Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR

Hukum Dasar Kimia

a. Materi
Hukum dasar kimia adalah hukum yang digunakan untuk mendasari hitungan kimia dan hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam persamaan kimia. Aspek kuantitatif dapat diperoleh dari
pengukuranmassa, volume, konsentrasi yang terkait dengan jumlah partikel atom, ion, molekul atau
rumus kimia yang terkait dalam persamaan reaksi kimia.

Pada perhitungan kimia secara stoikiometri memerlukan hukum –hukum dasar yang relevan. Ada
beberapa hukum dasar yang penting diantaranya adalah:

 Hukum Kekekalan Massa


 Hukum Perbandingan Tetap
 Hukum Perbandingan Berganda
 Hukum Perbandingan Volume
 Hukum Hipotesis Avogadro
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Hukum Lavoisier juga dikenal sebagai hukum kekekalan massa. Teori ini
dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, Antoine Laurent Lavoisier. Hukum itu
ditemukan saat Lavoisier saat membakar merkuri cair putih dengan oksigen
hingga berubah menjadi merkuri oksida berwarna merah. Kemudian,
Lavoisier juga memanaskan merkuri oksida merah itu sampai kembali
terbentuk merkuri cari putih dan oksigen.

Dalam penelitian itu Lavoisier lantas menemukan bahwa ada peran dari gas
oksigen dalam reaksi pembakaran. Massa oksigen pada saat proses
pembakaran ternyata sama dengan massa oksgien yang terbentuk setelah
merkuri oksida dipanaskan.
Bunyi dari Hukum Lavoisier adalah:

Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total setelah zat reaksi

Hal tersebut lantas disebut sebagai hukum kekekalan massa karena di dalam reaksi kimia
tidakmengubah massa.

Contoh Soal
1. 5 gram Oksigen direaksikan dengan 5 gram logam Magnesium sehingga membentuk senyawa
Magnesium oksida. Dari reaksi tersebut berapa massa magnesium oksida yang dihasilkan?
Penyelesaian:
Mg + O2 MgO2
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi Massa Mg + Massa O2 = Massa MgO2
5 gram Mg + 5 gram O2 = 10 gram MgO2

Jadi massa Magnesium oksida yang dihasilkan adalah sebanyak 10 gram


2. Sebuah oksigen memiliki massa 6 gram kemudian direaksikan dengan logam magnesium sehingga
membentuk 8 gram senyawa oksida. Berapakah massa magnesium yang bereaksi?
Penyelesaian:
Mg + O2 MgO2
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi
Massa Mg + Massa O2 = Massa MgO2
Massa Mg + 6 gram O2 = 8 gram MgO2
Massa Mg = 8 gram MgO2  6 gram O2
= 2 gram

Jadi massa logam Magnesium yang bereaksi sebanyak 2 gram

Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total setelah zat reaksi.
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Pada tahun 1799, seorang ilmuwan Perancis, Joseph Louis Proust
(1754 – 1826) melakukan penelitian dengan membandingkan
massa unsur-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa. Joseph
Louis Proust menemukan bahwa setiap senyawa disusun oleh unsur
dengan komposisi tertentu dan tetap. Oleh karena itu, hukum
tersebut berbunyi:

Perbandingan massa unsur-unsur setiap senyawa berisi


komposisi tertentu dan tetap.
Salah satu contoh eksperimennya adalah reaksi unsur hidrogen dengan oksigen membentuk senyawa
air dan kemudian hasilnya menunjukkan perbandingan massa hidrogen dengan oksigen berakstietap,
yakni 1:8.

Contoh Soal

1. Massa karbon (C) dan oksigen (O) memiliki perbandingan 3:8. Jika karbon yang bereaksi 1,5 gram,
berapa massa oksigen bereaksi dan massa karbondioksida yang terbentuk?

Penyelesaian:
Perbandingan Massa:
Karbon = 3 = 1,5 gram
Oksigen = 8 = ? gram
Karbondioksida = 11 = ? gram

Massa Oksigen = 8/3 x 1,5 gram = 4 gram


Massa Karbon dioksida = 11/3 x 1,5 = 5,5 gram.
Jadi massa oksigen bereaksi adalah 4 gram dan massa Karbondioksida terbentuk adalah 5,5
gram.
2. Perbandingan massa besi dan belerang dalam senyawa besi sulfida adalah 7:4 berapakah massa
besi dan massa belerang yang dibutuhkan untuk membentuk senyawa besi sulfida dengan 21
gram besi tanpa sisa reaksi?
Penyelesaian: Perbandingan Massa:

Besi = 7 = ? gram
Belerang = 4 = ? gram
Besi Sulfida = 11 = 21 gram

Massa Belerang = 4/11 21


= 7,64 gram

Massa Besi = 7/11 21


= 13,36 gram

Jadi massa belerang untuk membentuk 21 gram besi sulfida adalah 7,64 gram, dan massa besiadalah
sebanyak 13,36 gram.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

Hukum Dalton pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan asal Inggris bernama John Dalton. Dalam
penelitiannya, John Dalton membandingkan unsur-runsur yang terkandung dalam beberapa senyawa.
Hasilnya ditemukanlah Hukum Perbandingan Ganda yang berbunyi:

HUKUM DALTON
Jika ada dua unsur bisa membentuk lebih dari satu
senyawa dengan salah satu massa unsur dibuat tetap, maka
perbandingan massa yang lain dalam senyawa itu
merupakan bilangan bulat sederhana.

Contohnya adalah belerang dan oksigen yang dapat membentuk dua senyawa.

Contoh Soal
Unsur fosfor dan oksigen yang direaksikan membentuk dua jenis senyawa. Dalam 55 gram senyawa
Iterdapat 31 gram fosfor dan 71 gram senyawa II mengandung 40 gram oksigen. Apakah senyawa
tersebut termasuk ke dalam hukum Dalton?
Penyelesaian:
Massa Massa Massa
fosfor Oksigen Senyawa
Senyawa I 31 gram ? 55 gram
Senyawa II ? 40 gram 71 gram

 Massa oksigen pada senyawa I = 55 - 31 = 24


 Massa fosfor pada senyawa II = 71 - 40 = 31

Perbandingan massa fosfor pada senyawa I dan II adalah


= 31 : 31 dibagi dengan 31 = 1 : 1

Perbandingan oksigen pada senyawa I dan II adalah


= 24 : 40 dibagi dengan 8 = 3 : 5

Dari hasil tersebut perbandingan oksigen dan fosfor pada senyawa I dan II yaitu 1:1 dan 35:
merupakan bilangan bulat dan sederhana.

Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)

Hukum yang juga dikenal sebagai Hukum Perbandingan Volume ini ditemukan
oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Joseph Gay Lussac. Dalam penelitiannya, ia
ingin membuktikan tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Hasil dari
penelitian itu mendapat kesimpulan bahwa suhu dan tekanan mempengaruhi
perubahan gas.
Percobaan sederhana yang dilakukan menghasilkan perbandingan volume
hidrogen : oksigen : uap air adalah 2 : 1 : 2. Nampak bahwa perbandingan
volume sesuai dengan perbandingan koefisien unsur atau senyawa pada
persamaan reaksi setara, yaitu persamaan reaksi dengan jumlah atom di
sebelah kiri sama dengan di sebelah kanan.
Bunyi hukum perbandingan ialah sebagai berikut:
Jika diukur pada Suhu dan Tekanan yang sama, maka Volume gas bereaksi dan gas
hasil reaksi sebanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

Contoh Soal
2 Liter gas hidrogen bereaksi dengan 2 liter gas klorin sehingga menghasilkan 4 gas hidrogen klorida.
Apabila gas hidrogen yang direaksikan sebesar 10 liter, berapakah gas hidrogen klorida yang
dihasilkan?

Penyelesaian:

Volume Perbandingan
Hidrogen 2 1
Klorin 2 1
Hidrogen Klorida 4 2

Jika gas hydrogen yang direaksikan adalah 10 liter maka gas hydrogen klorida yang dihasilkan:

= 2 x 10 = 20 liter ( 2 = nilaiperbandingan hidrogen klorida)


Jadi hidrogen klorida yang dihasilkan dari reaksi 10 liter gas hydrogen adalah sebanyak 20 liter.
Hipotesis Avogadro

Hipotesis Avogadro merupakan teori yang ditemukan oleh Amedeo


Avogadro pada tahun 1811. Dalam penelitiannya, Avogadro menemukan
bahwa partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal, tetap dapat
juga berupa molekul unsur atau dua atom atau lebih.
Hipotesis dari Avogadro itu lantas mengatakan:

Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan gas yang


bervolume sama memiliki jumlah molekul yang sama juga.

Rumus matematis dari hukum Avogadro sebagai berikut:

(V1 / N1) = (V2 / N2)

Dimana: N = jumlah molekul gas tertentu,

V = volume ruang gas

Contoh Soal

Sebuah tabung 5 liter berisi 2 x 1022molekul gas karbon dioksida. Pada suhu dan tekanan yang sama,
berapakah jumlah molekul gas nitrogen dalam tabung bervolume 4 Liter?
Penyelesaian:
Diketahui: N1 = 2 x 1022, V1 = 5 liter, V2 = 4 liter. N2......?
(V1/N1)=(V2/N2)
N2=(N1XV2)/V1
=2 x 1022 x 4)/5
= (8x1022)/4
=1,6x1022
b. Perangkat Asesmen
 Asesmen formatif
Soal
1. Sebanyak 21 gram besi direaksikan dengan belerang sehingga menghasilkan 33 gram
besi belerang. Tentukan massa belerang yang bereaksi!
2. Pembakaran 6 gram karbon memerlukan 16 gram oksigen. Tentukan massa gas karbon
dioksida yang terbentuk!
3. Sebanyak 32 gram belerang dibakar sehingga menghasilkan 80 gram belerang trioksida
(SO3). Tentukan massa gas oksigen yang diperlukan!
4. Sebanyak 12 gram karbon dibakar dengan 32 gram oksigen sehingga menghasilkansenyawa
karbon dioksida. Tentukan:
a. massa karbon dioksida yang terbentuk; serta
b. perbandingan massa unsur karbon dan oksigen.
5. Senyawa karbon dioksida dibentuk dari unsur karbon dan oksigen dengan perbandingan
massa karbon : oksigen = 3 : 8. Jika unsur karbon yang bereaksi sebanyak 1,5 gram maka
tentukan massa oksigen yang diperlukan serta massa karbon dioksida yang terbentuk!
6. Terdapat dua buah senyawa oksida nitrogen (NxOy), yaitu senyawa yang tersusun atas
unsur oksigen dan nitrogen dengan komposisi sebagai berikut.

Tentukan perbandingan massa oksigen pada senyawa I dan senyawa II.s


7. Unsur X dan Y dapat membentuk dua macam senyawa. Senyawa I mengandung 40% unsur
X, sedangkan senyawa II mengandung 50% unsur X. Tentukan perbandingan massa unsur Y
pada senyawa I dan senyawa II!
8. Dua buah unsur A dan B dapat membentuk tiga macam senyawa. Senyawa I mengandung
15 gram unsur A dan 75 gram unsur B. Senyawa II mengandung 30 gram unsur A dan 75
gram unsur B. Senyawa III mengandung 40 gram unsur A dan 120 gram unsur B. Tentukan
perbandingan massa unsur B pada ketiga senyawa tersebut!
9. Sebanyak 1 liter gas hidrogen bereaksi dengan 1 liter gas klorin menghasilkan 2 liter gas
hidrogen klorida. Jika direaksikan 5 liter gas hidrogen, maka:
a. tentukan gas klorin yang diperlukan;
b. tentukan gas hidrogen klorida yang dihasilkan; dan
c. tuliskan persamaan reaksinya.
10. Sebanyak 30 liter gas nitrogen bereaksi dengan 60 liter gas hidrogen membentuk gas
amonia dengan persamaan reaksi berikut.
N2 + 3H2 → 2NH3
a. Tentukan gas yang habis bereaksi
b. Tentukan volume gas yang tersisa
c. Tentukan gas amonia yang terbentuk
11. Sebanyak 500 molekul N2 bereaksi dengan 1500 molekul H2 membentuk 1000 molekul NH3
(amonia). Tentukan persamaan reaksi dan perbandingan koefisiennya!
12. Jika 1 liter CH4 bereaksi dengan 2 liter O2 maka akan menghasilkan 1 liter CO2 dan 2 liter
H2O. Sementara itu, jika 1 liter C3H8 bereaksi dengan 5 liter O2 maka akan menghasilkan 3
liter CO2 dan 4 liter H2O. Jika sebanyak 5 liter campuran CH4 dan C3H8 yang terdiri atas 40%
volume CH4 dan sisanya C3H8 dibakar maka tentukan volume total gas oksigen yang
diperlukan.
Pembahasan
1

2 Massa karbon + massa oksigen → massa karbon dioksida


6 gram 16 gram ?
Berdasarkan hukum Lavoisier, massa total zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa
total
zat-zat sesudah reaksi. Dengan demikian, diperoleh:
Massa karbon + massa oksigen = massa karbon dioksida
6 gram + 16 gram = massa karbon dioksida
massa karbon dioksida = 22 gram
Jadi, massa gas karbon dioksida yang terbentuk adalah 22 gram.

3 Massa belerang + massa oksigen → massa belerang trioksida


32 gram ? 80 gram
Berdasarkan hukum Lavoisier, massa total zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa
total
zat-zat sesudah reaksi. Dengan demikian, diperoleh:
Massa belerang trioksida = massa belerang + massa oksigen
80 gram = 32 gram + massa oksigen
massa oksigen = 80 gram – 32 gram = 48 gram
Jadi, massa gas oksigen yang diperlukan adalah 48 gram.
4
5

6 Untuk menentukan perbandingan massa unsur oksigen pada kedua senyawa tersebut,
maka
massa nitrogen harus sama. Pada soal ini, massa nitrogen sudah sama, sehingga
diperoleh:
massa oksigen I : massa oksigen II
16 gram : 48 gram
1:3
Jadi, perbandingan massa oksigen pada senyawa I dan senyawa II adalah 1 : 3.
7
8

9 Dari soal, diketahui:


volume H2 : volume Cl2: volume HCl
1 liter : 1 liter : 2 liter
5 liter : ? : ?

a. Dengan menggunakan konsep perbandingan, diperoleh:


volume H2 : volume Cl2 : volume HCl
1 liter : 1 liter : 2 liter
5 liter : 5 liter : ?

b. Dengan menggunakan konsep perbandingan, diperoleh:


volume H2 : volume Cl2: volume HCl
1 liter : 1 liter : 2 liter
5 liter : 5 liter : 10 liter
c. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
H2 +Cl2 → 2HCl

10
11 Koefisien merupakan perbandingan jumlah molekul. Oleh karena itu, kamu dapat
mencari
perbandingan koefisien melalui perbandingan jumlah molekulnya.
N2(g) + H2 (g) → NH3(g)
500 molekul : 1500 molekul : 1000 molekul
1:3:2
Dengan demikian, persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
N2(g) + 3H2 (g) → 2NH3(g)

Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, diketahui perbandingan koefisien N 2:


koefisien H2: koefisien NH3 = 1 : 3 : 2.

12

Jika peserta didik dapat menjawab pertanyaan diatas dengan mudah, artinya mereka sudah
sangat mengerti topik ini. Namun jika belum, peserta didik perlu Tindakan khusus seperti
penjelasan ulang.
c. Refleksi siswa dan guru

Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif dan
negative selama proses proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan
pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran (untuk kelas dengan PJJ, silahkan
gunakan link refleksi yang harus diisi menggunakan aplikasi yang sesuai). Jenis pertanyaan yang bisa
digunakan dapat Bapak/Ibu lihat sebagai berikut.

Refleksi Guru Refleksi Siswa


1. Hal terbaik apa yang terjadi selama 1. Ingat kembali mengenai seluruh tugas
proses pembelajaran hari ini dan yang telah kamu selesaikan. Apa saja
bagaimana hal tersebut dapat terjadi? yang telah kamu pelajari selama
2. Hal apa yang paling menantang dalam pembelajaran pada topik ini?
proses pembelajaran hari ini dan
mengapa? bagaimana respon saya 2. Apakah kamu memiliki ketertarikan untuk
untuk pertemuan selanjutnya? mempelajari topik ini lebih lanjut?
3. Seberapa jauh peserta didik dapat mengapa?
mengerti pembelajaran hari ini?
4. apakah peserta didik terlihat antusias 3. Diantara hal-hal yang telah kamu pelajari
selama pembelajaran? jika tidak, tersebut, manakah yang paling berkesan
bagaimana saya bisa memperbaiki untuk kamu? Mengapa?
keadaan ini?
5. Bagaimana mood saya Ketika mengajar 4. Hal apa yang ingin kamu pelajari secara
dan berinteraksi dengan orang lain lebih mendalam di pembelajaran
hari ini dan bagaimana saya selanjutnya? Mengapa?
memperbaiki hal tersebut?
6. Bagaimana cara saya berkomunikasi Pertanyaan diadaptasi dari Mahanal, 2006.
dengan peserta didik Ketika mengajar
dan dengan orang lain hari ini dan
bagaimana cara agar saya bisa
berkomunikasi lebih baik?
7. Dalam hal apa peserta didik
mengejutkan saya hari ini?
8. Apa masalah terbesar saya dalam
menghadapi kendala-kendala selama
mengajar?diadaptasi dari:
https://wabisabilearning.com/
B. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Praktikum Hukum Lavioiser
PERCOBAAN HUKUM KEKEKALAN MASSA
(LAVOISIER)

Alat dan Bahan


Reaksi pembakaran pita magnesium
Alat Bahan
Labu erlenmeyer 3 Asam cuka
Balon 3 Baking soda
Timbangan analitik

Cara Kerja:
1. Ambil 50 mL asam cuka masukkan kedalam 3 buah labu erlenmeyer, dan beri label 1,2,
dan 3
2. Timbang 2 gram, 3 gram, dan 4 gram baking soda masukkan kedalam 3 balon yang
berbeda
3. Pasangkan ujung balon ke masing-masing mulut erlenmeyer, kemudian timbang lalu catat
hasil pengamatan dalam tabel (massa awal)
4. Kemudian tuangkan baking soda dari dalam balon, biarkan sampai semua gelembung gas
habis, dan timbang kembali. Catat hasil pengamatan dalam tabel (massa akhir)
5. Angkat tutupnya setiap menit dengan penjepit sampai reaksi selesai
6. Lakukan secara bergantian dari erlenmeyer 1,2, dan 3

Tabel Pengamatan

Baking Soda Pengamatan


NO Asam Cuka (ml)
(gram) Massa Awal Massa Akhir
1 50 2
2 50 3
3 50 4

Pertanyaan
1. Apa yang dapat kamu simulkan dari data di atas!

2. Tuliskanlah persamaan reaksi yang terjadi antara asam cuka dan baking soda
3. Setarakan persamaan reaksi tersebut

4. Tuliskan contoh penerapan hukum kekekalan massa dalam kehidupan sehari hari
2. Prosedur Praktikum Sederhana Hukum Gay-Lussac

HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (GAY-LUSSAC)


Alat dan bahan
1) Lilin
2) Korek api
3) Piring kecil
4) Air secukupnya
5) Pewarna makanan (bisa diganti pewarna apa saja)
6) Gelas kaca transparan

Cara Kerja
1) Nyalakan lilin dan letakkan diatas piring kecil.
2) Ambil gelas kemudian tutup lilin tersebut dengan gelas. Apa yang terjadi?
3) Masih dengan lilin serta piring yang sama, masukkan air yang telah diberi pewarna kedalam
piring tersebut. Air berwarna disini bertujuan untuk memudahkan dalam pengamatan.
4) Hidupkan lilin kemudian tutup lilin dengan gelas. Sekarang coba kamu amati, kini apa yang
terjadi?

Hasil Pengamatan
Jelaskan apa yang terjadi Ketika lilin ditutup dengan gelas? apa hubungannya dengan hukum
perbandingan volume dari gay -lussac?
Jawaban:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Rekomendasi penjelasan untuk siswa:


Jika lilin ditutup dengan gelas, maka semakin lama akan semakin redup. Hal ini disebabkan kadar
oksigen yang diperlukan tidak mencukupi dalam proses pembakaran. Sehingga menyebabkan nyala
lilin semakin lama semakin redup hingga akhirnya padam. Molekul oksigen yang hilang karena
proses pembakaran, mengakibatkan tekanan udara didalam gelas lebih kecil jika dibandingkan
dengan tekanan udara yang ada diluar gelas. Selanjutnya tekanan udara mengalir dari luar ke
dalam. Karena tekanan udara diluar lebih besar dari dalam gelas, maka hal tersebut mengakibatkan
air yang ada disekitar gelas tersebut tersedot masuk kedalam gelas dan air didalam gelas
cenderung naik melebihi tinggi daripada air yang ada diluar gelas.
3.Prosedur praktikum sederhana hukum proust
HUKUM PERBANDINGAN TETAP (PROUST)
Alat dan bahan
1) Serbuk belerang 2 gram
2) Serbuk besi 5 gram
3) Cawan porselen
4) Lampu spiritus
5) Magnet U / magnet biasa
6) Timbangan

Cara Kerja
1) Ambil serbuk belerang sebanyak 2 gram dan masukkan kedalam caan porselen kemudian
masukkan serbuk besi sebanyak 5 gram kemudian aduk hingga merata
2) Panaskan campuran tersebut dan perhatikan apa yang terjadi
3) Dengan menggunakan magnet, ambil serbuk besi ang tidak bereaksi
4) Timbang berat besi tersebut

Hasil Pengamatan
Jelaskan apa yang terjadi Ketika campuran serbuk belerang dan serbuk besi dipanaskan? apa
hubungannya dengan hukum perbandingan tetap dari Proust?
Jawaban:
a. Sumber referensi belajar guru dan siswa

Guru Peserta didik


Percobaan hukum kekekalan massa: Video percobaan HCl & CaCO3 dan percobaan Mg
https://edu.rsc.org/practical/conservation-of- & O2 rsc.li/373X3aW
mass-practical-videos-14-16-
years/4012966.article

Video percobaan HCl & CaCO3 dan percobaan


Mg & O2 rsc.li/373X3aW

Buku ESPS Kimia 1.

DAFTAR PUSTAKA
Faridah. 2012. Pengantar Perhitungan dalam Teknik Kimia. Aceh: Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Johari dan Rachmawati. 2016. ESPS Kimia 1. Jakarta: Erlangga
Mariya, L. 2016.Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Learning Cycle 7-E Materi
Pemanasan Global Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. (Thesis,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung).
Royal Society of Chemistry. 2021. Conservation of Mass Practical video: Supporting resources
Registered charity number: 207890. United States: Royal Society of Chemistry
Tramidiya. 2014. Penerapan Media Story Picture untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran PKN. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Warlina, Lina. 2016. Modul Kimia dasar I . Jakarta: Universitas Terbuka
Watanabe-Crockett, Lee. 2018. 10 Self-Reflective Questions Teachers Can Debrief With Every Day.
diakses melalui https://wabisabilearning.com/blogs/mindfulness-wellbeing/reflective-
questions-teachers pada 21 Juni 2021

GLOSARIUM

Hipotesis : sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat
(teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
Logam : unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi.
Nonlogam : kelompokan unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah
menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya.
Reaksi kimia : suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu atau zat
: yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru.
Reaktan : Pereaksi (kimia) seperti yang tertera dalam suatu persamaan reaksi
sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dan berdasarkan
:
Zat wujudnya, zat dibagi atas 3 jenis, yaitu zat padat, cair, dan gas.

Anda mungkin juga menyukai