Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan saat ini seharusnya menghasilkan sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi yang utuh pada kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan

memiliki daya saing yang tinggi sehingga perlu diwujudkan dalam pembelajaran

di sekolah (Constan & Spicer, 2015). Kualitas pendidikan memiliki peranan

mendasar dalam proses pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Peningkatan kualitas pendidikan menunjukkan upaya peningkatan kualitas proses

dan hasil pembelajaran (Agung, 2016). Dengan demikian, tantangan yang

dihadapi baik lembaga, guru maupun peserta didik saat ini semakin besar

IPA dapat didefiniskan sebagai ilmu yang mempelajari berbagai fenomena

alam yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (Wahono, 2012). Fisika yang

merupakan bagian dari IPA dalam kegiatan pembelajarannya seharusnya dapat

memberikan pengalaman pada peserta didik untuk dapat memiliki kemampuan

dalam membangun, memahami dan menerapkan konsep fisika yang telah

dipelajari untuk kepentingan pemecahan masalah (Taufik, Sukmadinata,

Abdulhak, & Tumbelaka, 2010). Dapat diartikan bahwa kegiatan belajar fisika

seharusnya tidak hanya mengumpulkan informasi mengenai gejala-gejala alam

namun juga mendapatkan pengalaman secara langsung .

Howden (2012) menyatakan bahwa pengalaman nyata dapat menghasilkan

ilmu berkelanjutan. Pembelajaran yang didapatkan peserta didik berdasarkan

1
pengalaman nyata tidak akan sama dengan pembelajaran hanya berdasarkan

penjelasan guru. Silvia (2012) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran yang

hanya menggunakan ceramah, bacaan, dan mengerjakan tes atau tugas sering

gagal untuk ditiru dalam dunia nyata dan kurang membantu peserta didik untuk

menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Oleh sebab itu dibutuhkan metode lain

agar peserta didik dapat lebih berperan dalam kegiatan pembelajaran. Paradigma

bahwa belajar harus di dalam kelas akan membuat siswa menjadi cepat bosan.

Salah satu yang dapat dilakukan agar siswa mendapatkan pengalaman

tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran di luar kelas (outdoor learning).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniangsih (2015), pembelajaran

diluar kelas dapat memiliki kebermaknaan dalam peningkatan penguasaan konsep

peserta didik dilihat dari hasil tes yang berhubungan dengan memahami konsep

suatu materi pembelajaran. Anderson dan Ohman (2015) menyatakan bahwa

pengalaman melalui pembelajaran di luar kelas dapat membentuk sikap peserta

didik untuk lebih memperhatikan lingkungan alam sekitar. Dibutuhkan

pembelajaran fisika yang dapat memberikan pengalaman dan keterlibatan peserta

didik secara langsung.

Kegiatan yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran outdoor learning

salah satunya adalah fieldwork. Peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang

efektif melalui kunjungan lapangan (Dohn, 2013). Casey (2015) menyatakan

bahwa kegiatan fieldwork diyakini sebagai kebutuhan dalam melakukan

pembelajaran sains karena dapat merubah peserta didik untuk secara aktif terlibat

2
dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik dapat saling berbagi ide dan gagasan

untuk menyelesaikan suatu permasalan yang sedang mereka pelajari berdasarkan

ide dan pengetahuan yang dimiliki (Tonts, 2011).

Selama ini proses pembelajaran fisika dilakukan secara formal dan

cenderung dominan terhadap penjelasan guru. Hal ini dapat menyebabkan peserta

didik menjadi cepat bosan dan kurangnya intraksi antara peserta didik dengan

peserta didik lain. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode ceramah juga

dapat membuat peserta didik kesulitan dalam menghubungkan konsep fisika, hal

ini dapat menyebabkan hasil belajar fisika peserta didik belum mencapai hasil

yang maksimal (Mesic & Muratovic, 2011).

Penguasaan konsep sangat penting dalam membantu peserta didik untuk

mengingat lebih efisien. Namun pada penelitian Dinicen, Muhardjito dan

Supriyono (2015) melalui kegiatan pra-survei di tiga guru dan tiga sekolah yang

berbeda di kabupaten Bayuwangi, menyebutkan bahwa masih terdapat peserta

didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal akibat penguasaan

konsep fisika pada materi fluida masih kurang, hal ini mengidentifikasikan bahwa

kemampuan peserta didik dalam menguasai konsep fisika masih belum maksimal.

Masalah lain yang timbul akibat pembelajaran yang hanya berpusat pada

guru adalah kurangnya kolaborasi yang terjalin antara peserta didik (Almaidah,

2019) mengemukakan bahwa kolaborasi diidentifikasi sebagai hasil pendidikan

yang penting dikarenakan pembelajaran pada abad ke-21 mencakup 4K, yaitu

kolaborasi, kreativitas, berpikir kritis, dan komunikasi. Brown dan Lara (2011)

3
melalui penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis kolaborasi

dapat meningkatkan kepedulian, meningkatkan hasil belajar dan rasa sosial yang

lebih besar pada peserta didik. Oleh sebab itu, perlu adanya bimbingan dari guru

untuk mengajarkan peserta didik agar dapat berinteraksi dan menjalin hubungan

komunikasi antar teman.

Hasil survei penelitian yang dilakukan Ahmad (2017), menjelaskan bahwa

peserta didik di SMA Islam Al-Qodir Kertosono pada siswa kelas XI IPA belum

memiliki kemampuan kolaborasi dan bekerja sama dengan baik, hal ini

ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang kurang bertangggungjawab atas

tugas yang diberikan guru sehingga akan sulit dalam mencapai tujuan bersama

yang telah ditetapkan. Interaksi yang terjadi antara peserta didik bukan dalam hal

mendiskusikan pelajaran namun keluar konteks sehingga kerja kelompok menjadi

terabaikan.

Pengenalan dengan lingkungan sekitar seringkali belum dimanfaatkan

sebagai sumber pembelajaran yang maksimal. Menurut Martawijaya (2014), pada

tahap pelaksanaan pembelajaran, peserta didik harus berinteraksi dengan segala

sumber belajar yang dikembangkan oleh pendidik ataupun sumber belajar yang

sudah tersedia secara alami di lingkungan belajar. Fisika dengan pembelajarannya

yang menerapkan fenomena kehidupan sehari hari seharusnya dapat mengaitkan

dengan aspek local wisdom yang ada di lingkungan peserta didik. Namun hal ini

masih jarang dilakukan akibat kurangnya pemahaman guru dalam memanfaatkan

local wisdom sumber belajar.

4
Pembelajaran yang bersumber pada local wisdom dan melibatkan peserta

didik dalam tradisi yang ada di lingkungan tempat tinggal memberikan kesan

yang lebih konstenstual (Bakhtiar, 2016). Apabila pendidik dapat mengajarkan

kebudayaan lokal yang berada pada lingkungan sekitar peserta didik kemudian

mengkajinya dari sudut pandang fisika, maka ilmu fisika yang didapatkan dapat

lebih bermakna (Syaiful, 2014). Dalam pembelajaran di sekolah, nilai-nilai local

wisdom saat ini sudah jarang diajarkan bahkan mulai diabaikan.

Pendidikan mengenai local wisdom menjadi penting karena untuk menjaga

kebhinekaan dan potensi yang ada agar tidak tergerus oleh gaya hidup modern

(Sularso, 2016). Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh

yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia. Norma-norma yang terkandung

dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar (Dyah, 2016).

Oleh sebab itu diperlukan adanya jembatan yang menghubungkan antara

pengetahuan tradisional dan pengetahuan modern serta menemukan jalan yang

menghubungkan kedua hal tersebut. Widodo (2012:11) menjelaskan untuk

keperluan pembelajaran peserta didik dapat mempelajari, memahami,

mengadaptasi, menyesuaikan, dan merekonstruksi local wisdom dengan tujuan

untuk memberikan pemahaman umum dari nilai yang dikandung.

Melalui transportasi tradisional berupa Andong diharapkan peserta didik

dapat lebih menguasai konsep fisika serta memiliki kemampuan dalam

berkolaborasi. Transportasi Andong merupakan salah satu transportasi tradisional

untuk melakukan kegiatan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang

5
digerakkan oleh kuda (Pariwisata, 2016). Andong ditemukan oleh seorang

insinyur Charles Theodore Deeleman pada masa Hindia Belanda. Dalam

kaitannya dengan pembelajaran fisika, andong dapat dikaji melalui lintasan

geraknya dan masuk dalam materi gerak lurus, gerak rotasi, usaha dan energi dan

dinamika rotasi (Fay, 2016).

Pada kegiatan pembelajaran, media sangat diperlukan utuk membantu

menyajikan dan memperjelas konsep fisika. Media pembelajaran yang

memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan dapat

meningkatkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran (Eskawati & Sanjaya, 2012).

Seiring dengan perkembangan teknologi penggunaan media pembelajaran

seharusnya bisa lebih variatif terutama dalam aplikasinya untuk pembelajaran.

Pemanfaatan teknologi sebagai media belajar dianggap penting dalam

meningkatkan kinerja, kerjasama, pengalaman belajar dan hasil pembelajaran

(Albugami & Ahmed, 2015).

Salah satu sumber belajar yang dipadukan dengan teknologi adalah e-book

(Moody, 2010). Pada kurikulum 2013 ini pemerintah telah mengeluarkan

kebijakan baru mengenai sumber belajar dimana telah diterbitkannya Buku

Sekolah Elektronik (BSE) dengan tujuan agar siswa dapat belajar lebih mandiri.

Buku elektronik atau dapat disebut dengan e-book merupakan konsep multimedia

yang berwujud buku digital dan disajikan dengan gambar ataupun video. Menurut

Wijayanto, Wibisono dan Menarianti (2016), BSE seharusnya dapat dimanfaatkan

atau difungsikan sebagai bahan ajar utama disetiap tatap muka. Namun buku

6
digital yang diterbitkan pemerintah ini ternyata masih kurang maksimal dan

menarik perhatian peserta didik dikarenakan isinya yang sama dengan buku cetak

atau dengan kata lain hanyalah buku cetak yang digitalkan.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2009), diketahui sebagian

kecil 7,88 % guru dan siswa telah mengetahui adanya media BSE dan 5,09 %

tidak mengetahui adanya media BSE sebagai sumber belajar dan sebanyak hanya

7,86 % sekolah yang memanfaatkan BSE sebagai sarana belajar. Hal inilah yang

akhirnya menyebabkan penggunaan e-book di sekolah belum maksimal. Oleh

sebab itu dibutuhkan e-book yang interaktif dimana materi yang disajikan lebih

menarik dan dapat di akses pada smarthphone masing-masing peserta didik kapan

saja dan dimana saja.

Kelebihan pembelajaran berbantuan smartphone sebagai media

pembelajaran telah dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Liu, Wu, Wong

dan Lien (2016) yang menunjukkan adanya peningkatan sebesar 50% terhadap

pemahaman ilmiah peserta didik serta memiliki karakteristik user friendly karena

penggunaannya yang mudah dan komunikatif. Pembelajaran menggunakan

smartphone juga dapat diaplikasikan pada pengembangan e-book. Pembelajaran

menggunakan e-book dapat digunakan dalam meningkatkan penguasaan konsep

pada materi pesawat sederhana, Komarudin (2016).

Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa untuk meningkatkan

penguasaan konsep fisika serta kemampuan kolaborasi peserta didik diperlukan

suatu model pembelajaran dengan menggunakan pengembangan media

7
pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Pengembangan berfokus pada penyajian materi bahan ajar yang memanfaatkan

teknologi dalam menyajikan materi. Dalam pembelajaran fisika, terdapat beberapa

konsep yang membutuhkan pengalaman langsung dan disesuikan dengan

kehidupan sehari-hari peserta didik.

Sumber belajar yang digunakan untuk pembelajaran berasal dari local

wisdom yang terdapat di lingkungan peserta didik yaitu berupa transportasi

andong. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai

local wisdom yang terdapat di lingkungan sekitar dapat membuat pembelajaran

fisika akan lebih efektif dan bermakna. Materi yang diajarkan adalah usaha dan

energi untuk siswa kelas X. Terdapat konsep usaha dan energi yang dapat

diintegrasikan ke dalam andong sehingga peserta didik dapat melakukan

pembelajaran secara langsung. Model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran outdoor learning pada fieldwork. Serta penggunaan media

pembelajaran yang digunakan berupa e-book.

Berbagai permasalahan telah dipaparkan, maka perlu adanya pengembangan

e-book berbantuan android agar peserta didik dapat belajar di mana saja dan kapan

saja. Penggunakan e-book fisika diharapkan pembelajaran menjadi lebih inovatif

serta meningkatkan penguasaan konsep dan sikap kolaborasi peserta didik.

Peneliti tertarik untuk mengembangkan e-book fisika model outdoor learning

pada fieldwork berbasis local wisdom sebagai upaya untuk membantu dalam

meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan kolaborasi pada peserta didik.

8
Untuk menerapkan pembelajaran outdoor learning dengan fieldwork diperlukan e-

book yang berisikan materi bahan ajar, panduan untuk melakukan kegiatan, serta

evaluasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diindentifikasi beberapa

permasalahan diantaranya sebagai berikut :

1. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari fenomena alam yang terdapat

pada kehidupan sehari-hari. Namun pembelajaran yang dilakukan belum

memberikan pengalaman secara langsung sehigga peserta didik sulit

memahami konsep fisika.

2. Penguasaan konsep memiliki peranan penting dalam meningkatkan hasil

belajar fisika. Namun pembelajaran yang selama ini dilakukan belum

meningkatkan penguasaan konsep secara maksimal.

3. Terdapat banyak sumber belajar di lingkungan sekitar sekolah untuk

melakukan kegiatan outdoor learning pada fieldwork. Namun guru belum

dapat menggunakannya dengan baik peserta didik merasa cepat bosan.

4. Kegiatan outdoor learning pada fieldwork dapat meningkatkan kemampuan

kolaborasi peserta didik karena terjadi interaksi antar peserta didik. Namun

masih peserta didik yang memiliki kemampuan kolaborasi masih sedikit.

5. Pengetahuan peserta didik terhadap local wisdom terdapat di lingkungan

sekitar masih minim untuk pembelajaran fisika menyebabkan peserta didik

sulit memahami konsep fisika.

9
6. Pembelajaran fisika menggunakan e-book dapat meningkatkan penguasaan

konsep peserta didik. Namun materi pembelajaran yang disajikan masih

terpaku oleh buku pelajaran yang sudah disiapkan dari sekolah.

7. Buku Siswa Elektronik (BSE) sudah dibuat dan diterbitkan. Namun masih

sedikit sekolah yang mengakses BSE tersebut sehingga pembelajaran

berbasis digital masih belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada identifikasi permasalahan 2,4,5 dan 6 yaitu

pengetahuan peserta didik masih terbatas pada penjelasan guru serta kurangnya

pengalaman pembelajaran secara nyata. Melalui pengalaman secara nyata

informasi yang didapatkan akan berbeda dengan informasi yang didapatkan saat

hanya di dalam kelas. Proses pembelajaran yang hanya dilakukan di dalam kelas

dapat berdampak terhadap minat belajar peserta didik yang menjadi cepat bosan

dan hasil belajar belum mencapai hasil maksimal. Akibat dari pembelajaran yang

monoton peserta didik cenderung menjadi pasif karena masih kurangnya

kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi dalam pembelajaran fisika. Local

wisdom dapat digunakan sebagai dasar pada kegiatan pembelajaran fisika untuk

memperoleh pengalaman secara nyata dimana saat ini guru masih jarang

menggunakannya. Kegiatan pembelajaran yang memasukkan nilai-nilai local

wisdom ke dalam materi pembelajaran fisika dapat meningkatkan penguasaan

konsep fisika. Model pembelajaran menggunakan outdoor learning pada

fieldwork dapat meningkatkan kolaborasi peserta didik SMA karena kegiatan

10
pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok. Pada era globalisasi seperti

sekarang, diperlukan media pembelajaran yang mengikuti perkembangan jaman.

Peserta didik akan lebih termotivasi untuk meningkatkan pemahaman mengenai

konsep fisika. Penelitian dilakukan dengan menekankan untuk mengembangkan

e-book fisika berbasis local wisdom pada fieldwork pada materi Usaha dan Energi

untuk siswa SMA kelas X.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah e-book fisika model outdoor learning pada fieldwork berbasis local

wisdom layak untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan

kolaborasi peserta didik pada pembelajaran fisika?

2. Apakah penggunaan e-book fisika model outdoor learning pada fieldwork

berbasis local wisdom efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan

kemampuan kolaborasi peserta didik pada pembelajaran fisika?

D. Tujuan Pengembangan

Tujuan pengembangan e-book fisika model outdoor learning pada fieldwork

berbasis local wisdom adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan e-book fisika model outdoor learning pada fieldwork berbasis

local wisdom yang layak untuk meningkatkan penguasaan konsep dan

kemampuan kolaborasi peserta didik.

11
2. Mendeskripsikan keefektifan e-book fisika model outdoor learning pada

fieldwork berbasis local wisdom untuk meningkatkan penguasaan konsep

dan kemampuan kolaborasi peserta didik.

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan adalah e-book fisika model outdoor learning

pada fieldwork berbasis local wisdom untuk meningkatkan penguasaan konsep dan

kemampuan kolaborasi peserta didik. E –book yang dikembangkan akan berisi

perangkat pembelajaran dengan format sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran dalam e-book fisika model outdoor learning pada

fieldwork adalah agar peserta didik mampu menguasai komsep fisika materi

usaha dan energi yang mengintegrasikan local wisdom dan melalui kegiatan

fieldwork dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi pesrta didik.

2. Perangkat pembelajaran dikembangkan sesuai dengan materi Usaha dan

Energi pada kelas X SMA dan disajikan dalam bentuk aplikasi media

pembelajaran berupa e-book yang memuat teks, video dan audio. Perangkat

pembelajaran yang terdapat pada e-book tersebut tersebut berupa :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang dirancang pada penelitian ini memiliki komponen yang

terdiri atas: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas /

semester, alokasi waktu , kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompensi , tujuan pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah

pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Karakteristik RPP

12
disusun dalam tiga pertemuan dimana skenario pembelajaran yang

dirancang adalah berdasarkan sintaks dari model outdoor learning

pada fieldwork berbasis local wisdom dan disesuaikan dengan KD 3.9

yang menerapkan konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha

(kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta

penerapannya dalam peristiwa sehari-hari. Berdasarkan RPP model

outdoor learning pada fieldwork berbasis local wisdom maka kegiatan

yang dilakukan adalah mengajak peserta didik untuk mengamati dan

melakukan pembelajaran secara langsung di luar lingkungan sekolah

dengan menggunakan local wisdom Andong sebagai sumber belajar.

b. Materi Bahan Ajar

Materi yang digunakan pada bahan ajar adalah usaha dan energi

disesuaiakan dengan K.D 3.9 serta pemberian contoh disesuaikan

dengan local wisdom Jawa Tengah (Andong). Metode penyampaian

materi pada buku ajar berupa uraian teks yang disertai dengan contoh

berupa video, audio, contoh soal beserta langkah penyelesaiannya dan

latihan soal untuk peserta didik.

c. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik merupakan panduan untuk membantu

peserta didik melakukan kegiatan fieldwork. LKPD yang dirancang

dalam penelitian ini nantinya akan diterapkan dalam outdoor learning

pada fieldwork berbasis local wisdom. Komponen yang terdapat pada

13
LKPD meliputi halaman judul, materi singkat, tujuan pembelajaran,

petunjuk fieldwork dan soal yang akan dijawab secara berkelompok.

Karakteristik LKPD berisi langkah-langkah yang harus disiapkan

peserta didik dalam melakukan pembelajaran dengan sintak model

outdoor learning pada fieldwork berbasis local wisdom dan sebagai

petunjuk dalam melakukan setiap langkah pembelajaran.

3. Aplikasi media pembelajaran dibuat mengguanakan android studio yang

dapat dibuka secara offline menggunakan smartphone android.

4. Produk e-book dapat dimiliki oleh setiap siswa dan guru dengan dikirim

melalui aplikasi whatsapp atau mengunduhnya di halaman

https://drive.google.com/file/d/1brij8my11ClszsNPKVAm6QC6RIsqrav2/vi

ew?usp=sharing

F. Manfaat Pengembangan

Pada penelitian ini, pengembangan e-book fisika model outdoor learning

melalui fieldwork berbasis local wisdom diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu:

1. Secara Teoritis

Dapat memberikan sumbangan inovasi terhadap perkembangan bidang

teknologi khususnya e-book berdasarkan prinsip-prinsip model

pembelajaran outdoor learning melalui fieldwork berbasis local wisdom dan

dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian pengembangan e-book

sesuai dengan pesan pembelajaran.

14
2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi panduan peneliti dalam

melakukan penelitian pengembangan lain seputar pengembangan e-

book khususnya pada mata pelajaran fisika. Selain itu e-book fisika

model outdoor learning melalui fieldwork berbasis local wisdom dapat

digunakan untuk menggali pengetahuan mengenai seberapa besar

manfaat e-book digunakan sebagai media belajar pada era digital saat

ini.

b. Bagi Guru

Guru fisika dapat menggunakan e-book fisika model outdoor learning

melalui fieldwork berbasis local wisdom sebagai salah satu inovasi

model pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar. E-book ini

diharapkan dapat menjadi acuan guru untuk menjawab tantangan

globalisasi yang saat ini serba digital dan modern.

c. Bagi peserta didik

Pengembangan e-book berbasis pengalaman dapat memberikan

gambaran permasalahan yang nyata dalam pelajaran fisika sehingga

dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika materi usaha dan energi

serta menjawab kesulitan yang selama ini dialami peserta didik. Selain

itu dengan kegiatan fieldwork secara berkelompok di luar kelas, dapat

meningkatkan sikap kolaborasi pada peserta didik.

15
d. Bagi Sekolah

Penelitan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk dapat membuat inovasi media pembelajaran untuk menunjang

kualitas pembelajaran fisika kelas X.

H. Asumsi Pengembangan

Beberapa asumsi dari penelitian yang dikembangkan adalah :

1. Peserta didik dapat menggunakan e-book dalam melakukan segala bentuk

kegiatan pembelajaran dengan baik.

2. Peserta didik belajar dengan serius dalam mengikuti kegiatan fieldwork

sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

3. Media e-book dapat membantu siswa belajar fisika karena disertai dengan

gambar, video, audio dan contoh soal.

4. Semua siswa SMA memiliki smartphone sehingga dapat mengakses e-book

ini dengan mudah.

16

Anda mungkin juga menyukai