Anda di halaman 1dari 7

Perbandingan antara Logam dan Keramik

Logam Keramik
Struktur Kristal Logam seperti bahan lainnya, terdiri dari susunan atom-atom. Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran
Dapat dikatakan bahwa atom-atom dalam kristal logam tersusun atom yang berbeda atau minimal terdiri dari 2 jenis
secara teratur dan susunan atom-atom tersebut menentukan unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks
struktur kristal dari logam. Susunan dari atom-atom tersebut dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini
disebut cell unit. umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga
ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatanantara ion
Pada temperatur kamar, besi atau baja memiliki bentuk struktur bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh
BCC (Body Centered Cubic). Dalam hal ini cell unit dari atom- lebih kuat daripada ikatan logam. Akibatnya, sifat-sifat
atom disusun sebagai sebuah kubus dengan atom-atom seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik
menempati kedelapan dari sudut kubus dan satu atom berada di secara signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam.
pusat kubus. Pada temperatur yang tinggi, besi atau baja Keramik dapat berikatan kristal tunggal ataudalam
memiliki bentuk struktur FCC (Face Centered Cubic). Dalam hal bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh
ini, cell unit adalah sebuah kubus dengan atom-atom menempati besar terhadap kekuatan dan sifat-sifat keramik;
kedelapan dari sudut kubus dan atom lainnya berada pada ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik
pusat masing-masing dari enam keenam bidang kubus. halus), semakin tinggi kekuatan dan ketangguhannya.
Disamping berbentuk kubus, cell unit lainnya dapat berupa HCP
(Hexagonal Close Packed), seperti halnya pada logam seng. Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan
Dalam hal ini atom-atom menempati kedua belas sudut, atom ion, ikatan kovalen dan ikatanantara. Sebagai missal,
lain menempati dua sisi dan ketiga atom lagi menempati tengah. bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan
Si-O dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60%
Susunan atom-atom dalam struktur kristal sangat menentukan dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada
sifat-sifat logamnya. Logam dengan struktur kristal BCC
mempunyai kerapatan atom yang lebih rendah dibandingkan
ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak
logam dengan struktur kristal FCC. Perbedaan kerapatan atom
pernah menunjukkan sifat liat ataudapat di
itu dapat dilihat dari jumlah bidang gesernya. Pada struktur
deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang
kristal BCC, jumlah bidang gesernya lebih sedikit dari struktur
relatif dapat disamakan dengan logam biasa.
kristal FCC, sehingga kemampuan atom-atom untuk bergeser
lebih sulit. Dengan demikian, logam dengan struktur kristal BCC
membutuhkan energi lebih besar untuk mengerakkan dislokasi. Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom
Hal ini yang menyebabkan logam dengan struktur kristal BCC berperan dan ikatannya merupakan ikatan campuran
lebih sulit dibentuk jika dibandingkan logam dengan struktur dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat
kristal FCC yang mempunyai kekuatan rendah tetapi memiliki dimengerti apabila mengingat bahwa Kristal tersusun
keliatan yang tinggi (ductility). oleh kombinasi dari polyhedron koordinasi, dimana
satuan kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa anion.
Salah satu contoh adalah silikat yang merupakan
bahan baku penting bagi keramik.

Ikatan Kimia Logam atau metal mememiliki beberapa karakter umum yaitu Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni
wujud padat, menunjukkan kilap, massa jenis tinggi, titik didih ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan material
dan titik lebur tinggi, konduktor panas dan listrik yang baik, kuat bergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi
atau keras namun mudah dibentuk misalnya dapat ditempa
(malleable) dan direnggangkan (ductile). Bahan keramik dapat dibedakan menjadi dua
Berdasarkan sifat umum logam dapat disimpulkan bahwa kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam
ikatan logam ternyata bukan merupakan ikatan ion maupun material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat
ikatan kovalen. Ikatan logam didefinisikan berdasarkan model maupun jarak jauh, sedang dalam material amorf
awan elektron atau lautan elektron yang didefinisikan oleh mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun
Drude pada tahun 1900 dan disempunakan oleh Lorents pada pada jarak jauh keteraturannya tidak ada. Beberapa
tahun 1923. keramik dapat berada dalam kedua bentuk tersebut,
Berdasarkan teori ini, logam di anggap terdiri dari ion-ion misalnya SiO2, (lihat gambar, a struktur yang kristalin,
logam berupa bola-bola keras yang tersusun secara teratur, b amorf). Jenis ikatan yang dominan (ionik atau
berulang dan disekitar ion-ion logam terdapat awan atau lautan kovalen) dan struktur internal (kristalin atau amorf)
elektron yang dibentuk dari elektron valensi dari logam terkait. mempengaruhi sifat-sifat bahan keramik.
Awan elektron yang terbentuk berasal dari semua atom-atom
logam yang ada. Hal ini disebabkan oleh tumpang tindih Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat
(ovelap) orbital valensi dari atom-atom logam (orbital valensi =
dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran
orbital elektron valensi berada). Akibatnya elektron-elektron
atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena
yang ada pada orbitalnya dapat berpindah ke orbital valensi
ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan
atom tetangganya. Karena hal inilah elektron-elektron valensi
menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi
akan terdelokaslisasi pada semua atom yang terdapat pada kristalnya.
logam membentuk awan atau lautan elektron yang bersifat mobil
atau dapat bergerak.
Dari teori awan atau lautan elektron ikatan logam Hantaran panas dalam padatan melibatkan
didefinisikan sebagai gaya tarik antara muatan positif dari ion- transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi.
ion logam (kation logam) dengan muatan negatif yang terbentuk Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom
dari elektron-elektron valensi dari atom-atom logam. Jadi logam lain di tetangganya dan hasilnya adalah gelombang
yang memiliki elektron valensi lebih banyak akan menghasilkan yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon.
kation dengan muatan positif yang lebih besar dan awan Fonon bergerak dalam bahan sampai terhambur baik
elektron dengan jumlah elektron yang lebih banyak atau lebih oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat kristal.
rapat. Hal ini menyebabkan logam memiliki ikatan yang lebih Keramik amorf yang mengandung banyak cacat kristal
kuat dibanding logam yang tersusun dari atom-atom logam menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga
dengan jumlah elektron valensi lebih sedikit. keramik merupakan konduktor panas yang buruk.
Misalnya logam magnesium yang memiliki 2 elektron valensi. Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang
Berdasarkan model awan elektron, logam aluminium dapat dominan pada logam, tidak dominan di keramik karena
2+
dianggap terdiri dari ion Al yang tersusun secara teratur, elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi.
berulang dan disekitarnya terdapat awan atau lautan elektron
yang dibentuk dari elektron valensi magnesium, seperti pada
Gambar 1 (Model awan elektron dari lagom magnesium).

Logam dapat dapat ditempa, direntangkan, tidak rapuh dan


dapat dibengkokkan, karena atom-atom logam tersusun secara
teratur dan rapat sehingga ketika diberi tekanan atom-atom
tersebut dapat tergelincir di atas lapisan atom yang lain seperti
yang ditunjukan pada Gambar 2 (perpindahan atom pada suatu
logam ketika diberi tekanan atau ditempa).

Dari gambar menjelaskan mengapa logam dapat ditempa


ataupun direntangkan, karena pada logam semua atom sejenis
sehingga atom-atom yang bergeser saat diberi tekanan seolah-
olah tetap pada kedudukan yang sama.
Keadaan ini berbeda dengan ikatan ionik. Dalam kristal ionik,
gaya pengikatnya adalah gaya tarik antar ion yang bermuatan
positif dengan ion yang bermuatan negatif. Sehingga ketika
kristal ionik diberi tekanan akan terjadi pergeseran ion positif
dan negatif yang dapat menyebabkan ion positif berdekatan
dengan ion positif dan ion negatif dengan ion negatif. Keadaan
ini mengakibatkan terjadi gaya tolak antar ion-ion sejenis
sehingga kristal ionik menjadi retak kemudian pecah.

Sifat Mekanik Sifat mekanik adalah semua sifat yang terkandung didalam logam Keramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan
tersebut dan hanya dapat diketahui dengan cara melakukan pengujian korosi. Selain itu keramik memiliki kerapatan yang rendah dan
mekanik. Beberapa sifat mekanik logam adalah sebagai berikut: juga titik lelehnya yang tinggi. Keterbatasan utama keramik
1. Strength (kekuatan), yaitu kemampuan material/bahan adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba
untuk menahan pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja sampai pada dengan deformasi plastik yang sedikit. Di dalam keramik, karena
bataskerusakan. (beberapa macam kekuatan logam dapat dibaca kombinasi dari ikatan ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak
dalam materi pengujian sifat mekanik logam). mudah bergeser.
2. Stifness(kekakuan), yaitu kemampuan bahan untuk Faktor rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan
menahan perubahan bentuk (deformasi). yang cepat.Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui
3. Elasticity (elastisitas), yaitu sifat bahan yang dapat kembali(regain) butiran (trans granular) dan sepanjang bidang cleavage
ke bentuk semula setelah deformasi terjadi, pada saat gaya luar atau (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putusyang
beban dihilangkan. dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau
4. Plasticity (plastisitas), yaitu sifat material yang tidak dapat kasar. Material yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang
kembali(retain) kebentuk semula akibat deformasi dibawah beban kristal yang teratur, sehingga permukaan putus kemungkinan
permanen. Sering disebut deformasi permanen. besar terjadi. Kekuatan tekan penting untuk keramik yang
5. Ductility (keliatan), yaitu kemampuan bahan untuk menahan digunakan untuk struktur seperti bangunan. Kekuatan tekan
beban patah dan mudah dibentuk atau diolah seperti pengerolan, keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk
penarikan dansebagainya. Semakin besar keliatan suatu bahan memperbaiki sifat ini biasanya keramik di-pretekan dalam
maka semakin amanterhadap kemungkinan patah. Keliatan pada keadaan tertekan.
umumnya dinyatakan olehregangan teknis sampai titik patah
(break) dari suatu pengujian tarik.Besarnya keliatan dinyatakan
dalam persentasi perpanjangan dan persentasi pengecilan luas.
6. Keuletan, yaitu menyatakan energy yang diabsorbsi oleh bahan
sampai titik patah, yaitumerupakan luas bidang dibawah kurva
tegangan regangan.
7. Creep (melar), yaitu Beberapa bagian dari mesin dan struktur dapat
berdeformasi secarakontinu dan perlahan-lahan dalam periode
waktu yang lama jikadibebani secara tetap. Deformasi semacam ini,
yang tergantung padawaktu disebut melar.
8. Kelelahan, yaitu Patahan lelah disebabkan oleh tegangan berulang
dan juga dapat terjadi pada tegangan kurang dari 1/3 kekuatan tarik
tatik pada bahan struktur tanpa konsentrasi tegangan. Dalam
keadaan dimana pemusatan tegangandiperhitungkan, mungkin
bahan akan putus pada tegangan yang lebihrendah. Jadi kelelahan
memegang peran utama dalam putusnya bahansecara mendadak
pada penggunaan suatu struktur atau komponen.Proses terjadinya
patah lelah: terjadinya retakan awal, perambatanretakan lelah,
patahan static terhadap luas penampang sisa. Untuk mencegah
maka perlu dilakukan pengawasan pada setiap prosesnya.
9. Keausan, yaitu keausan terjadi karena adanya gesekan (friction)
pada bidang kontak saat sebuah komponen bergerak dengan
tahanan. Jika hal tersebut terjadisecara terus-menerus maka abrasi
(pengikisan) akan berlanjut danmerusak keliatan komponen yang
selanjutnya berkembang terus menjadi lebih parah sampai suatu
saat patah.
10. Kekerasan, yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban yang
tinggi termasuk kemampuan logam memotong logam yang lain.

Sifat Elektronik
Sifat Magnetik Dikenal 2 tipe logam yaitu pertama logam diamagnetik Koersivitas digunakan untuk membedakan hard magnet atau
merupakanlogam-logam dengan harga K negatif seperti tembaga, perak, soft magnet. Semakin besar gaya koersivitasnya maka semakin
emas, bismuth, yang tolak-menolak dengan daerah magnetic. keras sifat magnetnya. Bahan dengan koersivitas tinggi berarti
Kedua, paramagnetic (feromagnetik) merupakan logam-logam yang tidak mudah hilang kemagnetannya. Untuk menghilangkan
memiliki K positif (tarik-menarik) dengan daerah magnetic. kemagnetannya diperlukan intensitas magnet H yang besar.
Tidak seperti bahan soft magnet yang mempunyai medan magnet
B sebesar μ0M, dalam magnet permanen, magnetisasi bukan
merupakan fungsi linier yang sederhana dari rapat fluks karena
nilai dari medan magnet H yang digunakan dalam magnet
permanen secara umum jauh lebih besar dari pada dalam bahan
soft magnet.
Remanen atau ketertambatan adalah sisa medan magnet B dalam
proses magnetisasi pada saat medan magnet H dihilangkan, atau
remanensi terjadi padasaat intensitas medan magnetic H
berharga nol dan medan magnet B menunjukkan harga tertentu.
Bagaimanapun juga koersivitas pada magnet permanen akan
menjadi kecil jika remanensi dalam magnetisasi juga kecil. Oleh
karena itu besar nilai remanensi yang dikombinasikan dengan
besar koersivitas menjadi sangat penting.
Saturasi magnetisasi adalah keadaan dimana terjadi kejenuhan,
nilai medan magnet B akan selalu konstan walaupun medan
eksternal H dinaikkan terus. Remanensi bergantung pada saturasi
magnetisasi. Untuk magnet permanensaturasi magnetisasi
seharusnya lebih besar dari pada soft magnet.

Sifat Optik Semua cahaya tampak tidak bisa ditransmisikan oleh logam , sehingga Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan,
logam adalah opaque.
 Sebagaian besar cahaya tampak akan diabsorbsi, ataudipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan
dipantulkan kembali ke udara, hanya sebagian kecil yang diserap. untuk mentransmisikan cahaya, danbiasanya dideskripsikan
Warna logam tergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan . sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang
transparan, seperti gelas,mentransmisikan cahaya dengan difus,
seperti gelasterfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang
opaque tidak mentransmisikan cahaya.Dua mekanisme penting
interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalahpolarisasi
elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi
adalahdistorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari
cahaya. Sebagai akibat polarisasi,sebagian energi dikonversikan
menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya panas.
Sifat Termal Kenaikan temperatur pada logam akan menaikan getaran atom Sifat termal bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien
yangmengakibatkan ekspansi termal kisi, sehungga terjadi perubahan ekspansitermal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan
dimensilogam. Perubahan volume logam dengan berubahnya adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
temperatur berperan penting dalam proses-proses metalurgi seperti lingkungan. Panas yang diserap disimpan olehpadatan antara lain
pengecoran dan perlakuan panas. dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan
tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang
ringan. Jadigetaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi
tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak
akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak padakisi
kristalnya.
Sebagian besar keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya
walaupun pada temperatur yang tinggi material ini dapat
bertahan dari deformasi dan dapat bertahan dibawah tekanan
tinggi. Akan tetapi perubahan temperatur yang besar dan tiba-
tiba dapat melemahkan keramik. Kontraksi dan ekspansi pada
perubahan temperatur tersebutlah yang dapat membuat keramik
pecah.

Anda mungkin juga menyukai