PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NO 6
TAHUN 2021 DAN PERATURAN PEMERINTAH NO 22 TAHUN 2021 Nama : Anggrana Lapudooh Nim : 202002029
Latar Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 449 huruf a
Belakang sampai dengan huruf q Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan untuk mengintegrasikan persetujuan teknis dan/atau surat kelayakan operasional pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun ke dalam Persetujuan Lingkungan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pembahasan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Definisi ini tercantum dalam Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan – peraturan lain di bawahnya. Sedangkan definisi pengumpul limbah B3 tercantum pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No 6 Tahun 2021. Pengumpulan limbah B3 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3 sebelum dikirim ke tempat pengolahan limbah B3, pemanfaatan limbah B3, dan/atau penimbunan limbah B3. Pengumpulan limbah B3 merupakan kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3 sebelum diserahkan kepada pemanfaat limbah B3, pengolah limbah B3, dan/atau penimbun limbah B3. Keunggulan 1. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tatacara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah B3, maka telah mencabut beberapa peraturan pelaksanaan dalam pengelolaan limbah B3, yaitu: a. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; b. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Nomor P.63/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Fasilitas Penimbusan Akhir. c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.95/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tentang Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Terintegrasi dengan Izin Lingkungan melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1699) dan 6 peraturan lainnya. 2. Pada Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa a. Permohonan Persetujuan Teknis rnemenuhi persyaratan, Menteri, gubernur, atau bupatii wali kota menerbitkan Persetujuan Teknis untuk kegiatan Pengumpulan Limhah B3 paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak hasil verifikasi diketahui; atau b. Permohonan Persetujuan Teknis tidak memenuhi persyaratan, Menteri, guberrrur, atau bupati/wali kota menolak permohonan Persetujuan Teknis untuk kegiatan Pengumpulan Limbah B3 paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak hasil verifikasi diketahui, disertai dengan alasan penolakan 3. Dalam rangka pemegang Persetujuan Teknik Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengumpulan Limbah B3 berkehendak untuk mengubah a. Lokasi tempat penyimpanan Limbah B3 b. Desain dan kapasitas, fasilitas Penyimpanan Limbah B3 dan/atau c. Skala pengumpulan Limbah B3 4. Pengumpulan Limbah B3 dilakukan dengan a. Segregasi Limbah B3 b. Penyimpanan Limbah B3 5. Dalam hal Pengumpul Limbah B3 tidak dapat memenuhi batasan waktu penyimpanan paling lama 90 (sembilan puluh) hari, wajib menyerahkan Limbah B3 kepada pihak lain 6. Dalam hal Pengumpul Limbah B3 akan melakukan ekspor, dilakukan dalam batasan waktu penyimpanan paling lama 90 (sembilan puluh) hari. 7. Pelaksanaan Pengumpulan Limbah B3 dilaporkan secara elektronik kepada Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengumpulan Limbah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan sejak Persetujuan Teknis diterbitkan. 8. Pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 dicantumkan pula lampiran Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Kekurangan Tidak terdapat kekurangan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 6 Tahun 2021 serta Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup terkait pengumpulan limbah B3. Kesimpulan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 6 Tahun 2021 serta Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup terkait pengumpulan limbah B3 sudah sesuai namun diharapkan masyarakat serta pemerintah bahu membahu dalam melaksanakan peraturan tersebut terkait pengumpulan limbah B3