Anda di halaman 1dari 4

FISIKA I (45)

QUIZ-2 Bag. 2 (2 soal)


Rabu, 30 Nov. 2020
• Kerjakan soal berikut secara mandiri
• Diperkenankan menggunakan kalkulator
• Gunakan percepatan gravitasi g = 10 m/s2
• Berdoalah sebelum memulai mengerjakan

1. Sebuah cincin tipis dengan massa M = 200 g dan jari-jari R = 2 cm menggelinding sepanjang
bidang miring yang membentuk sudut  = 37 terhadap horisontal. Pada mulanya cincin dalam
keadaan diam, lalu dilepas dari ketinggian h = 1 m. Tentukan:
a. Kecepatan sesaat cincin ketika mencapai dasar bidang miring (30 poin)
b. Percepatan linear cincin menuruni bidang miring (25 poin)
c. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya gesek (25 poin)
d. Jika bidang miring licin sempurna ( = 0), bagaimanakah dengan gerak cincin tersebut? (10
poin)
e. Jelaskan peran dari gaya gesek dalam gerak cincin menuruni bidang miring! (10 poin)
Cincin tipis

h=1m

B 

Jawab:
a. Prinsip kekekalan energi mekanik dapat digunakan untuk menentukan kecepataan sesaat cincin
ketika mencapai dasar bidang miring
𝐸𝐴 = 𝐸𝐵
𝑃𝐸𝐴 + 𝐾𝐸𝐴 + 𝑅𝐾𝐸𝐴 = 𝑃𝐸𝐵 + 𝐾𝐸𝐵 + 𝑅𝐾𝐸𝐵
Pada mulanya objek berada dalam keadaan diam sehingga energi kinetik, translasi (KE) dan
rotasi (RKE), di titik A bernilai nol. Energi potensial di dasar bidang miring (titik B) bernilai nol
karena ketinggian h = 0 m.
Sehingga,
𝑃𝐸𝐴 = 𝐾𝐸𝐵 + 𝑅𝐾𝐸𝐵

1 1 𝑣
Untuk cincin tipis: 𝑚𝑔ℎ𝐴 = 2 𝑚𝑣𝐵2 + 2 𝐼𝜔𝐵2 , dimana 𝐼 = 𝑚𝑅 2 and 𝜔 = 𝑅
1 1 𝑣𝐵2
𝑚𝑔ℎ𝐴 = 𝑚𝑣𝐵2 + 𝑚𝑅 2 2
2 2 𝑅
1 1
𝑚𝑔ℎ𝐴 = 𝑚𝑣𝐵2 + 𝑚𝑣𝐵2
2 2
𝑚𝑔ℎ𝐴 = 𝑚𝑣𝐵2
𝑣𝐵 = √𝑔ℎ𝐴 = √10. 1 = √10 m/s

b. Gaya gesek menghasilkan torsi yang menyebabkan cincin tipis menggelinding menuruni bidang
miring

---No legacy is so rich as honesty---


∑ 𝜏 = 𝐼𝛼
𝑓𝑅 = 𝑚𝑅 2 𝛼
𝑎
𝑓 = 𝑚𝑅𝛼 = 𝑚𝑅 = 𝑚𝑎
𝑅

Dengan menggunakan hukum Newton kedua, kita dapat menentukan percepatan linear cincin
tipis
∑ 𝐹 = 𝑚𝑎
𝑊 sin 𝜃 − 𝑓 = 𝑚𝑎
𝑚𝑔 sin 𝜃 = 𝑚𝑎 + 𝑓
𝑚𝑔 sin 𝜃 = 𝑚𝑎 + 𝑚𝑎
𝑚𝑔 sin 𝜃 = 2𝑚𝑎
1 1
𝑎 = 𝑔 sin 𝜃 = 10 sin 37o = 3 m/s2
2 2

c. Usaha oleh gaya gesek bernilai negatif karena gaya gesek merupakan gaya konservatif yang
besar usahanya mengurangi energi total sistem
1 ℎ
𝑊 = −𝑓𝑠 ; dengan 𝑓 = 𝑚𝑎 = 𝑚 𝑔 sin 𝜃 dan 𝑠 =
2 sin 𝜃
1 ℎ
𝑊 = −𝑚 𝑔 sin 𝜃
2 sin 𝜃
1 1
𝑊 = − 𝑚𝑔ℎ = − (2 × 10−1 )10(1) = −1 J
2 2

d. Jika bidang miring licin sempurna ( = 0), maka gaya gesek akan bernilai nol. Akibatnya tidak ada
torsi yang bekerja pada objek, sehingga objek akan meluncur (tanpa berotasi)
e. Gaya gesek berperan sebagai gaya penghasil torsi yang menyebabkan benda berotasi

2. Pada gambar berikut, sebuah batang dengan panjang L= 1.60 m dan massa m = 1 kg dan sebuah
bola kecil dengan massa M = 0,5 kg berosilasi sebagai sebuah bandul fisis. Jika jarak x= 3/8L dan
bandul bergerak harmonik sederhana (GHS). Tentukan:
a. Momen inersia sistem terhadap sumbu rotasi dititik O (20 poin)
b. Periode osilasi bandul? (30 poin)
c. Jika pada mulanya (t = 0 s), bandul dilepas dari 0 = π/18 rad dan memiliki kelajuan nol.
Tentukan bentuk persamaan simpangannya sebagai fungsi waktu, (t). (10 poin)
d. Berapakah kelajuan maksimum dari osilasi bandul? (10 poin)

Bola kecil
e. Jika suatu getaran lain mendahului getaran yang dihasilkan dari bandul diatas dengan
perbedaan fase /2 rad, dimana amplitudo dan periode dari kedua getaran sama besar.

---No legacy is so rich as honesty---


Tentukan persamaan getaran hasil superposisi dari kedua getaran tersebut jika keduanya
saling tegak lurus. Jelaskan bagaimana bentuk kurva hasil superposisinya! (30 poin)

Jawab:
a. Momen inersia sistem terhadap sumbu rotasi dititik O merupakan jumlahan momen inersia
batang (IB) dan bola kecil (IK)
𝐼 = 𝐼𝐵 + 𝐼𝐾

Dalil sumbu sejajar dapat digunakan untuk mencari IB ketika sumbu rotasi di titik O
1 3
𝐼𝐵 = 𝐼𝐶𝑀 + 𝑚𝑑2 ; untuk batang 𝐼𝐶𝑀 = 12 𝑚𝐿2 , 𝑑 = 𝑥 = 8 𝐿
1 2
3 2
𝐼𝐵 = 𝑚𝐿 + 𝑚 ( 𝐿)
12 8
1 9
𝐼𝐵 = 𝑚𝐿2 + 𝑚𝐿2
12 64
1 9
𝐼𝐵 = ( + ) 𝑚𝐿2 = (0.22)1(1.60)2 = 0.56 kgm2
12 64
𝐿 3 1 7
Momen inersia bola kecil𝐼𝐵 = 𝑀𝑅 2: ; dengan 𝑅 = 𝑥 + = 𝐿 + 𝐿 = 𝐿
2 8 2 8
7 2 49 49
𝐼𝐵 = 𝑀 ( 𝐿) = 𝑀𝐿2 = (0.5)(1.60)2 = 0.98 kgm2
8 64 64

Maka: 𝐼 = 𝐼𝐵 + 𝐼𝐾 = 0.56 + 0.98 = 1.54 kgm2

𝑚𝑔𝑦
b. Frekuensi sudut dari osilasi bandul fisis adalah 𝜔 = √ 𝐼
y adalah jarak antara pusat massa sistem dengan sumbu rotasi. Untuk menentukan y, sumbu
rotasi (titik O) diasumsikan sebagai y = 0
Sumbu rotasi

3/8 L
7/8 L
1
𝑚𝐵 𝑦𝐵 +𝑚𝑘 𝑦𝑘 1(3⁄8𝐿)+ (7⁄8𝐿) 13⁄ 𝐿
16 13 13
2
Maka: 𝑦 = 𝑚𝐵 +𝑚𝑘
= 1 = 3⁄ = 24 𝐿 = 24 (1.60) ≈ 0.87 m
1+ 2
2
(𝑚𝐵 +𝑚𝐾 )𝑔𝑦 (1.5)10(0.87)
Sehingga 𝜔 = √ 𝐼
=√ 1.54
≈ 2.9 rad/s
2𝜋 2𝜋
Thus, the period of the oscillation is 𝑇 = 𝜔
= 2.9 ≈ 0.69𝜋 ≈ 2.1 s

c. Persamaan simpangan sebagai fungsi waktu, (t)


Kondisi awal (pada t = 0 s), 0 = π/18 rad dan v = 0 m/s, yang berarti bandul mencapai simpangan
maksimum (amplitude). Kita dapat memilih fungsi cos, sehingga sudut fasenya sama dengan nol.

𝜃(𝑡) = 𝜃0 cos(𝜔𝑡) = 𝜋⁄18 cos(2.9𝑡)

Jika dipilih fungsi sin, maka 𝜃(𝑡) = 𝜋⁄18 sin(2.9𝑡 + 𝜋⁄2), dimana  dalam radian dan t dalam
sekon

---No legacy is so rich as honesty---


d. Kecepatan merupakan turunan pertama dari posisi. Dalam soal ini, kecepatan yang dimaksud
merupakan kecepatan sudut karena simpangannya dalam bentuk 𝜃(𝑡)
𝑑𝜃 𝑑
𝜔(𝑡) = = 𝜋⁄18 cos(2.9𝑡) = − 2.9𝜋⁄18 sin(2.9𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Maka kelajuan maksimum = 2.9𝜋⁄18 ≈ 0.5 rad/s

e. GHS-1 yang dihasilkan oleh bandul memiliki fungsi: 𝜃1 (𝑡) = 𝜋⁄18 cos(2.9𝑡)
GHS-2 mendahului GHS-1 dengan perbedaan fase /2 rad dan amplitude serta frekuensi yang
𝜋
sama: 𝜃2 (𝑡) = 𝜋⁄18 cos (2.9𝑡 + 2 )

Superposisi dua getaran selaras (frekuensi sama) yang saling tegak lurus memiliki persamaan
solusi:
𝑥 2 𝑦 2 2𝑥𝑦
+ − cos 𝜑 = sin2 𝜑
𝐴2 𝐵2 𝐴𝐵

Disini, A = B = π/18 rad dan 𝜑 = 𝜋⁄2 rad


Maka:
𝑥 2 𝑦 2 2𝑥𝑦
+ − cos(𝜋⁄2) = sin2 (𝜋⁄2)
𝐴2 𝐵2 𝐴𝐵

𝑥2 𝑦2
+ =1
𝐴2 𝐴2
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝐴2 merupakan persamaan lingkaran dengan jari-jari A = π/18 rad.

π/18 rad

π/18 rad

---No legacy is so rich as honesty---

Anda mungkin juga menyukai