adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkangangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di
Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar
negeri menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah
penyebaran virus Corona.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus,
virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS).
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek,
batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa
mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-
gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.
Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19)
seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kontak dengan
penderita COVID-19 atau berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19. Setelah itu, hubungi
hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak
perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi
kontak dengan orang lain.
Bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, jangan langsung ke rumah sakit
karena itu akan meningkatkan risiko Anda tertular atau menularkan virus Corona ke orang lain.
Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Alodokter agar
bisa diarahkan ke dokter terdekat yang dapat membantu Anda.
Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona
dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian
diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu,
perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang
dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang
memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit
yang ditunjuk
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang
cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar
cairan tubuh
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius
berikut ini:
Gagal ginjal
Kematian
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh
sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Hindari kontak dengan penderita atau orang yang dicurigai menderita COVID-19.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19atau termasuk kategori ODP (orang dalam
pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan, dan fakta
tentang virus Corona, silakan downloadaplikasi Alodokter di Google Play atau App Store. Melalui
aplikasi Alodokter, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter dan membuat janji konsultasi
dengan dokter di rumah sakit.
Referensi
Info Terkait
Selanjutnya
Diskusi Terkait
Sore dokter sudah 10 hari saya batuk , awal nya saya hanya bersin2 dan pilek 2 minggu lalu karena dingin jika
saya...
1 Balasan
Mengatasi batuk akibat infeksi saluran pernapasan dan pusing akibat tekanan darah
tinggi
Oleh: Febrian Prambudi
Hi Dok ,sy mau tny:- sy sudah 3 munggu mengalami gangguan ispa dan kadang pusingnya luar biasa.- minggu
ptama diagnosa hanya batu...
1 Balasan
Assalamualaikum Dok. saya mau nanya. Dari kemaren saya merasakan gatal di kerongkongan tapi tidak batuk.
Tidak ada tanda" demam atau suhu badan...
1 Balasan
Selanjutnya
Apa yang disebut dengan Virus Corona?
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya
dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu,
hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat
orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari
mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada
di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.
Gejalanya yaitu demam, batuk, dan napas yang pendek. The Center for Disease Control and Prevention
(CDC) percaya bahwa pasien Virus Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14 hari
setelah terpapar virusnya.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Apakah Virus Corona dapat dicegah? Apa yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri
saya?
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah seseorang terinfeksi Virus Corona. Cara terbaik
untuk melindungi diri kita adalah dengan menghindari kondisi atau tempat dimana Anda berpotensi
terpapar virus tersebut. Sebuah lembaga pencegahan penyakit di Amerika, Center for Disease Control and
Prevention (CDC) menyarankan Anda sejumlah hal-hal di bawah ini untuk mencegah penyebaran penyakit
pernapasan, yaitu:
Perbanyak cuci tangan menggunakan air dan sabun paling tidak selama 20 detik, terutama
sebelum Anda keluar kamar mandi; sebelum makan; dan setelah Anda buang ingus, atau batuk, atau
bersin.
Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakanlah pembersih tangan alkohol dengan kandungan
alkohol sebanyak minimal 60%
Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan menggunakan tisu
Belum ada pengobatan anti-virus untuk menyembuhkan mereka yang terjangkit Virus Corona. Para pasien
perlu mendapatkan perawatan medis ekstra untuk meringankan dan menghilangkan gejalanya.
Menggunakan masker dapat mengurangi penyebaran penyakit pernapasan, namun menggunakan masker
tidak menjamin penyebaran penyakit ini benar-benar berhenti. Cara pencegahan lain yang bisa dilakukan
adalah menjaga kebersihan, menutup mulut dan hidung jika Anda batuk dan bersin, dan menghindari
kontak dekat dengan pasien Virus Corona – jaga jarak setidaknya 1 meter antara dengan pasien.
World Health Organization (WHO) menyarankan masyarakat menggunakan masker hanya jika mereka
mengalami gejala sakit pernapasan (batuk dan pilek), atau jika mereka telah dinyatakan terjangkit Virus
Corona, baik ringan maupun berat. Salah satu cara penyebaran Virus Corona adalah dengan melakukan
perjalanan ke Tiongkok, atau berdekatan dengan seseorang yang baru saja dari Tiongkok dan mengalami
gejala sakit pernapasan. Kunjungi Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Health
Organization (WHO) untuk informasi lebih lanjut.
RISIKO POPULASI
Orang-orang yang hidup di dan melakukan perjalanan ke daerah-daerah dimana virus ini menyebar
berpotensi terjangkit Virus Corona. Saat ini, Virus Corona menyebar di Tiongkok, dimana kasus Virus
Corona paling banyak terdeteksi. Pasien Virus Corona di negara lain adalah mereka yang baru saja
melakukan perjalanan ke Tiongkok, atau tinggal, atau bekerja dan berkontak secara dekat dengan pasien
Virus Corona.
Pekerja medis yang merawat pasien Virus Corona memiliki risiko terinfeksi virus ini yang sangat besar,
sehingga mereka membutuhkan prosedur pencegahan secara ekstra.
Situasi ini berubah setiap hari. Pastikan Anda terus mengikuti berita dan perkembangan terkini.
Dengan kondisi seperti ini, tidak disarankan untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok. Cek situs
pemerintah setempat untuk mengetahui situasi terkini dan pencegahan yang disarankan di tempat Anda
tinggal.
Jika saya sakit di Tiongkok, apakah saya bisa memilih klinik yang mau saya kunjungi?
Jika Anda mengalami flu atau demam, cari bantuan dari pusat kesehatan rekanan terdekat. Jika saat ini
Anda berada di Tiongkok dan sedang mengalami gejala sakit, segera cek daftar rekanan Cigna di Cigna
Provider Directory. Mohon mengacu pada Plan dalam Polis Anda untuk mengetahui cakupan perlindungan
Anda.
Apa yang harus dilakukan mereka yang baru saja kembali dari Wuhan ataupun lokasi
terinfeksi Virus Corona lainnya?
Jika Anda mengalami gejela sakit seperti demam, batuk, dan sakit pernapasan lainnya, dalam 14 hari
setelah Anda kembali dari Tiongkok, Anda perlu mengecek kondisi Anda ke rumah sakit rekanan sambil
menyampaikan latar belakang Anda yang baru saja kembali dari Tiongkok.
Apakah virus ini bisa menyebar melalui paket barang yang dikirim dari Tiongkok?
Mereka yang menerima paket dari Tiongkok tidak perlu khawatir akan tertular Virus Corona. Virus ini
tidak bertahan lama pada sebuah objek, seperti kertas dan kotak paket barang.
Polis asuransi kesehatan Cigna memberikan perlindungan kesehatan atas klaim-klaim penyakit menular
maupun kondisi-kondisi medis lainnya sesuai dengan yang tertera di dalam Polis nasabah. Mohon
mengacu pada Plan dalam Polis Anda untuk mengetahui cakupan perlindungan selengkapnya.
Cigna akan menanggung setiap tes kesehatan yang dianggap perlu dan disarankan secara resmi oleh tenaga
medis. Mohon agar mengacu pada Plan dalam Polis Anda untuk keterangan selengkapnya.
Apakah Cigna merekomendasikan tes proaktif Virus Corona bagi
pekerja yang melakukan perjalanan bisnis ke negara-negara yang
terindikasi telah terjangkit virus ini?
Tes medis Virus Corona tidak diperlukan jika tidak ada gejala yang timbul atau dirasakan oleh seseorang
(demam, batuk-batuk, dan sesak napas.)
Cigna bukan penyedia alat-alat medis, namun kami mengimbau para nasabah untuk membeli
perlengkapan-perlengkapan tersebut di apotek, klinik, ataupun pusat perbelanjaan terdekat Anda. Mohon
mengacu pada Plan dalam Polis Anda untuk keterangan selengkapnya.
Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang melumpuhkan Kota
Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga penyebaran
virus Corona mewabah ke seluruh dunia. Dikutip dari CNN, berikut beberapa hal
yang wajib diketahui seputar perkembangan Coronavirus, yang biasa disebut virus
Corona atau COVID-19, hingga mewabah dan jadi pandemi.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang
juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona
bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama
mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah
dan gagal organ.
B. Pandemi COVID-19
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap
sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi
tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan
sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus
Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).
Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan
secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani
kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.
WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara
global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding
China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di
sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di
wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus
Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.
C. Gejala COVID-19
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien.
Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19 berjalan
cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.
1. Batuk
2. Letih
1. Kesulitan bernapas
2. Infeksi pneumonia
D. Pencegahan COVID-19
Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah
dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau
COVID-19,
1. Cuci tangan
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika tak
ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizerdengan kandungan alkohol minimal 60
persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.
3. Hindari keramaian
Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat ramai.
Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan berventilasi
buruk. Bila terpaksa berada di keramaian, jangan sembarangan menyentuh wajah,
hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.
C. Tujuan
1. Mengetahui makna pola hidup sehat.
2. Mengetahui serta memahami fungsi dari menerapkan pola hidup sehat.
3. Menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengetahui serta memahami pendidikan karakter pola hidup sehat.
5. Memahami bagaimana penerapan nilai-nilai karakter dari penerapan pola hidup sehat.
6. Memahami dan meneladani pola hidup sehat ala Rasullah SAW.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pola hidup Sehat
Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi kesehatan.
Mulai dari makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi dan perilaku kita sehari-hari. Baik
itu dalam sebuah rutinitas olahraga yang tentu akan menjaga kondisi kesehatan dan juga akan
menghindarkan dari segala hal yang dapat menjadi penyebab penyakit bagi tubuh kita.
Kesehatan adalah dambaan kita semua. Untuk hidup sehat tentunya akan menjalankan sebuah
aktifitas rutin dengan memperhatikan gaya hidup sehat. Kekayaan lahir dan batin tidak akan
ada artinya bila kita masih terjebak dalam kondisi atau situasi sakit baik itu karena virus
penyakit ataupun karena tingkah laku yang tidak memperhatikan kondisi badan.
Pola hidup sehat selalu berhubungan dengan faktor makanan yang menyehatkan serta
menjauhi dari pola makanan tidak sehat yang nantinya akan menyebabkan harihari kita
menjadi suram karena timbul penyakit. Selain dari aspek makanan yang sehat juga bergizi
satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah menjaga kondisi tubuh supaya tetap bugar
dengan olahraga yg teratur dan menghindari tubuh kecapekan sehingga pikiran kita
stress.Dengan selalu memperhatikan pola hidup sehat semoga kita selalu dalam keadaan
sehat. Dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh makna bersama keluarga atau lingkungan
sekitar kita.
Prilaku hidup sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Departemen pekerjaan
Umum,2007:112).
Pola hidup bersih dan sehat adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
melalui pendekatan advokasi, Bina suasana (social Support) dan gerakan masyarakat
(Empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes RI 2011).