Anda di halaman 1dari 7

40. Sebuah pesawat ruang angkasa ada di tempat kosong.

Ini membawa papan gyro dengan


inersia 𝐼𝑔 = 20,0 𝑘𝑔. 𝑚2 mengenai poros sudut giroskop. Saat inersia pesawat ruang angkasa
di sekitar sumbu yang sama adalah 𝐼𝑠 = 5,00 × 105 𝑘𝑔. 𝑚2. baik pesawat ruang angkasa
mapungiroskop awalnya tidak beroperasi. Giroskop dapat dinyalakan dalam waktu yang
dapat diabaikan dengan kecepatan sudut 100 𝑟𝑎𝑑. 𝑠 −1. Jika percobaan pesawat ruang
angkasa harus diubah pada 30,0°, untuk berapa lama seharusnya giroskop beroperasi?

Penyelesaian :

Diketahui
𝐼𝑔 = 20,0 𝑘𝑔. 𝑚2 = 𝐼1 𝐼𝑠 = 5,00 × 105 𝑘𝑔. 𝑚2 = 𝐼2 𝜔1 = 100 𝑟𝑎𝑑/𝑠𝜃 = 30,0°

Momentum sudut sisitem pesawat ruang angkasa dan giroskop dilanjutkan. Kemudian
giroskop dan pesawat ruang angkasa berbelok ke arah yang berlawanan.

0 = 𝐼1 𝜔1 + 𝐼2 𝜔2

oleh karena pada𝜔2 tidak diketahui, maka kita gunakan sudut persatuan waktunya

𝜃
0 = 𝐼1 𝜔1 + 𝐼2
𝑡
𝜃
−𝐼1 𝜔1 = 𝐼2
𝑡
30°
−20,0 𝑘𝑔. 𝑚2 (−100 𝑟𝑎𝑑/𝑠) = 5 × 105 𝑘𝑔. 𝑚2 ( )
𝑡
30° kitaubah kedalam bentuk radian

30° 𝜋
−20,0 𝑘𝑔. 𝑚2 (−100 𝑟𝑎𝑑/𝑠) = 5 × 105 𝑘𝑔. 𝑚2 ( ) ( )
𝑡 180°
0,52
2 × 103 = 5 × 105 . ( )
𝑡

3
2,62 × 105
2 × 10 =
𝑡
2,62 × 105
𝑡=
2 × 103
𝑡 = 1,31 × 102 𝑠

𝑡 = 131 𝑠

41. Vektor momentum daripresisi giroskop membentuk sebuah kerucut seperti figur 11.14b,
𝜏
kecepatan sudutnya, disebut frekuensi presisinya diberikan oleh 𝜔𝑝 = 𝐿, Dimana 𝜏 adalah
besarnya momentum sudutnya dalam gesekan yang disebut presisi ekuinoks, sumbu rotasi
bumi membutuhkan permukaan tegak lurus terhadap bidang orbitnya dengan periode 2,58 ×
104 𝑦𝑟. model bumi sebagai bola sebangun dan hitung torsi yang menyebabkan presisi ini.

Penyelesaian :

Diketahui
periode 2,58 × 104 𝑦𝑟
massa bumi adalah 5,97 × 1024 𝑘𝑔
radius rata-rata bumi adalah 6371 𝑘𝑚 = 6,37 × 106 𝑚
𝜏
𝜔𝑝 =
𝐿
Karena bumi termasuk bola pejal terhadap sumbu melalui titik pusar, maka untuk mencari
momen inersia nya kita gunakan rumus

2
𝐼= 𝑀𝑅 2
5
2
𝐼= (5,97 × 1024 𝑘𝑔)(6,37 × 106 𝑚)2
5
11,94 × 1024 𝑘𝑔
𝐼=( ) (40,57 × 1012 𝑚)
5

𝐼 = (2,38 × 1024 )(40,57 × 1012 𝑚)

𝐼 = (2,38 × 1024 )(40,57 × 1012 𝑚)

𝐼 = 97,1 × 1036 𝑘𝑔. 𝑚2

𝐼 = 97,1 × 1037 𝑘𝑔. 𝑚2

Oleh karen 𝑝 = 𝑚𝑣 dan laju linear partikel 𝑣 = 𝜔𝑟, sehingga diperoleh

𝐿 = 𝑚𝑣𝑟 = 𝑚𝑟 2 𝜔 = 𝐼𝜔

𝐿 = 𝐼𝜔
2𝜋 𝑟𝑎𝑑
𝐿 = 97,1 × 1037 𝑘𝑔. 𝑚2 ( )
86400 𝑠

𝐿 = 7,06 × 1033 𝑘𝑔. 𝑚2 /𝑠 2

besarnya momentum sudutnya dalam gesekan presisi ekuinoks adalah


𝜏
𝜔𝑝 =
𝐿
𝜏 = 𝐿𝜔𝑝

2𝜋 𝑟𝑎𝑑 1 𝑦𝑟 1𝑑
𝜏 = (7,06 × 1033 𝑘𝑔. 𝑚2 /𝑠 2 ) ( 4
)( )( )
2,58 × 10 𝑦𝑟 365,25 𝑑 86400 𝑠

𝜏 = 5,45 × 1022 𝑁. 𝑚

P11.42 Dalam model Bohr dari atom hidrogen, elektron bergerak dalam orbit melingkar
radius 0,529 𝑥 10−10 𝑚 di sekitar proton. Dengan mengasumsikan momentum sudut
orbital elektron sama dengan ℎ/2𝜋, hitung (a) kecepatan orbital elektron, (b) energi
kinetik elektron, dan (c) kecepatan sudut gerak elektron.
Penyelesaian:
(a) Momentum sudut merupakan besaran vektor. Momentum sudut didefinisikan
sebagai hasil perkalian silang antara vektor r dan momentum linearnya. Untuk benda
yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap, dan Jika benda bermassa m bergerak rotasi
pada jarak r dari sumbu rotasi dengan kecepatan linier v, maka persamaan dapat
dinyatakan sebagai berikut :
𝐿 = 𝑖. 𝑤
𝑣
Karena 𝐼 = 𝑚𝑟 2 atau 𝑤 = 𝑟 , maka:
𝑣
𝐿 = 𝑚𝑟 2 .
𝑟
𝐿 = 𝑚𝑟𝑣

Dan diasumsikan pada soal bahwa momentum sudut orbita 𝐿 = 2𝜋, maka untuk mencari

kecepatan oribal elktron, adalah:



𝐿= = 𝑚𝑟𝑣
2𝜋

Didapat 𝑣 = 2𝜋𝑚𝑟

Dengan h adalah konstanta planck pada orbital elektron, ℎ = 6,62611 𝑥 10−34 𝐽𝑠


m adalah massa atom hidrogen, 𝑚 = 1,00794 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 =
9,11 𝑥 10−31 𝑘𝑔
6,62611 𝑥 10−34 𝐽𝑠
𝑣= = 𝟐, 𝟏𝟗 𝒙 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔
2𝜋 (9,11 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(0,529 𝑥 10−10 𝑚 )
(b) Energi kinetik elektron di lambangkan K, rumus energi kinetik pada suatu benda
yakni energi kinetik berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya, maka sebuah
objek yang kecepatannya meningkat dua kali lipat, maka benda itu mempunyai
energi kinetik 4 kali lipat dari semula.
1 2
(9,11 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(𝟐, 𝟏𝟗 𝒙 𝟏𝟎𝟔 𝒎/𝒔)2
𝐾 = 𝑚𝑣 = = 𝟐, 𝟏𝟖 𝒙 𝟏𝟎−𝟏𝟖 𝑱
2 2

(c) Kecepatan sudut gerak elektron dihitung dari rumus momentum sudut. Maka:
𝐿 ℎ 1 6,62611 𝑥 10−34 𝐽𝑠
𝑤 = = ( ) ( 2) =
𝐼 2𝜋 𝑚𝑟 2𝜋 (9,11 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(0,529 𝑥 10−10 𝑚 )2
= 𝟒, 𝟏𝟑 𝒙 𝟏𝟎𝟏𝟔 𝒓𝒂𝒅/𝒔

P12.26 Dalam Apa Jika? bagian dari Contoh 12.3, misalkan x mewakili jarak dalam meter
antara orang dan engsel di ujung kiri balok. (a) Tunjukkan bahwa ketegangan kabel di
newton diberikan oleh 𝑇 = 93.9𝑥 + 125. Dinyatakan
bahwa T meningkat saat x meningkat. (b) Tunjukkan bahwa
sudut arah 𝜃dari gaya engsel dijelaskan oleh
32
tan 𝜃 = ( − 1) tan 53°
3𝑥 + 4
Bagaimana 𝜃 berubah seiring x meningkat? (c) Tunjukkan
bahwa besarnya kekuatan engsel diberikan oleh

𝑅 = √8,82 𝑥 103 𝑥 2 − 9,65 𝑥 104 𝑥 + 5,96 𝑥 105


Bagaimana R berubah seiring x meningkat?
Penyelesaian:
Pada balok tersebut, terdapat gaya dan torsi. Gaya bekerja
dalam sumbu x dan sumbu y. Pada balok disamping berada
diam/tidak bergerak, yang artinya balok tidak memiliki
percepatan. Maka berdasarkan hukum newton 1 dan 2, gaya
yang bekerja pada sumbu x maupun sumbu y sama dengan
nol. karena itu, gaya dan torsi yang terdapat pada balok yaitu:
∑ 𝐹𝑥 = 0,∑ 𝐹𝑦 = 0, dan ∑ 𝜏 = 0.
Gaya gaya yang bekerja pada sumbu x adalah:

∑ 𝐹𝑥 = 𝑅 cos 𝜃 − 𝑇 cos 53° = 0

Gaya gaya yang bekerja pada sumbu y adalah:

∑ 𝐹𝑦 = 𝑅 sin 𝜃 + 𝑇 sin 53° − 800𝑁 = 0

Torsi yang bekerja pada balok tersebut adalah:

∑ 𝜏 = (𝑇 sin 53°)8𝑚 − (600 𝑁) − (200 𝑁)4𝑚 = 0

(a) Tunjukkan bahwa ketegangan kabel di newton diberikan oleh 𝑇 = 93.9𝑥 + 125.
600 𝑁𝑥+800 𝑁𝑚 𝑁
Berdasarkan persamaan torsi diatas, berlaku 𝑇 = = (93,9 𝑚) 𝑥 +
8 𝑚 sin 53°

125 𝑁. (terbukti benar).

(b) Tunjukkan bahwa sudut arah 𝜃dari gaya engsel dijelaskan oleh
32
tan 𝜃 = ( − 1) tan 53°
3𝑥 + 4

𝑠𝑖𝑛𝜃
Dalam trigonometri, tan 𝜃 = , maka:
𝑐𝑜𝑠𝜃

𝑅𝑠𝑖𝑛𝜃 −𝑇 sin 53° + 800𝑁


𝑡𝑎𝑛𝜃 = =
𝑅𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑇 cos 53°

𝑅𝑠𝑖𝑛𝜃 800𝑁
𝑡𝑎𝑛𝜃 = = −𝑡𝑎𝑛53° +
𝑅𝑐𝑜𝑠𝜃 (93,9𝑥 + 125)𝑐𝑜𝑠53°

𝟑𝟐
𝒕𝒂𝒏𝜽 = 𝒕𝒂𝒏𝟓𝟑° ( − 𝟏)
𝟑𝒙 + 𝟒

X meningkatkan fraksi dan 𝜽 menurun.

(c) Untuk menemukan R kita dapat menggunakan identitas trigonometri, kita bisa
menghitung 𝑅 2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝑅 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 = 𝑅 2 . Dari ungkapan di atas untuk Rcosθ dan
Rsinθ,
𝑅 2 = 𝑇 2 𝑐𝑜𝑠 2 53° + 𝑇 2 𝑠𝑖𝑛2 − 1600𝑁 𝑇 sin 53° + (800 𝑁)2
𝑅 2 = 𝑇 2 − 1600𝑁 𝑇 sin 53° + 640000
𝑅 2 = (93,9𝑥 + 125 𝑁)2 − 1278 (93,9𝑥 + 125) + 640000
𝑹 = √𝟖, 𝟖𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟑 𝒙𝟐 − 𝟗, 𝟔𝟓 𝒙 𝟏𝟎𝟒 𝒙 + 𝟓, 𝟗𝟔 𝒙 𝟏𝟎𝟓
Pada x=0 memberikan r=704 N. Pada x=2 m, R=581 N. Dan sterusnya. Sehingga r
menurun ketika x meningkat.

27. Beban 200 kg digantungkan pada kawat yang memiliki panjang 4,00 m, luas penampang 0.200 x
10-4 m2 , dan modulus Young 8.00 x 10-10 N /m2. Berapa panjangnya?

Penyelesaian : F/ A sama dengan y berbanding lurus perubahn panjang dan berbanding terbalik
dengan panjang , sehingga dapat diperoleh hasil4.90 mm

28. Anggap bahwa modulus Young adalah 1.50 x 1010 N /m2 untuk tulang dan tulang akan patah jika
stres lebih besar dari 1.50 x 108 N/m2 dikenakan padanya. (a) Berapakah kekuatan maksimum yang
bisa diberikan pada tulang femur dikaki jika memiliki diameter efektif minimum 2,50 cm? (b) Jika
kekuatan ini diterapkan secara kompresif, dengan cara apakah tulang 25,0 cm panjangnya memendek?

Penyelesaian :

Pada pertanyaan a ditanyakan kekuatan maksimum yang diberikan tulang femur, pada kasus ini
berlaku rumus yng menyatakan tegangan. Sehingga dapat dibuat persamaan

𝐹 F
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = =
𝐴 𝜋𝑟
d
𝐹 = (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)π (2)2

2.5 x10−2 2
𝐹 = (1.50 x 108 N/m2)π ( 2
)

𝐹 = 73.6 𝑘𝑁

Kemudian pada`pertanyaan b tegangan dapat didefinisikan dengan tegangan sama dengan y regangan,
sehingga diperoleh bahwa y dikali perubahan panjang yang kemudian dibagi panjang awal.

29. Evaluasi modulus Young untuk bahan yang kurva tegangan versus kurvanya ditunjukkan pada
Gambar 12.15.
Jika kita lihat pada gambar tersebut dapat di jabarkan bahwa y adalah tegangan berbanding terbalik
regangan. Artinya tinggal kita bagikan saja tegangan per regangan. Sehingga dihasilkan

Y = 300 x 106/ 0.003 = 1 x 1011 N/m2

Anda mungkin juga menyukai