Anda di halaman 1dari 30

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI MALUKU
BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH B3

PETUNJUK TEKNIS
( JUKNIS )

EVALUASI
KINERJA
PENGELOLA
AN SAMPAH
DAN
LIMBAH B3
1. LATAR BELAKANG

Sesuai ketentuan UU 18 Tahun 2008 dan UU 32 Tahun 2009 Pasal 59 ayat (1), maka Setiap
orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkannya. Demikian pula dengan pengelolaan sampah domestik yang dibagi dalam
dua kebijakan yaitu pengurangan dan penanganan sampah, dimana kebijakan pengurangan
yang dimaksud meliputi kegiatan 3R ( reduce, reuse, recycle) pada berbagai sumber. Karena
itu Evaluasi Kinerja Pengelolaan Sampah Dan Limbah B3 merupakan bagian dari mekanisme
pembinaan dan pengawasan untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketaatan dan kinerja
pelaku usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan dalam pengelolaan sampah dan limbah
B3 serta ketentuan lain dalam peraturan perundang-undangan lingkungan hidup.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud : Sebagai pedoman bagi pelaksana evaluasi dalam melaksanakan pengawasan
kinerja pengelolaan sampah dan limbah B3 yang sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan lingkungan hidup

Tujuan : 1. Umum ;

a. Membina, mengawasi dan mengendalikan usaha/kegiatan penghasil


sampah dan limbah B3 sehingga meningkatkan kinerja pengelolaan
limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku
b. Mengendalikan sampah dan limbah B3 yang dihasilkan oleh pelaku
usaha/kegiatan
c. Menekan potensi pencemaran yang diakibatkan oleh sampah dan
limbah B3 yang dihasilkan oleh pelaku usaha/kegiatan

2. Khusus ;

a. Sebagai pedoman bagi pelaksana evaluasi kinerja pengelolaan


sampah dan limbah B3 sehingga dapat diperoleh data dan fakta yang
akurat serta dipertanggungjawabkan tentang status kinerja dan
ketaatan usaha/kegiatan terhadap pengelolaan sampah limbah B3
3. SASARAN
Untuk mendapatkan data dan informasi secara umum berupa fakta – fakta yang dapat
menggambarkan tingkat kinerja pengelolaan sampah dan limbah B3 yang dilakukan oleh
pelaku usaha/kegiatan sesuai peraturan dan perundangan – undangan yang berlaku

4. RUANG LINGKUP

Lingkup evaluasi kinerja pengelolaan sampah dan limbah B3 yang dilaksanakan terdiri atas :
4.1 Lingkup Peraturan Perundang – Undangan dan Perizinan Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan

4.1.1 Aspek Peraturan Perundang – Undangan


4.1.1.1 Undang - Undang
1. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

4.1.1.2 Peraturan Pemerintah


1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan
Sampah Spesifik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

4.1.1.3 Peraturan dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


1. PermenLHK Nomor 6 tahun 2021 tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

4.1.1.4 Peraturan Daerah


1. Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

4.1.2 Aspek Perizinan Lingkungan Hidup


4.1.2.1 Izin Lingkungan dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL)
4.1.2.2 Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
(TPS LB3)

4.2 Lingkup Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan

4.2.1 Persiapan Lapangan Evaluasi Pembinaan


4.2.2 Proses dan Prosedur Masuk ke Perusahaan
4.2.3 Pertemuan Pendahuluan
4.2.4 Pemeriksaan Dokumen
4.2.5 Pemeriksaan Lokasi / Fasilitas
4.2.6 Wawancara
4.2.7 Pengambilan sampel / uji petik
4.2.8 Pengambilan gambar/foto/video/rekaman suara
4.2.9 Dokumentasi Data
4.2.10 Pertemuan Penutup
4.2.11 Pembuatan Laporan Evaluasi Pembinaan

4.3 Tanggung Jawab Evaluator Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan

4.3.1 Yuridis
1. Kewenangan evaluasi dan pembinaan kinerja pengelolaan sampah dan
limbah B3 terbatas pada ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
perundangan – undangan Lingkungan Hidup.
2. Memahami semua peraturan perundangan – undangan tentang
Lingkungan Hidup dan Perizinan Lingkungan Hidup

4.3.2 Etika dan Profesi


1. Menaati semua ketentuan disiplin dan sumpah pegawai negeri
2. Memiliki integritas dan bersikap profesional
3. Berkomunikasi secara spontan dan profesional dengan penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan
4. Menguasai dan menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) selama melaksanakan evaluasi dan pembinaan pengelolaan sampah
dan limbah B3
5. Melaporkan fakta – fakta hasil evaluasi dan pembinaan secara lengkap,
akurat dan objektif
6. Senantias berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
teknis pengelolaan lingkungan hidup

4.4 Prosedur Pengumpulan Data dan Informasi

Setiap evaluator wajib memahami seluruh prosedur pengelolaan sampah dan limbah B3
serta teknik pengumpulan data dan informasi, agar hasil pelaksanaan evaluasi pembinaan
lebih akurat serta dapat menghindari terjadinya resiko pelanggaran hukum akibat
keselahan prosedur. Dalam mengumpulkan data dan informasi , evaluator harus dapat ;
4.4.1 Menyampaikan fakta lapangan yang mencakup :
1. Hasil analisis uji petik
2. Foto-foto
3. Salinan Dokumen
4. Pernyataan dari penanggung jawab kegiatan
5. Hasil observasi personal
4.4.2 Mengevaluasi jenis data dan informasi yang dibutuhkan
4.4.3 Mengikuti prosedur rangkaian pengambilan sampel limbah/uji petik
4.4.4 Mengumpulkan, menjaga, dan memelihara data dan informasi
4.4.5 Menulis laporan evaluasi pembinaan dengan jelas, objektif dan informatif
5. PENGERTIAN DAN DEFINISI

Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan :

1. Kegiatan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Sampah Dan Limbah B3 adalah evaluasi kinerja
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan di bidang pengelolaan sampah dan limbah B3
2. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta
menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup.
3. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
5. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat.
6. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan,pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan.
7. Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut
Amdal adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup
dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan
sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
9. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah rangkaian proses
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dituangkan dalam
bentuk standar untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan
keputusan serta termuat dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
10. Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah
mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
6. TAHAPAN DALAM PELAKSANAAN EVALUASI

6.1 Tahap Persiapan Evaluasi

Sebelum melakukan evaluasi pembinaan kinerja pengelolaan sampah dan


limbah B3, evaluator harus mengetahui riwayat pengelolaan sampah dan
limbah B3, perizinan lingkungan hidup, proses produksi, unit - unit proses
yang berpotensi menghasilkan limbah/air limbah, jumlah saluran pembuangan
air limbah yang masuk ke lingkungan, lokasi titik penaatan pembuangan
limbah, sistem pembuangan air ( continue atau batch) serta pemahaman
terhadap peraturan perundang – undangan pengelolaan lingkungan hidup
yang berlaku. Berikut dibawah ini adalah langkah – langkah persiapan
sebelum melakukan evaluasi kinerja pengelolaan sampah dan limbah B3 :
6.1.1 Penyusunan review informasi yang ada terkait dengan kinerja pengelolaan
sampah dan limbah B3 usaha dan/atau kegiatan
Setiap evaluator wajib melakukan review informasi yang ada, terutama terkait
dengan kegiatan pengelolaan sampah dan limbah B3. Sumber informasi yang
digunakan antara lain :
1. Data kapasitas produksi (riil)/ neraca limbah satu tahun terakhir
2. Data atau riwayat pengawasan sebelumnya
3. Laporan data swapantau hasil pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Pematauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) serta laporan izin
pengelolaan limbah B3
4. Pembuatan review informasi mengacu pada lampiran 1. Cheklist No.1

6.1.2 Penyusunan jadwal rencana evaluasi


Evaluator harus mempersiapkan dokumen jadwal rencana evaluasi secara tertulis
sebelum melakukan kunjungan lapangan. Jadwal rencana evaluasi harus
dikoordinasikan dengan pimpinan dan disetujui paling lambat sehari sebelum
keberangkatan. Hal – hal yang harus tercantum dan dijelaskan dalam jadwal
rencana antara lain ;
1. Tujuan evaluasi pembinaan, menjelaskan secara singkat mengenai evaluasi
kinerja, tujuan umum dan apa yang akan dicapai pada evaluasi dimaksud
2. Gambaran ringkas tentang usaha dan/atau kegiatan, menjelaskan tentang
jenis kegiatan dan proses produksi secara ringkas, status pelaporan neraca
limbah B3 terakhir (apabila ada)
3. Sumber daya yang digunakan, menjelaskan megenai siapa saja
yang bertugas, perlatan apa saja yang digunakan dan rencana anggaran
belanja
4. Status koordinasi dengan pihak terkait, menjelaskan status koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pihak Perusahaan (apabila diperlukan)
5. Jadwal Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan mengenai waktu dimulai
dan selesainya evaluasi
6. Agenda rencana mengacu pada lampiran 1. Cheklist No.2

6.1.3 Penyiapan formulir daftar isian evaluasi kinerja pengelolaan sampah dan limbah
B3
Evaluator wajib menyiapkan formulir daftar isian evaluasi kinerja pengelolaan
sampah dan limbah B3 sesuai dengan lampiran 2.

6.1.4 Penyiapan dokumentasi administrasi


Beberapa surat dan dokumen yang harus disiapkan oleh evaluator adalah :
1. Surat Perintah Tugas yang mencantumkan tujuan, nama petugas dan tanggal
evalusi
2. Surat Pemberitahuan Evaluasi kepada kepada usaha/kegiatan

Pembuatan surat – surat tersebut di atas mengacu pada lampiran 3 Cheklist No.1

6.1.5 Penyiapan peralatan evaluasi


Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan oleh evaluator adalah :
1. Peralatan tulis
2. Ph Meter
3. Peralatan keselamatan kerja pribadi
4. Peralatan fotografi
5. Alat penentu titik koordinat (GPS)
6. Dan lain – lain sesuai kebutuhan

6.1.6 Koordinasi
Evaluator wajib melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait sebelum ke
lapangan. Laporan hasil koordinasi disampaikan kepada pimpinan paling lambat 2
hari sebelum keberangkatan ke lapangan. Pembuatan laporan hasil koordinasi
mengacu pada lampiran 4. Cheklist No.1

6.2 Tahap Pelaksanaan Evaluasi

6.2.1 Di Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan

Pada saat tiba di lokasi perusahaan, evaluator harus memperlihatkan surat tugas
kepada pihak manajemen usaha dan/atau kegiatan dan mejelaskan mengenai
maksud kedatangan. Apabila usaha dan/atau kegiatan menolak kehadiran
evaluator, maka perlu dialkukan diplomasi agar evaluator dapat melakukan
evaluasi dan pembiunaan di wilayah kerja usaha dan/atau kegiatan. Apabila
pihak usaha dan/atau kegiatan tetap menolak, maka langkah selanjutnya adalah
membuat berita acara penolakan evaluasi yang ditandatangani oleh perwakilan
manajemen usaha da/atau kegiatan. Apabila usaha danatau kegiatan menolak
mendatangani Berita Acara penolakan tersebut , maka di usahakan dapat
merekam suara pihak manajemen usaha dan/atau kegiatan yang meolak
dengan menggunakan alat perekam suara ( recorder atau handphone) dan
mengambil gambar/foto/video manajemen usaha dan/atau kegiatan yang
menolak.

6.2.2 Pertemuan Pendahuluan

Pertemuan pendahuluan merupakan kegiatan awal verifikasi lapangan


yang dilakukan oleh evaluator. Pada pertemuan pendahuluan ini, tim
evaluasi diusahakan bertemu dengan perwakilan manajemen usaha
dan/atau kegiatan yang berada di lokasi. Dalam pertemuan
pendahuluan ini, ketua tim evaluasi wajib :
1. Memperkenalkan anggota tim evaluasi kinerja pengelolaan sampah
dan limbah B3 yang mencakup nama, jabatan, dan keahlian dari
masing – masing anggota timnya
2. Memperlihatkan tanda pengenal dan surat perintah tugas
3. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada perusahaan
4. Menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan dan rencana jadwal
evaluasi
5. Menjelaskan kewenangan dan dasar hukum yang melandasi
kegiatan evaluasi
6. Menjelaskan cara pelaksanaan evaluasi bedasarkan urutannya,
sehingga pihak perusahaan dapat mengefektifkan waktunya untuk
menyiapkan dokumen dan personil pendamping
7. Meminta usaha dan/atau kegiatan untuk menjelaskan kegiatan
secara keseluruhan termasuk struktur organisasi perusahaan,
proses produksi, pengelolaan sampah dan limbah B3
8. Menyampaikan dan menjelaskan daftar permasalahan yang akan
diperiksa
9. Meminta kepada usaha dan/atau kegiatan untuk dapat didampingi
oleh perwakilannya selama menjalankan evaluasi kinerja
pengelolaan sampah dan limbah B3
10. Melakukan konfirmasi dan verifikasi terhadap informasi Izin
Penyimpanan Sementara (TPS LB3)
11. Menetapkan jadwal pertemuan penutup dengan perwakilan usaha
dan/atau kegiatan. Pertemuan terakhir bertujuan untuk
mendapatkan tambahan informasi dan diskusi temuan lapangan
serta pelaksanaan evaluasi

6.2.3 Pemeriksaan Dokumen dan pengisian daftar isian


Evaluator wajib melakukan :
1. Pemeriksaan izin lingkungan
2. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3
3. Pemeriksaan Izin Kehutanan (untuk evaluasi kehutanan)
4. Pemeriksaan dokumen hasil pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan
(RKT) kehutanan. (untuk evaluasi kehutanan)
6.2.4 Pemeriksaan Lokasi/Fasilitas
Evaluator wajib mengawasi :
6.2.4.1 Fasilitas Proses Produksi
1. Periksa ruangan proses produksi utama dari mulai ruang
penyimpanan bahan baku hingga gudang produk yang
dihasilkan
2. Periksa proses – proses dari produksi utama atau
pendukung yang menghasilkan air limbah dan limbah B3
3. Periksa seluruh saluran – saluran sumber air limbah dan
kondisi housekeeping

6.2.4.2 Fasilitas Kegiatan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3)
1. Wajib mengisi checklist Lampiran 2.cheklist No. 01 Penyimpanan B3.
2. Evaluasi dokumen lingkungan (AMDAL/UKL- UPL) bahan-bahan kimia (B3) apa
saja yang digunakan oleh Perusahaan.
3. Periksa dokumen pembelian bahan kimia (B3).
4. Periksa Angka Pengenal Impor (API) bagi importir B3.
5. Periksa Lembar data keselamatan bahan atau Material Safety Data Sheet
(MSDS/LDK) sesuai dengan B3 yang dihasilkan /
diimpor / digunakan.
6. Periksa kewajiban registrasi dari penghasil dan/atau pengimpor.
7. Periksa notifikasi ekspor/impor B3.
8. Periksa pengemasan Bahan Kimia dengan merujuk pada MSDS.
9. Periksa tata cara pengangkutan (untuk penghasil bahan kimia/B3) yang terdiri
atas: a. dokumen pengangkutan bahan kimia; b. Persyaratan sarana transportasi
B3; c. Simbol B3
10.Periksa fasilitas gudang penyimpanan B3 (merujuk pada MSDS).
11.Periksa penanganan B3 kadaluarsa dan sisa kemasan bahan kimia.
12.Periksa sistem tanggap darurat dengan merujuk pada MSDS
13.Periksa pencatatan dan pelaporan pengelolaan B3.
14.Periksa kebersihan (housekeeping) di gudang penyimpanan atau di area proses
produksi dalam kondisi baik.
15.Catat apabila ada temuan-temuan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan
B3

6.2.4.3 Fasilitas Kegiatan Pengelolaan Limbah B3


6.2.4.3.1 TPS Limbah B3
Seluruh kegiatan usaha yang menghasilkan Limbah B3 wajib untuk
memiliki Tempat Penyimpanan Limbah B3, baik yang berbentuk gudang
penyimpanan Limbah B3 maupun sludge pond apabila Limbah B3
berupa sludge. Hal-hal yang wajib dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Wajib mengisi checklist Tempat Penyimpanan Limbah B3 Lampiran 2.
cheklist No. 02 dan/atau Sludge Pond Lampiran 2 cheklist No.03
2. Periksa seluruh kondisi tempat penyimpanan Limbah B3 dan/atau sludge
pond
3.. Foto seluruh persyaratan teknis yang tercantum dalam checklist dan/atau
perizinan penyimpanan Limbah B3 yang dimiliki perusahaan.

6.2.4.3.2 Pengolahan Limbah B3


Pengolahan Limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal, stabilisasi dan
solidifikasi, secara fisika, kimia, biologi dan/atau cara lain sesuai dengan
perkembangan teknologi. Dalam Petunjuk Teknis ini, cheklist evaluasi hanya
disusun untuk pengolahan secara thermal dengan incenerator. Jika terdapat teknik
pengolahan lain yang tidak terdapat dalam cheklist ini, maka evaluator wajib
menambahkan/membuat cheklist baru sesuai kondisi riil.
1. Isi cheklist incenerator lampiran 2. Cheklist no. 04 berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan
2. Periksa hasil pengukuran emisi oleh laboratorium (sertifikat hasil analisa
selama satu tahun)
3. Laboratorium yang mengukur wajib terakreditasi dan teregristrasi di KLHK
4. Periksa kesesuaian jumlah paremeter yang diukur dengan izin yang berlaku
dan atau peraturan yang berlaku
5. Periksa kesesuaian frekuensi pengukuran yang dilakukan dengan izin
yang berlaku
6. Periksa logbook limbah B3 yang dibakar dalam incenerator dan periksa
kesesuaian jenis limbah B3 yang dibakar dengan izin yang berlaku
7. Periksa housekeeping di sekitar fasilitas incenerator

6.2.4.3.3 Pengelolaan Limbah B3 oleh Pihak Ketiga


Prinsip pengelolaan Limbah B3 adalah mulai dari dihasilkan sampai dengan
pemusnahan menjadi tanggung jawab dari pelaku Usaha dan/atau Kegiatan (from
cradle to grave). Untuk itu, evaluaotr memiliki kewajiban untuk
memeriksa pengelolaan Limbah B3 lanjutan yang akan dikelola atau diserahkan ke
pihak ketiga. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Isi cheklist pengelolaan limbah B3 oleh pihak ketiga lampiran 2.
Checklist no.05
2. Periksa izin pengelolaan limbah B3 yang dimiliki oleh Pihak Ketiga
dan masa berlakunya
3. Periksa kontrak kerjasama antara usaha dan/atau kegiatan
dengan pihak ketiga
4. Perksa limbah B3 apa saja yang dapat dikelola oleh pihak ketiga
5. Periksa perpindahan atau pergerakan limbah B3dengan melihat
manifest limbah B3
6. Periksa rekkomendasi pengangkutan limbah B3 yang diterbitkan
oleh KLHK untuk kendaraan pengnagkut limbah B3, jenis limbah
B3 yang dapat diangkut, rute dan wilayah pengangkutan limbah
B3
7. Periksa kode manifest limbah B3 yang sesuai dengan
rekomendasi pengangkutan limbah B3

6.2.4.4 Fasilitas Pengendalian Pencemaran Air (Instalasi Pengolah


Air Limbah)
1. Wajib mengisi checklist Lampiran 2. cheklist No. 05 Pengendalian
Pencemaran Air.
2. Periksa sumber-sumber yang menghasilkan air limbah.
3. Periksa saluran-saluran atau perpipaan dari proses produksi atau unit lain
yang masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pastikan semua
air limbah diolah di IPAL dan tidak terjadi by pass atau overflow karena
melebihi kapasitas tampung IPAL.
4. Periksa proses pengolahan air limbah dengan melihat lay out dan skema
neraca massa air limbah, mulai dari sumber-sumber air limbah yang diolah
di IPAL, perlakuan pengolahan air limbah sampai dengan pembuangan air
limbah ke badan air permukaan.
5. Bandingkan kapasitas desain IPAL dengan kapasitas riilnya.
6. Pemeriksaan IPAL pada unit utilitas atau pendukung seperti: oil separator
atau oil catcher atau sifone.
7. Periksa kondisi alat pencatat debit air limbah, jenisnya dan tanggal
kalibrasinya.
8. Periksa kondisi alat kontrol pH dan tanggal kalibrasinya.
9. Periksa catatan debit harian air limbah dan pH harian.
10. Periksa ruang kontrol pengolahan air limbah (jika ada).
11. Laboratorium internal (periksa logbook dan sertifikat hasil uji).
12. Periksa apakah titik penaatan pembuangan air limbah (outlet) sudah
representatif;
13. Periksa data swapantau pengukuran air limbah (parameter dan nilai
konsentrasinya) di titik penaatan (outlet).
14. Periksa saluran pembuangan air limbah yang mengarah ke outfall
15. Foto seluruh persyaratan teknis yang tercantum dalam check list dan/atau
perizinan pembuangan air limbah.
16. Periksa ketentuan izin pembuangan air limbah, jika terdapat ketentuan teknis
yang belum tercantum dalam checklist, maka pengawas wajib menambah
ketentuan teknis ke dalam checklist pembuangan air limbah.

6.2.5 Wawancara
Salah satu cara pengumpulan informasi atau data dalam pelaksanaan pengawasan penaatan
adalah waawancara. Kegiatan wawancara dapat dilakukan kapan saja dan kepada siapa saja yang
berkaitan atau bertanggung jawab dengan Usaha dan/atau Kegiatan selama pengawasan penaatan
berlangsung. Pengisian daftar isian pengawasan penaatan dapat dilakukan selama pemeriksaan
dan proses wawancara
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Pengawas Lingkungan Hidup pada saat wawancara
antara lain:
6.2.5.1 Teknik cara bertanya
1. Menggunakan bahasa yang sopan lugas dan jelas;
2. Bertanya dari aspek umum ke aspek spesifik;
3. Memberi waktu kepada pihak penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan untuk memberikan penjelasan;
4. Menghindari pertanyaan yang mengarah pada suatu jawaban yang tidak
diinginkan;
5. Menghindari subyek pertanyaan yang sama pada beberapa pertanyaan;
6. Menggunakan ukuran standar misalnya waktu, jarak, luas, berat, volume, dan
lain-lain.

6.2.5.2 Cara mendokumentasikan jawaban pertanyaan


1. Menggunakan buku catatan pengawas lapangan, daftar isian, alat
perekam atau video, menulis dalam bentuk pernyataan yang kemudian
ditandatangani petugas dari pihak penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan;
2. Mencatat jawaban seakurat mungkin;
3. Menghindari penggunaan waktu seluruhnya hanya untuk mencatat
jawaban dari petugas yang diwawancarai

6.2.5.3 Lain – lain


1. Tidak menjanjikan suatu perlindungan atau kerahasiaan terhadap jawaban
yang akan diberikan;
2. Mencatat nama, jabatan dan cara menghubungi petugas/perwakilan dari
pihak usaha dan/atau kegiatan jika nanti diperlukan data lebih lanjut;

6.2.6 Pengambilan sampel / uji petik


Pengambilan sampel Limbah padat/Limbah B3 dilakukan apabila diperlukan. Pengambilan
sampel ini dilakukan untuk memastikan dugaan bahwa Perusahaan tidak melakukan pengelolaan
Limbah B3 berdasarkan kaidah PermenLHK No.6 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Pengambilan sampel air limbah perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas buangan air limbah pada
saat pengawasan penaatan yang akan digunakan sebagai data primer. Sampel air limbah dilakukan di
lokasi penaatan (outlet) dan inlet serta saluran yang diduga saluran bypass (apabila ditemukan).
Pengambilan sampel dilakukan dengan persetujuan pihak Usaha dan/atau Kegiatan. Apabila
Usaha dan/atau Kegiatan menyetujui maka dibuat Berita Acara Pengambilan Sampel dan
apabila Perusahaan tidak menyetujui maka dibuat Berita Acara Penolakan Pengambilan Sampel.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel pada kegiatan pengawasan
penaatan antara lain: mencatat kode sampel titik pengambilan sampel, waktu (hari, tanggal
dan jam), kondisi cuaca, koordinat dan lainnya yang selanjutnya dimasukkan ke dalam Berita
Acara Pengambilan Sampel

6.2.7 Pengambilan gambar/foto/video/rekaman suara

Pengambilan gambar/foto/video/rekaman suara dilakukan dengan persetujuan pihak Usaha


dan/atau Kegiatan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pengambilan
gambar/foto/video/rekaman suara antara lain:
1. Objek yang diambil gambar/foto/video harus menggambarkan kondisi senyatanya;
2. Menghindari pengambilan foto/video di lokasi-lokasi berbahaya
(eksplosif/bertegangan tinggi), gunakan kamera dan video pada tempat-tempat yang aman
untuk mengoperasikannya;

6.2.8 Dokumentasi Data

Evaluator harus mendokumentasikan seluruh data dan informasi yang didapatkan pada saat
evaluasi pembinaan secara rinci, sistematis (dikelompokkan berdasarkan jenisnya) dan jelas
(dilengkapi catatan berkenaan dengan waktu, tempat/sumber informasi diperoleh).
Sebelum membuat laporan evaluasi, evaluator harus melakukan pemeriksaan kembali terhadap
data dan fakta yang diperoleh di lapangan, pastikan semua data dan dokumen yang didapat
merupakan bukti yang akurat dan faktual.

6.2.9 Pertemuan Penutup


Evaluator wajib melakukan pertemuan penutup dengan pihak Usaha dan/atau Kegiatan dan
menyampaikan:
1. Temuan lapangan
2. Saran tindak
3. Ucapan terima kasih untuk penerimaan kunjungan lapangan
4. Berpamitan meninggalkan lokasi
Hal - hal yang dilarang dalam evaluasi dan pertemuan penutup adalah
1. Merekomendasikan kepada pihak Usaha dan/atau Kegiatan agar menggunakan jasa
konsultan tertentu dalam pengelolaan limbah maupun merekomendasikan produk tertentu
untuk mengolah limbah;
2. Meminta bantuan fasilitasi dan perihal yang lain yang dapat
dikategorikan sebagai gratifikasi

6.2.10 Pembuatan Laporan Evaluasi Pembinaan


Setelah melakukan evaluasi pembiaan, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh evaluator adalah
menyusun laporan hasil evaluasi lapangan. Di dalam penyusunan laporan, tidak diperbolehkan
menggunakan pendapat maupun asumsi pribadi. Penyusunan laporan harus berdasarkan fakta dan
temuan di lapangan yang dilandasi oleh peraturan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
LAMPIRAN 1
Checklist Review Informasi Perusahaan
Cheklist Jadwal Evaluasi
LAMPIRAN 1. CHECKLIST NO. 01
FORMAT REVIEW INFORMASI PERUSAHAAN

I. INFORMASI UMUM
Nama Perusahaan :
Jenis Usaha :
Alamat Perusahaan :
Kecamatan: Kabupaten/Kota:
Nomor Telepon/Fax :
Penanggung jawab :
Jabatan :

II. DESKRIPSI STATUS LINGKUNGAN


a. Dokumen dan atau Izin Lingkungan yang dimiliki
Contoh:
AMDAL; UKL-UPL; SEL; Izin Lingkungan Nomor ...
b. Perizinan lain yang dimiliki terkait lingkungan hidup dan kehutanan
(Sebutkan izin yang dimiliki terkait lingkungan hidup dan kehutanan)
c. Pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan
Jelaskan mengenai penaatan pengelolaan lingkungan hidup dan
kehutanan yang telah dilakukan, sebutkan hal yang melanggar
peraturan (jika ada)
d. Riwayat Penaatan berkaitan dengan Penegakan Hukum
Contoh:
Perusahaan mendapatkan sanksi administratif dari
Menteri/Gub/Kab/Kota melalui SK No .... tentang ... tertanggal ...,
mengenai:
1. ...
2. ...
e. Peraturan yang diacu oleh kegiatan tersebut
Ambon, .........

(.................................)
NIP.
LAMPIRAN 1. CHECKLIST NO. 02
FORMAT RENCANA JADWAL EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH B3

I. INFORMASI UMUM
Nama Perusahaan :
Jenis Usaha :
Alamat Perusahaan :
Kecamatan: Kabupaten/Kota:
Nomor Telepon/Fax :
Penanggung jawab :
Jabatan :
Jadwal Evaluasi : ......... s/d .......
II. RINCIAN JADWAL/AGENDA
Contoh:
Hari 1
No Waktu Kegiatan Keterangan
1. 09.00 – 09.30 Tiba di lokasi
2. 09.30 – 10.30 Pertemuan Menjelaskan kepada Pihak
dengan Pihak Perusahaan secara singkat
Perusahaan mengenai Evaluasi
Pembinaan serta tujuannya
3. 10.30 – 13.00 Evaluasi Evaluasi dokumen perizinan
Dokumen yang dimiliki oleh Perusahaan
terkait lingkungan hidup
Dst

Jadwal/agenda bersifat tentatif, dapat berubah sesuai dengan kondisi dan


situasi di lapangan.
Catatan tambahan:

Ambon, .... Telah dikoreksi Mengetahui,


Dibuat oleh: oleh:

(....................................) Pimpinan Pimpinan


NIP.
LAMPIRAN 2
Checklist Pengelolaan B3
Cheklist Pengelolaan Limbah B3
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI MALUKU
EVALUASI PEMBINAAN SAMPAH, B3 DAN LIMBAH B3

CHECKLIST 01. PENGELOLAAN B3


SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN : INDUSTRI:
LOKASI: Kab./Kota ................
Provinsi ………………..
TIM
PT/ CV........................ EVALUASI:
TGL EVALUASI:

No KENTENTUAN ADA TIDAK KETERANGAN

A DOKUMEN
Dokumen Pengelolaan
1 Lingkungan  
(AMDAL/UKL-UPL)
Dokumen pembelian
2  
bahan kimia/B3
Angka Pengenal Impor
3  
(API) bagi importir B3
Material Safety Data
Sheet (MSDS/LDK)
4 sesuai dengan B3 yang  
dihasilkan/diimpor/diguna
kan
5 Registrasi KLHK  
6 Rekomendasi/izin impor  
7 Data realisasi impor  
No KETENTUAN ADA TIDAK KETERANGAN
PENGEMASAN BAHAN KIMIA
B (MERUJUK PADA MSDS/LDK)
pengemasan dilakukan
1  
sesuai dengan fase B3
pengemasan dilakukan
2 sesuai dengan  
karakteristik jenis B3
pengemasan dilengkapi
3 dengan simbol B3  
penempatan sesuai jenis
4
karakteristik  
5 kondisi kemasan baik  
tersedia checklist
6 pemeriksaan kondisi  
kemasan B3

C PENGANGKUTAN B3
Dokumen Pengangkutan Bahan
Kimia
Masa berlaku izin dari
a Kementerian  
Perhubungan
b Rekomendasi dari KLH  
Persyaratan Sarana Transportasi
angkutan B3
Identitas nama
a perusahaan  
b Emergency call  
Memiliki peralatan
c tanggap darurat  
d Memiliki SOP Tanggap
Darurat  
e Memiliki SOP loading dan
unloading (bongkar muat)  

Simbol B3
a terpasang pada pada sisi
kanan, kiri dan belakang  
alat angkut
b terpasang sesuai dengan
jenis dan karakteristik B3  
c ukuran simbol sesuai
dengan persyaratan 25  
Cm x 25 Cm

FASILITAS GUDANG PENYIMPANAN


D B3 (MERUJUK PADA MSDS)
B3 cair, padatan, serbuk/powder/gas
Pada bagian luar diberi
a papan nama  
Pada bagian luar diberi
simbol B3 sesuai dengan  
b B3 yang disimpan
No KETENTUAN ADA TIDAK KETERANGAN
Kapasitas ruang
c penyimpanan  
B3 disimpan sesuai
d dengan klasifikasinya  
e B3 disimpan memiliki SDS  
B3 disimpan sesuai
f dengan karakteristiknya  
B3 disimpan tidak ada
g yang meluber/tercecer  
B3 terlindung dari hujan
dan sinar matahari  
h langsung
mempunyai sistem
i ventilasi  
j sarana penerangan  
k Pengaturan temperatur  
memiliki saluran dan bak
l penampung tumpahan  
kemasan B3 diberi alas /
m pallet  
penyimpanan dalam
n sistem blok / sel  
masing-masing blok/sel
o dipisahkan gang  
p Penumpukan  
Memiliki SOP
q Penyimpanan  
Bagian luar dilengkapi
dengan pencatatan posisi  
t geografis (GPS)

PENANGANAN B3 KADALUARSA
E DAN SISA KEMASAN BAHAN KIMIA
Penanganan B3 offspeck
/ produk gagal (bila ada)
yang meliputi :
a penyimpanan,  
penggunaan kembali,
daur ulang dan
pemusnahan;
melakukan pengelolaan
b lanjutan terhadap B3  
kadaluarsa (expired)

SISTEM TANGGAP DARURAT


F (MERUJUK PADA MSDS)
memiliki SOP tanggap
a darurat  
tersedia peralatan
tanggap darurat antara
lain APAR dan sarana  
pencucian (hand washer,
b eye washer dan shower
c tersedia fasilitas P3K  

No KETENTUAN ADA TIDAK KETERANGAN


Tersedia Panduan
penanganan bahan  
d berbahaya dan beracun
Penanggulangan
kecelakaan/tumpahan/cec  
e eran

PENCATATAN DAN
G PELAPORAN PENGELOLAAN B3
memiliki logbook/catatan
keluar masuk B3 (baik  
a
yang di impor, digunakan
atau di distribusikan)
jumlah dan jenis B3
b sesuai dengan  
logbook/catatan
c Melakukan pelaporan  

H LAIN-LAIN
kebersihan /
housekeeping di gudang
penyimpanan atau di area  
proses produksi dalam
a kondisi baik
Kejadian tanggap
darurat/kecelakaan kerja  
b akibat B3
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI MALUKU
EVALUASI PEMBINAAN SAMPAH, B3 DAN LIMBAH B3

CHECKLIST 02. PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH B3


DAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
NAMA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI:
LOKASI: Kab./Kota ................
Provinsi ………………..
PT. TIM PENGAWAS:
TGL PENGAWASAN:
NO KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
BANGUNAN DAN PENYIMPANAN
1 Apakah bagian luar bangunan diberi papan  
nama?
2 Apakah bagian luar diberi simbol limbah B3  
sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang
disimpan?
3 Apakah limbah B3 terlindung dari hujan dan  
sinar matahari?
4 Apakah bangunan mempunyai sistem ventilasi?  

5 Apakah bangunan memiliki saluran dan bak  


penampung tumpahan (jika menyimpan limbah
B3 cair)? >> apakah hanya untuk limbah B3
dengan fasa cair?
6 Apakah penyimpanan menggunakan sistem  
blok / sel?
7 Apakah masing-masing blok/sel dipisahkan  
gang/tanggul?
8 Apakah kemasan/limbah limbah B3 diberi alas /  
pallet?
9 Apakah tumpukan limbah B3 maksimal 3 lapis?  
10 Apakah limbah B3 disimpan sesuai dengan  
masa penyimpanan dalam izin?
11 Apakah masa penyimpanan limbah B3 telah  
sesuai dengan sumber, jumlah dan kategori
limbah B3? (apabila perusahaan masih dalam
pengajuan izin maka tidak perlu diisi)

12 Apakah lokasi Penyimpanan Limbah B3 bebas  


banjir dan tidak rawan bencana (dapat
direkayasa dengan teknologi untuk
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup)?
13 Apakah lokasi Penyimpanan Limbah B3 berada  
di dalam pengusaan Setiap Orang yang
menghasilkan limbah B3 tersebut?

14 Apakah bentuk fasilitas penyimpanan limbah  


B3 sesuai dengan kategori dan sumber limbah
B3?
NO KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENGEMASAN
15 Apakah pengemasan limbah B3 dilakukan  
sesuai dengan bentuk limbah B3?
16 Apakah pengemasan limbah B3 dilakukan  
sesuai dengan karakteristik limbah B3?
17 Apakah mampu mengungkung limbah B3 untuk  
tetap berada dalam kemasan?
18 Apakah memiliki penutup yang kuat untuk  
mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan
penyimpanan, pemindahan, atau
pengangkutan?
19 Apakah pengemasan limbah B3 dilengkapi  
dengan simbol label limbah B3?

20 Apakah label paling sedikit memuat keterangan  


mengenai nama limbah B3, identitas penghasil
limbah B3, tanggal dihasilkan limbah B3 dan
tanggal pengemasan limbah B3?
21 Apakah simbol limbah B3 sesuai dengan  
karakteristik limbah B3 yang disimpan?
22 Apakah penempatan limbah B3 disesuaikan  
dengan jenis dan karakteristik limbah B3?
23 Apakah kondisi kemasan limbah B3 bebas  
karat?
24 Apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak  
bocor?
25 Apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak  
meluber?
PEMANTAUAN
26 Apakah ada logbook/catatan untuk  
mendata/mencatat keluar masuk limbah
limbah B3?
27 Apakah jumlah dan jenis limbah B3 sesuai  
dengan yang tercatat di logbook/catatan?

PENGELOLAAN LANJUTAN
28 Apakah melakukan pengelolaan lanjutan  
terhadap limbah B3 yang disimpan?
(diserahkan ke pihak ketiga/dimanfaatkan
internal)?
TANGGAP DARURAT DAN KEBERSIHAN
29 Apakah memiliki SOP tanggap darurat?  

30 Apakah memiliki Sistem Tanggap Darurat


dalam melakukan pengelolaan limbah B3?
NO KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
31 Apakah tersedia alat pemadam api dan  
penanggulangan keadaan darurat lain yang
sesuai?
32 Apakah tersedia pagar, pintu darurat dan rute  
evakuasi? (sesuai dengan SOP penyimpanan
dan tanggap darurat)
33 Apakaha tersedia fasilitas P3K yang mudah  
dijangkau?
34 Apakah memiliki SOP penyimpanan?  

35 Apakah kebersihan / housekeeping  


terkelola/terjaga dengan baik?

PENGELOLAAN SAMPAH

PEWADAHAN
36 Sampah ditampung dalam tempat sampah  

37 Tersedia tempat sampah di setiap ruang/tempat  

dengan konstruksi tempat sampah ;  

a. Kuat
b. Kedap Air
c. Mudah dibersihkan
d. Tertutup
e. Tidak mudah berkarat

38 Tempah sampah sesuai jenis sampah (organik,  


anorganik, B3)
39 Sampah tidak berserakan  

40 Tidak terdapat vektor disekitar tempat sampah  

PENGUMPULAN

41 Terdapat TPS  

Dengan konstruksi TPS ;

a. Terbuat dari bahan yang kuat


b. Tidak mudah berkarat
c. Kedap Air
d. Tertutup
e. Mudah dibersihkan
f. Kapasitas memadai
42 Sampah tidak berserakan  

43 Sampah dipisah sesuai jenisnya  

43 TPS tidak menimbulkan bau  

44 Tidak menjadi sarang vektor  

45 Lokasi TPS tidak terletak di daerah banjir  

46 Lokasi TPS mudah dijangkau oleh kendaraan  


pengangkut sampah
47 TPS tidak dijalur utama perusahaan dan berjarak  
minimal 10 meer dari bangunan utama
48 Terdapat saluran air sampah  
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI MALUKU
EVALUASI PEMBINAAN SAMPAH, B3 DAN LIMBAH B3

CHECKLIST 03. PENGELOLAAN LIMBAH B3


KOLAM SLUDGE MINYAK (SLUDGE POND)

NAMA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI:


LOKASI: Kab./Kota ................
Provinsi ………………..
PT. TIM PENGAWAS:
TGL PENGAWASAN:
NO KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN
PENYIMPANAN
1 Apakah rancang bangunan pond sesuai dg  
jumlah limbah?
2 Apakah rancang bangun dapat mencegah  
luapan sludge?
3 Apakah lantai bangunan kedap air (10-7  
cm/dtk)?
4 Apakah dilengkapi dengan sistem penerangan?  
5 Apakah memiliki sumur pantau di upstream &  
downstream?
6 Adakah logbook/pencatatan keluar masuk  
sludge ke pond?
PEMANTAUAN
7 Adakah pencatatan sludge yg disimpan/bulan?  
8 Adakah pencatatan sludge yg dikelola/bulan?  
9 Apakah melakukan analisa kualitas air sumur  
pantau sesuai izin?

PENGELOLAAN LANJUTAN
10 Apakah dilakukan lanjutan (SOP, kirim ke pihak  
pengumpul, dll)?

LAIN-LAIN
11 Apakah tersedia alat tanggap darurat yang  
mudah dijangkau?
12 Apakah tersedia fasilitas P3K yang mudah  
dijangkau?
13 Apakah memiliki SOP penyimpanan sludge di  
pond?
14 Apakah memiliki SOP tanggap darurat?  
15 Apakah tersedia pagar dan rute evakuasi?  
(sesuai dengan SOP penyimpanan dan
tanggap darurat)
16 Apakah kebersihan / housekeeping terkelola  
dengan baik?
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI MALUKU
EVALUASI PEMBINAAN SAMPAH, B3 DAN LIMBAH B3

CHECKLIST 04. PENGENDALIAN LIMBAH B3


PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA THERMAL (INSINERATOR)
NAMA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI:
LOKASI: Kab./Kota ................
Provinsi ………………..
PT. TIM PENGAWAS:
TGL PENGAWASAN:
NO KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENAATAN UMUM
1 Apakah selama pengangkutan tidak terjadi  
ceceran?
2 Apakah terdapat tempat penempatan limbah  
B3 sebelum dibakar? Jika ya, apakah tempat
tersebut memiliki housekeeping yang baik?

3 Apakah Jenis limbah yang dibakar sesuai  


dengan yang tercantum dalam izin?
4 Apakah tahapan pengoperasian insinerator  
sesuai izin?
5 Apakah spesifikasi teknis insinerator sesuai  
izin?
PENAATAN KHUSUS
5 Apakah dilakukan pengukuran suhu gas bakar  
di burning chamber?

6 Apakah dilakukan pencatatan jumlah dan  


komposisi limbah yang dibakar, suhu ruang
bakar 1 dan 2, ? (cek log book)
8 Apakah suhu ruang bakar I saat insinerator  
beroperasi 600-800 °C (atau sesuai izin)?
9 Apakah suhu ruang bakar II saat insinerator  
beroperasi 900-1100 °C (atau sesuai izin)?
10 Apakah efisiensi pembakaran terpenuhi? (Cek  
sertifikat hasil uji)
11 Apakah melakukan pengelolaan lanjutan  
terhadap abu sisa pembakaran? (diserahkan ke
pihak ke-3/landfill)
12 Apakah memiliki laboratorium analisis atau alat   (Untuk kegiatan
analisis limbah B3 sendiri? pengolahan limbah
B3 dari kegiatan
lain) sesuai dengan
Permen 18
tahun 2009 atau
sesuai
ketentuan dalam
izin)
13 Apakah memiliki tenaga terdidik bidang analisis?   (Untuk kegiatan
(Untuk kegiatan pengolahan limbah B3 dari pengolahan limbah
kegiatan lain) sesuai dengan Permen 18 tahun B3 dari kegiatan
2009 atau sesuai ketentuan dalam izin lain) sesuai dengan
Permen 18
tahun 2009 atau
sesuai ketentuan
dalam
izin)
PEMANTAUAN
14 Apakah memiliki logbook/pencatatan keluar  
masuk limbah yang dibakar dan abu
insinerator?
LAIN-LAIN
15 Apakah tersedia papan nama yang bertuliskan  
"fasilitas pengolahan limbah B3" pada Merujuk Kepdal
unit/bangunan pengolahan dan mudah terlihat 03/1995
dari jarak 10 meter?
16 Apakah tersedia tanda "yang tidak   Merujuk Kepdal
berkepentingan dilarang masuk" pada setiap 03/1995
pintu masuk fasilitas?

17 Apakah memiliki SOP pengoperasian  


insinerator ?

18 Apakah memiliki SOP pengelolaan hasil  


insinerasi?

19 Apakah memiliki SOP tanggap darurat?  

20 Apakah tersedia pagar, pintu darurat dan rute  


evakuasi? (sesuai dengan SOP penyimpanan
dan tanggap darurat)

21 Apakah kebersihan / housekeeping terkelola  


dengan baik?
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI MALUKU
EVALUASI PEMBINAAN SAMPAH, B3 DAN LIMBAH B3

CHECKLIST 05.
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR (IPAL)
NAMA PERUSAHAAN :
ALAMAT PERUSAHAAN :
I. IDENTITAS, TANGGAL PEMANTAUAN DAN LOKASI TITIK PENAATAN
B) TANGGAL PENGAWASAN :
A) PETUGAS ……/………/20….

C) PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE BADAN AIR


1. Sumber Air (Menggunakan Air Baku) 2. Laut

 Ya  Tidak  Ya  Tidak
Nomor : Instansi : Nomor : Instansi :
Tanggal Terbit : Tanggal Berakhir : Tanggal Terbit : Tanggal Berakhir :
D) NAMA OUTLET / TITIK PENAATAN E) SISTEM PENGALIRAN
 Kontinyu  Intermitent
F) KOORDINAT TITIK PENAATAN G) TITIK PEMBUANGAN
Lokasi Badan Penerima (Sungai/Laut):
LS / LU :
BT :

H) KOORDINAT TITIK PEMBUANGAN


LS / LU :
BT :
J) KAPASITAS DESAIN PENGOLAHAN
I) SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH AIR LIMBAH
 Grit Removal  Koagulasi m3/hari
K) KAPASITAS AKTUAL PENGOLAHAN
 Screening  Sedimentasi
AIR LIMBAH
 Grinding  Lumpur Aktif m3 /hari
 Kolam Oksidasi L) TIPE SALURAN PEMBUANGAN AIR
 Netralisasi
(Lagoon) LIMBAH
 Ekualisasi  Anaerobik  Pipa
 Rotary Biological
 Trickling Filter  Saluran Terbuka
Contactor
 Saluran Tertutup
Keterangan :

II. GAMBAR SKEMATIK / LAYOUT AIR LIMBAH

III. ALAT DEBIT UKUR


A) JENIS ALAT UKUR DEBIT:
 V-Notch  Ultrasonic
 Inductive Meter
 Electromagnetic  Flowmeter
 Triangular Weir
 Flowmeter  Current Meter
B) KONDISI ALAT UKUR DEBIT:
 Baik
 Buruk
C) LOG BOOK:
 Ada
 Tidak Ada
D) TANGGAL TERAKHIR KALIBRASI:
TANGGAL: BULAN: TAHUN:
E) DEBIT PADA SAAT PENGAWASAN:

Harian Bulanan
(1 Minggu Terakhir) (1 Tahun Terakhir)
Tanggal Debit Bulan Min Max Rata-rata

Debit yang diizinkan dalam Izin Pembuangan Air Limbah:

Anda mungkin juga menyukai