Nama: Ervan Maulana Ilyas ; Kelas XI MIPA 5 ; No.

Absen : 12
LA TIH A N SOA L M OM EN G A Y A /TOR SI
1 Perhatikan gambar berikut!

Jika massa batang diabaikan, besar momen gaya terhadap titik C adalah ...
Penyelesaian:
Karena sumbu rotasi di titik C, maka gaya F1 dan F2 menyebabkan batang berputar searah
jarum jam sehingga torsi τ1 dan τ2 bernilai positif. Sedangkan gaya F3 menyebabkan batang
berputar berlawanan arah jarum jam sehingga τ3 bernilai negatif. Dari sini, momen gaya di
titik C dapat ditentukan sebagai berikut:
τ = τ1 + τ2 + τ3
τ = F1.L1 + F2.L2 – F3.L3
τ = 4 N . 2 m + 6 N . 1 m . sin 30 – 6 N . 2 m
τ = 8 Nm + 3 Nm – 12 Nm
τ = -1 Nm
Didapat besar torsi di titik C = -1 Nm yang berarti batang berputar berlawanan arah jarum
jam.
2 Batang AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga buah gaya
seperti gambar. Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jikadiputar pada poros di D
adalah… (sin 53o = 0,8)

Penyelesaian:

Karena sumbu rotasi di titik D, maka gaya F2 menyebabkan batang berputar searah jarum
jam sehingga torsi τ2 bernilai positif. Sedangkan, gaya F1 dan F3 menyebabkan batang
berputar berlawanan arah jarum jam sehingga torsi τ1 dan τ3 bernilai negatif. Dari sini,
momen gaya di titik D dapat ditentukan sebagai berikut:

τ = τ1 + τ2 + τ3
Nama: Ervan Maulana Ilyas ; Kelas XI MIPA 5 ; No. Absen : 12
τ = F1.AD.sin 53 + F2.BD.sin 45 – F3.CD

τ = -10 N . (20 cm + 10 cm + 10 cm) . 0,8 + 10 √2 N . ½ √2 – 20 N . 10 cm

τ = -10 N . 0,6 cm . 0,8 + 10 N – 20 N . 0,1 m

τ = -4,8 Nm + 10 Nm – 2 Nm

τ = 3,2 Nm

Didapat besar torsi di titik D adalah τ = 3,2 Nm yang berarti batang berputar berlawanan
arah jarum jam.

LA TIH A N SOA L M OM EN IN ER SIA

3 Susunan 3 buah massa titik seperti gambar berikut!

Jika m1 = 1 kg, m2 = 2 kg dan m3 = 3 kg, tentukan momen inersia sistem tersebut jika
diputar menurut :
a) poros P
b) poros Q
Penyelesaian:
Momen inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk mempertahankan keadaannya baik
tetap diam atau tetap bergerak. Apabila suatu sistem yang berputar pada suatu poros, maka
massa yang ada di poros dapat diabaikan sehingga momen inersia pada poros sistem bernilai
nol.
[P or os P ] Karena sumbu rotasi berada di titik P dan massa pada sumbu poros diabaikan,
maka momen inersia total sistem jika diputar adalah sebagai berikut:
𝐼𝑝 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
𝐼𝑝 = 𝑚1. 𝑟12 + 𝑚2. 𝑟22 + 𝑚3. 𝑟32
𝐼𝑝 = 1 𝑘𝑔 . 02 𝑚2 + 2 𝑘𝑔 . 12 𝑚2 + 3 𝑘𝑔 . 22 𝑚2
𝐼𝑝 = 0 + 2 𝑘𝑔 𝑚2 + 12 𝑘𝑔 𝑚2
𝐼𝑝 = 14 𝑘𝑔 𝑚2
[P or os Q] Karena sumbu rotasi berada di titik Q dan massa pada sumbu poros diabaikan,
maka momen inersial total sistem jika diputar adalah sebagai berikut:
𝐼𝑞 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
𝐼𝑞 = 𝑚1. 𝑟12 + 𝑚2. 𝑟22 + 𝑚3. 𝑟32
𝐼𝑞 = 1 𝑘𝑔 . 12 𝑚2 + 2 𝑘𝑔 . 02 𝑚2 + 3 𝑘𝑔 . 12 𝑚2
𝐼𝑞 = 1 𝑘𝑔 𝑚2 + 0 + 3 𝑘𝑔 𝑚2
𝐼𝑞 = 4 𝑘𝑔 𝑚2
Nama: Ervan Maulana Ilyas ; Kelas XI MIPA 5 ; No. Absen : 12
4 Lima titik massa tersusun seperti gambar berikut!

m1 = 1 kg, m2 = 2 kg , m3 = 3 kg, m4 = 4 kg, m5 = 5 kg

Tentukan momen inersianya jika:
a) poros putar sumbu X
b) poros putar sumbu Y
Penyelesaian :
Pada sistem ini, kita tahu bahwa jarak benda relatif terhadap poros putar tentu berbeda.
Misalnya jarak antara benda dengan poros putar di sumbu X tentu berbeda dengan jarak
antara benda dengan poros putardi sumbu Y.

Pada sumbu X, massa yang segaris dengan sumbu X dapat diabaikan, sehingga momen inersia
pada benda yang segaris dengan sumbu X bernilai nol. Begitu juga pada sumbu Y, massa yang
segaris dengan sumbu Y dapat diabaikan, sehingga momen inersia pada benda yang segaris
dengan sumbu Y bernilai nol.

Perhitungan momen inersia sistem pada masing-masing poros putar dapat dilakukan sebagai
berikut:
[P or os X ] Momen inersia jika poros putar sumbu X:
Ix = I1 + I2 + I3 + I4 + I5
Ix = m1.r12 + m2.r22 + m3.r32 + m4.r42 + m5.r52
Ix = 1 kg . 02 m2 + 2 kg , 12 m2 + 3 kg . 02 m2 + 4 kg . 12 m2 + 5 kg . 02 m2
Ix = 0 + 2 kg m2 + 0 + 4 kg m2 + 0
Ix = 6 kg m2
[P or os Y ] Momen inersia jika poros putar sumbu Y:
Iy = I1 + I2 + I3 + I4 + I5
Iy = m1.r12 + m2.r22 + m3.r32 + m4.r42 + m5.r52
Iy = 1 kg . 02 m2 + 2 kg . 12 m2 + 3 kg . 12 m2 + 4 kg . 02 m2 + 5 kg . 12 m2
Iy = 0 + 2 kg m2 + 3 kg m2 + 0 + 5 kg m2
Iy = 10 kg m2
Nama: Ervan Maulana Ilyas ; Kelas XI MIPA 5 ; No. Absen : 12
LA TIH A N SOA L M OM EN TU M SU D U T
5 Seorang penari balet berputar 3 putaran/sekon dengan kedua tangannya direntangkan. Pada
saat itu momen inersia penari 8 kg m2. Kemudian lengannya dirapatkan sehingga momen
inersianya menjadi 2 kg m2. Frekuensi putaran sekarang menjadi......
A. 10 putaran/sekon
B. 12 putaran/sekon
C. 16 putaran/sekon
D. 24 putaran/sekon
E. 48 putaran/sekon
Penyelesaian :
Soal di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep hukum kekekalan momentum
sudut, hukum ini menyatakan bahwa jika resultan momen gaya pada sebuah benda tegar
yang bergerak rotasi bernilai nol sedemikian rupa sehingga momentum sudut benda tegar
yang bergerak rotasi selalu konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan teorema berikut:
∆𝐿
∑𝜏 = (1)
∆𝑡
𝐼𝜔𝑡 −𝐼𝜔0
0= (2)
∆𝑡
0 = 𝐼𝜔𝑡 − 𝐼𝜔0 (3)
𝐼𝑡 𝜔𝑡 = 𝐼0 𝜔0 (4)
𝐿𝑡 = 𝐿0 (5)
Kemudian kita tahu bahwa hubungan kecepatan sudut dan frekuensi yaitu:
𝜔 = 2𝜋𝑓 (6)
Dengan demikian, substitusi persamaan (6) ke persamaan (4) akan didapat hasil berikut:
𝐼𝑡 ∙ 2𝜋𝑓𝑡 = 𝐼0 ∙ 2𝜋𝑓0 (7)
𝑓𝑡 𝐼0
= (8)
𝑓0 𝐼𝑡

Dari persamaan (8) kita mendapati hubungan frekuensi dan momen inersia, yaitu
1
𝑓~
𝐼
Dengan hubungan tersebut, frekuensi putaran pada waktu t tertentu adalah:
𝐼
𝑓𝑡 = 0 ∙ 𝑓0
𝐼𝑡
8 𝑘𝑔 𝑚2 3
𝑓𝑡 = ∙
2 𝑘𝑔 𝑚2 𝑠
12
𝑓𝑡 =
𝑠
Jadi jawabannya adalah B (12 putaran per detik).
6 Sebuah partikel bermassa 0,2 kg bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 10 rad/s.
Jika jari-jari lintasan partikel 30 cm, maka momentum sudut partikel itu adalah....
A. 0,90 kg m2 s−1
B. 0,45 kg m2 s−1
C. 0,30 kg m2 s−1
Nama: Ervan Maulana Ilyas ; Kelas XI MIPA 5 ; No. Absen : 12
D. 0,18 kg m2 s−1
E. 0,16 kg m2 s−1
Penyelesaian :
Untuk objek berupa partikel ini momentuk sudut partikelnya dapat ditentukan sebagai
berikut:
𝐼⃗ = 𝑟⃗ ∙ 𝑝⃗
𝐼⃗ = 𝑟⃗ ∙ 𝑚𝑣⃗
𝐼⃗ = 𝑟⃗ ∙ 𝑚𝜔 ⃗⃗𝑟⃗
𝐼⃗ = 𝑚𝜔 ⃗⃗𝑟⃗2
𝑟𝑎𝑑
𝐼⃗ = 0,2 𝑘𝑔 ∙ 10 ∙ (0,3 𝑚)2
𝑠
𝐼⃗ = 0,18 𝑘𝑔 𝑚2 𝑠 −1
Jadi jawabannya adalah D (0,18 𝑘𝑔 𝑚2 𝑠 −1 ).