Anda di halaman 1dari 13

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NON ELEKTROLIT

(AHLI MATERI)

No. Aspek Indikator Nomor Butir


1. Kelayakan Kesesuaian materi dengan SK dan KD 1, 2, 3
Isi Keakuratan Materi 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
Pendukung materi pembelajaran 12, 13, 14, 15, 16, 17
Kemutakhiran Materi 18, 19, 20, 21
2. Kelayakan Teknik Penyajian 1, 2
Penyajian Pendukung Penyajian 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Penyajian Pembelajaran 11
Kelengkapan Penyajian 12, 13, 14
3. Penilaian Lugas 1, 2, 3
Bahasa Komunikatif 4, 5
Dialogis dan Interaktif 6, 7
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan 8, 9
peserta didik
Keruntutan dan keterpaduan alur pikir 10, 11
Penggunaan Istilah, simbol atau ikon 12, 13
4. Aspek Hakikat kontekstual 1, 2,
penilaian Komponen kontekstual 3,4,5,6,7,8,9
kontekstua;
DESKRIPSI LEMBAR EVALUASI BAHAN AJAR KIMIA
BERBENTUK E-MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
TERKAIT KOMPONEN KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN PENILAIAN
OLEH AHLI MATERI

Deskripsi lembar evaluasi oleh ahli materi ini diadaptasi dari Standar Penilaian Buku
Teks Pelajaran oleh BSNP.

I. ASPEK KELAYAKAN ISI

Butir Penilaian Deskripsi


Kesesuaian materi dengan KI dan KD
1. Kelengkapan materi Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung
dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

2. Keluasan materi Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan
kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat
dalam materi dengan bentuk yang mudah dipahami. Materi juga
memuat soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip,
prosedur, atau algoritma. Soal-soal hendaknya diberikan dalam
jumlah yang proporsional dan bergradasi.
3. Kedalaman materi Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip,
prosedur, atau algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak
dengan menitik beratkan pada model konkret), agar peserta
didik mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan,
menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat
mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau
mengkonstruksi pengetahuan baru sesuai dengan Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Keakuratan Materi
4. Keakuratan konsep Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari
dan definisi. miskonsepsi yang dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi
dirumuskan dengan jelas (welldefined) untuk mendukung
tercapainya Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
5. Keakuratan prinsip Prinsip merupakan salah satu aspek dalam kimia yang
digunakan untuk menyusun suatu teori. Prinsip tersebut perlu
dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir
bagi peserta didik.
6. Keakuratan fakta dan Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan
data. efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

7. Keakuratan contoh Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh
contoh (dapat juga berupa contoh tertulis atau lisan) yang
disajikan secara akurat.
8. Keakuratan soal Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau
algoritma harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara
akurat.
9. Keakuratan gambar, Gambar, diagram, dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan
diagram, dan kenyataan dan efisien untuk meningkatkan pemahaman peserta
ilustrasi. didik.
10. Keakuratan notasi, Notasi, simbol, dan ikon disajikan secara benar menurut
simbol, dan ikon kelaziman yang digunakan dalam bidang/ilmu kimia.

11. Keakuratan acuan Pustaka disajikan secara akurat.


pustaka
Materi Pendukung Pembelajaran
12. Penalaran Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat
(reasoning). kesimpulan. Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh,
tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong peserta
didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih
(valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka (open-
ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik
untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang
bervariasi.
13. Keterkaitan Keterkaitan antarkonsep kimia dapat dimunculkan dalam uraian
atau contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik
dalam membangun jaringan pengetahuan kimia. Selain itu, perlu
juga ditunjukkan keterkaitan antara kimia dengan ilmu lain atau
keterkaitan antara kimia dengan kehidupan sehari-hari agar
peserta didik menyadari manfaat kimia.
14. Komunikasi (write Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan
and talk) gagasan, secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas
keadaan atau masalah. Komunikasi tertulis dapat disampaikan
dalam berbagai bentuk seperti simbol, tabel, diagram, atau
media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan secara
individu, berpasangan, atau kelompok.
15. Penerapan Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang
menjelaskan penerapan konsep kimia dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam ilmu lain.
16. Kemenarikan materi Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita
sejarah, contoh, atau soal-soal menarik yang dapat
menimbulkan minat peserta didik untuk mengkaji lebih jauh,
antara lain adanya topik-topik tentang recreational
mathematics.
17. Mendorong untuk Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk
mencari informasi memperoleh informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain
lebih jauh. seperti internet, buku, artikel, dsb.

Kemutakhiran Materi
18. Kesesuaian materi Materi yang disajikan actual yaitu sesuai dengan
dengan perkembangan keilmuan kimia.
perkembangan
ilmu.
19. Gambar dan ilustrasi Gambar dan ilustrasi diutamakan yang actual, namun juga
aktual. dilengkapi dengan penjelasan.
20. Menggunakan Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan situasi serta
contoh kasus di kondisi di dalam dan luar Indonesia.
dalam dan di luar
Indonesia
21. Kemutakhiran Pustaka dipilih yang mutakhir.
pustaka.

II. ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN


Aspek Penilaian Deskripsi
Teknik Penyajian
1. Sistematika penyajian Setiap kegiatan dalam E-modul belajar minimal memuat
isi dan evaluasi.
Isi memuat hal-hal yang akan dipelajari dalam tiap
kegiatan pembelajaran.
Evaluasi memuat soal latihan atau lembar kerja siswa
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
2. Keruntutan penyajian. Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke
umum) untuk membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau
deduktif (umum ke khusus) untuk menyatakan kebenaran
suatu proposisi.

Pendukung Penyajian.
3. Terdapat soal dalam Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu
setiap kegiatan belajar. menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi.
4. Soal latihan pada setiap Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan
akhir kegiatan belajar. menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi dalam
kegiatan belajar.
5. Terdapat kunci jawaban Terdapat kunci jawaban dari soal latihan setiap akhir
dibagaian belakang E- kegiatan belajar lengkap dengan caranya dan pedoman
modul. penskorannya.
6. Umpan balik soal latihan. Terdapat kriteria penguasaan materi.
7. Pengantar. Memuat informasi tentang peran modul dalam proses
pembelajaran.
8. Glosarium. Glosarium berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan
penjelasan arti istilah tersebut

9. Daftar Pustaka. Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam
penulisan modul tersebut yang diawali dengan nama
pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan,
judul buku / majalah / makalah / artikel , tempat, dan nama
penerbit, nama dan lokasi situs internet serta tanggal akses
situs (jika memakai acuan yang memiliki situs)
10. Rangkuman Rangkuman merupakan konsep kunci kegiatan belajar
yang bersangkutan yang dinyatakan dengan kalimat
ringkas dan jelas, memudahkan peserta didik memahami
keseluruhan isi kegiatan belajar.
Penyajian Pembelajaran.
11. Keterlibatan peserta Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada
didik bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi.
Kelengkapan Penyajian
12. Bagian pendahuluan Pada awal modul terdapat prakata, petunjuk penggunaan,
glosarium dan daftar isi.
13. Bagian isi Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel,
rujukan/sumber acuan, soal latihan bervariasi dan
bergradasi, atau rangkuman setiap kegiatan belajar.

14. Bagian penyudah Pada akhir modul, terdapat daftar pustaka dan jawaban soal
latihan terpilih. Apabila tidak terdapat pada awal buku,
daftar simbol atau notasi dapat dicantumkan pada akhir
buku.

III. ASPEK PENILAIAN BAHASA


Butir Penilaian Deskripsi
Lugas
1. Ketepatan struktur Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi
kalimat yang ingin disampaikan dengan tetap mengikuti tata
kalimat Bahasa Indonesia.
2. Keefektifan kalimat. Kalimat yang dipakai sederhana dan langsung ke sasaran.
3. Kebakuan istilah. Istilah yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan / atau adalah istilah teknis yang telah baku
digunakan dalam kimia.
Komunikatif
4. Keterbacaan pesan. Pesan disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat
sasaran, tidak menimbulkan makna ganda (menggunakan
kalimat efektif) dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa
Indonesia sehingga mendorong peserta didik untuk
mempelajari buku tersebut secara tuntas.
5. Ketepatan kaidah Kata dan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan
penggunaan bahasa pesan mengacu pada kaidah bahasa Indonesia, ejaan yang
digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang
Disempurnakan (EYD). Penggunaan istilah yang
menggambarkan suatu konsep, prinsip, asas, atau
sejenisnya harus tepat makna dan konsisten.
Dialogis dan interaktif.
6. Kemampuan memotivasi Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang
pesan atau informasi. ketika peserta didik membacanya dan mendorong mereka
untuk mempelajari modul tersebut secara tuntas.
7. Kemampuan mendorong Bahasa yang digunakan mampu merangsang peserta didik
berpikir kritis. untuk mempertanyakan suatu hal lebih jauh, dan mencari
jawabnya secara mandiri dari buku teks atau sumber
informasi lain.
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik.
8. Kesesuaian dengan Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan konsep atau
tingkat perkembangan aplikasi konsep atau ilustrasi sampai dengan contoh yang
intelektual peserta didik.
abstrak sesuai dengan tingkat intelektual peserta didik
(yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta
didik).
9. Kesesuian dengan tingkat Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan sosial
perkembangan emosional emosional peserta didik dengan ilustrasi yang
peserta didik. menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan
terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global.
Keruntutan dan Keterpaduan Alur Pikir
10. Keruntutan dan Penyampaian pesan antara satu bab dengan bab lain yang
keterpaduan antar berdekatan dan antarsubbab dalam bab mencerminkan
kegiatan belajar. hubungan logis.
11. Keruntutan dan Penyampaian pesan antarparagraf yang berdekatan dan
keterpaduan antarkalimat dalam paragraf mencerminkan hubungan
antarparagraf. logis.
Penggunaan istilah, simbol, atau ikon.
12. Konsistensi penggunaan Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep
istilah. harus konsisten antarbagian dalam modul.

13.. Konsistensi penggunaan Penggambaran simbol atau ikon harus konsisten antar-
symbol atau ikon. bagian dalam modul.

IV. ASPEK PENILAIAN KONTEKSTUAL MENURUT DEPDIKNAS (2002)


Butir Penilaian Deskripsi
Hakikat konstektual
1. Keterkaitan antara materi Adanya keterkaitan materi yang diajarkan dengan situasi
yang diajarkan dengan dunia nyata siswa.
situasi dunia nyata siswa.
2. Kemampuan mendorong Pembelajaran mendorong siswa membuat hubungan antara
siswa membuat pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapanya dalam
hubungan antara kehidupan sehari-hari.
pengetahuan yang
dimiliki siswa dengan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
siswa.
Komponen kontekstual
3. Konstruktivisme Materi dalam modul bersifat mengkonstruksi pengetahuan
(Constructivism). dan bukan proses menerima pengetahuan
4. Pemecahan masalah Materi merangsang siswa untuk menemukan pengetahuan
(problem based). sendiri dengan pemecahan masalah
5. Bertanya (Questioning). Terdapat pertanyaan-pertanyaan yang mendorong,
membimbing, dan mengukur kemampuan berpikir siswa.
6. Masyarakat Belajar Terdapat tugas kelompok, dan materi merangsang siswa
(Learning Community). untuk berdiskusi (sharing) dengan teman temannya.
7. Pemodelan (Modelling). Terdapat contoh soal prosedural dan cara penyelesaiannya.
8. Refleksi (Reflection). Terdapat rangkuman atas materi yang telah dipelajari.
9. Penilaian yang Terdapat tes yang bisa digunakan sebagai dasar menilai hasil
sebenarnya (Authentic belajar siswa.
Assessment).
LEMBAR EVALUASI BAHAN AJAR BERUPA E-MODUL
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK AHLI MATERI

Judul program ;Pengembangan e-modul berbasis problem based


learning pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa.
Materi Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit
Sasaran Program : Siswa kelas X Semester 2 Tahun ajaran 2020/2021

Bapak/ Ibu yang terhormat,


Saya memohon bantuan Bapak/ Ibu untuk mengisi angket ini. Angket
ini ditujukan untuk mengetahui pendapat Bapak/ Ibu tentang pengembangan
e-modul berbasis problem based learning. Aspek penilaian materi e-modul ini
dari komponen penilaian aspek kelayakan oleh BSNP. Penilaian, saran dan
koreksi dari Bapak/ Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas modul ini. Atas perhatian dan kesediaannya untuk
mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.

A. Petunjuk pengisian
 Isilah menggunakan tanda check (√) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap
sesuai dengan aspek penilaian yang ada.
 Kriteria penilaian :
SB = sangat baik
B = baik
K = kurang
SK = sangat kurang
B. Aspek Penilaian
1. Aspek kelayakan isi
Penilaian
Indikator penilaian Butir Penilaian
SB B K Sk
A. Kesesuaian 1. Kelengkapan materi √
materi dengan KI 2. Keluasan materi √
dan KD 3. Kedalaman materi √
B. Keakuratan 4. Keakuratan konsep dan definisi √
Materi 5. Keakuratan prinsip √
6. Keakuratan fakta dan data √
7. Keakuratan contoh √
8. Keakuratan soal √
9. Keakuratan gambar, diagram √
dan ilustrasi
10. Keakuratan notasi, simbol, dan √
ikon
11. Keakuratan acuan pustaka √
C. Pendukung 12. Penalaran (reasoning) √
Materi 13. Keterkaitan √
14. Komunikasi √
15. Penerapan √
16. Kemenarikan materi √
17. Mendorong untuk mencari √
informasi lebih jauh
I. Kemutakhiran 18. Kesesuaian materi dengan √
Materi perkembangan ilmu
19. Gambar dan ilustrasi dalam √
kehifupan sehari-hari
20. Menggunakan contoh kasus di √
dalam dan diluar indonesia
21. Kemutakhiran pustaka √

2. Aspek Kelayakan Isi


Alternatif
Indikator
Butir Penilaian penilaian
Penilaian
SB B K SK
A. Teknik Penyajian 1. Konsistensi sistematika sajian √
dalam kegiatan
2. Keruntutan penyajian √
B. Pendukung 3. Terdapat soal dalam setiap √
Penyajian kegiatan belajar
4. Soal latihan pada setiap akhir √
kegiatan belajar
5. Terdapat jawaban dibagian √
belakang E-modul
6. Umpan balik soal latihan √
7. Pengantar √
8. Glosarium √
9. Daftar pustaka √
10. Rangkuman √
C. Penyajian 11. Keterlibatan peserta didik √
Pembelajaran
D. Kelengkapan 12. Bagian pendahuluan √
Penyajian 13. Bagian isi √
14. Bagian penyudah √

3. Penilaian Bahasa
Indikator Alternatif pilihan
Butir Penilaian
Penilaian SB B K SK
A. Lugas 1. Ketepatan struktur kalimat √
2. Keefektifan kalimat √
3. Kebakuan istilah √
B. Komunikatif 4. Keterbacaan pesan √
5. Ketepatan penggunaan kaidah √
bahasa
C. Dialogis dan 6. Kemampuan memotivasi pesan √
interaktif atau informasi
7. Kemampuan mendorong √
berpikir kritis
D. Kesesuaian 8. Kesesuaian perkemabngan √
dengan tingkat intelektual peserta didik
perkembangan 9. Kesesuaian dengan tingkat √
peserta didik perkemabangan emosional
peserta didik
E. Keruntutan dan 10. Keruntutan dan keterpaduan √
keterpaduan antar kegiatan belajar
alur pikir 11. Konsistensi dan keterpaduan √
antar paragraf
F. Penggunaan 12. Konsistensi penggunaan istilah √
istilah, simbol, 13. Konsistensi penggunaan simbol √
atau ikon atau ikon
4. Penilaian Kontektual
Indikator Alternatif penilaian
Butir Penilaian
Penilaian SB B K SK
A. Hakikat 1. Keterkaitan antara materi yang √
Kontekstual diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa
2. Kemampuan mendorong siswa √
membuat hubungan natara
pengetahuan yang dimiliki siswa
dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
B. komponen 3. Konstruktivisme (constructivism) √
Kontekstual 4. Pemecahan masalah (problem √
based)
5. Bertanya (quitioning) √
6. Masyarakat belajar (learning √
community)
7. Pemodelan (modelling) √
8. Refleksi (reflection) √
9. Penilaian sebenarnya √

C. Komentar dan Saran


1. Perbaiki typo dan penulisan kalimat: (hanya contoh)
Prakata: dana rahan
Glosarium: listriknya uruk, yangs aling,
Halaman 7: berdasrkan
Halaman 8: disekitar
Penulisan “anda” di tengah kalimat, harus capital untuk huruf awal.
Halamn 9: adakah
Kalimat ini: Daya hantar listrik merupakan kemampuan suatu
larutan untuk arus listrik  tidak bermakna (halaman 10)
Halaman 10: menghantarkan arus listrik melalui larutannya 
kurang tepat yang saya italic-kan
Cek kembali penulisan nonelektrolit berdasarkan KBBI dan
konsisten dalam penggunaannya.
Halaman 11: Jika senyawa tersebut dilarutkan dengan air, senyawa
utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak bermuatan (kurang
bermakna)  Jika senyawa tersebut dilarutkan dengan air,
menghasilkan senyawa utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak
bermuatan.
Jika hendak menambahkan “Wawasan Kimia”, harap untuk disertai
secara detil sumber berita dan kapan diaksesnya.
Halaman 11: esensisal
Halaman 11: Itulah sebabnya mengapa banyak kasus dehidrasi yang
ditangani medis dengan menyuntikkan air kelapa segar langsung
dalam pembuluh darah (kurang bermakna)  Itulah sebabnya
mengapa banyak kasus dehidrasi yang ditangani medis dengan
menyuntikkan air kelapa segar langsung ke dalam pembuluh darah.
Penulisan bahasa asing harus selalu italic
Halaman 12: adlah
Halaman 13: memnetralisiri
Halaman 13: Lembar kerja siswa, sumber prolog soal lebih baik
disertakan.
Halaman 16: Apa yang kalian pahami tentang larutan elektrolit dan
non elektrolit? Pertanyaan tingkat rendah yang hanya melibatkan
hafalan, mungkin bias diganti dengan “Bagaimana kalian dapat
membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit?”  harapan nya
jawaban siswa akan lebih mendalam dan bervariasi.
Halaman 18: daritiga, akn,
Halaman 18: Larutan elektrolit kuat yang berasal dari asam adalah
senyawa yang menghasilkan ion H+ ketika dilarutkan dalam air.
Maka akn terjadi ionisasi dari setiap atomnya. Ionisasi yang
sempurna dari asam ini disebabkan karakteristiknya sebagai asam
kuat dan sekaligus elektrolit kuat  kalimat ini bertele-tele.
Halaman 19: didalam (harap biasakan mana yang harus ditulis
sambung dan pisah)
Halaman 21: Dalam larutan terionisasi sempurna  Terionisasi
sempurna dalam larutan, biasakan menulis sesuai SPOK.
Halaman 21: Derajat ionisasi mendekati 1  memang benar secara
praktikum demikian, namun tidak konsisten dengan penjelasan
sebelumnya, perlu diperbaiki
Halaman 22: panah ↔ (panah tersebut tidak memiliki arti), tidak
boleh dipakai, perbaiki dengan panah untuk reaksi revesibel
Halaman 22: ionionnya
Halaman 24: menghantrakan
Halaman 25: lebih baik mencantumkan link video (sebagai credit to)
jika video yang dipakai bukan milik pribadi.
Halaman 30: pembelajaran 1 ini  kegiatan pembelajarannya
pembelajaran 3, tetapi?
Halaman 30: makan, Salaha, kesuluh,
Halaman 30-31: Jika kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka ikatan
antara ion Na+ dan ion Cl- akan terputus. Sehingga ion-ion yang
terputus tersebut akan berinteraksi dengan air dan bergerak bebas
kesuluh bagian dari larutan.  kurang tepat, Jika kristal/padatan
NaCl dilarutkan dalam air, maka ikatan dalam molekul NaCl akan
terputus, dan menghasilkan ion Na+ dan Cl- yang dapat berinteraksi
dengan air dan bergerak bebas keseluruh bagian dari larutan.
Halaman 32: panah untuk reaksi elektrolit lemah diperbaiki menjadi
panah reversible, kalau yang digunakan dalam modul itu panah
milik elektrolit kuat
Halaman 34: dalam lembar kerja, lebih baik penulis memberikan 1
contoh jawaban agar dapat dipahami oleh siswa
Halaman 37: elektrlit
2. Perbaiki spasi antar kalimat, nampaknya banyak yang lebih dari 1 spasi,
dan setelah titik dua (:) konsistenkan untuk spasi, perbaiki hanging indent
pada setiap penomoran

D. Kesimpulan
Bahan ajar berupa e-modul berbasis problem based learning untuk
meingkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa ini dinyatakan *):
1. Layak digunakan di lapangan dengan revisi
Lampung Selatan, 14 Maret 2021
Ahli Materi

Fina Khaerunnisa Frima, S.Pd., M.Si


NIP. 19910920 201903 2 025

Anda mungkin juga menyukai