Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS INKUIRI


TERBIMBING PADA MATERI MOMENTUM DAN
IMPULS DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN T.A
2021/2022

PROPOSAL PENELITIAN

Ditujukan untuk Seminar Proposal Penelitian


dalam Rangka Penyusunan Tugas Akhir Skripsi

Oleh :
Leonardo Silalahi
NIM 4182121017
Program Studi Pendidikan Fisika

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MEDAN
OKTOBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik,


menggunakan bahan pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan
sumber belajar dalam suatu ruang atau tempat belajar. Selanjutnya, kesuksesan
suatu proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat dari tingkat keberhasilan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran,
maka dapat menunjukkan bahwa guru telah sukses dalam mengajar. Dari hal
tersebut, efektivitas sebuah kegiatan belajar dan pembelajaran ditentukan oleh
interaksi diantara komponen-komponen dalam kegiatan belajar dan pembelajaran
(Pane & Darwis Dasopang, 2017)
Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam yang
mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan
berupa fakta,konsep,prinsip dan proses pengetahuan tentang hubungan gejala-
gejala itu satu dengan yang lain,maka fisika bukan hanya sebuah pengetahuan
tetapi juga sebagai proses dalam memperoleh pengetahuan tersebut (Norhamidah,
2013). Dengan hal tersebut maka dalam pembelajaran fisika belum cukup dengan
belajar dari buku atau mendengar penjelasan dari orang lain tetapi haruslah
dengan proses inkuri ilmiah (Wahyuni, 2018) Pembelajaran fisika dianggap
sebagai pembelajaran yang sulit sehingga muncul kemalasan dan ketidaksukaan
siswa dalam mempelajarinya (Pusparini et al., 2020). Kesulitan siswa dalam mata
pelajaran fisika dibuktikan dengan penelitian yang menyatakan bahwa peserta
didik menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit dipelajari karena harus
menghapal dan mengandung banyak rumus yang mengandung unsur matematis.
Walaupun peserta didik menganggap fisika penting untuk dipelajari, namun
peserta didik belum memahami kegunaannya,peserta didik menginginkan
pembelajaran fisika yang simpel dan kontekstual tetapi metode ceramah masih
dominan digunakan dalam pembelajaran di kelas (Samudra et al., 2014).

1
Berdasarkan kesulitan yang dialami peserta didik di butuhkan bahan ajar salah
satunya berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) (Elwi et al., 2017)

2
3

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 11 Medan proses


pembelajaran masih bersifat konvensional yang berpusat pada guru dan membuat
siswa merasakan fisika menjadi pelajaran yang sulit sehingga minat siswa dalam
belajar fisika menjadi menurun. Seperti kita ketahui bahwa minat belajar siswa
dalam fisika berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Wati,2017). Penggunaan
Bahan ajar yang dipakai hanya buku yang disediakan pemerintah dan sangat
jarang dalam menggunakan LKPD. LKPD yang digunakan adalah LKPD
pembelajaran konvensional yang hanya menyajikan materi dan soal yang
membuat siswa kurang tertarik dengan pembelajaran. Guru di SMA Negeri 11
Medan menyatakan bahwa hanya 10 dari 35 siswa yang aktif dalam pembelajaran
Fisika dan mereka membutuhkan bahan ajar berupa LKPD yang membuat
pembelajaran fisika lebih simple dan aktivitas siswa lebih aktif dan efektif.
LKPD merupakan salah satu bentuk dari bahan ajar berbentuk lembaran-
lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan
merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik
sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran (Widjajanti, 2008). LKPD
berbasis inkuiri terbimbing mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri
konsep materi yang sedang dipelajari. Ketika siswa dapat menemukan sendiri
konsep materi yang sedang dipelajari,diharapkan siswa akan dapat menggunakan
konsep tersebut dalam menjawab soal-soal yang berhubungan dengan materi yang
dipelajari sehingga aktivitas dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing terdiri dari langkah-langkah metode
pembelajaran inkuiri yang mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran (Hamidah & Haryani, 2018)
Pembelajaran Inkuiri adalah kegiatan belajar yang mengeluarkan
kemampuan peserta didik secara maksimal ntuk mencari dan menyelidiki secara
tersusun atau sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga mampu merumuskan
sendiri penemuannya dengan yakin dan percaya diri. Melalui kegiatan ini, peserta
didik mampu belajar untuk menemukan masalah, membuat atau menyajikan
hipotesis, melakukan eksperimen untuk memperoleh informasi atau data,
mengumpulkan dan menganalisis data, dan membuat kesimpulan (Nurmayani et
al., 2018). Inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran inkuiri yang
4

dalam pelaksanaannya guru memberikan bimbingan atau petunjuk yang cukup


luas untuk siswa (Sanjaya, 2008) dalam inkuiri terbimbing guru berperan sebagai
sumber informasi (Yasmin et al., 2018). Langkah-langkah pembelajaran model
inkuiri terbimbing dimulai dari Orientasi, Merumuskan masalah, Merumuskan
hipotesis, Mengumpulkan data, Menguji hipotesis dan Menarik kesimpulan
(Sanjaya, 2008). Maka dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dapat meningkatkan ketuntasan dan aktivitas belajar fisika peserta
didik (Rachman, 2012)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizalini pada tahun 2018
menunjukkan bahwa Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Kimia Berbasis
Inkuiri Terbimbing Untuk Kelas XI IPA SMA/MA mendapat penilaian
kategorikan Layak berdasarkan hasil validasi ahli media dengan rerata skor 4,0
dan ahli materi dengan rerata skor 3,8, Tingkat kepraktisan LKPD sebesar 86%
berada dalam kategori sangat baik, dan keefektifan LKPD memperoleh sig < 0,05
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen.
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan dari Yulia tahun 2018 Pengembangan
LKPD Berbasis Inquiry Berbantuan Simulasi Phet untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Gelombang Cahaya di Kelas XI MIPA SMAN 2 Kota
Bengkulu Hasil validasi ahli menunjukan bahwa LKPD berbasis Inquiry
berbantuan simulasi PhET telah memenuhi standar kelayakan kebahasaan, isi, dan
kemenarikan tampilan. Hal tersebut didukung dengan hasil uji respon siswa
terhadap LKPD dengan persentase 84.8% termasuk pada kategori sangat baik.
Hasil analisis data test peserta didik setelah penggunaan LKPD menunjukan
bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep materi gelombang cahaya dengan
skor N-gain 0.76 diakhir pertemuan dengan kategori tinggi dan keefektifan
peningkatan penguasaan konsep dengan klasifikasi Tinggi. Sehingga, dapat
disimpulkan LKPD yang dihasilkan telah valid dengan tanggapan peserta didik
yang baik dan efektif meningkatkan penguasaan konsep peserta didik.
Berdasarkan uraian Latar Belakang tersebut, maka peneliti berkeinginan
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kegiatan
5

Peserta Didik (LKPD) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Momentum


dan Impuls Kelas X di SMA Negeri 11 Medan T.A 2021/2022.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang di uraikan,dapat di


identifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Pembelajaran masih bersifat konvensional dan monoton yang berpusat
pada guru
2. LKPD yang digunakan hanya menyajikan materi dan soal-soal latihan
3. LKPD Fisika yang digunakan belum meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran

1.3. Batasan Masalah

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dibatasi pada uji kelayakan ahli
Materi, Media dan Uji kelompok kecil

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dibatasi hanya pada materi


momentum dan impuls

1.4. Rumusan Masalah

1. Apakah LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing pada Fisika kelas X materi


momentum dan impuls yang dikembangkan layak digunakan sesuai
dengan uji validitas dari ahli materi dan ahli media?
2. Bagaimana penilaian guru dan siswa terhadap LKPD berbasis inkuiri
terbimbing pada Fisika kelas X materi momentum dan impuls yang
dikembangkan?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Menghasilkan LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing pada Fisika kelas X


materi momentum dan impuls yang dikembangkan layak digunakan sesuai
dengan uji validitas dari ahli materi dan ahli media
6

2. Mengetahui respon siswa terhadap LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing


pada Fisika kelas X materi momentum dan impuls yang dikembangkan

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman pembelajaran


menggunakan LKPD berbasis inkuri terbimbing.
2. Bagi penulis, dari hasil penelitian ini peneliti dapat mengetahui kelayakan
LKPD berbasis inkuir terbimbing yang dikembangkan.
3. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri

4. Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi


dalam melakukan penelitian pengembangan LKPD selanjutnya

1.7. Defenisi Operasional

1. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada penelitian ini


adalah pengembangan LKPD yang ada sebelumnya menjadi LKPD yang
berisi panduan agar siswa melakukan aktivitas sesuai sintaks dan langkah-
langkah pembelajaran inkuiri terbimbing
2. Pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu aktivitas kegiatan
pembelajaran yang mengeluarkan kemampuan siswa secara maksimal
dalam mencari dan melakukan penyelidikan secara kritis, sistematis dan
logis sehingga peserta didik mampu menemukan sendiri pengetahuan,
sikap dan keterampilan berfikir atau yang lainnya sesuai indikator yang
telah ditetapkan.
7
DAFTAR PUSTAKA

Elwi, L. C., Festiyed, & Djamas, D. (2017). Pembuatan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Multimedia Interaktif Menggunakan Course Lab Berbasis
Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Fisika Kelas X SMA/MA. Pillar of
Physics Education, 9(April), 97–104.

Hamidah, N., & Haryani, S. (2018). Efektivitas Lembar Kerja Peserta Didik
Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(2), 2212–2223.

Nurmayani, L., Doyan, A., & Sedijani, P. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik. Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA, 4(2), 2–7.
https://doi.org/10.29303/jppipa.v4i2.113

Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran.


FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman, 3(2), 333.
https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945

Pusparini, K. D. C., Suma, K., & Suswandi, I. (2020). Hubungan Motivasi


Intrinsik, Persepsi Siswa, Motivasi Intrinsik dan Persepsi Siswa terhadap
Pelajaran Fisika dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X MIPA SMA.
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha, 10(1), 12.
https://doi.org/10.23887/jjpf.v10i1.26719

Rachman, N.D., Sudarti., S. B. (2012). Penerapan Model Inkuiri Terbimbing


(Guided Inquiry) pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri
3 Rogojampi Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1, 306–
307.

Samudra, G., Suastra, M., & Suma, M. (2014). Permasalahan-Permasalahan Yang


Dihadapi Siswa SMA Di Kota Singaraja Dalam Mempelajari Fisika. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1).

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tapanuli, P., Hal, S., Wahyuni, S., Nasution, R., Pd, S., & Pd, M. (2018). Jurnal
Education and development Institut Penerapan Model Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada
Pembelajaran Fisika. 3(1), 1–5

Wati,rahma.,Nyeneng I.D.P & Suyanto (2017). Pengaruh Minat Belajar Terhadap


Hasil Belajar Fisika Pada Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa.Yogyakarta:UNY

Anda mungkin juga menyukai