S KEMA PENGELOLAAN
S AMPAH/
LI MBAH PADAT NON B3
Kantor : Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Jl. Wisata Menanggal 38 Sby
Training :
- Domestic Waste Water Treatment Techniques, Japan (2008)
- Diklat PPLH, Pengelolaan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran Udara, Pemantauan Kualitas Air, Pengujian Kualitas
Air, Pengujian Kualitas Udara, Teknik Sampling Kualitas Air, ISO 17025, ISO 14001:2004, Audit Lingkungan, LCA,
AMDAL A, Project Cycle Management, dll
Lain Lain:
- Anggota Tim Peneliti DIM_SUM (Decision Making Process for Sustainable Management of Water) project , dibawah koordinasi
BOKU University Austria, dan European Communities-EU (2006-2010).
- President ISAGU (Indonesian Student Association of Griffith University) 2013-2014
- Pengajar Program S-2 Teknik Lingkungan di ITATS Surabaya 2016-2018, Auditor Laboratorium Lingkungan, Pengawas Lingkungan
Hidup,
- Analis Lingkungan Hidup, Narasumber bidang lingkungan hidup, Auditor PROPER (Program Penilaian Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup) (Saat ini), Assesor Uji Kompetensi PPA, PPU, PLB3 (Saat Ini)
Tujuan Pelatihan
Lembaga independen
yang bertugas
melaksanakan sertifikasi
kompetensi yang
dibentuk dengan
Peraturan Pemerintah
Langkah – Langkah
Persiapan Uji Kompetensi
Pastikan Saudara Memenuhi Persyaratan
Verifikasi
Tes Tulis Portofolio / Wawancara
Observasi
Unit kompetensi SKKNI untuk Pemantau dan Analisis
Pengolahan Sampah/Limbah Padat Non LB3
Unit kompetensi SKKNI untuk Pengoperasian Instalasi Pengolahan
Sampah/Limbah Padat Non LB3
Unit Kompetensi Pemilah Sampah
Unit kompetensi SKKNI untuk Pengawas Pengolahan
Sampah/Limbah Padat Non LB3
2. Dasar Hukum
2. DASAR HUKUM
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Undang Undang 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
• Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga.
• Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik.
• Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2018 Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang
Sampah, dan Aktivitas Remediasi Golongan Pokok Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.
• Permenlhk No. 1 Tahun 2021 Tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengembangan dan
Pemeliharan Skema Sertifikasi Profesi.
• PermenLHK 19 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Limbah NonBahan Berbahaya dan Beracun
Bedakan Antara Ketentuan dalam Pengelolaan Sampah
dan Limbah Non B3
PENDAHULUAN
PP 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• BAB VII. Pengelolaan Limbah B3 dan
Limbah NonB3 – Bagian Ketiga
• Lampiran IX – Limbah B3
• Lampiran XIV – Limbah NonB3 Terdaftar
PP No 18 Tahun 1999 Jo
PP No 85 Tahun 1999
PP No 22 Tahun 2021
1. PerMenlh No. 05 tentangPenyimpanan 1. Permen LHK No. 101 Tahun 2018 tentang 1. PermenLHK Nomor 05 tahun 2021 tentang
LB3 di Pelabuhan Pedoman Pemulihan Lahan Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan
2. PermenLH No. 13 Tahun 2014 tentang Terkontaminasi Limbah B3 Surat Kelayakan Operasional Bidang
Simbol dan Label Limbah B3 2. Permen LHK No. 74 Tahun 2019 tentang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
3. PerMenlh No. 55/2016 tentang Program Kedaruratan Pengelolaan B3 2. PermenLHK Nomor 06 tahun 2021 Tentang
Karakteristik LB3 dan Limbah B3 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan
4. Peraturan MENLH Nomor 56 Tahun2016 3. PermenLHK Nomor 01 tahun 2021 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
tentang Pengelolaan Limbah B3 tentang Program Penilaian Peringkat Beracun
FASYANKES; Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan 3. Permen LHK Nomor 19 tahun 2021 Tentang
Lingkungan Hidup Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah non B3
3
DEFINISI LIMBAH B3 DAN LIMBAH NONB3
LIMBAH
Kehati-hatian
Tanggung Jawab Mutlak Reduk
Polluter pays principle
si
LIMBAH
PENGURANGAN VOLUME
• Penghasil bertanggung jawab terhadap
limbah yg dihasilkan
From cradle to grave ➔ From cradle to cradle 3R (Reuse,
• Pemantauan sejak limbah dihasilkan sampai
Recycle,
dengan pengelola akhir Recovery)
• Orientasinya pemanfaatan limbah jika
memungkinkan.
Pengolah
Minimisasi Limbah an
• Mendahulukan reduksi dan hirarki
pengolahan limbah yg dihasilkan
Proximity Penimbun
• Pengelolaan/pengolahan sedekat mungkin an
dengan tempat dihasilkan / Landfill
Limbah
Waste SUBSTITUSI
ENERGI
menggantikan
Waste sebagian bahan
bahan baku untuk
Dispose energi
Definisi Sumber daya: faktor produksi terdiri atas tanah, tenaga Limbah berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber
kerja, dan modal yang dipakai dalam kegiatan ekonomi untuk
menghasilkan barang jasa, serta mendistribusikannya (ref: daya sebagai faktor produksi untuk menghasilkan
KBBI). produk.
8
Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah NonB3
Penyimpanan Sementara
PENGHASIL LIMBAH memerlukan Rincian Teknis TPS
yang tercantum pada
Persetujuan Lingkungan
Pengelolaan Pemanfaatan/Pengolahan/Penim
Limbah B3 bunan memerlukan Persetujuan
Teknis dan disahkan melalui SLO
Setiap Orang yang Daftar Limbah B3 Lampiran
menghasilkan Limbah IX
wajib melakukan
pengelolaan limbah Pengelolaan Limbah nonB3
tidak memerlukan izin dan
yang dihasilkannya
Persetujuan Teknis
Ketentuan Umum
12 Pengurangan Limbah NonB3
BAB
10 LAMPIRAN
Penyimpanan Limbah NonB3
Pemanfaatan Limbah NonB3
DITETAPKAN
Penimbunan Limbah NonB3 25 Oktober 2021
17
DOKUMEN RINCIAN TEKNIS (DRT) LIMBAH NON B3
1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah
nonB3 wajib menyusun dokumen rincian teknis pengelolaan Limbah nonB3.
2. Dokumen rincian teknis dibuat sesuai dengan kegiatannya yaitu untuk kegiatan :
a. Pengurangan Limbah nonB3 (Lampiran VI);
b. Penyimpanan Limbah nonB3 (Lampiran VII);
c. Pemanfaatan Limbah nonB3 (Lampiran VIII);
d. Penimbunan Limbah nonB3 (Lampiran IX); dan
3. DRT memuat antara lain persyaratan fasilitas dan teknologi, standar yang diacu, prosedur
penyelenggaraan pengelolaan, neraca massa, rencana kajian, dan pemantauan.
4. DRT harus termuat dalam Persetujuan Lingkungan.
5. Tata cara penerbitan Persetujuan Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
18
PELAPORAN DAN PEMANTAUAN PENGELOLAAN LIMBAH NON B3
PEMANTAUAN :
1. Direktur Jenderal melakukan
pemantauan paling sedikit 1 (satu) kali MEMUAT
dalam 1 (satu) tahun terhadap kegiatan
dan neraca massa pengelolaan Limbah
nonB3. Jumlah
2. Pelaksanaan pemantauan sebagaimana Limbah Jenis
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam Kegiatan
Kode
rangka peningkatan kinerja pelaksanaan Limbah Neraca
pengelolaan Limbah nonB3 Massa
Nama
Limbah
19
PELARANGAN
21
PERATURAN MENTERI LHK
NOMOR 19 TAHUN 2021
TENTANG
TATACARA PENGELOLAAN
LIMBAH NON-B3
36
BATANG TUBUH
PERATURAN MENTERI LHK NOMOR 19 TAHUN 2021
12 48
BAB PASAL
10
LAMPIRAN
37
STRUKTUR BAB…..(1)
BAB I KETENTUAN UMUM
38
STRUKTUR BAB…..(2)
PERPINDAHAN LINTAS BATAS LIMBAH NON BAHAN
BAB VII BERBAHAYA DAN BERACUN
BAB X PELARANGAN
LAMPIRAN II
FORMAT LABEL LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.
LAMPIRAN III
FORMAT PERMOHONAN PERSETUJUAN STANDAR PRODUK
LAMPIRAN IV
FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI
LAMPIRAN V
FORMAT BERITA ACARA PENYERAHAN LIMBAH NONB3
LAMPIRAN VI
FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3 UNTUK
KEGIATAN PENGURANGAN LIMBAH NONB3
LAMPIRAN VII
FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3 UNTUK
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH NONB3
40
Daftar Lampiran…..(2)
LAMPIRAN VIII
FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3 UNTUK
KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH NONB3
LAMPIRAN IX
FORMAT DOKUMEN RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH NONB3 UNTUK
KEGIATAN PENIMBUNAN LIMBAH NONB3
LAMPIRAN X
FORMAT PELAPORAN
41
BAB I
KETENTUAN UMUM
42
LIMBAH non-B3
(Pasal 2)
DILAKUKAN
PENGELOLAAN
43
LINGKUP PENGELOLAAN LIMBAH NON-B3 (PASAL 3)
10
PENGURANGAN
Pasal 4
PEMANTAUAN PENYIMPANAN
DAN PELAPORAN Pasal 5 –
Pasal 46 – 49 Pasal 11
PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN Pasal 21 –
Pasal 39
Pasal 38
44
BAB II
PENGURANGAN
LIMBAH NON-B3
45
Pengelolaan Limbah nonB3 II. Pengurangan Limbah non-B3 (PASAL 4)
Baku mutu
Emisi Termal
Lampiran 1 P19
Residu dari kegiatan
Termal, wajib dilakukan :
1. Penyimpanan
2. Pemanfaatan
3. penimbunan
46
BAB III
PENYIMPANAN
LIMBAH NON-B3
47
III. Penyimpanan Limbah non-B3 (PASAL 5 – PASAL 11)
Syarat Lokasi (Pasal 8) :
Fasilitas (pasal 5) : 1. Bebas Banjir
Persyaratan (Pasal 7) :
• Bangunan
Pengelolaan Limbah nonB3
2. Jarak Aman
1. Kriteria Lokasi
• Silo 3. Lokasi di area Pengasil
2. Kriteria Desain
• Waste Pile 4. Dapat dilakukan rekayasa teknologi
3. Memperhatikan
• Waste
Kapasitas Penyimpanan Kriteria Desain (Pasal 9) :
Impoundment
4. Tercantum dalam SOP Sesuai dengan fasilitas yang akan
• Sesuai IPTEK
digunakan (bangunan, silo, waste pile,
waset impoundment)
49
IV. Pemanfaatan Limbah non-B3 (PASAL 12) …(1)
Dilakukan oleh penghasil
1
Pengelolaan Limbah nonB3
limbah nonB3
Rincian dan tujuan pemanfaatan
harus termuat dalam persetujuan
Dilakukan oleh lingkungan penghasil limbah nonB3
2 Pemanfaat Langsung
limbah nonB3
Pemanfaatan
Sebagai Sebagai Limbah nonB3
Sebagai Sebagai sesuai dengan
Substitusi Substitusi Produk
Bahan Baku perkembangan
Bahan Baku Sumber Energi Samping
(Pasal 15) ilmu
(Pasal 13) (Pasal 14) (Pasal 16) pengetahuan
dan teknologi
a.Beton, batako, Memenuhi persyaratan 1. Pembuatan produk Harus memenuhi Belum tersedia
paving block, • Kalori > 2500 kkal/Kg menggunakan proses ketentuan: Standar Produk,
beton ringan, dan • TOX < 2% koagulasi. 1. dihasilkan dari proses maka:
• Sulfur < 1% Kristalisasi, oksidasi industri yang Pemanfaat
Kontruksi. terintegrasi dengan mengajukan
dan destilasi;
b.Industri semen. 2. Pembuatan produk proses utama sebagai permohonan
c. Pemadatan tanah. kertas, low grade produk sekunder; persetujuan
d.Pemanfaatan Memenuhi baku mutu paper, dan kertas 2. penggunaannya standar produk
lainnya lingkungan : chipboard; bersifat pasti; kepada Menteri
1. Baku Mutu Emisi 3. pembuatan base oil 3. kualitas produk yang
2. Baku Mutu Air Limbah dan bahan bakar dihasilkan bersifat
Kelengkapan
minyak; konsisten;
permohonan
4. peleburan logam; 4. memenuhi syarat dan
berupa hasil
5. pembuatan produk standar produk sesuai
kajian yang berisi:
berbahan dasar SNI
1. Waktu dan
logam, kertas, tujuan
plastik, dan kaca; 2. Lembaga
6. pembuatan pelaksana
Memenuhi Standar Produk pembenah tanah 3. Teknologi
Pasal 17): 7. Sesuai IPTEK 4. Hasil kajian
1. SNI
2. Standar yang ditetapkan
pemerintah/sector terkait
3. StandarInternasional 18
Pengelolaan Limbah nonB3 IV. Pemanfaatan Limbah non-B3 ..…(4)
PEMANFAATAN
LIMBAH NON-B3
LampiranII
P19
53
BAB V
PENIMBUNAN
LIMBAH NON-B3
54
V. Penimbunan Limbah non-B3 …(1)
PenimbusanAkhir
Pengelolaan Limbah nonB3
Sesuai
IPTEK
Tertuang dalam Dokumen
Rincian Teknis (DRT)
Penimbunan Limbah non-B3
55
V. Penimbunan Limbah non-B3 …(2)
PenimbusanAkhir
Ketentuan Penimbunan Limbah non-
Pengelolaan Limbah nonB3
B3 (Pasal 23)
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : a. persyaratan fasilitas Penimbunan
1. Penimbusan Akhir Limbah non-B3;
2. Penempatan kembali di area bekas b. persyaratan lokasi fasilitas
tambang Penempatan di areal
Penimbunan Limbah non-B3; bekas tambang
3. Bendungan penampung limbah c. tata cara Penimbunan Limbah non-
4. Sesuai IPTEK B3; dan
d. penetapan penghentian kegiatan
Penimbunan Limbah non-B3.
Bendungan/penampung
Persyaratan Fasilitas Penimbunan limbah tambang
Persyaratan Fasilitas
Penimbunan 1. Memiliki desain fasilitas (Penimbusan akhir dan
1. Penimbusan Akhir (Pasal bendungan penampung)
24 - 25) 2. Memiliki system pelapis (Penimbusan akhir)
2. Penempatan kembali di 3. Memiliki kelengkapan fasilitas (Bendungan
area bekas tambang (Pasal Penampung dan Penempatan kembali)
26) 4. Memliki peralatan pendukung Sesuai
3. Bendungan penampung
5. Memiliki rencana penimbunan, penutupan dan IPTEK
limbah (Pasal 27)
pasca penutupas fasilitas
56
V. Penimbunan Limbah non-B3 …(3)
PenimbusanAkhir
Ketentuan Penimbunan Limbah non-
Pengelolaan Limbah nonB3
B3 (Pasal 23)
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : a. persyaratan fasilitas Penimbunan
1. Penimbusan Akhir Limbah non-B3;
2. Penempatan kembali di area bekas b. persyaratan lokasi fasilitas
tambang Penempatan di areal
Penimbunan Limbah non-B3; bekas tambang
3. Bendungan penampung limbah c. tata cara Penimbunan Limbah non-
4. Sesuai IPTEK B3; dan
d. penetapan penghentian kegiatan
Penimbunan Limbah non-B3.
Bendungan/penampung
limbah tambang
Persyaratan Lokasi Penimbunan (Pasal 28)
a. sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;
b. bebas banjir seratus tahunan;
c. permeabilitas tanah yang diukur sebagai
konduktivitas hidraulik paling besar 10-5 cm/detik
(sepuluh pangkat minus lima sentimeter per Sesuai
IPTEK
detik);
d. daerah yang secara geologis aman, stabil, tidak
rawan bencana, dan di luar kawasan lindung;
e. bukan merupakan daerah resapan air tanah; dan
f. hidrologi permukaan.
57
V. Penimbunan Limbah non-B3 …(4)
PenimbusanAkhir
Ketentuan Penimbunan Limbah non-
Pengelolaan Limbah nonB3
B3 (Pasal 23)
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : a. persyaratan fasilitas Penimbunan
1. Penimbusan Akhir Limbah non-B3;
2. Penempatan kembali di area bekas b. persyaratan lokasi fasilitas
tambang Penempatan di areal
Penimbunan Limbah non-B3; bekas tambang
3. Bendungan penampung limbah c. tata cara Penimbunan Limbah non-
4. Sesuai IPTEK B3; dan
d. penetapan penghentian kegiatan
Penimbunan Limbah non-B3.
Bendungan/penampung
1. Pemeriksaan dan Pemeliharaan sarana dan limbah tambang
tata cara Penimbunan Limbah non-B3 prasarana fasilitas penimbun:
(Pasal 29) a) Sistem pendeteksi kebocoran
a. memperhatikan penempatan Limbah b) Sumur pantau
non-B3 pada lokasi fasilitas c) Saluran drainase
Penimbunan Limbah non-B3; d) Dinding tanggul
b. melakukan pengelolaan air lindi yang e) Pengolahan air lindi
ditimbulkan dari kegiatan Penimbunan 2. Pemantauan Lingkungan: Sesuai
Limbah non-B3; a) Air Tanah IPTEK
c. melakukan pemeriksaan dan b) Air Lindi
pemeliharaan sarana dan prasarana 3. Waktu pemantauan
Penimbunan Limbah non-B3; dan a) 1 kali dalam 1 bulan selama 2 tahun pertama
d. melakukan pemantauan lingkungan. beroperasi
b) 1 kali dalam 3 bulan untuk tahun berikutnya
58
V. Penimbunan Limbah non-B3 …(5)
PenimbusanAkhir
Ketentuan Penimbunan Limbah non-
Pengelolaan Limbah nonB3
B3 (Pasal 23)
Fasilitas Penimbunan (Pasal 21) : a. persyaratan fasilitas Penimbunan
1. Penimbusan Akhir Limbah non-B3;
2. Penempatan kembali di area bekas b. persyaratan lokasi fasilitas
tambang Penempatan di areal
Penimbunan Limbah non-B3; bekas tambang
3. Bendungan penampung limbah c. tata cara Penimbunan Limbah non-
4. Sesuai IPTEK B3; dan
d. penetapan penghentian kegiatan
Penimbunan Limbah non-B3.
Bendungan/penampung
limbah tambang
penetapan penghentian kegiatan
Penimbunan Limbah non-B3 (Pasal 34)
1. Penutupan fasilitas penimbunan
limbah nonB3
2. Pemeliharaan fasilitas penimbunan
limbah nonB3 Sesuai
3. Pemantauan fasilitas penimbunan IPTEK
limbah nonB3
a) Penimbusan Akhir: 31 Tahun
b) Penempatan kembali di area
bekas tambang: 6 tahun
c) Bendungan : 11 Tahun 25
BAB VI
PENGANGKUTAN
LIMBAH NON-B3
60
5. Pengangkutan Limbah non-B3 (Pasal 39)
wajib dilengkapi dengan
Berita Acara Penyerahan
Pengelolaan Limbah nonB3
Limbah nonB3
(BAPL)
PENGHASIL
LIMBAH
NONB3
PENGANGKUT LIMBAH NONB3
62
Pengelolaan Limbah nonB3 VII. Perpindahan Lintas Batas Limbah non-B3 (Pasal 40)
63
BAB VIII
DOKUMEN RINCIAN TEKNIS
LIMBAH NON-B3
64
Pengelolaan Limbah nonB3 VIII. DOKUMEN RINCIAN TEKNIS (DRT) LIMBAH NON-B3 (Pasal 41)
65
CONTOH DRT
BAB IX
KLARIFIKASI STATUS
LIMBAH
67
IX. KLARIFIKASI STATUS LIMBAH(PASAL 44)
1. Menteri memfasilitasi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan klarifikasi status
Limbah yang dihasilkannya.
Pengelolaan Limbah nonB3
2. Penghasil Limbah dapat mengajukan permohonan klarifikasi status limbah kepada Direktur Jenderal.
68
BAB X
PELARANGAN
69
Pengelolaan Limbah nonB3 X. PELARANGAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH NON B3 (Pasal 45)
36
BAB XI
PEMANTAUAN DAN
PELAPORAN
71
PELAPORAN DAN
PEMANTAUAN 1 kali dalam 1 Tahun
PENGELOLAAN
Pengelolaan Limbah nonB3
72
DASAR HUKUM
UU 18/2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH:
PP 81/2012:
Pasal 17 ayat (3): Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas
lainnya dalam melakukan pemilahan sampah wajib menyediakan sarana
pemilahan sampah skala kawasan.
PP 81/2012:
“Sampah adalah Sisa Kegiatan Tidak termasuk tinja dan sampah spesifik
Sampah Spesifik
” Sampah yang mengandung B3 (batere bekas, obat bekas)
Sampah yang mengandung limbah B3 (sampah medis)
Sampah akibat bencana
Puing bongkaran
Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
Sampah yang timbul tidak secara periodik (sampah hasil kerja bakti
KONSEKUENSI UU 18/2008
DAMPAK NEGATIF:
• Kesehatan Masyarakat
• Kesehatan Lingkungan
• Bencana
DAMPAK POSITIF:
• Lingkungan Hidup
• Kesehatan Masy.
• Nilai Ekonomi
PARADIGMA BARU PELAKSANAAN PRINSIP TSB DILAKUKAN KEGIATAN:
PENGELOLAAN SAMPAH 1. 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE).
+ MENGUTAMAKAN 2. EXTENDED PRODUCER’S RESPONSIBILITY (EPR).
PRINSIP SAMPAH SEBAGAI 3. WASTE TO ENERGY.
SUMBERDAYA
4. PENGELOLAAN AKHIR YANG ENVIRONMENTAL
+ MENGUTAMAKAN FRIENDLY (SANITARY LANDFILL).
PRINSIP PENGENDALIAN
PENCEMARAN
KEUNTUNGAN CARA INI:
1. MENGHEMAT SUMBERDAYA.
2. BEBAN PENCEMAR BERKURANG.
3. BERNILAI EKONOMIS & MEMBUKA LAPANGAN KERJA.
4. OPERATIONAL COST RENDAH.
5. BEBAN TPA BERKURANG.
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
KRITERIA PROPER
PENGELOLAAN SAMPAH
a. Memiliki TPS (Tempat Memiliki TPS (Tempat Tidak memiliki TPS (Tempat
Penampungan Penampungan Sementara) Penampungan Sementara)
Sementara); dengan ketentuan:
b. TPS mempunyai landasan a. TPS tidak mempunyai
permanen; landasan permanen;
c. TPS berbentuk kontainer; b. TPS berbentuk bak;
dan dan/atau
d. TPS dalam keadaan c. TPS dalam keadaan
tertutup terbuka.
95
Tips dan Trik lulus sertifikasi BNSP
1) Percaya diri, beri impresi kepada asesor bahwa Saudara memang berkompeten di bidang pengelolaan
Sampah/ Limbah Padat Non B3.
2) Berikan laporan kerja yang baik pada saat pemberkasan, khususnya terkait pengelolaan Sampah/ Limbah
Padat Non B3, yang biasa dilakukan di tempat kerja (Contoh Log book, Neraca Limbah, Foto TPS beserta
kelengkapannya, log book perawatan peralatan dll)
3) Kerjakan test tertulis dengan baik, gunakan bahasa sendiri (jangan copas), usahakan mengingat semua
soal yang ditanyakan, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagian besar akan ditanyakan kembali
pada saat test wawancara
4) Jika mengalami kesulitan dalam menjawab tes tertulis, setelah selesai mengerjakan, usahakan bertanya
kepada trainer atau rekan kerja sebagai bahan dalam memberikan jawaban pada saat wawancara.
5) Pada saat wawancara, jika tidak memahami pertanyaan yang diberikan oleh asesor, jangan sungkan untuk
menanyakan kembali.
6) SOP (Standard Operasional Prosedur pengelolaan Sampah/ Limbah Padat Non telah
Saudara baca dan pahami dengan baik sebagai bahan dalam menjawab pertanyaan
dari asesor.
7) Pahami resiko/potensi bahaya ditempat kerja (PLB3) dan Tindakan K3 yang
diperlukan.
Salam
KO M P E T E N
Semoga
SUKSES !