Dalam sistem tertutup untuk setiap reaksi kimia, jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama.
Setelah menyatakan Hukum Kekekalan Massa, Lavoisier kemudian dikenal sebagai Bapak Kimia
Modern karena ia merupakan orang yang pertama kali menggunakan metode ilmiah dalam
ilmu kimia dan menekankan pentingnya pengamatan kuantitatif dalam eksperimen.
Perubahan materi yang kita amati dalam kehidupan sehari-hari umumnya berlangsung dalam
wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas (seperti pada pembakaran kertas), maka
massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula.
Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya (misalnya oksigen), maka hasil
reaksi akan lebih besar daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan besi (besi mengikat
oksigen dari udara) sebagai berikut.
Besi yang mempunyai massa tertentu akan bereaksi dengan sejumlah oksigen di udara
membentuk senyawa baru besi oksida atau Fe2O3(s) yang massanya sama dengan massa besi
dan oksigen mula-mula.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram
oksigen menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa
oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun
banyaknya air yang terbentuk.
Dari percobaan yang telah dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan
sebutan Hukum Perbandingan Tetap atau Hukum Komposisi Tetap, yang berbunyi sebagai
berikut.
Senyawa adalah zat yang terbentuk oleh dua atau lebih unsur yang berbeda jenis
dengan perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya adalah tetap.
Contoh Soal:
1. Diketahui perbandingan massa kalsium dan oksigen dalam membentuk
senyawa kalsium oksida adalah 5 : 2. Bila direaksikan 10 gram kalsium dan 12
gram oksigen, tentukan massa kalsium oksida (CaO) yang terbentuk dan sisa
pereaksi!
Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam
senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan
bulat dan sederhana. Perbandingannya adalah sebagai berikut.
Massa nitrogen dalam senyawa 1,75
2
NO2 gram
= =
Massa nitrogen dalam senyawa 0,87
1
NO2 gram
Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa dan jika
massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama (tetap)
sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur
lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Contoh Soal:
1. Perbandingan massa N dan O dalam senyawa NO dan NO2 adalah sebagai
berikut.
Agar salah satu unsur massanya sama, misalkan unsur Q disamakan menjadi 20
gram, maka:
Massa P pada senyawa II = 20/33,5 × 66,5 gram = 40 gram
Sehingga data tersebut menjadi.
Untuk massa Q yang sama, perbandingan PI dan PII adalah 80 : 40 atau 2 : 1 yang
merupakan bilangan bulat dan sederhana. Jadi, rumus senyawa tersebut
memenuhi Hukum Kelipatan Perbandingan.
4. Hukum Perbandingan Volume (Penggabungan Volume)
Pada tahun 1808, seorang ahli kimia Prancis bernama Joseph Louis-Gay
Lussac mengamati volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi seperti gas
hidrogen (H2), oksigen (O2), klorin (Cl2) dan Nitrogen (N2). Pengamatan
menunjukkan bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan yang sama
diperoleh hasil sebagai berikut.
Dalam eksperimen I, pada saat volume O2 10 mL dan seterusnya, volume H2O tidak
berubah yaitu 20 mL. Demikian pula pada eksperimen II, volume H2O tidak
berubah lagi (20 mL) setelah volume H2 mencapai 20 mL (volume O2 = 10 mL).
Dengan demikian, Gay Lussac menemukan bahwa perbandingan volume hidrogen
: oksigen : uap air adalah 2 : 1 : 2 dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
20 mL gas H2 + 10 mL gas O2 → 20 mL H2O
Sejalan dengan percobaan tersebut, reaksi gas-gas lain juga diukur perbandingan
volumenya, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Pada suhu dan tekanan yang sama (tetap), perbandingan volume gas-gas yang
bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Pada suhu dan tekanan yang sama, artinya pada wujud gas, volume gas-gas
tersebut berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Bulat mengandung
arti bilangan bulat. Sederhana menunjukkan bilangan tersebut di bawah angka 10.
Oleh karena perbandingan volume gas-gas tersebut sesuai dengan perbandingan
koefisien gas-gas, maka dapat dikatakan.
Perbandingan Volume?
SO2 + O2 → SO3
20 mL : 10 mL : 20 mL
Jadi, SO2 : O2 : SO3 = 2 : 1 : 2
Dengan demikian, data tersebut sesuai dengan Hukum Gay-Lussac.
Makna hipotesis tersebut dapat diartikan bahwa pada suhu dan tekanan yang
sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi menunjukkan perbandingan
molekul-molekulnya. Sebagai gambaran, tinjau reaksi antara gas N2 dan gas
O2 menghasilkan gas NO2 berikut ini.
■ 1 volume N + 2 volume O → 2 volume NO
2 2 2
Apabila reaksi yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama, jumlah molekul
O2 yang bereaksi adalah dua kali jumlah molekul N2 (volumenya 2×) dan jumlah
molekul NO2 yang dihasilkan adalah dua kali jumlah molekul N2 atau sama dengan
jumlah molekul O2. Oleh karena hipotesis Avogadro dapat diterima kebenarannya
dan dapat dibuktikan kapanpun dan oleh siapapun, maka hipotesis tersebut telah
dikukuhkan sebagai Hukum Avogadro.
Contoh Soal:
1. Pada suhu dan tekanan tertentu, gas N2 direaksikan dengan gas H2 menjadi gas
NH3. Jika gas H2 yang bereaksi sebanyak 7,5 × 1023 molekul, berapakah jumlah
molekul NH3 yang terbentuk?
Jawab
■ Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama (menurut Avogadro)
■ Persamaan reaksi kimia dari reaksi N dan H dapat dituliskan sebagai berikut.
2 2
Dari soal diketahui bahwa gas H2 yang bereaksi sebanyak 7,5 × 1023 molekul dan
berdasarkan persamaan reaksi kimia di atas, koefisien H2 adalah 3. Hal ini
mengandung pengertian bahwa dalam 3 volume H2 terkandung 7,5 × 1023 molekul
maka dalam 2 volume NH3 terkandung:
⇔ (2 volume NH3/3 volume H2) × 7,5 × 1023 molekul H2
⇔ (2/3) × 7,5 × 1023 = 5,0 × 1023
Jadi, jumlah molekul NH3 yang terbentuk adalah sebanyak 5,0 × 1023 molekul.
2. Diketahui 0,5 liter gas hidrokarbon CxHy tepat bereaksi dengan 1,75 liter gas
oksigen menghasilkan 1 liter gas karbon dioksida dan 1,5 liter uap air. Semuanya
diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus gas hidrokarbon
tersebut!
Jawab:
CxHy(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Perbandingan volume antara gas hidrokarbon, oksigen, karbon dioksida dan uap
air adalah sebagai berikut.
⇔ CxHy : O2 : CO2 : H2O = 0,5 L : 1,75 L : 1 L : 1,5 L
⇔ CxHy : O2 : CO2 : H2O = 2 : 7 : 4 : 6
Karena perbandingan volume = perbandingan koefisien, maka persamaan reaksi
kimia di atas bisa kita tuliskan sebagai berikut.
2CxHy(g) + 7O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O(g)
Kemudian, kita samakan jumlah atom di ruas kiri dengan jumlah atom di ruas
kanan sebagai berikut.