Anda di halaman 1dari 10

BAB VII

GERAK ROTASI DAN HUKUM GRAVITASI

Kecepatan dan Percepatan Angular

Perpindahan angular θ
Definisi: setiap titik pada benda yang bergerak melingkar
tethadap titik O.
𝑠
𝜃 = (dalam rad atau derajad) Garis
𝑟 acuan
Konversi:
360𝑜
1 𝑟𝑎𝑑 = = 57,3𝑜
2𝜋

Sebuah benda berpindah angular, ∆𝜃 adalah perbedaan sudut

akhir dengan awal, seperti gambar:


∆𝜃 = 𝜃𝑓 − 𝜃𝑖

kecepatan rata-rata angular, jika benda berpindah dari A ke B:


𝜃𝑓 − 𝜃𝑖 ∆𝜃
𝜔𝑟𝑎𝑡𝑎 = = (dalam rad/s)
𝑡𝑓 − 𝑡𝑖 ∆𝑡

Kecepatan angular sesaat sebauh benda yang bergerak melingkar

adalah:
∆𝜃 𝑑𝜃
𝜔 = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡

Contoh 1: Rotor sebuah helicopter berputar dengan kecepatan angular 3,2 × 102 rev/min. (a)

Ubahlah dalam satuan rad/s. (b) Jika rotor mempunyai radius 2 m, tentukan panjang busur yang

ditempuh rotor selama 3 × 102 𝑠.

Penyelesaian:

Catatan: rev/min = revolutions per minute (putaran per menit)


put 2π rad 1 min
(a) 𝜔 = 3,2 × 102 rpm = 3,2 × 102 min ( 1 put ) ( 60 s ) = 33,5 rad/s

(b) Perpindahan sudut: ∆𝜃 = 𝜔𝑡 = (33,5 rad/s)(3 × 102 𝑠) = 1,01 × 104 rad


Panjang busur: ∆𝑠 = 𝑟 ∆𝜃 = (2 m)(1,1 × 104 rad) = 2,02 × 104 m

Percepatan angular rata-rata 𝛼𝑟𝑎𝑡𝑎 :


𝜔𝑓 − 𝜔𝑖 ∆𝜔
𝛼𝑟𝑎𝑡𝑎 = = (dalam rad/s 2 )
𝑡𝑓 − 𝑡𝑖 ∆𝑡

Misalnya, jika kecepatan angular dari 15 rad/s ke 9 rad/s dalam 3s, maka percepatan angular

rata-rata adalah:
𝜔𝑓 − 𝜔𝑖 9 rad/s − 15 rad/s
𝛼𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = −2 rad/s 2
𝑡𝑓 − 𝑡𝑖 3s

Tanda − : berarti searah jarum jam.

Percepatan angular sesaat:


∆𝜔 𝑑𝜔
𝑎 = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡

Analogi gerak lurus dengan gerak rotasi

Gerak lurus (a: konstan) Gerak rotasi


𝑣 = 𝑣𝑖 + 𝑎𝑡 𝜔 = 𝜔𝑖 + 𝛼𝑡
1 1
∆𝑥 = 𝑣𝑖 𝑡 + 𝑎𝑡 2 ∆𝜃 = 𝜔𝑖 𝑡 + 𝛼𝑡 2
2 2
𝑣 2 = 𝑣𝑖 2 + 2𝑎 ∆𝑥 𝜔2 = 𝜔𝑖 2 + 2𝛼 ∆𝜃

Contoh 2: Sebuah roda berotasi dengan percepatan angular 3,5 rad/s2. Jika kecepatan angular
roda 2 rad/s pada t = 0, (a) perpindahan angular roda dari t = 0 dan t = 2s. (b) Tentukan
kecepatan angular roda pada t = 2s.
Penyelesaian:
1
(a) ∆𝜃 = 𝜔𝑖 𝑡 + 2 𝛼𝑡 2
1
∆𝜃 = (2 rad/s)(2s) + (3,5 rad/s2 )(2s)2 = 11 rad
2
1 put
Bila diubah ke putaran: ∆𝜃 = 11 rad × (2π rad) = 1,75 put
(b) 𝜔 = 𝜔𝑖
(c)
(d)

(e) +𝛼𝑡 = 2 rad/s + (3,5 rad/s2 )(2s) = 9 rad/s

Contoh 3: Sebuah baling-baling pesawat udara berputar dari kecepatan angular awal 12,5 put/s

menjadi 5 put/s. Selama proses ini, rotasi baling-baling sebesar 21 putaran. Tentukan percepatan

angular baling-baling dalam rad/s2 (anggap konstan).

Penyelesaian:

Perpindahan angular: ∆𝜃 = (21 put)(2𝜋 𝑟𝑎𝑑/𝑝𝑢𝑡) = 42 π rad

Kecepatan angular awal: 𝜔𝑖 = (12,5 put/s)(2π rad/put) = 25 π rad/s

Kecepatan angular akhir: 𝜔𝑓 = (5 put/s)(2π rad/put) = 10 π rad/s

Percepatan angular:
𝜔𝑓 2 − 𝜔𝑖 2 (25𝜋)2 − (10𝜋)2
𝛼= = = −6,25𝜋 rad/s2
2 ∆𝜃 2(42𝜋)

Hubungan antara Besaran Angular dan Linier

Anggap sebuah benda berotasi dengan radius 𝑟 sehingga menempuh

sudut ∆𝜃. Akibatnya titik P bergerak sepanjang ∆𝑠, dalam selang

waktu ∆𝑡. Maka:


∆𝑠
∆𝜃 =
𝑟
Bila masing-masing ruas dikalikan dengan ∆𝑡, diperoleh:

∆𝜃 1 ∆𝑠 𝑣
= →𝜔=
∆𝑡 𝑟 ∆𝑡 𝑟

Atau

𝑣 = 𝜔𝑟 ≡ 𝑣𝑡 Kecepatan tangensial

Kemudian,
∆𝑣𝑡 = 𝑟 ∆𝜔
Bila masing-masing ruas dibagi ∆𝑡, diperoleh:
∆𝑣𝑡 ∆𝜔
=𝑟
∆𝑡 ∆𝑡
Atau

𝑎𝑡 = 𝑟𝛼 Percepatan tangensial

Contoh 4: Sebuah CD berputar dari keadaan diam dengan kecepatan angular 31,4 rad/s dalam

0,892s. (a) Tentukan percepatan angularnya. (b) Tentukan perindahan angular. (c) Jika radius

lingkaran 0,0445 m, tentukan (c) kecepatan tangensial, dan (d) percepatan tangensial.

Penyelesaian:

(a) Percepatan angular, dengan 𝜔𝑖 = 0:


𝜔 − 𝜔𝑖 31,4 rad/s − 0
𝛼= = = 𝟑𝟓, 𝟐 rad/s2
𝑡 − 𝑡𝑖 0,892s − 0
(b) Perindahan angular:
1 1
∆𝜃 = 𝜔𝑖 𝑡 + 𝛼𝑡 2 = 0 + (35,2 rad/s2 )(0,892s)2 = 𝟏𝟒 rad
2 2

(c) Kecepatan tangensial:


𝑣𝑡 = 𝑟𝜔 = (0,0445 m)(31,4 rad/s) = 𝟏, 𝟒 m/s
(d) Percepatan tangensial:
𝑎𝑡 = 𝑟𝛼 = (0,0445 m)(35,2 rad/s2 ) = 𝟏, 𝟓𝟕 m/s2

Percepatan Sentripetal

Untuk gerak melingkar dengan laju konstan, tetap mempunyai

percepatan, yang selalu menuju pusat lingkaran. Hal ini disebabkan

karena arah kecepatan berubah-ubah. Percepatan ini disebut percepatan

sentripetal, yang besarnya:


𝑣2
𝑎𝑐 = = 𝑟𝜔2
𝑟
Percepatan total: Percepatan total a  at  ac
percepatan total dalam bentuk vector:
𝑎⃗ = 𝑎⃗𝑡 + 𝑎⃗𝑐

Besar percepatan ditentukan dengan terema Pythagoras:

𝑎 = √𝑎𝑡 2 + 𝑎𝑐 2

Contoh 5: Sebuah mobil dengan percepatan konstan bergerak dari laju 40 m/s ke 60 m/s dalam

5s saat mengitari sebuah trak dengan radius 4 × 102 m. Saat mobil bergerak dengan laju 50 m/s,

tentukan (a) besar percepatan sentripetal, (b) laju angular, (c) besar percepatan tangensial, dan

(d) besar percepatan total.

Penyelesaian:

(a) Percepatan sentripetal:


𝑣 2 (50 m/s)2
𝑎𝑐 = = 2
= 𝟔, 𝟐𝟓 m/s2
𝑟 4 × 10 m
(b) Laju angular:
𝑣 50 m/s
𝜔= = = 𝟎, 𝟏𝟐𝟓 rad/s
𝑟 4 × 102 m
(c) Percepatan tangensial:
𝑣𝑓 − 𝑣𝑖 60 m/s − 40 m/s
𝑎𝑡 = = = 𝟒 m/s 2
∆𝑡 5s
(d) Percepatan total:

𝑎 = √𝑎𝑡 2 + 𝑎𝑐 2 = √(4 m/s 2 )2 + (6,25 m/s2 )2 = 𝟕, 𝟒𝟐 m/s2

Seperti pada kasus linier, perpindahan, kecepatan dan percepatan 


adalah vektor:
 Menentukan arah positif atau negative. Cara yang mudah dengan
menggunakan aturan tangan kanan:
- Genggam sumbu rotasi dengan tangan kanan anda
- Kepalkan jari-jari anda searah dengan arah rotasi
- Ibu jari (jempol) anda menunjukkan arah 1
Gaya Sentripetal

Sebuah bola bermassa m ditarik dan diputar dengan kecepatan 𝑣⃗,

maka akan timbul gaya sentripetal, yang arahnya menuju pusat

lingkaran.
𝑣2
𝐹𝑐 = 𝑚𝑎𝑐 = 𝑚
𝑟

Contoh 6: Sebuah mobil bergerak dengan laju 13,4 m/s di atas jalan
melingkar dengan radius 50 m seperti gambar. Tentukan koefisien
gesek kinetic minimum agar mobil tidak tergelincir.
Penyeleseaian:
Gaya-gaya pada sumbu x:
𝑣2
𝑚 = 𝑓𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜇𝑠 𝑛
𝑟
Gaya-gaya pada sumbu y:
𝑛 = 𝑚𝑔 = 0 → 𝑛 = 𝑚𝑔
Subsitusi:
𝑣2 𝑣2 (13,4 m/s)2
𝑚 = 𝜇𝑠 𝑚𝑔 → 𝜇𝑠 = = = 𝟎, 𝟑𝟔𝟔
𝑟 𝑟𝑔 (50 m)(9,8 m/s2 )

Contoh 7: Sebuah mobil bergerak di jalan melingkar denga radius 316


m dan kerinringan jalan 31o. abaikan gaya gesek antara ban dengan
jalan. Tentukan (a) percepatan sentripetal, dan (b) laju mobil.

Penyelesaian:
(a) Percepatan sentripetal:
Komponen y:
𝑚𝑔
𝑛 cos 𝜃 − 𝑚𝑔 = 0 → 𝑛 =
cos 𝜃
Komponen x:
𝑚𝑔
𝐹𝑐 = 𝑛 sin 𝜃 = ( ) sin 𝜃 = 𝑚𝑔 tan 𝜃
cos 𝜃
𝑚𝑎𝑐 = 𝑚𝑔 tan 𝜃 → 𝑎𝑐 = 𝑔 tan 𝜃
𝑎𝑐 = (9,8 m/s2 ) tan 31o = 𝟓, 𝟖𝟗 m/s 2
(b) Laju mobil:
𝑣 = √𝑟𝑎𝑐 = √(316 𝑚)(𝟓, 𝟖𝟗 m/s 2 ) = 𝟒𝟑, 𝟏 m/s

HUKUM GRAVITASI NEWTON

Pengamatan Bulan:

- Mengapa Bulan mengelilingi Bumi?

- Ingat Hukum pertama Newton: Jika tidak ada gaya, maka kecepatan konstan atau nol

- Ingat Gerak melingkar, ada gaya sentripetal.

- Kita bisa menyimpulkan bahwa pasti ada gaya yang membuat Bulan mengelilingi Bumi.

- Pasti ada gaya tarik menarik antara Bumi-Bulan!

Hukum Gravitasi Newton:

Setiap partikel di alam semesta ini menarik partikel lain dengan gaya sebanding perkalian massa

kedua partikel dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antara dua partikel.

𝑚1 𝑚2
𝐹𝑔 = 𝐺 𝐺 = 6,673 × 10−11 N. m2 kg −2
𝑟2

Secara vector:

𝑚1 𝑚2
𝐹⃗12 = −𝐺 𝑟̂
𝑟 2 12
- Gaya gravitasi yang ditimbulkan oleh sebuah massa yang berbentuk Bola dan distribusinya
simetrik adalah sama dengan gaya gravitasi yang dihasilkan oleh sebuah massa titik pada
pusat bola dengan semua massa terpusat pada titik tersebut.
- Contoh gaya gravitasi pada permukaan Bumi:

𝑀𝐸 𝑚
𝐹𝑔 = 𝐺
𝑅𝐸 2

Contoh 8: Tiga buah benda tersusun seperti gambar. Jika


massa m1 = m2 = m3 = 0,300 kg, tentukan gaya pada massa m1.
Penyelesaian:
Gaya tarik menarik yang bekerja pada benda m2 oleh m1:

𝑚1 𝑚2
𝐹21 = 𝐺
𝑟21 2

(0,300 kg)(0,300 kg)


𝐹21 = (6,673 × 10−11 N. m2 kg −2 )
(0,400 m)2

F21 = 3,75 × 10−11 N

Gaya tarik menarik yang bekerja pada benda m3 oleh m1:

𝑚1 𝑚3
𝐹31 = 𝐺
𝑟31 2

(0,300 kg)(0,300 kg)


𝐹31 = (6,673 × 10−11 N. m2 kg −2 )
(0,300 m)2

F31 = 6,67 × 10−11 N


Gaya total:
𝐹 = √𝐹𝑥 2 + 𝐹𝑦 2 = √(6,67)2 + (3,75)2 × 10−11

F = 7,65 × 10−11 N
Arah gaya membentuk sudut:
𝐹𝑦 3,75 × 10−11 N
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( ) = 𝑡𝑎𝑛−1 ( ) = 29,30
𝐹𝑥 6,67 × 10−11 N

Percepatan gravitasi bumi


Di permukaan bumi, ℎ = 0:
𝑀𝐸 𝑚 𝑀𝐸
𝑚𝑔 = 𝐺 2 →𝑔=𝐺
𝑅𝐸 𝑅𝐸 2

Pada ketinggian ℎ:
𝑀𝐸
𝑔=𝐺
(𝑅𝐸 + ℎ)2

Misal, massa bumi 𝑀𝐸 = 5,96 × 1024 kg, radius rata-rata bumi 𝑅𝐸 = 6,38 × 106 𝑚, maka percepatan
garvitasi bumi pada permukaan di ekuator:

−11 2 −2 )
5,96 × 1024 kg
𝑔 = (6,673 × 10 N. m kg = 9,8 m/s 2
(6,38 × 106 m)2
Hukum Kepler:
1. Semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari di salah satu fokusnya (F).
2. Garis yang menghubungkan tiap planet ke matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu
yang sama.
3. Kuadrat periode tiap planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari
matahari.

planet t
Planet

P A t
matahari Matahari

(a) (b)

(a) Lintasan planet yang eliptis dengan matahari di salah satu titik fokusnya. Titik P, di mana
planet paling dekat dengan mahari, dinamakan perihelium, dan titik A di mana ia paling jauh,
dinamakan aphelium. Jarak rata-rata antara planet dan matahari sama dengan sumbu
semimayor.
(b) Ketika planet dekat dengan matahari, ia bergerak lebih cepat dibandingkan ketika ia jauh.
Luasan yang disapu dalam selang waktu tertentu adalah sama.

Jika jarak rata-rata antara planet dan matahari r dan periode revolusi planet T maka hokum ke-
3 Kepler adalah

𝑇 2 = 𝐶𝑟 3
4𝜋 2
𝐶= : 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
𝐺𝑀𝑀

Contoh 9: Jarak rata-rata Jupiter dari matahari adalah 5,20 satuan astronomi (AU), dengan 1

AU = 1,5 x 1011 m adalah jarak rata-rata antara bumi dan matahari. Berapakah periode Jupiter?
Penyelesaian:

Hukum ke-3 Kepler dapat ditulis:

𝑇 = √𝐶𝑟 3/2
Sehingga
3 3
𝑇𝐽 𝑟𝐽 2 5,2𝐴𝑈 2 3
=( ) =( ) = (5,20)2
𝑇𝑏 𝑟𝑏 1 𝐴𝑈
3
𝑇𝐽 = (5,20)2 (1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) = 11,9 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Kelajuan Lepas:

Energy total benda:


1 𝑀𝐸 𝑚 𝑀𝐸 𝑚
𝑚𝑣𝑖 2 − 𝐺 = −𝐺
2 𝑅𝐸 𝑟𝑚𝑎𝑥
maka laju benda:

1 1
𝑣𝑖 2 = 2𝐺𝑀𝐸 ( − )
𝑅𝐸 𝑟𝑚𝑎𝑥
jika 𝑟𝑚𝑎𝑥 → ∞, maka
1 1 2𝐺𝑀𝐸
𝑣𝑖 2 = 2𝐺𝑀𝐸 ( − ) =
𝑅𝐸 ∞ 𝑅𝐸

Atau
2𝐺𝑀𝐸
𝑣𝑐 = √ = √2𝑔. 𝑅𝐸 Kelajuan lepas
𝑅𝐸

Contoh 10: Carilah kelajuan lepas di permukaan Merkurius, yang mempunyai massa 𝑀 = 3,31 ×

1023 kg dan jari-jari 𝑅 = 2,44 Mm.

Penyelesaian:

2𝐺𝑀𝐵 2(6,67 × 10−11 N. m2 kg −2 )(3,31 × 1023 kg)


𝑣𝑐 = √ =√
𝑅𝐵 2,44 × 106 m

𝑣𝑐 = 4,25 × 103 m/s

Anda mungkin juga menyukai