Anda di halaman 1dari 30

STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI

Stoicheion (unsur)

Stoikiometri
(Yunani)
Metrain (mengukur)

Jadi Stoikiometri berarti mengukur “unsur-unsur”.

Stoikiometri adalah perhitungan kimia


yang menyangkut hubungan
kuantitatif zat yang terlibat dalam
reaksi.
HUKUM DASAR KIMIA
Awal perkembangan ilmu kimia dimulai dengan proses menemukan
hukum, menyusun hipotesis, dan teori untuk menjelaskan hukum.

HUKUM LAVOISIER
(hukum kekekalan massa)

Dalam suatu reaksi kimia,


massa zat sebelum dan
sesudah reaksi tidak
berubah
3
Contoh
1. Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga.
Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalan
sempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga (II) sulfida sebanyak 95,5 gram.
Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier.

Persamaan Reaksi : Cu(s) + S(s) → CuS(s)


Massa sebelum reaksi Massa sesudah
reaksi
Belerang Tembaga tembaga (II) sulfida
32 gram 63,5 gram 95,5 gram

Massa total sebelum reaksi = 32 + 63,5 = 95,5 gram


Massa total setelah reaksi = 95,5 gram
Kesimpulan : Hukum Lavoiser berlaku karena massa zat sebelum dan
sesudah reaksi tetap
4
X

2. Dalam suatu cawan porselin direaksikan 130 gram tembaga dengan 64


gram belerang. Berapa gram tembaga (I) sulfida yang dihasilkan, jika
diketahui massa tembaga yang tidak bereaksi 3 gram.
Jawab :
Persamaan Reaksi : 2Cu (s) + S (s) → Cu2S (s)
Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi
Cu S Cu2S Zat sisa
130 g 64 g Xg 3g
Massa total sebelum reaksi = Massa total setelah reaksi
= 130 + 64 = x + 3
Jadi jumlah massa tembaga sulfida yang dihasilkan
= (130 + 64) – 3 = 191 gram
5
HUKUM PROUST (1799)
(hukum perbandingan tetap)

“Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah
tertentu zat lain selalu tetap”. Suatu senyawa murni selalu terdiri atas
unsur-unsur yang sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu.

Atau dengan kata lain, perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun


molekul senyawa adalah tetap.

Perbandingan massa C dan O dalam CO2 selalu 3 : 8


Perbandingan massa H dan O dalam H2O selalu 1 : 8
Perbandingan massa C , H dan O dalam asam cuka selalu 6 : 1 : 8
Dan lain sebagainya
6
Contoh
1. Pada percobaan pembuatan senyawa tembaga (II)
sulfida, tembaga dicampur dengan belerang
kemudian dipanaskan. Dari hasil pengamatan
diperoleh data sebagai berikut
Massa Massa Perbandingan
Percobaan
Tembaga Belerang massa tembaga :
ke-
(gram) (gram) belerang
1 1,0 0,5 2 : 1
2 2,0 1,0 2 : 1
3 3,0 1,5 2 : 1
4 4,0 2,0 2 : 1
5 5,0 2,5 2 : 1
Kesimpulan:
Perbandingan massa tembaga dan belerang yang membentuk
tembaga (II) sulfida selalu 2 : 1 (memenuhi hukum Proust)
7
2. Air terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan
massa 1 : 8. Apabila tersedia 4,0 gram hidrogen, berapa gram oksigen
yang diperlukan agar seluruh hidrogen habis bereaksi membentuk air?

Jawab :

Perbandingan massa hidrogen : oksigen = 1:8


Massa hidrogen = 4 gram

Massa oksigen =8/1 x4 = 32 gram

Jadi massa oksigen yang dibutuhkan adalah 32 gram.

8
HUKUM DALTON
(hukum perbandingan berganda)

“Apabila dua macam unsur membentuk lebih dari satu jenis


senyawa, maka perbandingan massa unsur yang mengikat
sejumlah yang sama unsur yang lain merupakan bilangan bulat
dan sederhana.”

Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO, N2O3, NO2,,


N2O5, maka perbandingan unsur O yang diikat sejumlah
sama unsur N adalah 2 : 3 : 4 : 5 (bulat dan sederhana)

9
Contoh
1. Unsur Nitrogen dan Oksigen dapat membentuk dua macam senyawa dengan data sebagai berikut

Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen


I 28 gram 32 gram
II 28 gram 64 gram
Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton

Jawab :
Senyawa Perbandingan Massa Nitrogen : Massa Oksigen
I 28 : 32 = 7 : 8
II 28 : 64 = 7 : 16
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah unsur nitrogen yang sama =
8 : 16 = 1:2

Perbandingan massa oksigen antara senyawa I dan senyawa II merupakan bilangan


bulat dan sederhana sehingga memenuhi hukum dalton
10
2. Unsur Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua
macam senyawa dengan data sebagai berikut

Senyawa Massa Karbon Massa Oksigen


CO 0,12 gram 0,16 gram
CO2 0,24 gram 0,64 gram

Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya


hukum Dalton
Jawab :
Perbandingan Massa Karbon :
Senyawa
Massa Oksigen
CO 0,12 : 0,16 = 3 : 4
CO2 0,24 : 0,64 = 3 : 8
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah
unsur karbon yang sama = 4 : 8 = 1 : 2

Hukum dalton berlaku, karena perbandingan massa oksigen antara senyawa I


dan senyawa II merupakan bilangan bulat dan sederhana
11
HUKUM GAY LUSSAC
(hukum perbandingan volume)

“Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang


sama, maka perbandingan volume gas yang
bereaksi dan hasil reaksi merupakan
bilangan bulat dan sederhana. “

Dalam reaksi kimia perbandingan volume gas


= perbandingan koefisien
12
Contoh

1. Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen menghasilkan uap
air. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan dan berapa liter uap air
yang dihasilkan apabila gas hidrogen yang direaksikan sebanyak 12
liter.
Jawab :
Persamaan reaksi :
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Perbandingan volume: 2 1 2
Volume : 12 L 6L 12 L
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan6L
sedangkan uap air yang dihasilkan 12 L
13
2. Pada temperatur dan tekanan yang sama direaksikan 30 mL gas
hidrogen dengan 10 mL gas nitrogen menghasilkan gas
amoniak. Tentukan jumlah volume gas amoniak yang terbentuk!

Jawab :
Persamaan reaksi : 3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g)
Perbandingan volume: 3 1 2
Volume : 30 mL 10 mL 20 mL

Jadi volume gas amoniak yang terbentuk 20 mL

14
3. Berapa volume gas belerang trioksida yang terbentuk apabila
2 Liter gas belerang dioksida bereaksi sempurna dengan gas
oksigen?

Jawab :
Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)

Perbandingan volume : 2 1 2
Volume : 2L 1L 2L

Jadi volume gas belerang trioksida yang terbentuk 2 L

15
KONSEP MOL
• Dalam mempelajari ilmu kimia perlu diketahui satuan kuantitas yang
berkaitan dengan jumlah atom, molekul, ion, atau elektron dalam suatu
cuplikan zat. Dalam satuan Internasional (SI), satuan dasar dari kuantitas ini
di sebut mol.

Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran
elementer (atom, molekul, dsb) sebanyak atom yang terdapat dalam 12
gram tepat isotop karbon-12 (12C). Jumlah besaran elementer ini disebut
tetapan Avogadro (dahulu disebut bilangan Avogadro) dengan lambang L
(dahulu N).

Besarnya tetapan Avogadro ditentukan secara eksperimen dan harganya yang


disetujui sesuai dengan skala karbon-12 untuk massa atom relatif ialah:
L = (6,02245 ,000031) x 1023 partikel/mol
16
Jadi :
Dalam 1 mol besi terdapat 6,0220 x 1023 atom besi.
Dalam 1 molekul air mengandung 6,0220 x 1023 molekul air.
Dalam 1 mol ion natrium mengandung 6,0220 x 1023 ion natrium.
Dsb...

17
MASSA ATOM RELATIF
• Massa atom relatif dengan lambang Ar, adalah istilah modern sebagai
pengganti istilah massa atom.
• Dalton : hidrogen digunakan sebagai unsur standar mempunyai atom paling
ringan dan massanya ditentukan sebesar 1 satuan. Demikian pula valensi,
yang merupakan kemampuan suatu atom untuk bergabung (bersenyawa)
dengan atom lain, dan hidrogen digunakan sebagai dasar skala.
Massa 1atom unsur
Menurut definisi lama: Ar =
Massa 1 atom hidrogen

Sejak tahun 1961 ditetapkan isotop karbon-12 sebagai dasar penentuan Ar.

18
**Para ahli memutuskan untuk menggunakan C–12 atau isotop
12C karena mempunyai kestabilan inti yang inert dibanding atom
lainnya.

Contoh:
Massa atom rata-rata oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom
karbon –12.

Maka: Ar O = 1,33 –> Ar C–12


= 1,33 x 12
= 15,96

19
MASSA MOLEKUL RELATIF, MASSA RUMUS RELATIF, DAN MASSA MOLAR

• Massa molekul relatif dilambangkan dengan Mr, yang dirumuskan:

Massa satu molekul senyawa


Mr =
1 / 12 massa satu atom karbon − 12

Mr suatu senyawa yang dinyatakan dalam gram adalah 1


mol senyawa. Delapan belas gram air adalah satu mol air
dan mengandung 6,02 x 1023 molekul.
Jadi Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah Ar
dari semua massa penyusunnya.

Mr = Jumlah Ar

20
Massa Atom Relatif (Ar)

Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar

Al 27 Au 197 K 39 O 16

Ba 137 P 31 Na 23 Mg 24

Br 80 F 19 Ca 40 N 14

Fe 56 H 1 C 12 Cu 63.5

S 32 I 127 Cl 35.5 Pb 207

Ag 108 Mn 55 Hg 201 Zn 65

21
Mr Senyawa AB = Ar A + Ar B
Contoh :
Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O)
= (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16)
= 46
Massa Molar
• Istilah massa molar mencakup massa molekul relatif, massa rumus
relatif, dan massa atom relatif.
Massa satu mol zat
Massa molar relatif =
1 / 12 Massa satu mol karbon − 12

** Oleh karena massa molar relatif tidak mempunyai satuan, maka sering digunakan
massa molar**
• Besarnya massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa
molekul relatif zat yang dinyatakan dalam satuan gram per mol.
22
Misalnya:
Massa molar Al = 27,0 g mol-
Massa molar Ag = 108 g mol-
Massa molar NaOH = 40,0 g mol-
Massa molar HCl = 36,5 g mol-

• Jika kita mempunyai suatu zat sebanyak x gram


dan massa molarnya Mr (g mol-), maka jumlah mol,
n dinyatakan dengan:

Mol = gr/BM

23
Contoh soal:
1. Hitung massa 0,2 mol atom
(a) Fosfor,
(b) magnesium

dengan Ar P = 31, dan Mg = 24 !

Jawab:
a. Massa atom Fosfor adalah 0,2 mol x 31 gram/mol = 6,2 gram
b. Massa atom Magnesium adalah 0,2 mol x 24 gram/mol = 4,8 gram

24
2. Hitung berapa mol atom yang terdapat dalam: a) 7,8 gram K, b) 108 gram Al, dan c) 4,8 gram S !
Jawab:
massa
Jumlah mol =
massa molar
7,8gram
a. Jumlah mol K = = 0,2 mol
39gram / mol
108gram
b. Jumlah mol Al = = 4 mol
27gram / mol
4,8gram
c. Jumlah mol S = = 0,15 mol
32 gram / mol

25
Penerapan Konsep Mol
a. Pada gas
Persamaan gas ideal yang terkenal adalah pV = nRT. Dengan R adalah tetapan
gas untuk semua gas dan n adalah jumlah mol gas. Pada tekanan standar, 1 atm
(101,324 kPa) dan suhu 273 K (STP), satu mol gas menempati volume 22,414
liter. Atau secara sederhana digunakan 22,4 liter.

b. Pada Larutan
Larutan 1 M (molar) adalah larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut
dalam 1 liter larutan.
Molaritas = mol/L = mmol/mL
Atau

Atau Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah volume larutan dapat
dinyata-kan dengan: Jumlah mol = M x V.
26
Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr pelarut
m = n /kg pelarut
Atau

27
Contoh :
Sebanyak 98 gr H2SO4 dilarutkan dalam 500 ml larutan,jika
diketahui (Ar H=1, S=32, O=16) dan berat jenis larutan 1,1 gr/ml.
Hitung :
A . Molaritas (M)
B. Molalitas (m)

Jawab:

28
Langkah pertama kita harus mencari gr pelarut, dengan cara gr larutan dikurang
dengan gr zat terlarut.
Cara untuk mencari gr larutan :

29
Latihan Soal
1. Dalam 245 gram H3PO4, hitung :
a. Jumlah mol H3PO4
b. Jumlah mol setiap unsur
c. Jumlah atom setiap unsur

2. Suatu gas sebanyak 11,09 gram menempati 5,60 liter pada STP. Hitung massa
molar

3. a. Hitung kemolaran larutan yang mengandung 24,5 gram H2SO4 dalam 2,0
liter larutan !
b. Hitung berapa gram H2SO4 yang terdapat dalam 0,25 liter 0,5 M ! Mr = 98

30

Anda mungkin juga menyukai