Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, selalu dihasilkan zat baru dengan
komposisi dan sifat-sifat yang baru, sehingga sifat yang dimiliki reaktan berbeda dengan sifat
yang dimiliki produk. Reaksi kimia dituliskan dengan persamaan reaksi kimia.
Koefisien reaksi adalah angka yang menyatakan perbandingan jumlah atom atau molekul yang
terlibat dalam reaksi kimia.
Menurut hukum kekekalan massa oleh Lavoisier, “massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”. Atom-atom penyusun zat hanya disusun ulang tetapi tidak hilang.
Persamaan reaksi ini disebut persamaan molekuler sebab zat-zat yang bereaksi ditulis dalam
bentuk molekul. Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu melibatkan
ion-ion dalam larutan, padahal Ca(OH)2 dan Na2CO3 di dalam air berupa ion-ion. Ion-ion yang
terlibat dalam reaksi tersebut adalah ion Ca2+ dan ion OH– yang berasal dari Ca(OH)2, serta ion
Na+ dan ion CO32– yang berasal dari Na2CO3. Persamaan reaksi dalam bentuk ion ditulis sebagai
berikut.
Persamaan ini dinamakan persamaan ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan ion-ion
dalam larutan . Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi persamaan ion adalah
sebagai berikut:
1. Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat ionik dalam
persamaan reaksi menggunakan fasa (aq) .
2. Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa. Ciri dalam persamaan
reaksi dinyatakan dengan fasa (s) .
Dalam persamaan ionik, ion-ion yang muncul di kedua ruas disebut ion spektator (ion penonton),
yaitu ion-ion yang tidak turut terlibat dalam reaksi kimia (tinjau ion-ion yang digarisbawahi!).
Ion-ion spektator dapat dihilangkan dari persamaan ion.
Persamaan ini dinamakan persamaan ion bersih. Dalam hal ini, ion OH– dan ion Na+ tergolong
ion-ion spektator.
Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di
dalam air. Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk mengetahui
kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai
zat. Perhatikanlah reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut.
NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat sebagian
besar larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium. Oleh karena
itu, persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)
Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion bersih dari
reaksi dapat diperoleh.
Reaksi kimia dalam larutan, selain dapat membentuk endapan juga ada yang menghasilkan gas.
Misalnya, reaksi antara natrium dan asam klorida membentuk gas hidrogen. Persamaan
reaksinya:
1.3 Termokimia
Azas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
Jumlah energi yang dimiliki sistem dinyatakan dengan energi dalam (E).
Jika sistem menyerap kalor, maka E > 0 sedangkan jika sistem membebaskan kalor, maka
E<0
Hubungan antara energi dalam. kalor dan keda diumuskan dalam hukum termodinamika.
o ΔE = q + W
Keterangan:
Sistem adalah sejumlah zat atau campuran yang di pelajari sifat-sifat dan perilakunya
(bagian dari alam semesta yang sedang jadi pusat perhatian). Sedangkan lingkungan
adalah segala sesuatu di luar sistem.
Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa pertuakaran materi dan energi.
Perubahan entalpi (ΔH) diukur pada keadaan standar yaitu perubahan entalpi diukur pada suhu
25°C dan tekanan 1 atm yang disebut dengan perubahan entalpi standar (Ho).
2 H2 + O2 → H2O
H= -404 kJ/mol
Artinya: 2 mol gas H2, bereaksi dengan 1 mol gas O2, menghasilkan 2 mol H2O dengan melepas
kalor sebesar 404 kl/mol.
1.3.5 Perubahan Entalpi Reaksi standar
Merupakan kalor reaksi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya pada keadaan standar.
H2 + 1/2 O2 → H2O
H= -285,8 kJ/mol
Artinya: 1 mol gas H2 bereaksi dengan 1/2 mol gas O2 menghasilkan 1 mol H2O dengan
melepas kalor sebesar 285,8 kJ/mol
Merupakan kalor yang dilepaskan atau diserap pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsurnya pada keadaan standar. Contoh:
H2O → H2 + 1/2 O2
H = +285,8 kJ/mol
Artinya: Untuk menguraikan 1 mol H2O menjadi 1 mol gas H2 dan mol gas O2 dibutuhkan kalor
sebesar 285,8 kJ/mol.
Merupakan kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar. Pada reaksi
pembakaran selalu dihasilkan gas CO2 dan H2O yang dikenal juga dengan pembakaran
sempurna.
Merupakan kalor yang dilepaskan atau diserap pada pelarutan 1 mol senyawa pada keadaan
standar.
1.3.6 Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang mengukur kalor yang dilepas ataupun diserap sistem. Pada
kalorimeter tidak terjadi perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan sehingga berlaku:
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
“Kalor reaksi yang dibebaskan ataupun yang diserap tidak tergantung pada jalannya reaksi tetapi
tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi” Artinya perubahan entalpi suatu reaksi
tetap sama baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. Skema dari hukum Hess:
pA+qB→rC+sD
Energi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol senyawa dalam keadaan
gas menjadi atom atom gas. Secara Umum :
https://bisakimia.com/2014/10/30/rangkuman-materi-termokimia/
http://www.chemistricks.com/2016/05/ringkasan-materi-kimia-tentang.html
http://materi-kimia-sma.blogspot.com/2013/02/kesetimbangan-ion-dalam-larutan.html
Bacaan 5
Siapa yang tidak tahu kulkas, hampir semua memanfaatkannya untuk menyimpan makanan,
minuman dan lain-lain supaya lebih awet. Untuk penggunaan yang paling efisien,
kompertemenkulkas freezer harus sepenuhnya diisi dengan makanan.
(1) Apa dasar termokimia untuk rekomendasi ini? Jelaskan dan cari referensi mengenai hal
ini?
Energi panas ditransfer ke dalam lemari es untuk menjadi cairan dingin yang melewati
sebuah mesin evaporator. Lalu referigeran, yang sudah dibahas sebelumnya, menyerap
energi panas agar menjadi lebih hangat lalu akhirnya berubah bentuk menjadi gas. Gas
yang terbentuk sebelumnya, dialirkan melalui compressor agar cairan pendingin memiliki
temperatur yang lebih tinggi.
Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya mengalir melalui
kondensor, dimana terjadi transfer #energi panas ke kumparan pendingin kondensor.
Akhirnya, refrigeran tersebut kehilangan energi panasnya dan berubah menjadi energi
dingin kembali, serta mengalami peristiwa kondensasi menjadi cairan.
Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan tempat yang
memiliki ruangan untuk menyebarkan cairan keluar dalam rangka menurunkan suhu
menjadi lebih rendah. Cairan dingin hasil refrigeran tersebut kemudian mengalir kembali
ke evaporator. Selanjutnya siklus itu kembali berulang.
http://www.prinsipkerja.com/prinsip-kerja/prinsip-kerja-kulkas-lemari-es/
(2) Dimulai pada suhu yang sama, minuman teh dan kopi tetap panas lebih lama dalam
termos termal berbanding dengan sup ayam. Jelaskan mengapa demikian?
Karna pertukaran kalori pada kopi dan teh lebih merata dibandingkan dengan sup ayam dimana
jika didalam kopi atau susu merupakan campuran homogen sehingga ion-ion partikel yang ada
didalamnya tersebar secara merata dan pertukaran kalornya juga merata. Dilain sisi, sup ayam
merupakan campuran heterogen dengan ion-ion yang tersebar secara tidak merata sehingga
pertukaran kalor dari satu partikel ke yang lainnya juga tidak merata.