Anda di halaman 1dari 5

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia

SOLUSI UJIAN I FISIKA DASAR IB (FI-1102)


SEMESTER 1, TAHUN 2022/2023

1. Gerak suatu benda sepanjang sumbu 𝑥 ditunjukkan oleh grafik


kecepatan terhadap waktu seperti pada gambar. Diketahui
pada saat 𝑡 = 15 s benda berada di posisi 𝑥 = −25 m.
a. Tentukan percepatan rata-rata benda antara 𝑡 = 0 sampai
𝑡 = 25 s. (PLO 3)
b. Tentukan percepatan sesaat benda pada 𝑡 = 30 s. (PLO 3)
c. Tentukan posisi awal benda. (PLO 3)
Solusi :
a. Percepatan rata-rata benda antara 𝑡 = 0 sampai 𝑡 = 25 s adalah

〈𝑎〉[0−25] =
𝑣(25) − 𝑣(0) −5 − 10
= = −0,6 m/s2 5
25 − 0 25
b. Percepatan sesaat benda pada 𝑡 = 30 s dapat diperoleh dari gradien kemiringan kurva 𝑣𝑥
pada 𝑡 = 30 s, yang memberikan
𝑎(30) =
−10 − (−5)
= −0,5 m/s2 7
10
c. Perpindahan yang dialami benda antara 𝑡 = 0 sampai 𝑡 = 15 s adalah luas daerah di bawah
grafik antara 𝑡 = 0 sampai 𝑡 = 15 s, yaitu 125 m.
Δ𝑥[0−15] = 𝑥(15) − 𝑥(0) = 125 4
Maka posisi awal benda adalah
𝑥(0) = 𝑥(15) − 125 = −25 − 125 = −150
4
Jadi posisi awal benda adalah di 𝑥 = −150 m.

2. Dua buah balok masing-masing bermassa 𝑚𝐴 = 2 kg dan 𝑚𝐵 = 3 kg terhubung dengan tali


ringan yang melalui sebuah katrol licin dan ringan seperti pada gambar. Lantai horizontal licin,
sedangkan permukaan A dan permukaan B kasar dengan koefisien gesekan statik dan kinetik
masing-masing adalah 𝜇S = 0,8 dan 𝜇K = 0,6. Balok B ditarik oleh sebuah gaya konstan yang
berarah horizontal dengan besar 𝐹 = 50 N. Percepatan gravitasi adalah 𝑔 = 10 m/s2 .

a. Gambarkan diagram benda bebas untuk balok A dan balok B


b. Tentukan besar percepatan untuk masing-masing balok
c. Tentukan besar gaya tegangan tali.
Solusi:
a. Diagram benda bebas balok A dan balok B

2 2

b. Hukum II Newton pada arah y untuk masing-masing balok adalah


∑ 𝐹𝐴𝑦 = 0 ⟺ 𝑁𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 𝑔 2
∑ 𝐹𝐵𝑦 = 0 ⟺ 𝑁 = 𝑁𝐵𝐴 + 𝑚𝐵 𝑔 = (𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 )𝑔 2

Hukum II Newton pada arah x untuk masing-masing balok adalah


∑ 𝐹𝐴𝑥 = 𝑚𝐴 𝑎𝐴𝑥 ⟺ 𝑓𝐾 − 𝑇 = 𝑚𝐴 (−𝑎) 3
∑ 𝐹𝐵𝑥 = 𝑚𝐵 𝑎𝐵𝑥 ⟺ 𝐹 + 𝑓𝐾 − 𝑇 = 𝑚𝐵 𝑎 3
Karena kedua balok terhubung melalui tali, maka besar percepatan kedua balok sama, namun
arahnya berlawanan, 𝑎𝐵𝑥 = −𝑎𝐴𝑥 = 𝑎. Substitusi kedua persamaan di atas, maka didapatkan
𝐹 − 2𝜇𝐾 𝑚𝐴 𝑔
𝑎= = 5,2 m/s2
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 3
Jadi 𝑎𝐴𝑥 = −𝑎 = −5,2 m/s 2 dan 𝑎𝐵𝑥 = 𝑎 = 5,2 m/s 2 .

c. Besar gaya tegangan tali adalah


𝑇 = 𝑓𝐾 + 𝑚𝐴 𝑎 = 𝜇𝐾 𝑚𝐴 𝑔 + 𝑚𝐴 𝑎 = 22,4 N 3

3. Sebuah wahana di taman hiburan terdiri dari silinder vertikal


berputar dengan dinding yang kasar. Lantai pada wahana
awalnya berada di tengah dinding silinder seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Setelah seorang penumpang
masuk dan silinder berputar cukup cepat, lantai diturunkan
ke bawah, namun penumpang tidak ikut meluncur ke bawah
(tetap di posisinya/tanpa pinjakan). Penumpang tersebut memiliki massa 60 kilogram.
Diketahui jari-jari (𝑅) wahana silinder adalah 5 meter, frekuensi putaran silinder adalah 1/𝜋
putaran per detik.. Percepatan gravitasi adalah 𝑔 = 10 m/s 2 .
a. Gambarkan dan identifikasi semua gaya pada penumpang ketika silinder telah berputar dan
lantai telah turun.
b. Hitung koefisien gesek antara penumpang dengan dinding yang menahan penumpang agar
tidak jatuh saat lantai diturunkan.
c. Pada laju rotasi wahana yang sama, apabila ada penumpang lain yang bermassa lima kali
penumpang sebelumnya, apakah penumpang tersebut akan meluncur ke bawah wahana?
Jelaskan jawaban Anda.

Solusi :
a.

4
5

b. Hukum II Newton pada arah x penumpang


𝑣 = 2𝜋𝑅𝑓 = 2𝜋𝑅(1⁄𝜋) = 2𝑅 = 10 m⁄s
3
𝑣2
∑ 𝐹𝑥 = 𝑚
𝑅
𝑣2
𝑁 = 𝑚 𝑅;
3
(10 m⁄s)2
𝑁 = (60 kg) = 1200 N
(5 m)
Hukum II Newton pada arah y penumpang
∑ 𝐹𝑦 = 0
𝑓𝑠 − 𝑚𝑔 = 0
𝑓𝑠 = 𝑚𝑔 = 600 N
3
Kemudian
𝑓𝑠 = 𝜇𝑁
600 N = 𝜇(1200 N) 3
𝜇 = 0,5
c. Karena gaya gesek sebanding dengan gaya normal dan sama dengan berat pengendara, m
akan pada persamaan pada jawaban b akan saling meniadakan, yang berarti pengendara
dengan massa dua kali lipat, atau massa yang berbeda, tidak akan berpengaruh pada 4
meluncurnya pengendara ke bawah karena massa tidak berpengaruh untuk keadaan ini.
4. Sebuah balok bermassa 𝑚 = 2 kg berada di
dasar sebuah bidang miring tetap dengan sudut
kemiringan 𝛼 = 45°. Koefisien gesekan statik
dan kinetik antara permukaan balok dan
bidang miring masing-masing adalah 𝜇S = 0,7
dan 𝜇K = 0,5. Balok diberikan laju awal
sebesar 𝑣0 = 6 m/s, dan mulai bergerak naik
sepanjang bidang miring, dan kemudian
berhenti setelah sampai pada ketinggian ℎ.
Percepatan gravitasi adalah 𝑔 = 10 m/s 2 . Tinjau balok sebagai partikel.
a. Tentukan nilai ℎ.
b. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya gesek dari mulai bergerak hingga sampai pada
ketinggian ℎ.
c. Setelah sampai pada ketinggian ℎ, apakah balok tetap diam atau akan turun kembali?
Jelaskan jawaban Anda.
Solusi:
a. Misalkan titik A berada di dasar bidang miring, dan titik B berada di ketinggian maksimum.
Hubungan Usaha dan Energi,
Δ𝐾𝐴𝐵 + Δ𝑈𝐴𝐵 = 𝑊NK ,
Karena laju di B sama dengan nol, maka
1 5
6
(0 − 𝑚𝑣02 ) + (𝑚𝑔ℎ𝑚 − 0) = −𝜇𝐾 𝑚𝑔 cos 𝛼 𝐿
2
Karena 𝐿 = ℎ𝑚 / sin 𝛼, jadi
𝑣02
ℎ𝑚 = = 1,2 m . 5
2𝑔(1 + cot 𝛼)

b. Karena balok menempuh jarak 𝐿 = ℎ/ sin 𝛼, jadi usaha yang dilakukan oleh gaya gesek adalah
𝑊𝑓 = −𝜇𝐾 𝑚𝑔 cos 𝛼 𝐿
= −𝜇𝐾 𝑚𝑔 cot 𝛼 ℎ 5
= 12 J
c. Jika ditinjau gaya total yang sejajar permukaan bidang miring (sumbu x), maka gaya yang
mendorong balok jatuh adalah 𝑚𝑔 sin 𝛼 = 10√2 N. Sedangkan gaya gesek statik maksimum 5
adalah 𝑓S,max = 𝜇𝑆 𝑚𝑔𝑐𝑜𝑠𝛼 = 7√2 N. Karena 𝑚𝑔 sin 𝛼 > 𝑓S,max , maka balok akan turun.

5. Benda bermassa 𝑚 = 2 kg bergerak lurus sepanjang


sumbu +𝑥 dengan laju konstan 𝑣 = 10 m/s. Pada
suatu tempat benda dipukul dengan gaya 𝐹⃗ =
𝐹𝑡 (cos 𝜃 𝑖̂ + sin 𝜃 𝑗̂) dengan besar 𝐹𝑡 berubah
terhadap waktu seperti ditunjukkan pada grafik dan
𝜃 = 30∘ adalah sudut terhadap arah +𝑥. Interaksi
benda dengan pemukul terjadi dalam waktu yang
sangat singkat. Akibat dipukul dengan gaya tersebut,
benda pecah menjadi dua bagian sama besar. Tentukanlah
a. momentum benda sebelum dipukul dengan gaya 𝐹⃗ ,(PLO 3)
b. impuls yang diberikan oleh pemukul pada benda, (PLO 3)
c. kecepatan pusat massa benda setelah dipukul dengan gaya 𝐹⃗ . (PLO 3)

Solusi :
(a) Momentum benda sebelum dipukul dengan gaya 𝐹⃗ adalah
𝑝⃗ = 𝑚𝑣𝑖̂ = (2 kg)(10 m/s)𝑖̂ = 20 kg. m/s 𝑖̂
3
(b) Besar impuls yang diberikan oleh pemukul sama dengan luas daerah di bawah kurva 𝐹𝑡 ,
yaitu
𝐼 = (0,5)(2,5 × 10−4 s)(2,0 × 106 N) = 2,5 × 102 N. s
Arah impuls sama dengan arah gaya 𝐹⃗ , sehingga dapat dinyatakan 5
1 1
⃗𝐼 = (2,5 × 102 ) ( √3𝑖̂ + 𝑗̂) N. s = 125(√3 𝑖̂ + 𝑗̂) N. s
2 2
Impuls yang dialami benda sama dengan perubahan momentum benda. Oleh karenanya
dapat dinyatakan
𝐼⃗ = Δ𝑝⃗ = 𝑝⃗𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑝⃗𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑝⃗𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝐼⃗ + 𝑝⃗𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑝⃗𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = [125(√3𝑖̂ + 𝑗̂) + 20𝑖̂] N. s
4
(c) Laju perubahan kecepatan pusat massa sistem dikalikan dengan massa total sama dengan
gaya eksternal yang bekerja pada benda. Dengan demikian dapat dinyatakan

Δ𝑣⃗𝑝𝑚 𝐹⃗
=
Δ𝑡 𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 4
𝐹⃗ Δ𝑡 𝐼⃗
Δ𝑣⃗𝑝𝑚 = 𝑣⃗𝑝𝑚,𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑣⃗𝑝𝑚,𝑎𝑤𝑎𝑙 = =
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Karena 𝑣⃗𝑝𝑚,𝑎𝑤𝑎𝑙 ⃗
= 10 𝑖̂ m/s, 𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 2 kg dan 𝐼 = 125(√3 𝑖̂ + 𝑗̂) N. s, maka
𝑣⃗𝑝𝑚,𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = [62,5(√3𝑖̂ + 𝑗̂) + 10𝑖̂] N. s 4

Anda mungkin juga menyukai