Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

AMDAL LAHAN BASAH


PERATURAN PEMERINTAH NO. 22 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LAMPIRAN II PEDOMAN
PENYUSUNAN DOKUMEN RKL-RPL

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. M. Ruslan, M.Si

Oleh :
Kelompok II

MUHAMMAD JOHARI AL MUGHNI


WILMAR REINALDY
JACKSON FERNANDO SIAHAAN
HAIRUDIN
BINSAR ARIES HAPOSAN MANALU
BUDIMANSYAH
MEILAWATI
ANIDA NORSYIFA
NOVI NIANSARI
CHATIMATUN NISA
MADE ANGGUN DWI UTAMI

PROGRAM STUDI MAGISTER


PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
1. Kutipan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran II Pedoman
Penyusunan Dokumen RKL-RPL
2. Review (telaah) tentang kelebihan dan kekurangan pada Peraturan
Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran II Pedoman Penyusunan Dokumen
RKL-RPL serta perbandingan dengan peraturan dan kepmen yang
terdahulu yang relevan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI nomor 4 Tahun
2021 tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelola.
PermenLHK Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Daftar Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup ini
mengatur: a) daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal; b)
daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki UKLUPL; c) daftar Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki SPPL; dan d) penambahan atau
pengurangan daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal, UKL-
UPL.
2.1. Review mengenai RKL-RPL
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) merupakan rencana
tindak lanjut untuk mengelola dampak penting yang ditimbulkan oleh aktivitas
proyek, sedangkan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) merupakan
piranti untuk memantau hasil pengelolaan lingkungan tersebut.
Dengan demikian penyusunan RKL dan RPL ini dimaksudkan untuk:
a. Menyusun rencana pengelolaan dampak penting agar dampak yang
ditimbulkan proyek dapat memenuhi ketentuan baku mutu lingkungan dan /
atau meminimalisasi kerusakan lingkungan sehingga dapat menghindari
kemungkinan timbulnya dampak penting yang akan dapat berkembang
menjadi isu lingkungan atau isu sosial yang merugikan berbagai pihak yang
berkepentingan.
b. Menyusun rencana pemantauan dampak penting guna mengetahui
efektivitas hasil pengelolaan lingkungan sehingga dapat menjadi dasar
evaluasi dan penyusunan rencana tindak lanjut untuk menyempurnakan
pengelolaan lingkungan secara terus menerus.

Fungsi Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) :


a. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.
b. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di
sekitarnya.
c. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.
d. Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
e. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
f. Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.
g. Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena adanya
proporsi aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.
h. Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan baku, energi).
i. Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.
j. Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan
dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang saling
merugikan.
k. Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.
l. Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu
kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat
memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.
m.Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan upaya
pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kegiatan, sehingga
kepentingan kedua belah pihak saling dihormati dan dilindungi.
n. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana
pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan kepentingan
mereka.

Fungsi Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) :

a. Alat evaluasi terhadap mekanisme kerja suatu sistem pengelolaan


lingkungan
b. Mengetahui keunggulan & kelemahan pengelolaan lingkungan
c. Dapat memonitor secara dini perubahan perubahan kualitas lingkungan
d. Memperkecil resiko dan potensi gugatan hukum dari pihak eksternal
terhadap dampak kegiatan
e. Menjadi alat bukti dalam menilai ketaatan/kepatuhan pemprakarsa terhadap
peraturan perundang-undangan
f. Meningkatkan citra baik perusahaan dikalangan pemerintah, konsumen,
mitra bisnis dan masyarakat
Laporan pelaksanaan RKL dan RPL merupakan dokumen yang dibuat
oleh pemrakarsa sesuai dengan kewajiban yang tertuang dalam dokumen RKL
dan RPL yang telah disahkan bersamaan dengan dokumen ANDAL.

2.2. Perbandingan muatan RKL-RPL dengan peraturan sebelumnya


1. PP No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Dasar hukum yang melandasi Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL adalah PP
No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
pasal 32 ayat (1), bahwa pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan wajib
menyampaikan laporan pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup
dan rencana pemantauan lingkungan hidup kepada instansi yang membidangi
usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan, instansi yang ditugasi
mengendalikan dampak lingkungan hidup dan Gubernur. Selanjutnya pada
ayat (2) pasal yang sama menyebutkan bahwa, instansi yang ditugasi
mengendalikan dampak lingkungan melakukan:
a. Pengawasan dan pengevaluasian penerapan peraturan perundang-
undangan di bidang analisis mengenai dampak lingkungan hidup;
b. Pengujian laporan yang disampaikan oleh pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1); dan
c. Penyampaian laporan pengawasan dan evaluasi hasilnya kepada Menteri
secara berkala, sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun, dengan
tembusan kepada instansi yang berwenang menerbitkan izin dan Gubernur.

2.Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.45 Tahun 2005 tentang Pedoman


Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL.
Acuan dalam penyusun laporan RKL-RPL dapat dipedomani dengan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.45 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL.
Adanya keputusan Menteri tersebut untuk memudahkan Pemrakarsa
dalam melaporkan hasil pelaksanaan RKL dan RPL-nya sehingga bagi
Pemerintah mudah untuk mengevaluasi apakah Pemrakarsa telah mematuhi
peraturan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.
Sebagai bentuk pelaksanaan sebagaimana disebutkan pada ayat (2)
pasal 32 tersebut di atas, maka pemerintah dituntut untuk melakukan
Pemantauan Pelaksanaan RKL dan RPL untuk kegiatan yang telah memiliki
dokumen ANDAL, RKL dan RPL.
Pemantauan Pelaksanaan RKL dan RPL merupakan salah satu bentuk
pengawasan yang dilakukan untuk memverifikasi pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan apakah sudah sesuai dengan yang tertulis dalam
dokumen RKL dan RPL. Selain itu juga sebagai alat untuk megidentifikasi
kebenaran dampak penting hipotetik yang tertulis dalam dokumen AMDAL
dengan dampak nyata yang terjadi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2018
4. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2020
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun
2012
Seiring meningkatnya percepatan perekonomian dan perkembangan
teknologi, mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2018 dan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 1
tahun 2020, Pemerintah telah melakukan perubahan konsep terhadap
Dokumen Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan Izin Lingkungan dimana hal ini
bertujuan agar penanaman modal dan berusaha atau investasi asing
mengalami peningkatan dan percepatan.
Secara garis besar sebenarnya format penulisan dan penyusunan RKL
RPL Rinci yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 1 tahun 2020 tidak jauh berbeda dengan UKL UPL yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.
16 Tahun 2012.
Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan hasil kajian
Amdal berupa dokumen.
Terdapat beberapa dasar hukum dan peraturan tentang AMDAL yang saat ini
sudah tidak berlaku lagi. Beberapa peraturan dan dasar hukum dimaksud,
antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan AMDAL.
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang
JenisRencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib dilengkapi dengan
AMDAL
Sebagaimana kita ketahui, saat ini telah ditetapkan dan diundangkan Peraturan
Pemerintah nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (PP 27/2012) Dan
kemudian sebagai
upaya pelaksanaan ketentuan dari peraturan tersebut, kemudian ditetapkan be
berapa Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, antara lain :
1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16
Tahun2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup2.
2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor. 17 Tahun 2012 tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan Hidupdan Izin Lingkungan.
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05
Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Pemerintah diatas disusun sebagai pelaksanaan ketentuan dalam
Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup,khususnya ketentuan dalam Pasal 33 dan Pasal 41.
Peraturan Pemerintah 27/2012 mengatur dua instrumen perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, yaituinstrumen kajian lingkungan hidup
(dalam bentuk amdal dan UKL-UPL) serta instrumen Izin Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai