C. Latar Belakang
Proses pembelajaran di sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mencetak
atau menghasilkan peserta didik yang berilmu dan bermoral. Ilmu yang diperoleh
nantinya digunakan untuk mempelajari kehidupan dan proses yang terjadi dalam
kehidupan. Salah satu ilmu pengetahuan alam adalah fisika. Fisika merupakan
suatu ilmu pengetahuan yang memepelajari gejala-gejala alam atau fenomena
alam. Sangat banyak fenomena fisika yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Namun, tak jarang peserta didik menganggap fisika adalah mata pelajaran
yang sulit dengan begitu banyak hafalan rumus.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka diidentifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. LKPD yang dikembangkan belum menumbuhkan minat belajar peserta didik,
sehingga hasil belajar peserta didik kurang maksimal.
2. Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih dominan ceramah
karena LKPD masih jarang digunakan, sehingga peserta didik menjadi mudah
jenuh.
3. Banyak materi fisika yang kurang cocok disampaikan dengan metode
konvensional seperti ceramah yang masih dominan digunakan oleh guru.
4. Materi yang disampaikan di dalam LKPD hanya berupa rumus, sehingga
menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik.
E. Pembatasan Masalah
1. Model pembelajaran yang menjadi basis dari LKPD Fisika dalam penelitian
ini dibatasi pada model pembelajaran Problem Basad Learning (PBL).
2. Materi fisika yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada Hukum Newton
tentang Gerak.
3. Peserta didik yang diambil dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X
semester genap tahun pelajaran 2019/20120
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas, secara operasional dapat dirumuskan permasalahan yang akan
dipecahkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Fisika
berbasis Problem Based Learning (PBL) pada pokok bahasan Hukum Newton
tentang gerak di
2. Bagaimana kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Fisika berbasis
Problem Based Learning (PBL) pada pokok bahasan Hukum Newton tentang
gerak di
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap LKPD Fisika berbasis Problem
Based Learning (PBL) pada pokok bahasan Hukum Newton tentang gerak ?
G. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan secara operasional
tersebut di atas, tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Fisika berbasis Problem Based Learning (PBL) pada pokok
bahasan Hukum Newton tentang gerak di SMA
2. Mengetahui kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Fisika berbasis
Problem Based Learning (PBL) pada pokok bahasan Hukum Newton
tentang gerak di SMA
3. Mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD berbasis Problem Based
Learning (PBL) pada pokok bahasan Hukum Newton tentang gerak.
H. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat untuk dunia
pendidikan antara lain:
1. LKPD Fisika berbasis Problem Based Learning (PBL) hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar dalam proses
pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran Fisika materi Hukum
Newton tentang gerak.
2. LKPD Fisika berbasis Problem Based Learning (PBL) hasil penelitian ini
layak digunakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran fisika di
sekolah karena telah melalui proses uji kelayakan dan validasi.
3. LKPD Fisika berbasis Problem Based Learning (PBL) ini dapat diterima
dan berhasil meningkatkan prestasi belajar fisika peserta didik.
I. Kajian Pustaka
1. Deskripsi Teori
a. Lembar Kerja Peserta Didik
1. Pengertian LKPD
Menurut Depniknas (2008: 13) dinyatakan bahwa LKPD (student
worksheet) adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Kegiatannya berupa petunjuk atau
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
Menurut Trianto (2010: 11) lembar kerja peserta didik adalah
panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penyelidikan atau pemecahan masalah. LKPD berisi petunjuk
pembelajaran, baik berupa pertanyaan atau pernyataan yang harus
dilakukan dan dijawab oleh peserta didik. Hal ini berarti bahwa LKPD
merupakan salah satu panduan peserta didik yang berisi tugas dan
digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pemecahan masalah dan
harus dikerjakan oleh peserta didik.
Menurut Abdul Majid (2014: 371) Lembar kerja yang
dimaksudkan untuk memicu dan membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman,
keterampilan dan/sikap.
Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa LKPD
merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang berisikan ringkasan materi,
tugas-tugas dan petunjuk yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam
proses pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar
serta tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Oleh karena itu LKPD
harus disusun dengan jelas, praktis, mudah dipahami dan memudahkan
proses pembelajaran, dimana dengan adanya LKPD peran pendidik
semakin dipermudah, sedangkan peran peserta didik semakin
ditingkatkan sebagai implementasi dari pola student centered learning.
2. Fungsi LKPD
Menurut Andi Prastowo (2012:205) sebuah LKPD memiliki
setidaknya empat fungsi dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang disampaikan
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta diidk.
Menurut Abdul Majid (2014 :372) bahwa LKPD merupakan
bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dan dan berfungsi
sebagai “alat” yang digunakan guru dalam proses mengajarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
LKPD adalah sebagai media pembelajaran peserta didik untuk
memperudah pemahaman peserta didik terhadap suatu materi melalui
tugas-tugas, rringkasan materi yang telah disusun sesuai dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai serta membantu peseeta didik dalam
mengkontruk pengetahuannya melalui pemecahan masalah dan
keterampilan proses.
3. Tujuan LKPD
4. Komponen LKPD
Menurut Abdul Majid (2014: 373) komponen LKPD yang
dikenal adalah informasi/konteks, permasalahan dan pertanyaan/perintah
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Informasi
Informasi hendaknya menginspirasi peserta didik untuk
menjawab/mengerjakan tuas tidak perlu sedikit atau kurang jelas
sehingga peserta didik “tak berdaya untuk menjawab/mengerjakan
tugas, tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ruang
kreativitas peserta didik”.
b. Pernyataan Masalah
Pernyataan masalah hendaknya betul-betul menuntut peserta
didik menemukan cara/strategi untuk memecahkan masalah tersebut.
c. Pertanyaan /perintah
Pertanyaan atau perintah hendaknya merangsang peserta didik
untuk menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah atau
berimajinasi/mengkreasi.
Menurut Trianto (2009:112) komponen-komponen LKPD
meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan
bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan
kesimpulan untuk bahan diskusi.
Secara umum kerangka LKPD terdiri dari judul, tujuan kegiatan,
alat dan bahan yang dgunakan, langkah kerja dan sejumlah
pertanyaan.
5. Struktur LKPD
Menurut Daryanto dan Aris Dwi Cahyono (2014: 176) bahwa Struktur
LKPD secara umum adalah sebagai berikut:
1. Judul, mata pelajaran, semester, tempat
2. Petunjuk belajar
3. Kompetensi yang akan dicapai
4. Indikator
5. Informasi Pendukung
6. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
7. Penilaian
Lebih lanjut Nurhadi (2004: 109) menyatakan bahwa peran guru dalam
pengajaran berbasis masalah, mengajukan pertanyaan, memfasilitasi
penyelidikan dan dialog. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat di
laksanakan jika guru tidak mengembangkan lingkungan kelas yang
memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Intinya peserta didik
dihadapkan pada situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat
menantang peserta didik untuk memcahkannya. Problem Based Learning
mengarahkan peserta didik untuk memiliki keinginan untuk memahami,
mempelajari kebutuhan pembelajaran yang baik sehingga mau menggunakan
dan mencari sumber-sumber pembelajaran yang terbaik dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
Menurut Oon Tan (2009: 9), proses pembelajaran PBL terdiri dari
beberapa langkah, yaitu: a) menemukan masalah, b) menganalisis masalah, c)
menemukan dan melaporkan, d) mempresentasikan solusi dan merefleksi, dan
e) melihat kembali, mengevaluasi dan belajar secata mandiri. Setiap siswa
dituntut untuk mandiri tetapi dalam PBL siswa belajar dalam bentuk
kelompokuntuk memahami masalah yang dihadapinya.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang menarik untuk dipelajari
karena mencakup fenomena alam semesta yang terjadi di lingkungan sekitar.
Namun, banyaknya rumus dan konsep yang terdapat di dalamnya membuat
fisika masih menjadi momok bagi sebagian besar peserta didik. Penerapan fisika
dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar harusnya dapat mengubah
anggapan peserta didik terhadap fisika.
J. Metode Penelitian
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
2. Jenis Penelitian
e. Perbaikan LKPD
Setelah melalui proses validasi oleh pakar atau tenaga ahli dalam bidang
fisika, tentu akan ada kritik, saran dan masukan terkait desain pengembangan
LKPD yang yang dibuat, sehingga dapat diketahui kelemahan dan keunggulan
dari LKPD tersebut. Dari sini akan dilakukan perbaikan aabila terdapat
kekurangan untuk memperoleh LKPD yang berkualitas.
Setelah melalui proses validasi dan revisi oleh para validator, LKPD tidak
langsung dapat digunakan, melainkan harus melalui uji coba terbatas terlebih
dahulu. Uji coba terbatas ini dilakukan dengan melihat keterbacaan LKPD
yang telah divalidasi kepada sejumlah peserta didik untuk melihat respon dari
peserta didik.
g. Revisi roduk
Revisi produk dilakukan, apabila dalam uji coba produk terhadap peserta
didik terdapat respon peserta didik yang masuk dalam kategori TS (Tidak
Setuju) atau STS (Sangat Tidak Setuju), sehingga dilakukan revisi produk
sesuai dengan saran/masukan dari peserta didik sebagai responden yang
digunakan dalam penelitian ini, untuk penyempurnaan produk yang
dikembangkan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas yang layak
digunakan.
h. Produk Akhir
a. Objek dalam penelitian ini adalah LKPD Fisika berbasis Problem Based
Learning (PBL) pada pokok bahasan Hukum Newton tentang Gerak.
1) Validator yang terdiri dari dus Dosen Fisika dan satu guru Fisika (yang ahli
dalam bidangnya)
a. Observasi
b. Wawancara
c. Angket/kuisioner
6. Instrumen Penelitian
Keterangan :
SB = Sangat Baik
B = Baik
K = Kurang
SK = Sangkat Kurang
Angket ini disusun untuk memperoleh data respon peserta didik terhadap
LKPD Fisika berbasis Problem Based Learning yang diujicobakan secara terbatas
kepada peseta didik dengan uji keterbacaan LKPD. Anket ini diberikan kepada
peserta didik setelah dilakukan validasi oleh ahli (expert judgment).
∑𝑋
𝑋̅ = 𝑛 (5)
Keteranagan:
𝑋̅ = Skor rata-rata
∑ 𝑋 = Jumlah skor
n = Jumlah Penilai
Dalam penelitian ini menggunakan tiga orang penilai yang terdiri atas
dua orang dosen ahli fisika dan satu guru fisika SMA. Setelah menghitung
skor rata-rata, kemudian mencari jarak interval (i). Dalam penelitian ini,
menggunakan rumus interval menurut Eko Putro Widyoko, (2016:110).
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
i= (6)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
4−1
i= 4
i = 0,75
Jarak interval (i) ini digunakan untuk menentukan jarak antar kelas.
Penelitian ini digunakan skala nilai 1 sampai 4 (skal likert) dan banyaknya
kelas adalah 4 sesuai dengan klasifikasi kategori yang dipilih.
c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai kualitatif. Kriteria pengubahan skor
rata-rata menurut Eko Putro Widoyoko (2017:115) sebagai berikut:
b. Mengolah Skor
Pengolahan skor lembar penilaian guru dilakukan dengan mengikuti
tahapan-tahapan yang dikemukakan Eko Putro Widoyoko, (2016:110)
sebagai berikut :
1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap komponen yang
dianalisis. Pada penelitian ini jumlah responden (peserta didik)
2) Menghitung skor rata-rata setiap komponen yang dinilai menggunakan
persamaan (5)
3) Setelah menghitung skor rata-rata, kemudian mencari jarak interval dengan
menggunakan rumus interval persamaan (6)
4) Mengubah skor rata-rat menjadi nilai kualitatif seperti yang ditunjukkan
pada tabel 3.4
LKPD Fisika berbasis Problem Based Learning dikatakan valid jika nilai
minimal respon peserta didik baik dan validasi dari Expert Judgment setuju,
maka LKPD Fisika berbasis Problem Based Learning ini dikatakan layak
untuk digunakan sebagai bahan ajar untuk peserta didik kelas X SMA/MA.