mol.
1.3.5 Perubahan Entalpi Reaksi standar

1.3.5.1 Entalpi Pembentukan Standar (Hof)

Merupakan kalor reaksi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya pada keadaan standar.

H2 + 1/2 O2 → H2O

H= -285,8 kJ/mol

Artinya: 1 mol gas H2 bereaksi dengan 1/2 mol gas O2 menghasilkan 1 mol H2O dengan
melepas kalor sebesar 285,8 kJ/mol

1.3.5.2 Entalpi Penguraian Standar (Hod)

Merupakan kalor yang dilepaskan atau diserap pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsurnya pada keadaan standar. Contoh:

H2O → H2 + 1/2 O2
H = +285,8 kJ/mol

Artinya: Untuk menguraikan 1 mol H2O menjadi 1 mol gas H2 dan mol gas O2 dibutuhkan kalor
sebesar 285,8 kJ/mol.

1.3.5.3 Entalpi Pembakaran Standar (Hoc)

Merupakan kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar. Pada reaksi
pembakaran selalu dihasilkan gas CO2 dan H2O yang dikenal juga dengan pembakaran
sempurna.

Sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2O.

1.3.5.4 Entalpi Pelarutan Standar (Hos)

Merupakan kalor yang dilepaskan atau diserap pada pelarutan 1 mol senyawa pada keadaan
standar.

1.3.6 Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat yang mengukur kalor yang dilepas ataupun diserap sistem. Pada
kalorimeter tidak terjadi perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan sehingga berlaku:

Qreaksi = -(Qsistem + Qkalorimeter)


Jumlah kalor yang diserap (ditandai dengan suhu yang turun) atau dibebaskan (ditandai dengan
suhu naik) larutan dapat ditemukan dengan pengukur perubahan suhunya. Jumlah kalor yang
yang diserap atau dibebaskan dapat dirumuskan:

Q = m.c.ΔT

Keterangan:

Q = kalor yang diserap/dibebaskan (Joule)

m = massa zat (gr)

C = kalor jenis (J/groC)

Δt = perubahan suhu (t2 – t1) oC

1.3.7 Hukum Hess

“Kalor reaksi yang dibebaskan ataupun yang diserap tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi
tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi” Artinya perubahan entalpi suatu reaksi
tetap sama baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. Skema dari hukum Hess:

1.3.8 Entalpi Reaksi Berdasarkan Data Perubahan

pA+qB→rC+sD

ΔHreaksi = ΔHofhasil – ΔHof pereaksi

ΔHreaksi = (r.ΔHofC + s.ΔHofD) – (p.ΔHofA + q.ΔHofB)


1.3.9 Energi Ikatan

Energi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol senyawa dalam keadaan
gas menjadi atom atom gas. Secara Umum :

ΔHreaksi = ΔHofpereaksi – ΔHofhasil

https://bisakimia.com/2014/10/30/rangkuman-materi-termokimia/

http://www.chemistricks.com/2016/05/ringkasan-materi-kimia-tentang.html

http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/02/kesetimbangan-ion-dalam-larutan.html

Bacaan 5

Siapa yang tidak tahu kulkas, hampir semua memanfaatkannya untuk menyimpan makanan,
minuman dan lain-lain supaya lebih awet. Untuk penggunaan yang paling efisien,
kompertemenkulkas freezer harus sepenuhnya diisi dengan makanan.

(1) Apa dasar termokimia untuk rekomendasi ini? Jelaskan dan cari referensi mengenai hal
ini?
Energi panas ditransfer ke dalam lemari es untuk menjadi cairan dingin yang melewati
sebuah mesin evaporator. Lalu referigeran, yang sudah dibahas sebelumnya, menyerap
energi panas agar menjadi lebih hangat lalu akhirnya berubah bentuk menjadi gas. Gas
yang terbentuk sebelumnya, dialirkan melalui compressor agar cairan pendingin memiliki
temperatur yang lebih tinggi.
Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya mengalir melalui
kondensor, dimana terjadi transfer #energi panas ke kumparan pendingin kondensor.
Akhirnya, refrigeran tersebut kehilangan energi panasnya dan berubah menjadi energi
dingin kembali, serta mengalami peristiwa kondensasi menjadi cairan.
Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan tempat yang
memiliki ruangan untuk menyebarkan cairan keluar dalam rangka menurunkan suhu
menjadi lebih rendah. Cairan dingin hasil refrigeran tersebut kemudian mengalir kembali
ke evaporator. Selanjutnya siklus itu kembali berulang.
http://www.prinsipkerja.com/prinsip-kerja/prinsip-kerja-kulkas-lemari-es/
(2) Dimulai pada suhu yang sama, minuman teh dan kopi tetap panas lebih lama dalam
termos termal berbanding dengan sup ayam. Jelaskan mengapa demikian?
Karna pertukaran kalori pada kopi dan teh lebih merata dibandingkan dengan sup ayam dimana
jika didalam kopi atau susu merupakan campuran homogen sehingga ion-ion partikel yang ada
didalamnya tersebar secara merata dan pertukaran kalornya juga merata. Dilain sisi, sup ayam
merupakan campuran heterogen dengan ion-ion yang tersebar secara tidak merata sehingga
pertukaran kalor dari satu partikel ke yang lainnya juga tidak merata.

Definisi : Penerapan kalorimeter dalam kehidupan sehari-hari

Issue : Perpindahan kalor dalam kalorimeter

Anda mungkin juga menyukai