Anda di halaman 1dari 30

STOIKIOM

ETRI
Lecture :
Nani Suryani S.Si, M.Si
STOIKIOMETRI
Stoicheion
Stoikiometri (unsur)
(Yunani)
Metrain
(mengukur)

Jadi Stoikiometri berarti mengukur “unsur-unsur”.

•Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan


kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi
HUKUM DASAR KIMIA
Awal perkembangan ilmu kimia dimulai dengan proses
menemukan hukum, menyusun hipotesis, dan teori
untuk menjelaskan hukum.

HUKUM LAVOISIER
(hukum kekekalan massa)

Dalam suatu reaksi kimia, massa


zat sebelum dan sesudah reaksi
tidak berubah
Contoh
1. Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga.
Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalan
sempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga (II) sulfida sebanyak 95,5 gram.
Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier.
Jawab :
Persamaan Reaksi : Cu(s) + S(s) → CuS(s)

Massa sebelum reaksi Massa sesudah


reaksi
Belerang Tembaga tembaga (II) sulfida

32 gram 63,5 gram 95,5 gram

Massa total sebelum reaksi = 32 + 63,5 = 95,5 gram


Massa total setelah reaksi = 95,5 gram
Kesimpulan : Hukum Lavoiser berlaku karena massa zat sebelum dan
sesudah reaksi tetap
X
2. Dalam suatu cawan porselin direaksikan 130 gram tembaga dengan 64
gram belerang. Berapa gram tembaga (I) sulfida yang dihasilkan, jika
diketahui massa tembaga yang tidak bereaksi 3 gram.
Jawab :
Persamaan Reaksi : 2Cu (s) + S (s)  Cu2S (s)

Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi


Cu S Cu2S Zat sisa
130 g 64 g Xg 3g
Massa total sebelum reaksi = Massa total setelah reaksi
130 + 64 = x + 3
Jadi jumlah massa tembaga sulfida yang dihasilkan =
(130 + 64) – 3 = 191 gram
HUKUM PROUST (1799)
(hukum perbandingan tetap)

“Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat
lain selalu tetap”. Suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang
sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu.

Atau dengan kata lain, perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun molekul
senyawa adalah tetap.

Perbandingan massa C dan O dalam CO2 selalu 3 : 8


Perbandingan massa H dan O dalam H2O selalu 1 : 8
Perbandingan massa C , H dan O dalam asam cuka selalu 6 : 1 : 8
Dan lain sebagainya
X
Contoh
7 1. Pada percobaan pembuatan senyawa tembaga (II) sulfida,
tembaga dicampur dengan belerang kemudian
dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data
sebagai berikut
Massa Massa Perbandingan
Percobaan
Tembaga Belerang massa tembaga :
ke-
(gram) (gram) belerang
1 1,0 0,5 2 : 1
2 2,0 1,0 2 : 1
3 3,0 1,5 2 : 1
4 4,0 2,0 2 : 1
5 5,0 2,5 2 : 1
Kesimpulan:
Perbandingan massa tembaga dan belerang
yang membentuk tembaga (II) sulfida selalu 2 :
1
(memenuhi hukum Proust)
2. Air terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan
massa 1 : 8. Apabila tersedia 4,0 gram hidrogen, berapa gram
oksigen yang diperlukan agar seluruh hidrogen habis bereaksi
membentuk air?
Jawab :

Perbandingan massa hidrogen : oksigen = 1:8


Massa hidrogen = 4 gram

Massa oksigen =8/1 x4 = 32 gram

Jadi massa oksigen yang dibutuhkan adalah 32 gram.


HUKUM DALTON
(hukum perbandingan berganda)

“Apabila dua macam unsur membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka
perbandingan massa unsur yang mengikat sejumlah yang sama unsur yang
lain merupakan bilangan bulat dan sederhana.”

Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO, N2O3, NO2,, N2O5, maka
perbandingan unsur O yang diikat sejumlah sama unsur N adalah 2 : 3 : 4 :
5 (bulat dan sederhana)
Contoh
1. Unsur Nitrogen dan Oksigen dapat membentuk dua macam senyawa dengan data sebagai
berikut

Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen


I 28 gram 32 gram
II 28 gram 64 gram

Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton


Jawab :

Senyawa Perbandingan Massa Nitrogen : Massa Oksigen

I 28 : 32 = 7 : 8
II 28 : 64 = 7 : 16

Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat


sejumlah unsur nitrogen yang sama = 8 : 16 = 1:2
Perbandingan massa oksigen antara senyawa I dan senyawa II merupakan
bilangan bulat dan sederhana sehingga memenuhi hukum dalton
2. Unsur Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua
macam senyawa dengan data sebagai berikut

Senyawa Massa Karbon Massa Oksigen


CO 0,12 gram 0,16 gram
CO2 0,24 gram 0,64 gram

Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya


hukum Dalton
Jawab : Perbandingan Massa Karbon :
Senyawa
Massa Oksigen
CO 0,12 : 0,16 = 3 : 4
CO2 0,24 : 0,64 = 3 : 8
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah
unsur karbon yang sama = 4:8=1:2
Kesimpulan : Hukum dalton berlaku,
karena
perbandingan massa oksigen antara senyawa I
dan senyawa II merupakan bilangan bulat dan
sederhana
HUKUM GAY LUSSAC
(hukum perbandingan volume)

“Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang


sama, maka perbandingan volume gas yang
bereaksi dan hasil reaksi merupakan
bilangan bulat dan sederhana. “

Dalam reaksi kimia perbandingan volume gas


= perbandingan koefisien
Contoh

1. Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas


oksigen menghasilkan uap air. Berapa liter
gas oksigen yang diperlukan dan berapa liter
uap air yang dihasilkan apabila gas hidrogen
yang direaksikan sebanyak 12 liter.

Jawab :
Persamaan reaksi : 2H (g) + O (g)
2 2 → 2H2O(g)
Perbandingan volume: 2 1 2
Volume : 12 L 6L 12 L
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 6 L
sedangkan uap air yang dihasilkan 12 L
2. Pada temperatur dan tekanan yang sama
direaksikan 30 mL gas hidrogen dengan 10 mL
gas nitrogen menghasilkan gas amoniak.
Tentukan jumlah volume gas amoniak yang
terbentuk!

Jawab :
Persamaan reaksi : 3H2(g) + N2(g)  2NH3(g)

Perbandingan volume: 3 1 2
Volume : 30 mL 10 mL 20 mL

Jadi volume gas amoniak yang terbentuk 20 mL


3. Berapa volume gas belerang trioksida yang terbentuk
apabila 2 Liter gas belerang dioksida bereaksi
sempurna dengan gas oksigen?

Jawab :
Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g)

Perbandingan volume : 2 1 2
Volume : 2L 1L 2L

Jadi volume gas belerang trioksida yang terbentuk 2 L


KONSEP MOL
•Dalam mempelajari ilmu kimia perlu diketahui satuan
kuantitas yang berkaitan dengan jumlah atom, molekul, ion,
atau elektron dalam suatu cuplikan zat. Dalam satuan
Internasional (SI), satuan dasar dari kuantitas ini di sebut
mol.
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung
sejumlah besaran elementer (atom, molekul, dsb) sebanyak
atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop karbon-12
(12C). Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro
(dahulu disebut bilangan Avogadro) dengan lambang L
(dahulu N).

Besarnya tetapan Avogadro ditentukan secara eksperimen dan


harganya yang disetujui sesuai dengan skala karbon-12 untuk massa
atom relatif ialah:
L = (6,02245 ,000031) x 1023 partikel/mol
Jadi :
Dalam 1 mol besi terdapat 6,0220 x 1023 atom besi.
Dalam 1 molekul air mengandung 6,0220 x 1023 molekul air.
Dalam 1 mol ion natrium mengandung 6,0220 x 1023 ion natrium.
Dsb...
MASSA ATOM RELATIF
•Massa atom relatif dengan lambang Ar, adalah istilah modern
sebagai pengganti istilah massa atom.
•Dalton : hidrogen digunakan sebagai unsur standar mempunyai
atom paling ringan dan massanya ditentukan sebesar 1 satuan.
Demikian pula valensi, yang merupakan kemampuan suatu atom
untuk bergabung (bersenyawa) dengan atom lain, dan hidrogen
digunakan sebagai dasar skala.
Menurut definisi lama:
Massa 1atom unsur
Ar =
Massa 1 atom hidrogen
Sejak tahun 1961 ditetapkan isotop karbon-12 sebagai dasar
penentuan Ar.
Massa satu atom unsur
Ar =
1 / 12 massa sato atom karbon  12
**Para ahli memutuskan untuk menggunakan C–12
atau isotop 12C karena mempunyai kestabilan inti yang
inert dibanding atom lainnya.

Contoh:
Massa atom rata-rata oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada
massa atom karbon –12.
Maka: Ar O = 1,33 –> Ar C–12
= 1,33  x 12
= 15,96
MASSA MOLEKUL RELATIF, MASSA RUMUS
RELATIF, DAN MASSA MOLAR

•Massa molekul relatif dilambangkan dengan Mr, yang


dirumuskan:
Massa satu molekulsenyawa
Mr =
1 / 12 massa satu atom karbon  12

Mr suatu senyawa yang dinyatakan dalam gram adalah 1


mol senyawa. Delapan belas gram air adalah satu mol air
dan mengandung 6,02 x 1023 molekul.
Jadi Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah Ar
dari semua massa penyusunnya.

Mr = Jumlah Ar
Massa Atom Relatif (Ar)

Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar

Al 27 Au 197 K 39 O 16

Ba 137 P 31 Na 23 Mg 24

Br 80 F 19 Ca 40 N 14

Fe 56 H 1 C 12 Cu 63.5

S 32 I 127 Cl 35.5 Pb 207

Ag 108 Mn 55 Hg 201 Zn 65
Mr Senyawa AB = Ar A + Ar B
Contoh :
Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O)
= (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16)
= 46
Massa Molar
•Istilah massa molar mencakup massa molekul relatif, massa rumus
relatif, dan massa atom relatif.
Massa satu mol zat
Massa molar relatif =
1 / 12 Massa satu mol karbon  12

** Oleh karena massa molar relatif tidak mempunyai satuan,


maka sering digunakan massa molar**
•Besarnya massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa molekul
relatif zat yang dinyatakan dalam satuan gram per mol.
Misalnya:
Massa molar Al = 27,0 g mol-
Massa molar Ag = 108 g mol-
Massa molar NaOH = 40,0 g mol-
Massa molar HCl = 36,5 g mol-

•Jika kita mempunyai suatu zat sebanyak x gram dan massa molarnya
Mr (g mol-), maka jumlah mol, n dinyatakan dengan:

Mol = gr/BM
Contoh soal:
1. Hitung massa 0,2 mol atom
(a) Fosfor,

(b) magnesium

dengan Ar P = 31, dan Mg = 24 !

Jawab:
a. Massa atom Fosfor adalah 0,2 mol x 31 gram/mol =
6,2 gram
b. Massa atom Magnesium adalah 0,2 mol x 24
gram/mol = 4,8 gram
2. Hitung berapa mol atom yang terdapat dalam: a) 7,8 gram K, b) 108 gram Al, dan c) 4,8 gram S !
Jawab:
massa
Jumlah mol =
massa molar
7,8gram
a. Jumlah mol K =  0,2 mol
39gram / mol
108gram
b. Jumlah mol Al =  4 mol
27gram / mol
4,8gram
c. Jumlah mol S =  0,15 mol
32 gram / mol
Penerapan Konsep Mol
a. Pada gas
Persamaan gas ideal yang terkenal adalah pV = nRT. Dengan R
adalah tetapan gas untuk semua gas dan n adalah jumlah mol
gas. Pada tekanan standar, 1 atm (101,324 kPa) dan suhu 273 K
(STP), satu mol gas menempati volume 22,414 liter. Atau secara
sederhana digunakan 22,4 liter.
b. Pada Larutan
Larutan 1 M (molar) adalah larutan yang mengandung 1 mol
zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Molaritas = mol/L = mmol/mL
Atau

Atau Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah volume
larutan dapat dinyata-kan dengan: Jumlah mol = M x V.
Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr
pelarut
m = n /kg pelarut
Atau
Contoh :
Sebanyak 98 gr H2SO4 dilarutkan dalam 500 ml larutan,jika diketahui
(Ar H=1, S=32, O=16) dan berat jenis larutan 1,1 gr/ml. Hitung :
A . Molaritas (M)
B.Molalitas (m)

Jawab:
Langkah pertama kita harus mencari gr pelarut, dengan cara gr
larutan dikurang dengan gr zat terlarut.
Cara untuk mencari gr larutan :
Latihan Soal
1. Dalam 245 gram H3PO4, hitung :
a. Jumlah mol H3PO4
b. Jumlah mol setiap unsur
c. Jumlah atom setiap unsur

2. Suatu gas sebanyak 11,09 gram menempati 5,60 liter pada STP. Hitung massa
molar

3. a. Hitung kemolaran larutan yang mengandung 24,5 gram H2SO4 dalam 2,0 liter
larutan !
b. Hitung berapa gram H2SO4 yang terdapat dalam 0,25 liter 0,5 M ! Mr = 98

Anda mungkin juga menyukai