Anda di halaman 1dari 4

TUGAS: FISIKA - APLIKASI MOMEN INERSIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Contoh penerapan momen inersia dalam bidang PERTAMBANGAN :

1. Jaw Crusher

Jaw Crusher sendiri dipakai secara luas pada industri pertambangan, industri metal, konstruksi,
pembangun jalan tol, pembangunan rel kereta dan industri kimia.
Prinsip Kerja Mesin Jaw Crusher:
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan
oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material
dalam rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board
dapat dihancurkan dan diberhentikan melalui pembukaan pemakaian.
(http://www.cocrusher.com/jaw_crusher.html)

2. HPC Series Cone Crusher

Mesin HPC seri cone crusher dengan efisiensi tinggi dan tekanan hidrolik secara luas digunakan di
pertambangan, pabrik beton, industri pembuat batu pasir dan sebagainya. Kekuatan Tekanan
perlawanan mesin di bawah 350Mpa. Mesin secara luas digunakan untuk penghancuran pertama dari
berbagai jenis pertambangan dan batu seperti berbagai jenis bijih, beton, bahan tahan api, bauksit,
kuarsit, korundum, perlite, batu besi, basal dan sebagainya.
Prinsip Kerja Cone Crusher:
Mesin Cone Crusher terdiri dari bingkai, perangkat transmisi, hollow eccentric shaft, bearing berbentuk
mangkuk, penghancur berbentuk kerucut, springs dan tempat pengaturan tekanan hidrolik untuk
mengatur discharging opening.

Selama masa pengoperasian, motor menjalankan eccentric shaft shell untuk berbalik melalui poros
horisontal dan sepasang bevel gear. Poros dari crushing cone berayunan dengan kekuatan eccentric
shaft shell sehingga permukaan dari dinding penghancur berdekatan dengan dinding roll mortar dari
waktu ke waktu. Dalam hal ini, bijih besi dan batu akan tertekan dan kemudian hancur.
(http://www.cocrusher.com/hpc_cone_crusher.html)

3. Impact Crusher

Bisa digunakan material dengan panjang 500mm, tidak lebih dari 350Mpa anti-tekanan kekuatan.
Impact crusher dapat digunakan dalam penghancuran pertama dan kedua. Selama proses
pengoperasian, Rotor berkecepatan tinggi akan terbawa melalui motor listrik. Material akan ditimpa
oleh Flat Hammer Monitor untuk dihancurkan, dan kemudian akan disalurkan untuk penghancuran
kedua, kemudian akan dibuang melalui lubang pembuangan.
Prinsip Kerja mesin Impact Crusher:
Impact crusher bekerja menghancurkan material dengan kekuatan tabrakan. Ketika material memasuki
area blow bar, material dihancurkan dengan kekuatan dan kecepatan tinggi blow bar dan dilempar ke
impact plates dalam rotor untuk penghancuran kedua. Kemudian material akan terlempar kembali
kedalam blow bar untuk penghancuran ketiga.Proses ini berlangsung terus menerus sampai material
hancur sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan keluar dari bagian paling bawah mesin.Ukuran dan
bentuk dari bubuk akhir dapat diubah dengan mengatur jarak antara impact rack dan rotor support.
Mesin dilengkapi pengaman self- weigh device yang terletak diframe belakang mesin. Ketika barang lain
masuk dalam lubang impact, barang tersebut akan terlempar keluar dari mesin melalui impact rack yang
terletak dibagian depan dan belakang mesin. (http://www.cocrusher.com/impact_crusher.html)
4. MTM Medium Speed Trapezium Mill

Prinsip Kerja Mesin MTM Medium Speed Trapezium Mill:


Dipabrik penggilingan, udara diarahkan ke bagian bawah permukaan daripada grinding ring dan dialirkan
keatas, membawa serta butiran halus ke beberapa seksi pembagian. Untuk melewati dan partikel yang
lebih besar akan jatuh kembali ke ruang penggilingan untuk diproses lagi lebih lanjut. Seluruh komponen
penggilingan bekerja dalam kondisi tekanan rendah dimana akan memaksimalkan ketahanan akan
seluruh komponen mekanik didalamnya, mengurangi tingkat perawatan mesin penggiling dan masalah
akan perbaikan yang ada di pabrik juga akan terselesaikan.

(http://www.cocrusher.com/MTM_Medium_Speed_Trapezium_Mill.html)

5. SCM Series S Super Thin Mill

Mesin Grinding Mill ini merupakan produk untuk menghasilkan bubuk/tepung halus. Hal ini berlaku bagi
material yang tidak dapat terbakar dan tidak dapat meledak dengan kekerasan kurang dari 6, seperti
kalsit, kapur, batu kapur, dolomit, kaolin, bentonit, bedak, magnesite, illite, pyrophyllite, vermikulit,
sepiolite, attapulgite, rectorite, diatomite, Barite, gips, tawas bumi, grafit, fluorit, variscite, garam abu
bijih, floatstone.
Prinsip Kerja Mesin :
Motor utama dalam menggerakkan poros utama dan perputaran layer dilengkapi dengan peredam.
Setiap ring yang berputar dan bergerak dilengkapi dengan baut kemudi.
Material dalam ukuran besar dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecil melalui hammer crusher.
Setelah itu dijalankan ke tempat penampungan melalui cerobong. Kemudian Electro-magnetic vibrating
feeder akan mengirimkan partikel tersebut. Di bawah fungsi dari eksentrisitas, partikel berpencar ke sisi
lingkaran dan akan jatuh ke dalam ring untuk di press, dihancurkan dan digiling menjadi potongan-
potongan kecil oleh roller. Setelah melalui penghancuran langkah pertama, material akan dijatuhkan
pada layer kedua dan ketiga. Pemompaan bertekanan tinggi sentrifugal blower mengalirkan udara dari
luar ke dalam mesin. Kemudian Bubuk yang masih kasar akan terpilih dan dibawa ke dalam classifier
untuk dihancurkan lagi. Sedangkan bubuk yang telah jadi akan dialirkan ke kolektor siklon dengan aliran
udara dan diberhentikan oleh pemakaian katup di bagian bawah kolektor. Produk yang dihasilkan
merupakan produk hasil jadi yang siap dipakai. Debu yang terbawa dalam aliran udara akan dibuang
melalui blower dan knalpot setelah dimurnikan oleh cyclone kolektor.
(http://www.cocrusher.com/scm_mill.html)

6. MTW Series Trapezium Mill

Mesin penggilingan ini pada umumnya digunakan untuk pengolahan bubuk produk mineral seperti
metalurgi, bahan bangunan, kimia, pertambangan dan sebagainya. Mesin ini dapat menghasilkan bubuk
mineral yang tidak dapat terbakar dan tidak meledak dengan skala kekerasan di bawah 9.3 dan
kelembaban di bawah 6%, seperti kuarsa, feldspar, kalsit, bedak, Barite, fluorida, Xircom, abu, kapur
putih, semen klinker, karbon aktif, dolomit, granit, batu bara, batubara masak, lignit, magnesium,
kromium oksida hijau, bijih emas, tanah liat merah, tanah liat , kaolin, kokas, batubara Gangue, porselin
tanah liat, kyanite, fluorspar, bentonit, batu jamu liparite, diabase, pyrophyllite, serpih batu merah,
emeraldite, basal, gipsum, grafit, carborundun, bahan isolasi panas, dan lain-lain.
(http://www.cocrusher.com/mtw_mill.html)

7. Ball Mill

Mesin Ball Mill sangat effektif digunakan untuk penggilingan berbagai macam material menjadi bubuk
halus. Masin ini biasa digunakan pada industri pertambangan, bangunan, industri kimia, dan sebagainya.
Mesin ini memiliki dua cara pengolahan yaitu pengolahan secara kering dan pengolahan secara basah.
Mesin Ball Mill adalah produk utama dalam industri penggilingan. Secara luas digunakan untuk
pengolahan semen, produk silikat, bahan bangunan, bahan tahan api, pupuk kimia, logam hitam yang
tidak mengantung besi, gelas, keramik, dan lain-lain. Mesin Ball Mill Shibang dapat menggiling bijih besi
atau bahan lain yang dapat digiling baik dengan proses basah atau dengan proses kering. Mesin Ball Mill
ini memilikit tipe horisontal,berbentuk tabung, dan dua tempat penyimpanan. Bagian luar mesin
berjalan sepanjang roda gigi. Material masuk secara spriral dan merata dalam tempat penyimpanan
pertama. Dalam tempat penampungan ini ada ladder scaleboard atau ripple scaleboard, dan steelball
dengan berbagai macam spesifikasi yang dipasang pada scaleboard.

Seiring dengan perputaran tubuh barel yang kemudian menghasilkan gaya sentrifugal, steel ball akan
terbawa pada ketinggian tertentu dan jatuh untuk membuat material tergiling. Setelah proses
penggilingan dalam tempat penyimpanan pertama, material akan masuk dalam tempat penampungan
kedua untuk kembali digiling dengan steel ball dan scaleboard. Akhirnya, bubuk akan dibawa ke papan
penampungan produk akhir dan proses kerja sepenuhnya lengkap.
(http://www.cocrusher.com/ball_mill.html)

Aplikasi dari penerapan momen inersia dalam bidang FARMASI :

Sentrifugasi dalam melakukan pemisahan campuran bahan kimia. Mesin sentrifugasi memanfaatkan
momen inersia dari kesetimbangan antara tabung sentrifugasi untuk memisahkan campuran bahan
kimia, karena jika tidak setimbang, maka akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti getaran
berlebih pada mesin yang bisa berakibat pada pecahnya tabung yang lain. Makanya, jika hanya satu
tabung yang digunakan, sebaiknya tabung yang tandem atau berlawanan posisi dengan tabung yang
diisi, diisi dengan fluida yang memiliki massa yang sama, sehingga getaran bisa diredam. Ilustrasinya bisa
digambarkan dengan usaha kamu memutar 1 ember berisi air dengan tubuh kamu berputar mengelilingi
tubuh kamu, dan 2 ember dengan posisi tandem menggunakan kedua tangan. Pasti ketika kamu
memutar air dengan 1 ember, posisi tubuh kamu tidak akan tegak. Namun dengan 2 ember, posisi tubuh
kamu bisa dipertahankan tegak. Hal ini karena dalam mempertahankan putaran (momen inersia) tubuh
kamu akan terus mencari kesetimbangan. Makanya posisi tubuh kamu seperti itu ketika memutar 1
ember. (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111014094050AAZvuHP)

Aplikasi Momen Inersia Pada Elemen Mesin :

Aplikasi moment inersia pada elemen mesin yang disebut dengan "Roda Gila" pada mesin-mesin internal
combustion (contoh: mesin diesel, mesin 4-takt). Mesin-mesin jenis ini prinsipnya merubah energi
mekanis sistem berbasis translasi (pada piston) menjadi sistem rotasi yang ditransmisikan ke Roda
Kendaraan. Contoh pada mesin 4-Takt, Moment Inersia ini (pada elemen Roda Gila) diperlukan untuk
menyimpan sebagian energi mekanisnya untuk melakukan langkah-langkah kerja mesin pada proses:

- Penghisapan,

- Kompresi, dan

- Pembuangan.

Sedangkan langkah Ekspansi adalah langkah kerja yg sesungguhnya pada piston, yaitu proses langkah
pembakaran. Kita gambarkan saja sebagai langkah injeksi Energi. Pada proses Ekspansi ini energi dirubah
dari energi kimia bahan Hidrocarbon (BBM) menjadi energi mekanis translasi pada piston, yang dapat
diformulasikan sebagai delta(W) = delta(PV), selanjutnya dengan memakai poros engkol ditransmisikan
dalam bentuk rotasi ke semua bagian mesin. Sebagian kecil energinya disimpan ke roda gila tadi, dan
sebagian besar digunakan sebagai penggerak torsi pada Objek, sesuai dengan tujuan mesin ini di
aplikasi/dipakai.
Kalau untuk kendaraan ke as rodanya, kalau untuk mesin-mesin perkakas ya ke as Pulley nya atau Gear
nya dan lain-lain. (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090110134532AAuSO3i)

Pengaruh Momen Inersia Pada Pemain SKI ES Yang Berputar di Ujung Sepatu Luncurnya :

Momen Inersia merupakan sifat yang dimiliki oleh sebuah benda untuk mempertahankan posisinya dari
gerak berotasi. Momen inersia adalah ukuran resistansi/ kelembaman sebuah bendaterhadap
perubahan dalam gerak rotasi. Momen inersia tergantung pada distribusi massa benda relatif terhadap
sumbu rotasi benda. Karena torsi yang dikerjakan oleh es adalah kecil, momentum anguler pemain ski
adalah mendekati konstan. Ketika ia menarik tangannya ke dalam ke arah badannya, momeninersia
badannya terhadap sumbu vertikal melalui badannya berkurang. Karena momentum angularnya L = Iω
harus tetap konstan, bila I berkurang, kecepatan angularnya ω bertambah; artinya, ia berputar dengan
laju yang lebih cepat. (http://www.scribd.com/doc/14619285/momen-inersia-pada-pemain-ski-es)

Anda mungkin juga menyukai