OLEH :
RYANTO BUDIONO
STOIKIOMETRI
228,37 g 228,37 g
Hukum Perbandingan Tetap
(Proust, 1799) berbunyi :
Suatu senyawa murni selalu terdiri atas
unsur – unsur yang sama, yang
tergabung dalam perbandingan tertentu.
Contoh :
H2O mengandung H 11,19% & O 88,81%
H2O mengandung H 1 gram yang
bereaksi dengan O 8 gram.
CONTOH :
Catatan :
Massa ekivalen suatu unsur adalah massa
unsur tersebut yg bereaksi dgn 8,0 g oksi-
gen atau 1,0 g hidrogen.
Hukum Penyatuan Volume (Gay Lus-
sac, 1808), berbunyi :
Pada tekanan dan suhu yang sama, per-
bandingan volume volume gas pereaksi dan
gas hasil reaksi merupakan bilangan yang
bulat dan mudah.
Contoh :
1 N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
1 vol 3 vol 2 vol
150 ml hidrokarbon X (CaHb) bereaksi dgn
750 ml oksigen, & terbentuk CO2 450 ml,
H2O 450 ml dan sisa oksigen sebanyak 75
ml. Bagaimana rumus hidrokarbon X tsb ?
Oksigen yang bereaksi = 750 ml – 75 ml =
675 ml
X + O2 CO2 + H2O
150 675 450 450
1 4,5 3 3
2 9 6 6
Jadi reaksinya :
2 X + 9 O2 6 CO2 + 6 H2O
Jumlah atom :
C = 6
H = 12
Rumus : C6H12 = 2 X
Jadi X adalah C3H6
Hukum Avogadro (1811)
berbunyi :
Pada tekanan dan suhu yang sama,
volume yang sama dari semua gas
mengandung jumlah molekul yang
sama
C H O
0,72/12 0,18/1 0,48/16
0,06 0,18 0,03
2 6 1
Rumus empirisnya = C2H6O
Bagaimana rumus molekulnya, jika
Mr. senyawa tersebut = 92 ?
Rumus molekul :
(C2H6O)n = 92
(12 x 2 + 6 +16)n = 92
n = 2
Jadi rumus molekulnya : C4H12O2.
REAKSI KIMIA :
Persamaan reaksi menjelaskan seca-
ra kualitatif peristiwa yang terjadi, jika
du pereaksi atau lebih bergabung dan
secara kuantitatif menyatakan jumlah
zat yang bereaksi serta jumlah
produk reaksi.
Macam reaksi kimia :
reaksi sintesis, yaitu reaksi pemben-
tukan senyawa dari unsur unsurnya.
Contoh :
Fe (p) + Cl2 (g) FeCl2 (p)
reaksi metatesis, yaitu reaksi pertu-
karan antar senyawa.
Contoh :
K2SO4 + Pb(NO3)2 PbSO4 + 2 KNO3.
reaksi penetralan, yaitu reaksi antara zat
yang bersifat asam dan zat yang bersifat
basa.
Contoh :
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2.
reaksi redoks, yaitu reaksi yang melibat-
kan elektron.
Contoh :
FeS + 3 NO3- + 4 H+
3 NO + SO4= + Fe3+ + 2 H2O
Pereaksi Pembatas :
Dalam prakteknya, semua pereaksi tidak
semuanya dapat bereaksi. Salah satu
pereaksi habis bereaksi, sedangkan yang
lainnya berlebih. Pereaksi yang habis
bereaksi inilah yang disebut pereaksi
pembatas, karena membatasi kemung-
kinan reaksi itu terus berlangsung.
Jadi produk reaksi ditentukan oleh pe-
reaksi pembatas.
Contoh :
3 Ca(OH)2 + 2 H3PO4 Ca3(PO4)2 + 3 H2O
Tersedia :
2 mol 2 mol
Bila H3PO4 sebagai pereaksi pembatas,
maka Ca(OH)2 yang dibutuhkan = 3/2 x 2
mol = 3 mol, sedangkan yang tersedia
hanya 2 mol, berarti kurang 1 mol. Jadi
H3PO4 bukanlah pereaksi pembatas.
Bila Ca(OH)2 sebagai pereaksi pembatas,
maka H3PO4 yang dibutuhkan = 2/3 x 2
mol = 1,33 mol, sedangkan yang tersedia
2 mol, berarti ada kelebihan sebanyak
0,67 mol.
(suasana asam)
Cara Perubahan Bilangan Oksidasi :
tulis pereaksi dan hasil reaksi.
tandai unsur – unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
setarakan jumlah unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi diruas kiri
dan ruas kanan persamaan reaksi.
hitung jumlah berkurangnya dan bertam-
bahnya bilangan oksidasi.
samakan jumlah berkurangnya dan
bertambahnya bilangan oksidasi.
samakan jumlah muatan diruas kiri
dan diruas kanan dengan
menambahkan :
H+ bila larutan bersifat asam.
OH- bila larutan bersifat basa.
tambahkan H2O untuk menyamakan
jumlah atom H diruas kiri dan
diruas kanan.
Contoh :
(suasana asam)
EKIVALEN :
Dalam menyelesaikan soal soal
kimia perlu menuliskan
persamaan reaksi yang lengkap
untuk dapat menghitung kadar
zat yang bereaksi. Sedangkan
untuk menyelesaikan suatu
persamaan reaksi tidaklah
mudah. Untuk mengatasi hal
tersebut dipakailah besaran
ekivalen
Ekivalen ada beberapa macam, misalnya :
• Ekivalen Asam Basa, yaitu sejumlah
asam atau basa yang mempunyai
kemampuan dapat melepaskan H+ atau
OH-.
• Ekivalen Redoks, yaitu sejumlah zat
yang dapat menerima (oksidator) atau
melepaskan (redukstor) elektron yang
terlibat.
Dalam reaksi redoks,
jumlah elektron yang diterima = jumlah
elektron yang dilepaskan.
Jumlah ekivalen oksidator = jumlah
ekivalen reduktor.
Massa ekivalen oksidator = massa 1 mol
oksidator dibagi dengan jumlah elektron
yang diterima.
Massa ekivalen reduktor = massa 1 mol
reduktor dibagi dengan jumlah elektron
yang dilepaskan.
Contoh :
Hitung massa ekivalen V2O5 (Mr.
= 182), jika direduksi berturut
turut menjadi :
• VO2,
• V2 O 3 ,
• V, dan
• VO !
Jika MnO4– direduksi dalam larutan
netral produk reaksinya adalah MnO2.
Berapa ekivalen dalam 1 mol MnO4–
dlm reaksi tersebut ?