Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN STUDI KASUS

“MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK MATERI


DINAMIKA GERAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 TINANGKUNG
SELATAN”

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Kinerja


Mahasiswa PPG Dalam Jabatan

OLEH :
SITI RAHMA TONGKA
NIM. A61123321

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA Negeri 1 Dulupi :


Nama : Sunarto Bidul, S.Ag
NIP : 19760424 200902 1 003
Pangkat/Gol : Pembina tkt.1,IV/b
Jabatan : Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tinangkung Selatan
Menyatakan bahwa guru di bawah ini :
Nama : Siti Rahma Tongka, S.Pd
NIP : 19841023 201001 2 012
Pangkat/Gol. : Penata Tkt. 1,III/d
Jabatan : Wakasek Sarana dan Prasarana & Guru Mata Pelajaran Fisika

Telah menyelesaikan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Bentuk Laporan Studi Kasus
Mata Pelajaran Fisika Untuk Kurikulum K13 pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024 di
SMA Negeri 1 Tinangkung Selatan, dengan judul “Meningkatkan Keaktifan Belajar Fisika
Peserta Didik Materi Dinamika Gerak Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Tinangkung Selatan”
Semoga Laporan Studi Kasus yang telah dilakukan oleh Penulis dapat bermanfaat untuk
pengembangan pembelajaran di kemudian hari.
Demikian dan Terimakasih.

Mansamat, 05 Maret 2024

Mengetahui

PLH

SUNARTO BIDUL, S.Ag


A. Deskripsi Studi Kasus
Program Profesi Guru (PPG) memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa PPG dalam
meningkatkan komptensi khususnya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik. Untuk
meningkatkan komptensi ini, mahasiswa mengikuti alur pembelajaran bersiklus dengan model 9
langkah yang terdiri atas 3 bagian utama yaitu:
Pendalaman Materi, 2) Pengembangan Perangkat Pembelajaran, dan 3) Praktik pembelajaran
Inovatif. Pada tiap bagian terdiri dari beberapa langkah yaitu: Langkah 1 Identifikasi Masalah,
Langkah 2 Eksplorasi Penyebab Masalah, dan Langkah 3 Penentuan penyebab Masalah.
Langkah-langkah ini termasuk dalam bagian Pendalaman Materi. Langkah 4 Eksplorasi
Alternatif Solusi, Langkah 5 penentuan Solusi, Langkah 6 Pembuatan Rencana Aksi, dan
Langkah 7 Pembuatan Rencana Evaluasi termasuk dalam bagian Pengembangan perangkat
Pembelajaran. Untuk bagian praktik Pembelajaran Inovatif meliputi Langkah 8 Pelaksanaan
Aksi dan Rencana Evaluasi, dan Langkah 9 yaitu Refleksi dan rencana Tindak Lanjut. Dengan
mengikuti alur pembelajaran tersebut, mahasiswa dapat lebih matang dalam meningkatkan
kompetensi dirinya sehingga dapat bermuara pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas, topik kasus yang saya ambil yaitu
Meningkatkan Keaktifan Belajar Fisika Peserta Didik Materi Dinamika Partikel (Hukum III
Newton) Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Kelas X IPA 1
SMA Negeri 1 Tinangkung Selatan”. Topik ini penting didasarkan pada hasil identifikasi masalah
yang ada di sekolah. Dari 20 peserta didik di kelas X IPA1, terdapat 3 orang peserta didik yang
dalam proses pembelajaran tidak menunjukkan keaktifannya,walaupun hasil belajar sudah sesuai
dengan kriteria ketuntasan yang ditetapkan yaitu 75. Sedangkan 17 peserta didik lainnya selalu
aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dilakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam belajar fisika dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
B. Analisis Situasi
Setelah ditetapkan topik yang dipilih, maka langkah selanjutnya adalah menentukan rancangan
perbaikan dan evaluasi pembelajaran untuk mengukur keberhasilan dalam menyelesaikan
permasalahan yang telah dipilih. Dalam perancangan perbaikan menggunakan model Problem
Based Learning (PBL), mahasiswa mulai mencari berbagai sumber berbaikatan dengan sintaks
pembelajaran, kelebihan dan kekurangan model PBL, hinggga menyusun mitigasi guna
mengatasi kendala yang ditemui saat pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Sebagai seorang guru, sayapun merancang perencanaan pembelajaran dengan diawali memilih
capaian pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran dan membuat rancangan pembelajaran.
Tidak hanya itu, rencana evaluasi juga disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Penyusunan evaluasi meliputi pembuatan kisi-kisi, penyususnan soal, dan rubrik
penilaian.
Dalam merancang ini, saya melakukan konsultasi dengan rekan sejawat yang pernah memiliki
pengalaman berkaitan dengan topik yang dipilih yaitu pembelajaran terkait Materi Dinamika
Partikel (Hukum III Newton). Setelah perangkat ajar selesai dibuat, saya pun kembali berdiskusi
dengan rekan sejawat, dan seijin kepala sekolah untuk melakukan upaya perbaikan kualitas
pembelajaran di kelas dengan model PBL. Oleh karena itu, dukungan sarana dan prasaran seperti
laptop, LCD pun diberikan oleh sekolah.
Tantangan yang saya hadapi dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah bagaimana
menyajikan materi terhadap peserta didik agar mereka semua terlibat secara aktif. kegiatan sesuai
dengan sintaks PBL agar dapat mudah dipahami oleh peserta didik saat penerapannya di kelas.
Terlebih lagi, PBL merupakan model pembelajaran yang baru digunakan di kelas. Secara umum,
tantangan yang dihadapi guru seperti: (1) Faktor guru dalam pemilihan media ajar, (2) Lebih
banyak teacher centered, (3) Kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas. Tantangan itu yang
menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media
yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran lainnya yang
mendukung.

C. Alternatif Solusi
Berdasarkan topik yang sudah dipilih, maka alternatif solusi yang diambil adalah menerapkan
model pembelajaran PBL. Selain itu, guru juga menyiapkan berbagai sumberdaya untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Sumberdaya yang dimaksud anatara lain:
buku referenasi, video materi di youtube, membuat lembar kerja peserta didik, membuat
bahan ajar dan media pembelajaran yang relevan.
Setelah perangkat pembelajaran siap, maka dilanjutkan dengan mengimplementasikan
pembelajaran dengan menggunakan sintaks PBL sebagai berikut.
Tahap 1 Mengorientasikan siswa pada masalah
Melalui media LCD, peserta didik menyimak PPT yang dilakukan guru tentang masalah
Dinamika Partikel (Hukum III Newton) dalam kehidupan nyata,. (Technology Content
Knowledge-TPACK)
Melalui tanya jawab, guru dan peserta didik berkolaborasi untuk menjawab beberapa pertanyaan
yang disampaikan berkenaan dengan konsep H u k u m I I I N e w t o n hasil pengamatan.
(CriticalThinking,Collaboration– 4C).
Guru memotivasi peserta didik agar lebih semangat belajar, dengan mengkaitkan materi dengan
kehidupan nyata dalam bentuk video (4C-Comunication)
Tahap 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membentuk kelompok yang berisi 5 peserta didik.
Peserta didik memahami LKPD dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang menjadi
target penyelesaian masalah. (CriticalThinking, Collaboration– 4C)
Tahap 3 Membimbing penyelidikan siswa
Guru membimbing peserta didik bekerja didalam kelompok, untuk Mecari informasi pemecahan
masalah LKPD dari buku pegangan peserta didik dan bahan ajar. (Mengumpulkaninformasi-
Saintifik)
Peserta didik bergotong royong di dalam kelompok dengan berbagi tugas untuk menggunakan
informasi yang dikumpulkan dalam pemecahan masalah (Mengasosiasi/mengolah-Saintifk)
Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Peserta didik menyusun konsep berupa prosedur/metode pemecahan masalah hasil diskusi
kelompoknya, dan setiap kelompok menganalisis atau menilai kebenaran langkah- langkah
penyelesaian masalah yang telah disusun. (HOTS, (CriticalThinking).
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan guru berkolaborasi dengan peserta
didik untuk meneliti hasil kerja kelompok yang sedang presentasi. (Collaboration4C, Pedagogi
TPACK)
Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Melalui diskusi, guru dan peserta didik menilai dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
hasil kerja kelompok yang sedang presentasi.(Diskusi, Pedagogi TPACK). Guru memberikan
penguatan pemecahan masalah LKPD,dan peserta didik menyimpulkan hasil evaluasi proses
pemecahan masalah. (Collaboration 4C, PedagogiTPACK)

D. Evaluasi
Dampak dari aksi dan langkah-langkah adalah sebagai berikut.
Penggunaan apersepsi melalui pertanyaan-pertanyaan yang kritis yang membangun jiwa kritis
pada siswa sehingga siswa secara tidak langsung dituntun memberikan pendapat mereka sehingga
menumbuhkan keaktifan pada peserta didik.
Penggunaan media sangat membantu pemahaman peserta didik dalam pembelajaran, penerapan
media berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) adalah suatu kerangka
berpikir untuk mengintegrasikan teknologi yang sesuai dengan pedagogik untuk untuk
menjelaskan suatu konten. TPACK dapat menjadi dasar pengembangan media pembelajaran
yang efektif untuk mengajar suatu materi serta dapat membuat peserta didik lebih aktif.
Pemilihan Model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat
meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga peserta didik
termotivasi untuk belajar. Respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran
peserta didik memberikan refleksi.
Setelah dilakukan percobaan dan tes evaluasi, hasil menunjukkan terjadi peningkatan peserta
didik yang aktif. Dari 20 peserta didik, s e m u a n y a s u d a h t e r l i h a t t i n g k a t
k e a k t i f a n n y a ,serta sudah memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.
Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan Problem Based Learning (PBL) secara efektif dapat
meningkatkan keaktifan belajar khususnya mata pelajaran Fisika pada peserta didik kelas X
IPA1 pada materi D i n a m i k a P a r t i k e l ( Hukum III Newton).

DARTAR PUSTAKA
Supriatna, A., & Zulkarnaen, R. (2020). Studi Kasus Tingkat Kecemasan Matematis Siswa
SMA. Prosiding Sesiomadika, 2(1c).
Simamora, R. E. (2021). Inspirasi Siswa dalam Belajar Matematika; Studi Kasus Pengalaman
Mahasiswa Calon Guru Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 6(3), 82-103.
Nurhayati, M., & Darmawijoyo, D. (2023). Pengembangan Bahan Ajar Pemodelan Matematika
dan Efek Potensialnya Terhadap Persepsi Matematika Siswa SMA: Studi Kasus. Jurnal
Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(3), 2765-2781.
Nababan, SA (2020). Analisis kemampuan penalaran matematis siswa melalui model problem
based learning. Jurnal Genta Mulia , 11 (1), 6-12.

Sukmawati, A. (2020). Meta Analisis Model Problem Based Learning Dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Keterampilan Berpikir dan
Kreativitas , 3 (2), 63-68.

Anda mungkin juga menyukai