Anda di halaman 1dari 3

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia

SOLUSI MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR IA (FI-1101) KE – 5 Bagian Pertama


Semester 1 Tahun 2022-2023
TOPIK : Benda Tegar
A. PERTANYAAN

1. Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut 𝜔 tetap. Manakah dari pernyataan berikut yang benar
mengenai percepatan sudut roda 𝛼, percepatan tangensial 𝑎𝑇 dan percepatan sentripetal 𝑎𝑆 dari suatu
titik pada pelek roda itu?
a. α = 0 rad/s2, aT = 0 m/s2, and aS = 0 m/s2.
b. α = 0 rad/s2, aT ≠ 0 m/s2, and aS = 0 m/s2.
c. α ≠ 0 rad/s2, aT = 0 m/s2, and aS = 0 m/s2.
d. α = 0 rad/s2, aT = 0 m/s2, and aS ≠ 0 m/s2.
e. α ≠ 0 rad/s2, aT ≠ 0 m/s2, and aS ≠ 0 m/s2.

SOLUSI
𝑑𝜔 𝑣2
Untuk 𝜔 tetap, 𝛼 = = 0, sehingga 𝑎𝑇 = 𝛼𝑅 = 0. Tapi 𝑎𝑆 = = 𝜔2 𝑅 ≠ 0.
𝑑𝑡 𝑅
Jawaban (d).

2. Pada gambar di samping terlihat penampang atas suatu daun pintu dan sumbu rotasinya yang tegak lurus
dengan bidang gambar. Jika diberikan empat buah gaya pada daun pintu itu dengan besar gaya yang sama,
urutkan torsi 𝜏 akibat masing-masing gaya, mulai dari yang terbesar.

SOLUSI
Torsi 𝜏⃗ = 𝑟⃗ × 𝐹⃗ . Torsi akibat 𝐹1 dan 𝐹4 nol karena perpanjangan gayanya melewati sumbu rotasi. Sedangkan
torsi akibat 𝐹3 lebih besar dibanding 𝐹2 karena jarak tegak lurus yang lebih besar.
Jawaban 𝜏3 > 𝜏2 > 𝜏1 = 𝜏4 .

3. Pada gambar terlihat pelat logam dengan rapat massa seragam berbentuk bujur sangkar. Kemudian
seperempat bagian pelat tersebut dipotong. Urutkan besar momen inersia terhadap sumbu rotasi yang
tegak lurus bidang pelat yang melalui titik 𝑎, 𝑏, dan 𝑐 pada gambar, mulai dari yang terbesar.

SOLUSI
Karena pelat logam dipotong pada satu bagian ujung sedemikian rupa seperti di gambar, pusat massa pelat
akan bergeser dari pusat pelat di titik 𝑏 (ketika utuh belum dipotong) ke suatu titik di antara titik 𝑎 dan 𝑏,
dengan posisi yang lebih dekat ke titik 𝑏. Maka berdasar teorema sumbu sejajar, momen inersia pada sumbu
rotasi tegak lurus bidang pelat yang tidak melalui titik pusat massa adalah 𝐼 = 𝐼𝑝𝑚 + 𝑀𝑑2 , dengan 𝐼𝑝𝑚
adalah momen inersia jika sumbu rotasi melewati pusat massa, dan 𝑑 adalah jarak titik 𝑎, 𝑏, atau 𝑐 dari titik
pusat massa.
Jawaban 𝐼𝑐 > 𝐼𝑎 > 𝐼𝑏 , karena 𝑑𝑐 > 𝑑𝑎 > 𝑑𝑏 .

4. Momentum sudut suatu partikel 𝑙(𝑡) dalam empat situasi diberikan sebagai berikut ini: (1) 𝑙 = 3𝑡 + 4; (2)
4
𝑙 = −6𝑡 2 ; (3) 𝑙 = 2; (4) 𝑙 = 𝑡 . Manakah keadaan yang memberikan torsi (a) nol, (b) positif dan konstan, (c)
negatif dengan besar yang selalu meningkat (𝑡 > 0), dan (d) negatif dengan besar yang selalu berkurang
(𝑡 > 0)?

SOLUSI
𝑑𝑙
Besar torsi diberikan oleh 𝜏 = 𝑑𝑡.
Jawaban:
(a) 3, (b) 1, (c) 2, (d) 4

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2022-2023—AM-DH--


B. SOAL

1. Bumi berputar pada porosnya sekali tiap hari dan mengelilingi matahari selama setahun, yaitu 365¼ hari.
Hitunglah kecepatan sudut rata-rata bumi (a) berputar pada porosnya, dan (b) berputar mengelilingi
matahari. Anggap arah putaran bumi sebagai arah positif perubahan posisi sudutnya.

SOLUSI
a. Bumi berputar pada porosnya
Periode 1 hari = 1 × 24 × 3600 detik

Untuk Δ𝜃 = 2𝜋 rad (karena 1 keliling penuh) dan Δ𝑡 = 1 hari, maka kecepatan sudut rata-rata:
Δ𝜃 2𝜋
𝜔𝑎𝑣𝑔 = Δ𝑡
= 1×24×3600 ≈ 7.3 × 10−5 rad/s

b. Bumi berputar mengelilingi matahari


1
Periode 1 tahun = 365 4 × 24 × 3600 detik

Untuk bumi mengelilingi matahari dalam 1 putaran penuh (dengan anggapan lintasan berupa lingkaran),
kecepatan sudut rata-rata:

Δ𝜃 2𝜋
𝜔𝑎𝑣𝑔 = = 1 ≈ 2.0 × 10−7 rad/s
Δ𝑡 365 ×24×3600
4

2. Pada gambar terlihat set alat untuk menentukan kecepatan peluru yang ditembakkan. Set alat ini terdiri
dari dua buah cakram, yang dapat berputar pada porosnya dengan kecepatan sudut 95.0 rad/s, yang
terpisah sejauh 𝑑 = 0.850 m. Jika sebuah peluru menembus cakram sebelah kiri terlebih dahulu sebelum
menembus cakram sebelah kanan, dan selisih posisi sudut lubang peluru pada kedua cakram adalah 𝜃 =
0.240 rad, tentukan kecepatan peluru tersebut.

SOLUSI
Karena kecepatan sudut konstan kedua cakram diketahui, yaitu 95.0 rad/s, maka waktu yang diperlukan
sehingga sudut berubah sebesar Δ𝜃 = 0.240 rad dapat dihitung, yaitu:
Δ𝜃 0.24
Δ𝑡 = = ≈ 2.53 × 10−3detik
𝜔 95

Ini adalah waktu tempuh peluru untuk berpindah dari cakram 1 di sebelah kiri menuju cakram 2 di sebelah
kanan yang berjarak 0.85 m. Sehingga kecepatan rata-rata peluru dapat diperoleh:
𝑑 0.85
𝑣𝑎𝑣𝑔 = Δ𝑡 = 2.53×10−3 ≈ 336 m/s.

3. Pada gambar 𝑎 terlihat sebuah cakram yang dapat berputar pada sumbu putar yang berjarak ℎ dari pusat
cakram. Gambar b menunjukkan momen inersia 𝐼 cakram tersebut sebagai fungsi dari ℎ, dari pusat hingga
tepi cakram. Jika skala pada 𝐼 tersebut diberikan oleh 𝐼𝐴 = 0.050 kg⋅m2 dan 𝐼𝐵 = 0.150 kg⋅m2, berapakah
massa dari cakram tersebut?

SOLUSI
𝐼𝐴 adalah momen inersia dengan sumbu rotasi yang melewati titik pusat massa, dan 𝐼𝐵 adalah momen inersia
dengan sumbu rotasi melewati tepi cakram. Sehingga jari-jari cakram dapat diketahui sebesar 0.2 m.

Dengan teorema sumbu sejajar, momen inersia di tepi cakram adalah:


𝐼 = 𝐼𝑝𝑚 + 𝑀ℎ2 dengan ℎ adalah jarak dari pusat massa, atau ℎ = 0.2 m.
𝐼𝐵 = 𝐼𝐴 + 𝑀ℎ2 , dengan demikian 𝐼𝐵 − 𝐼𝐴 = 𝑀ℎ2, sehingga massa cakram dapat diketahui:

𝐼𝐵 −𝐼𝐴 0.15−0.05
𝑀= ℎ2
= 0.04
= 2.5 kg.
Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2022-2023—AM-DH--
4. Diketahui empat buah partikel dengan massa dan koordinat sebagai berikut: 50 g, x = 2.0 cm, y = 2.0 cm;
25 g, x = 0, y = 4.0 cm; 25 g, x = −3.0 cm, y = −3.0 cm; 30 g, x = −2.0 cm, y = 4.0 cm. Berapa momen inersia
sistem partikel itu jika mengambil sumbu (a) 𝑥, (b) 𝑦, dan (c) 𝑧 sebagai sumbu putarnya? (d) Jika jawaban
pada pertanyaan (a) disimbolkan A dan jawaban (b) disimbolkan B, tuliskan jawaban (c) menggunakan
notasi A dan B.

SOLUSI
Momen inersia sistem benda titik diberikan oleh 𝐼 = ∑𝑖 𝑚𝑖 𝑟𝑖2 dengan 𝑟𝑖 adalah jarak partikel bermassa 𝑚𝑖
dari sumbu rotasi. Semua partikel berada di bidang 𝑥𝑦.

a. Sumbu 𝑥 sebagai sumbu rotasi, jarak partikel terhadap sumbu−𝑥 diberikan oleh koordinat 𝑦 nya:
𝐼𝑥 = ∑𝑖 𝑚𝑖 𝑦𝑖2 = (50 ⋅ 2.02 + 25 ⋅ 4.02 + 25 ⋅ (−3.0)2 + 30 ⋅ 4.02 ) = 1300 g/cm2.

b. Sumbu 𝑥 sebagai sumbu rotasi, jarak partikel terhadap sumbu−𝑦 diberikan oleh koordinat 𝑥 nya:
𝐼𝑦 = ∑𝑖 𝑚𝑖 𝑥𝑖2 = (50 ⋅ 2.02 + 25 ⋅ 02 + 25 ⋅ (−3.0)2 + 30 ⋅ (−2.0)2 ) = 550 g/cm2.

c. Sumbu 𝑧 sebagai sumbu rotasi:


Jarak tiap partikel terhadap sumbu−𝑧 dapat diketahui dari 𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 , sehingga 𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 .
𝐼𝑧 = ∑𝑖 𝑚𝑖 𝑟𝑖2 = ∑𝑖 𝑚𝑖 (𝑥𝑖2 + 𝑦𝑖2 ) = 𝐼𝑥 + 𝐼𝑦 = 1850 g/cm2.

d. Jika 𝐼𝑥 = 𝐴 dan 𝐼𝑦 = 𝐵, maka 𝐼𝑧 = 𝐼𝑥 + 𝐼𝑦 = 𝐴 + 𝐵.

5. Pada gambar ditunjukkan sebuah silinder dengan massa 2.0 kg yang dapat berputar pada sumbu utamanya
yang melewati titik O. Beberapa gaya yang besarnya adalah: F1 = 6.0 N, F2 = 4.0 N, F3 = 2.0 N, and F4 = 5.0
N bekerja pada silinder dengan arah seperti terlihat pada gambar. Jika r = 5.0 cm and R = 12 cm, kemudian
sudut relatif tiap gaya terhadap silinder tidak berubah saat silinder berputar, hitunglah (a) besar dan (b)
arah percepatan sudut silinder tersebut.

SOLUSI
Total torsi yang bekerja pada silinder adalah
∑𝜏 = 𝐹1 ⋅ 𝑅 − 𝐹2 ⋅ 𝑅 − 𝐹3 ⋅ 𝑟 + 𝐹4 ⋅ 0 dengan konvensi bahwa putaran berlawanan jarum jam memberikan
nilai positif, sehingga ∑𝜏 = 6.0 ⋅ 0.12 − 4.0 ⋅ 0.12 − 2.0 ⋅ 0.05 = 0.14 Nm.

Momen inersia silinder pejal dengan sumbu rotasi pada sumbu utama silinder tersebut:
1 1
𝐼 = 2 𝑀𝑅 2 = 2 ⋅ 2.0 ⋅ 0.122 = 0.0144 kg⋅m2.

a. Besar percepatan sudut 𝛼:


∑𝜏 0.14
∑𝜏 = 𝐼𝛼, sehingga 𝛼 = = ≈ 10 rad/s2.
𝐼 0.0144
b. Arah putaran adalah berlawanan jarum jam.

Solusi Modul Tutorial 5 FIDAS IA 2022-2023—AM-DH--

Anda mungkin juga menyukai