OLEH :
UNIVERSITAS PAPUA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan rahmatnya yang memberikan kesehatan dan nikmatnya kepada kami
sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang di
rencanakan. Proposal yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menerapkan Model Problem Based Learning Pada Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar
Mengajar
Kami berterima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah
memberikan arahan dalam pembuatan proposal ini dan semua yang berperan dalam
penyusunan proposal dan pembuatan video pembelajaran kami.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
2. Bagi guru
Sebagai bahan informasi kepada guru mata pelajaran sehingga guru dapat
merancang proses pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
lebih giat dalam belajar.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2.1 Belajar
1. Faktor Internal
Faktor intern di sini akan di bahas menjadi tiga faktor yakni faktor
jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan. Daryanto (2009). Sehat
berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau
bebas dari penyakit, kesehatan adalah keadaan atau hal sehat, kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan seseorang akan terganggu, selain itu ia akan cepat
lelah, kurang semangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah kurang
darah ataupun ada gangguan-gangguan (kelainan- kelainan) fungsi alat
inderanya serta tubuhnya. Agar seorang dapat belajar dengan baik, kesehatan
badannya harus tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-
ketentuan bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, dan ibadah.
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh (badan). Cacat itu dapat berupa buta, setengah
buta, setengah tuli, patah kaki dan patah tangan, lumpuh, dan lain-lain.
Keadaan cacat tubuh juga nmempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajar
juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga
pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau
mengurangi pengaruh kecacatanya.
Faktor-faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar adalah: intelegensi, perhatian, minat.
a. Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang
abstrak secara efektif mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam situasi yang
sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah, walaupun
begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti
berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu
proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempegaruhinya,
sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor di atas faktor yang lain, jika
faktor yang lain itu besifat menghambat (berpengaruh negatif) terhadap
belajar, akhirnya siswa gagal dalam belajarnya, siswa yang mempunyai
tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar. Jika
ia belajar dengan baik artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang
efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya (faktor jasmaniah,
psikologi, keluarga, sekolah, masyarakat) memberikan pengaruh yang positif.
Jika siswa memiliki intelegensi yang rendah, ia perlu mendapatkan
pendidikan di lembaga pendidikan khusus.
b. Perhatian.
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa
itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek, (benda/hal) atau sekumpulan
objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang di pelajari. Jika bahan pelajaran
tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak
lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan
pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu
sesuai dengan hobi atau bakatnya.
c. Minat.
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan
terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan
perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama)
dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, dan dari situ di peroleh
keputusan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang pelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, ia segan
untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan
pelajaran yang menarik minat lebih mudah di pelajari dan disimpan, karena
minat menambah kegiatan belajar. Jika terdapat siswa yang kurang berminat
terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar
dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan
serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya
denganbahan pelajaran yang dipelajari itu.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa
dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor. Yaitu faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.
a. Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor Sekolah.
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat.
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat
yang semuanya mempengaruhi belajar anak.
d. Prinsip Belajar.
Prinsip Belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik
dengan pendidik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi
dirinya sendiri. Dan juga, prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan
berfikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar Proses Belajar dan
Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.
Hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada individu akibat
belajar diperoleh dari kegiatan aktif individu tersebut untuk mendapatkan
hasil dari perubahan tersebut.
Hasil belajar merupakan hasil yang permanen. Jadi orang dikatakan belajar
jika dia memperoleh perubahan tingkah laku yang sifatnya permanen
(bertahan lama).
1) Peserta didik tidak terlalu bergantung pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan diri untuk berpikir sendiri dalam mencari
informasi dari berbagai sumber
2) Dapat mengembangkan kemampuan untuk menggungkapkan pendapat
3) Dapat membantu anak untuk tanggap pada orang lain dan menyadari
kekurangannya dan tenggang rasa
4) Dapat membantu peserta didik untuk lebih bertanggung jawab dalam
belajar
5) Dapat meningkatkan prestasi akademik, kemampuan sosial dan
mengembangkan ketrampilan mengatur waktu
6) Dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menguji
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik dan berlatih
memecahkan masalah
7) Dapat meningkatkan motivasi untuk belajar.
2) Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat
yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Contoh proses perkembangan adalah pembuahan, perkecambahan, penuaan, dan
pematangan buah.
2.4 Hipotesis
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS 1
Pengamatan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci
prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Merencanakan proses pelaksanaan cooperative learning
dengan metode ceramah dan tanya jawab pada materi
pokok Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
b) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan
membuat RPP
c) Menyusun lembar observasi siswa
d) Menyusun kuis
2) Pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu
melaksanakan proses pembelajaran cooperative learning dengan
metode diskusi dan tanya jawab pada mata pelajaran BIOLOGI
materi pokok Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan yang
telah direncanakan diantaranya:
a) Guru membuka pelajaran. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik.
b) Menyampaikan materi pokok pertumbuhan dan
pekembangan tumbuhan
c) Memberikan motivasi kepada peserta didik dengan
mencontohkan pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia (anak-dewasa) dan memberikan apersepsi berupa
pertanyaan terkait ilustrasi yang diberikan
d) Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok
kooperatif yang heterogen. Peserta didik mengamati
gambar proses pertumbuhan dan perkembangan
e) Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok
kooperatif yang heterogen. Peserta didik mengamati
gambar proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
f) Peserta didik diminta untuk bertanya. Peserta didik
dibagikan LKPD. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya tentang diskusi kelompok yang akan
dilakukan
g) Dipandu LKPD “Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan”, peserta didik diminta untuk mengamati
gambar yang di sajikan di dalam LKPD. Peserta didik
mencatat perubahan yang terjadi pada tumbuhan dari biji
hingga tumbuhan dewasa
h) Peserta didik diminta untuk berdiskusi serta menganalisis
hasil pengamatan yang dipandu oleh LKPD. Peserta didik
dibimbing oleh guru untuk melakukan diskusi
i) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi yang telah
dilakukan dan menjawab pertanyaan yang ada di LKPD.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan di
tanggapi oleh kelompok lain.
j) Penutup. Peserta didik memberikan simpulan dari
pembelajaran hari ini bersama guru dan mengevaluasi hasil
belajar peserta didik. Melakukan refleksi bersama dengan
peserta didik. Memberikan pujian kepada peserta didik
yang memiliki kinerja yang baik. Peserta didik ditugaskan
untuk mempelajari materi pertumbuhan dan perkembangan
hewan. Peserta didik memimpin doa dan memberikan
salam penutup
3) Observasi
Mengamati keaktifan peserta didik pada proses pelaksanaan
pembelajaran dengan model cooperative learning dengan metode
diskusi dan tanya jawab pada mata pelajaran Biologi materi
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
4) Refleksi
a) Meneliti hasil kerja peserta didik terhadap LKPD yang
diberikan.
b) Menganalisis hasil diskusi untuk membuat kesimpulan
sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh
observer. Lembar observasi berisi tentang aktivitas perserta didik
dalam pembelajaran
Tabel 3.2
Contoh Tabel Lembar Observasi
Keterangan :
A. Peserta didik berminat dalam proses pembelajaran
B. Perserta didik aktif mencari jawaban
C. Peserta didik aktif dalam kerja kelompok
D. Peserta didik aktif dalam mengomentari kelompok lain
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, dkk. Oktober 2012. “Studi motivasi siswa SMP dan sederajat di kota makasar
pada mata pelajaran IPA Biologi”. Jurnal bionature, volume 13, nomor 2
Baehaqi, M. Syofyan. 2019. “ Peningkatan Hasil Belajar Materi Pertumbuhan Dan
Perkembangan Makhluk Hidup Dengan Media Pop Up Book Pada Siswa Kelas
III MI Muhammadiyah Blondo Magelang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah: Institur Agama Islam Negeri Salatiga
Harisandy, R. 2015. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran
Pengendalian Daya Tegangan Rendah SMK 1 Sedayu Melalui Model
Kooperatif Tipe G1 (Group Investigation)”. Skripsi. Universitas negeri
yogyakarta.
Lestari, Ajeng. 2016. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pictures And
Picture Untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA
2 SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi”. [Skripsi].
Program studi Pendidikan Biologi: Universitas Sanata Dharma.
Pratama, S. Hendry. 2018. “Peningkatan Hasil Belajar dan Kerja Sama Dalam Mata
Pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa
Kelas III B SDN Condongcatur”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Universitas Sanata Dharma.
Suprijono dan supratiknya, “Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa
Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII A MTs
Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Ajaran 2012/2013. Universitas ahmad
dahlan.
Syafnidawaty. 2020. ”Model Pembelajaran Cooperative Learning. Universitas
Raharja