membimbing peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat yang
dimilikinya (M. Z. Sari et al., 2022). Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang
tepat sasaran sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Sasaran tersebut mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang digabungkan dalam proses
pembelajaran (Kemendikbud, 2016). Hal tersebut berlaku pada setiap pembelajaran dalam ruang
lingkup belajar, satu diantaranya yaitu pada pembelajaran fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang
konsep dan penerapannya (Ibrahim et al., 2017). Pembelajaran fisika memiliki peran yang
penting dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi dunia. Namun fakta yang terjadi
dilapangan menunjukan masih banyaknya siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari
fisika. Hal tersebut disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih
bersifat teoritis dan menghafal rumus.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menerapkan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual
merupakan konsep pembelajaran yang mengedepankan apa yang ada di sekeliling peserta didik
yakni memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar (Lilawati, 2017).
Pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar dapat menunjang proses
perkembangan peserta didik secara utuh karena melibatkan secara langsung aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor (Karyadi et al., 2016). Salah satu bentuk atau tipe bahan ajar yang dapat
dijadikan sebagai sumber belajar di lingkungan dapat LKPD berbasis lingkungan.
LKPD berbasis lingkungan adalah LKPD yang berisi sumber belajar yang berasal dari
bahan-bahan yang digunakan setiap hari yang berada di lingkungan sekitar (Lilawati, 2017).
LKPD berbasis lingkungan dapat membuat peserta didik menjadi lebih tertarik untuk
mempelajari fisika dan dapat memberikan pemahaman konsep karena contoh yang sering dilihat
pada lingkungannya (Dermawati, 2019). Hal tersebut berdampak pada peningkatan hasil belajar
peserta didik. Sesuai dengan penelitian (Suparman et al., 2016) yang menyatakan bahwa
penggunaan LKPD berbasis lingkungan dengan pendekatan saintifik memiliki ketuntasan
indikator hasil belajar pengetahuan (KI3), ketuntasan indikator hasil belajar keterampilan
(KI4) dengan ketuntasan tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru dan peserta didik di SMA
Negeri 1 Sendana menunjukan bahwa guru belum menggunakan LKPD berbasis lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar. Pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya menggunakan
buku paket. Selain itu, pembelajaran fisika jarang menggunakan LKPD baik dari lembaga
penerbit maupun LKPD buatan sendiri dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana.
Pembelajaran di sekolah berlangsung hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Kondisi
pembelajaran seperti ini menjadikan proses pembelajaran lebih menoton, membosankan dan
guru lebih berperan aktif dari pada peserta didik sehingga siswa kurang mampu memahami
konsep fisika dan kurang mampu mengaitkan konsep dengan kehidupan sekitar
Upaya lain agar peserta didik memiliki kemampuan mengaitkan pengetahuan dengan
kehidupan nyata yaitu salah satunya dengan pendekatan STEM (Rahman et al., 2021). Keadaan
tersebut menjadikan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang lengkap, lebih terampil
dalam menangani masalah kehidupan yang nyata (Zulaikha, 2021).
Dengan adanya pembelajaran menggunakan bahan ajar yang dilengkapi dengan aspek
STEM akan memberikan pengaruh positif bagi peserta didik terhadap kemampuan mereka
dikarenakan pembelajaran menggunakan bahan ajar ini memusatkan pembelajaran pada peserta
didik untuk mencoba menemukan solusi dari permasalahan yang memiliki banyak penyesaian
(Phungsuk et al., 2017).. Pembelajaran dengan integrasi aspek STEM merupakan salah satu
wujud dari pembelajaran yang kompatibel dengan sistem kurikulum yang berlaku di Indonesia
(Zulaiha & Kusuma, 2020).
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan LKPD Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan dengan Pendekatan
STEM Pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Sendana”.
Dari keempat aspek di atas jika digabungkan dalam suatu pembelajaran maka akan
membuat pembelajaran tersebut akan menjadi lebih berwarna dan lebih berkesan dalam ingatan
peserta didik dalam jangka waktu yang panjang
A. Instrumen Penelitian
1. Lembar Validasi
a) Lembar Validasi LKPD Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan dengan
Pendekatan STEM
Lembar validasi adalah lembar yang digunakan untuk mengukur kualitas dan kelayakan
LKPD Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan dengan Pendekatan STEM yang dinilai
oleh pakar atau tim ahli. Instrumen yang diperoleh melalui instrumen ini akan digunakan
sebagai masukan dalam melakukan perbaikan terhadap LKPD yang dikembangkan.
b) Lembar Validasi Kuesioner Penilaian Praktisi
c) Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
Lembar kuesioner respon praktisi ini digunakan untuk memperoleh informasi berupa
pendapat praktisi terkait penggunaan LKPD Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan
dengan Pendekatan STEM. Pernyataan pada lembar kuesioner disusun berdasarkan 4 aspek
yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikan.
3. Lembar Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar ini merupakan tes yang diberikan lepada peserta didik setelah belajar
menggunakan LKPD
Syarat uji Aiken, setelah dilakukan perhitungan jika V ≥ 0,4 maka indeks kesepakatan
pakar dikatakan valid.
Penilaian praktisi terhadap LKPD yang dibuat dinilai dari kuesioner respon guru.
Penilaian kuesioner respon praktisi terhadap LKPD bertujuan untuk menilai kepraktisan LKPD
yang telah dikembangkan.
Efektivitas LKPD yang dikembangkan dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik kelas
XI dimana dilakukan tes hasil belajar setelah diberikan LKPD. Adapun langkah analisisnya
sebagai berikut:
a) Memberikan Skor
Skala yang digunakan adalah polinom. Jawaban yang benar diberikan skor 1 dan jawaban
yang salah diberikan skor 0.
b) Mengolah Skor
Analisis yang digunakan untuk menghitung presentase ketuntasan peserta didik disajikan
pada persamaan 3.3.
Keterangan: