Anda di halaman 1dari 15

Hukum hukum dasar ilmu kimia

STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari
komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"

Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3

Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang
membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.

Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO
3
) x massa CaCO
3

= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO
3
x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa
salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua
akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana".

Contoh:

Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO
2
dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen
pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT

dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)

Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan
kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:

A.

HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n
1
= n
2
dan T
1
= T
2
; sehingga diperoleh : P
1
V
1
= P
2
V
2


Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH
3
mempunyai volume 5 liter den tekanan 2
atmosfir ?

Jawab:
P
1
V
1
= P
2
V
2

2.5 = P
2
. 10 P2 = 1 atmosfir
B. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat den sederhana".

Jadi untuk: P
1
= P
2
dan T
1
= T
2
berlaku : V
1
/ V
2
= n
1
/ n
2


Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N
2
) jika pada kondisi tersebut 1
liter gas hidrogen (H
2
) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14

Jawab:
V
1
/V
2
= n
1
/n
2
10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan
keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P
1
. V
1
/ T
1
= P
2
. V
2
/ T
2

D. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa
pada keadaan STP (0
o
C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter
volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH
3
) pada suhu 27
o
C dan tekanan 1
atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)

Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol

Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter

Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:

P
1
. V
1
/ T1 = P
2
. V
2
/ T
2

1 x 112.1 / 273 = 1 x V
2
/ (273 + 27) V
2
= 12.31 liter
Hukum-hukum Dasar Kimia
HUKUM KEKEKALAN MASSA ( HUKUM LAVOISIER ).
LAVOISIER menyimpulkan bahwa : jika suatu reaksi kimia dilakukan di ruang tertutup sehingga tidak ada zat-zat yang
hilang, maka
massa zat-zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi tidak berkurang atau tidak bertambah ( tetap ).
dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung
tertutup dan reaksi berjalansempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga ( II ) sulfida. Berapa massa zat baru tersebut ?
jawab :
ternyata massa zat baru tersebut sama dengan massa total zat-zat sebelum reaksi.
Bunyi Hukum Kekekalan Massa : JUMLAH MASSA ZAT-ZAT SEBELUM DAN SESUDAH REAKSI ADALAH
SAMA
HUKUM PERBANDINGAN TETAP ( HUKUM PROUST )
Bunyi Hukum Perbandingan Tetap :
DALAM SUATU SENYAWA, PERBANDINGAN MASSA UNSUR-UNSUR PENYUSUNNYA SELALU TETAP
Pada percobaan 1 gram hidrogen dicampur dengan 8 gram oksigen hasilnya ialah 9 gram air. Dan ternyata 8 gram oksigen
hanya dapat bereaksi dengan 1 gram hidrogen saja.
Data Percobaan Hidrogen dan Oksigen

contoh soal :
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
jawab :
HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA ( HUKUM DALTON )
Bila unsur-unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih, dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama),
maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana
Contoh :
HUKUM PERBANDINGAN VOLUME ( HUKUM GAY LUSSAC )
Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi
merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana

Pada reaksi zat yang wujudnya gas, perbandingan koefisien reaksi ekuivalen dengan perbandingan volume jika reaksi
tersebut
dilakukan pada temperatur dan tekanan yang sama.

jawab :


HIPOTESIS AVOGADRO
gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama, mengandung jumlah molekul yang
sama pula
Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan menganggap partikel partikel gas tidak sebagai atom-atom, tetapi
sebagai molekul-molekul

Perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama
akan sesuai dengan perbandingan jumlah molekulnya, akan sama dengan perbandingan koefisien reaksinya

Contoh Soal :
gas hidrogen direaksikan dengan gas oksigen membentuk 8 liter ( T,P ) uap air. berapa liter gas hidrogen dan gas oksigen
dibutuhkan pada reaksi tersebut ?


Hukum Dasar Ilmu Kimia
Sumber : www.e-dukasi.net


A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada
suatu waktu kita akan menemukan, bahwa besi itu telah berubah menjadi karat besi. Jika
kita timbang massa besi sebelum berkarat dengan karat besi yang dihasilkan, ternyata
massa karat besi lebih besar . Benarkah demikian?

Anda yang sering melihat kayu atau kertas terbakar, hasil yang diperoleh adalah
sejumlah sisa pembakaran berupa abu. Jika Anda menimbang abu tersebut, maka massa
abu akan lebih ringan dari massa kayu atau kertas sebelum dibakar. Benarkah demikian?

Dari kejadian tersebut, kita mendapatkan gambaran bahwa seolah-olah dalam suatu
reaksi kimia, ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi.
Pada pelajaran /modul yang lalu, Anda telah menerapkan Hukum kekkalan massa, dalam
menyetarakan persamaan reaksi, artinya massa zat sebelum reaksi sama dengan massa
sesudah reaksi. Untuk memahami hukum kekekalan massa, Anda dapat melakukan
percobaan perorangan, atau kelompok di rumah atau di sekolah induk (jika
memungkinkan).
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Pada modul sebelumnya, Anda telah mempelajari rumus kimia senyawa. Dan Anda telah
mengenal berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih sebagai contoh, air
(H2O). Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur Hidrogen dan Oksigen.

Seperti Anda ketahui bahwa materi mempunyai massa, termasuk hidrogen dan oksigen.
Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen dan oksigen yang terda, seorang ahli
kimia Perancis, yang bernama Joseph Louis Proust (1754-1826), mencoba
menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.
Tabel 06.1 Hasil Eksperimen Proust pat dalam air?

Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram
oksigen, menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan
massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8,
berapapun banyaknya air yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust
mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan, Hukum Perbandingan Tetap,
yang berbunyi:
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap"
Pahamkah Anda? Anda perhatikan contoh di bawah ini!
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
Jawab:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40.
Karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8, maka 4 gram hidrogen yang
diperlukan 4 x 8 gram oksigen yaitu 32 gram.

Untuk kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih
bersisa sebanyak ( 40 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan menghitung
berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja
36 gram.
Ditulis sebagai
Perbandingan Massa
Jika Awal Reaksi
Yang Bereaksi
H2O +
1 gram :
4 gram
4 gram
O2 ==>
8 gram
40 gram
32 gram
H2O
9 gram
... gram?
36 gram
Oksigen bersisa = 8 gram.
Bagaimana pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa Magnesium
oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.
Tabel 06.2 Reaksi Magnesium dengan Oksigen.

1. Apakah data di atas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap
(Proust)? Jika berlaku, berapa perbandingan massa magnesium dan oksigen
dalam senyawa Magnesium Oksida?
2. Dalam senyawa AB diketahui perbandingan massa A : massa B = 2 : 1. Jika
terdapat 60 gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur dalam
senyawa tersebut!
3. Perbandingnan, massa Fe : massa S = 7 : 4, untuk membentuk senyawa besi
sulfida. Bila 30 gram besi (Fe) dan 4 gram belerang (S) dibentuk menjadi
senyawa besi sulfida, berapa gram massa besi sulfida (FeS) yang dapat terjadi?
Jika Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN
1. Data di atas sesuai dengan Hukum perbandingan tetap karena dari data 1, 2, 3,
4, perbandingan massa Magnesium : massa Oksigen dalam senyawa Magnesium
Oksida selalu 12 : 8 atau 3 : 2
2. Perbandingan massa A : massa B = 2 : 1 -> jumlah perbandingan = 3. Untuk
membentuk senyawa AB
Jumlah senyawa AB = 60 gram
Maka, massa A dalam senyawa tersebut = 2/3 x 60 = 40 gram
massa B dalam senyawa tersebut = 1/2 x 60 = 20 gram
3. Perbandingan massa Fe : massa S = 7 : 4
Bila semua unsur Fe habis, maka S diperlukan = 4 x 30 = 17,1 gram
Hal ini tidak mungkin, sebab hanya tersedia 4 gram S. Jadi yang habis
membentuk senyawa adalah unsur S, seberat 4 gram.
Maka, Fe yang diperlukan = 7/4 x 4 gram = 7 gram
............Massa FeS yang terjadi = 7 gram + 4 gram = 11 gram
................Besi (Fe) yang tersisa = ( 30 7 ) gram = 23 gram
C. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur
bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk membentuk
suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan perbandingan
berbeda-beda. MIsalnya, belerang dengan oksigen dapat membentuk senyawa SO2 dan
SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O dan H2O2.
Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan
didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum
Perbandingan Berganda yang bunyinya:
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa salah satu
unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-
senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana
Contoh:
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO,
N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat pada tabel berikut.
Tabel 06.3 Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram,
maka perbandingan massa oksigen dalam:
N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau
........................................1 : 2 : 3 ..: 4
Pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!

LATIHAN
Komposisi dua sample A dan B setelah dianalisa ternyata hanya mengandung atom
karbon dan oksigen. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel berikut::
Tabel 06.4. Perbandingan massa karbon : oksigen.

1. Apakah kedua sampel merupakan senyawa yang sama? Atau keduanya.berbeda?
2. Apakah data tersebut mendukung hukum perbandingan tetap atau hukum
perbandingan berganda?
KUNCI LATIHAN
1. Tidak sama
2. Ya, mendukung hukum perbandingan berganda karena perbandingan massa :
Karbon : Oksigen , pada senyawa I = 4 : 11
Karbon : Oksigen , pada senyawa II = 4 : 6
I. PILIHAN GANDA
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang benar!
1. Massa atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, dinyatakan oleh:
a. Lavoisier
b. Proust
c. Avogadro
d. Dalton
e. Gay Lussac
.
2. Suatu contoh hukum perbandingan berganda Dalton adalah pembentukan pasangan
senyawa
a. H2O dan HCl
b. CH2 dan CCl4
c. SO2 dan SO3
d. CO2 dan NO2
e. NH3 dan PH3
3. Perbandingan massa atom dalam suatu senyawa adalah tetap. Pernyataan ini
dikemukakan oleh
a. Lavoisier
b. Avogadro
c. Proust
d. Dalton
e. Gay Lussac
.
4. Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO2. Pada massa Oksigen yang
sama, maka perbandingan massa unsur N pada kedua senyawa tersebut memiliki
perbandingan ( Ar N = 4 : O = 16 )
a. 1 : 2
b. 2 : 3
c. 3 : 2
d. 2 : 1
e. 1 : 3
.
5. Diketahui reaksi : 2 C (s) + O2 (g) 2 CO (g)
Massa atom C.... Massa atom O
....6 gram............8 gram
....10,5 gram.......14 gram
....15 gram..........20 gram
Perbandingan massa unsur C dan massa unsur O dalam senyawa CO adalah
a. 2 : 3
b. 3 : 2
c. 2 : 4
d. 3 : 4
e. 4 : 3
.
6. Jika 35 gram besi bereaksi dengan Belerang menghasilkan 55 gram besi (II) Belerang,
menurut Hukum Proust, berat belerang ( Fe : S = 7 : 4 ) sebanyak.
a. 20 gram
b. 35 gram
c. 55 gram
d. 75 gram
e. 90 gram
.
7. Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh
a. Avogadro
b. Lavoisier
c. Proust
d. Gay Lussac
e. Dalton
.
8. Persamaan reaksi :
a C2H6 (g) + b O2 (g) c CO2 (g) + d H2O (g)
akan memenuhi Hukum Lavoisier, jika a, b, c, dan d berturut-turut.
a. 2, 4, 7, 6
b. 2, 7, 4, 6
c. 2, 6, 7, 4
d. 2, 4, 6, 7
e. 2, 6, 4, 7
.
9. Perbandingan H : O = 1 : 8 , dalam senyawa air. Jika H2O sebanyak 45 gram, maka
gram Hidrogen dan gram Oksigen adalah sebanyak.
a. 45 dan 5
b. 40 dan 5
c. 5 dan 8
d. 5 dan 9
.
10. Berdasarkan persamaam reaksi ( pada t,p ) sama :
.... ....MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2
Maka perbandingan volumenya adalah.
a. 1, 2, 1, 4, 1
b. 1, 4, 1, 2, 1
c. 2, 1, 4, 1, 1
d. 1, 4, 1, 1, 2
e. 2, 1, 1, 4, 1
II. ESSAY
1. a. Bagaimana bunyi Hukum perbandingan berganda dari Dalton
b. Bagaimana perbandingan massa O dalam senyawa CO dan CO2.
(dengan....massa C yang sama atau tetap)
2. Diketahui persamaan reaksi
............ N2 (g) + H2 (g) -> NH3 (g)
Jika volume gas H2 sebanyak 60 ml, pada (t,p) sama, tentukan :
a. Volume gas N2 dan NH3
b. Perbandingan volume antara N2 : H2 : NH3
c. Apakah berlaku Hukum Gay Lussac?
Jawaban:
1. A
2. C
3. C
4. D
5. D
6. A
7. D
8. B
9. E
10. B
Essay
1. a. Hukum perbandingan berganda (Dalton) berbunyi :
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa
salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur
yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
b. Perbandingan massa O dalam senyawa CO dan CO2 adalah
16 : 32 atau 1 : 2
2. Reaksi : N2 + 3 H2 2 NH3
Volume H2 = 60 ml
a. Maka volume N2 = x 60 ml = 20 ml
Volume NH3 = x 60 ml = 40 ml
b. Perbandingan volume N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2
c. Ya, karena berbanding sebagai bilangan bulat sederhana


hukum-hukum dasar kimia dan
persamaan reaksi
hukum-hukum dasar kimia dan persamaan reaksi
STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari
komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
Contoh:
hidrogen + oksigen hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa
tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur
yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan
bulat dan sederhana.
Contoh:
Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa
NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi
tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
5. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol
NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfir
6. HUKUM GAY-LUSSAC
Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana.
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen
(H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
7. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2
sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
8. HUKUM AVOGADRO
Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang
sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas
volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter
Zat-zat pereaksi = reaktan
Zat-zat hasil reaksi = produk
Reaktan ditulis disebelah kiri tanda panah
Produk ditulis disebelah kanan tanda panah
Perhatikan gambar di bawah ini :
pereaksi (reaktan) + reaktan > produk + produk
Persamaan Reaksi : Cara Menyetarakan Reaksi | Materi Kimia Kelas X Semester 1
Persamaan Reaksi Persamaan Reaksi : Cara Menyetarakan Reaksi | Materi Kimia Kelas X
Semester 11. Cara penulisan rumus kimia zat pereaksi atau reaktan maupun zat hasil reaksi atau
produk HARUS BENAR.
2. Jumlah atom zat pereaksi / reaktan = jumlah atom zat hasil reaksi atau produk, sesuai dengan
hukum kekekalan massa hukum Dalton.
3. Dalam menyamakan jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi seperti nomer 2 di atas, kita
TIDAK DIPERKENANKAN MENGUBAH RUMUS KIMIA zat reaktan atau produk. bilangan
yang digunakan untuk mengalikan atom ditulis di depan rumus kimia. Bilangan di depan rumus
kimia dinamakan koefisien reaksi, jika angka 1 tidak perlu ditulis. Koefisien reaksi menyatakan
perbandingan banyaknya atom atau molekul zat pereaksi maupun zat hasil reaksi.
4. Fase dalam persamaan reaksi :
s = solid atau padatan
l = liquid atau cairan
g = gas
aq = aqueous atau larutan, zat terlarut dalam air.
Cara Mudah Cepat Menyetarakan Reaksi Persamaan Reaksi : Cara Menyetarakan Reaksi | Materi
Kimia Kelas X Semester 1Contoh :
Logam magnesium atau Mg bereaksi dengan gas oksigen, O2 membentuk magnesium oksida,
MgO. Tuliskan persamaan reaksinya. Penyelesaian:
Persamaan reaksi: Mg(s) + O2(g) -> MgO(s)
Sebelum reaksi Hasil reaksi
Jumlah atom Mg : 1 Mg 1 Mg sudah sama
Jumlah atom O : 2 O 1 O belum sama
Untuk menyamakan jumlah atom O, di depan MgO ditambahkan angka 2, ini artinya dikalikan 2.
Mg(s) + 02(g) -> 2 MgO(s)
Untuk menyamakan jumlah atom Mg, di depan Mg ditambahkan angka 2, ini artinya dikalikan 2.
2 Mg(s) + 02(g) -> 2 MgO(s) jumlah atom-atom reaktan = jumlah atom-atom produk
Share this:

Anda mungkin juga menyukai