Disusun Oleh :
Nama : Leonardo Silalahi
NIM : 4182121017
Kelas : Fisika Dik A 2018
Dosen Pengampu : Sabani,S,Pd,.M,Si
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan Critical Book Report dengan baik dan tepat
waktu.
Terima kasih kepada bapak Sabani,S,Pd,.M,Si selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pengembangan Program Pengajaran Fisika yang telah memberikan motivasi dan
saran kepada penulis untuk membuat Critical Book Report. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan tugas ini, maupun isi materi Critical Book Report tentang
Pengembangan Program Pembelajaran Fisika masih banyak kekurangan. Sehingga
penulis mengharapkan bagi setiap pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyempurnaan Critical Journal Review ke depannya.
.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................2
1.2 Tujuan....................................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
3
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II REVIEW BUKU
5
tersebut di bawah bimbingan fasilitator atau pendidik.
Landasan teori pembelajaran berbasis masalah adalah kolaborativisme,
yaitu suatu perspektif yang berpendapat bahwa peserta didik akan menyusun
pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari semua pengetahuan yang
sudah dimilikinya, dan diri semuanya itu akan memperoleh hasil dari kegiatan
berinteraksi dengan sesame individu.
B. Konsep Dasar Problem Based Learning
Dengan kata lain, karena problem based learning yang masih “asli”
sebagaimana adanya, hanya mengandung satu nilai karakter secara implisit,
maka perlu pengembangan problem based learning bermuatan karakter secara
lebih kompleks. Berikut ini adalah pengembangan problem based learning
bermuatan karakter tersebut.
Pertama, problem based learning dikaji nilai-nilai karakter yang
terkandung di dalamnya untuk diaktualisasikan dalam pembelajaran, sehingga
nilai-nilai tersebut dapat ditanamkan atau diinternalisasikan ke dalam diri
peserta didik. Kedua, dapat dimodifikasi dan dikembangkan secara kreatif
agar memuat nilai-nilai karakter lebih kompleks. Artinya. Problem based
learning dapat diisi dengan muatan nilaikarakter dari luar yang sesuai
kepentingan guru dalam pembelajaran.
C. Nilai-nilai Karakter dalam Problem Based Learning
Nilai-nilai karakter yang dapat ditransmisikan melalalui strategi
pembelajaran berbasis masalah. Setidaknya, terdapat enam bahkan lebih nilai
karakter dari 18 nilai karakter yang dicanangkan Kemendikbud, yaitu
tanggung jawab, kerja keras, toleransi, demokrasi, mandiri, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, nasionalisme, peduli lingkungan dan peduli sosial
maupun keagamaan. Dari nilai-nilai tersebut terdapat enam point penting
yaitu, tanggung jawab, kerja keras, toleransi dan demokratis, mandiri,
kepedulian lingkungan dan sossial keagamaan, serta semangat kebangsaan dan
cinta tanah air.
kesenjangan antara teori yang dipelajari atau dibahas dengan kondisi real yang terjadi.
Adapun menurut Hamruni (2009), terdapat enam langkah untuk dapat menerapkan
strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu :
1. Menyadari adanya masalah. |
2. Merumuskan masalah.
3. Merumuskan hipotesis.
4. Mengumpulkan data.
5. Menguji hipotesis.
6. Menentukan pilihan penyelesaian.
D. Variasi Pengembangan Problem Based Learning Bermuatan Karakter
Problem based learning bermuatan karakter dapat dilakukan pada ranah
praksis pembelajaran aktif menyenangkan dikelas-kelas. Tahapan-tahapan
dalam problem based learning bermuatan karakter dapat disesuaikan dengan
jenjang pendidikan atau kemampuan peserta didik. Selain penyesuaian dengan
jenjang pendidikan, problem based learning bermuatan karakter juga dapat
disesuaikan dnegan materi pelajaran.
E. Keunggulan dan Kelemahan Strategi PBL Bermuatan Karakter
1. Keunggulan Strategi PBL Bermuatan Karakter
a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
b. Dapat menantang kemampuan peserta didik.
c. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
d. Dapat membantu peserta didik mentransfer pengetahuan mereka.
e. Dapat membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan barunya.
f. Dapat membantu memecahkan masalah dnegan suasana pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan.
g. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
h. Dapat memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang dimiliki peserta didik.
i. Dapat mengembangkan minat peserta didik untuk mengembangkan
konsep belajar secara terus-menerus.
2. Kelemahan Strategi PBL Bermuatan Karakter
a. Ketika peserta didik tidak memiliki minat yang tinggi, maka mereka
cenderung enggan untuk mencoba karena takut salah.
b. Tanpa pemahaman “mengapa mereka berusaha” untuk memecahkan
maslaah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.
c. Proses pelaksanaan PBL membutuhkan waktu yang lebih lama
atau panjang.
yang bermasalah dan solusi dan diusulkan. Artefak dapat berupa model-model
yang mencakup representasi fisik dari situasi masalah atau solusinya. Exhibit
adalah pendemonstrasian atas produk hasil investigasi atau artefak tersebut.
Pada fase kelima: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Fase ini merupakan fase akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk
membantu mahasiswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan
keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini
guru meminta mahasiswa untuk merekontruksi pemikiran dan aktivitas yan telah
dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kelemahan
Buku I:
Pada buku pertama, tidak menyajikaan sintaks untuk model pembelajaran
problem based learning. Padahal sintaks itu sangat penting dalam suatu
model pembelajaran.
3.2Kelebihan
Buku I :
Materi yang disajikan sangat singkat dan mudah dipahami oleh pembaca.
Cover yang digunakan pada buku ini menarik, sehingga menarik pembaca
untuk membacanya.
Buku II :
Materi yang digunakan sangat singkat dan mudah dipahami oleh pembaca.
Cover yang digunakan pada buku ini juga menarik.
Pada buku ini dipaparkan fase-fase sintaksnya dan contoh implementasi
Problem Based Learning.
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan
Terdapat perbedaan yang jauh antara kedua buku tersebut. Buku Strategi
Pembelajaran menyajikan sintaks dalam model pembelajaran problem based
learning, sedangkan pada buku Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter tidak
menyajikan sintaksnya. Kemudian kedua buku tersebut juga sama-sama sedikit
memberikan teori menurut para ahli. Setelah mengkaji dan menelaah penjelasan
materi dari kedua buku tersebut, buku Strategi Pembelajaran lebih mudah
dipahami dibandingkan dengan buku Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter.
Biasa dikarenakan penjelasan materi pada buku Strategi Pembelajaran lebih
mudah dipahami dan memiliki sintaks pada model PBL serta tertera
pengimplementasian pada proses pembelajaran, sehingga memudahkan bagi
pembaca yang baru mempelajarinya.
4.2 Saran