HUKUM AMDAL
a. Hukum Amdal Menurut UUPPLH adalah kajian mengenai dampak penting suatu
usaha dan/ kegiatan yang di rencanakan pada lingkungan hidup yang di perlukan bagi
proses pengambilan proses keputusan tentang penyelenggaran usaha dan/ kegiatan
(pasal 1 butir 11 UUPPLH jo. Pasal 1 butir2 PPIL),
b. Hukum amdal menurut UUPLH adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha
dan/ kegiatan yang direncanaka pada lingkungan hidup yang diperlukan pada proses
pengambilan keputasan tentang pengambilan usaha dan/kegiatan. (pasal 1 butir 21
UUPLH)
c. Hukum Amdal menurut PP No.27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/kegiatan. (pasal 1 butir 1 PP No.27 Tahun 1999).
Kriteria kegiatan usaha yang berdampak penting dan wajib melengkapi AMDAL yaitu
penerapan teknologi yang diperkirakan dan mempunyai potensi besar dalam
mempengaruhilingkungan hidup, kegiatan usaha berisiko tinggi dan dapat mempengaruhi
pertahanan negara, penggunaan bahan nonhayati dan hayati, introduksi terhadap jenis
hewan serta tumbuhan dan jasad renik, proses kegiatan usaha yang hasilnya akan
berpengaruh pada pelestarian Kawasan konservasi sumber daya alam serta perlindungan
cagar budaya, proses kegiatan usaha yang hasilnya nanti akan berpengaruh pada
lingkungan buatan, alam dan juga sosial budaya.
C. PENGERTIAN ANDAL
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaah secara cermat terhadap dampak penting dari
suatu rencana kegiatan. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah
besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan
cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.ANDAL adalah bagian dari AMDAL perbedaan antara
AMDAL dengan ANDAL dapat dilihat dari tujuannya. Tujuan AMDAL adalah mengkaji
dampak yang tidak hanya dalam lingkup lingkungan hidup semata seperti
ANDAL .Kegiatan AMDAL mencakup keseluruhan proses pelestarian lingkungan
dimulai dari kerangka acuan,analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan
lingkungan (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan (RPL)
kelayakan teknis adalah ukuran akan seberapa menguntungkan atau seberapa praktis
pengembangan sistem informasi terhadap organisasi
Pada dasarnya analisis kelayakan teknis dalam bisnis dilakukan untuk menganalisa sejauh mana
sistem dan teknologi telah layak untuk mendukung proses pengolahan bahan baku produksi,
investasi peralatan, dan tenaga kerja agar dapat berlangsung secara efektif dan efesien..
Tujuan
Tujuan dari analisis kelayakan teknis adalah untuk memastikan apakah proyek memenuhi prinsip
teknis dan mengetahui parameter-parameter penting teknis yang menjadi batasan alternatif dalam
pengambilan keputusan investasi proyek. Kelayakan teknis memberi pengaruh pada analisis
kelayakan lainnya terutama pada kelayakan pasar, kelayakan finansial, dan kelayakan konstruksi
Tujuan
Analisis kelayakan ekonomi dilakukan dengan tujuan untuk memilih penyediaan infrastruktur
yang paling tepat. Ketepatan tersebut ditentukan berdasarkan lebih besarnya peningkatan
kehidupan ekonomi dan sosial yang bisa dihasilkan dibandingkan dengan alternatif penyediaan
infrastruktur lainnya. Dengan penerapan analisis kelayakan ekonomi yang sesuai, penyediaan
infrastruktur publik akan mendorong pertumbuhan kehidupan ekonomi dan sosial berdasarkan
prinsip-prinsip demokrasi ekonomi sesuai dengan amanat UUD 1945.
C. PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN ANDAL (Legal Skill)
pedoman teknis dalam rangka penyusunan dokumen lingkungan hidup yang disusun oleh
pemrakarsa dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan dokumen ANDAL adalah untuk menyampaikan telahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha atau kegiatan, yang berfungsi
untuk memberikan pertimbangan guna pengambilan keputusan layak atau tidaknya dari rencana
usaha atau kegiatan yang diusulkan.
BAB III
METODOLOGI AMDAL
A. KEGUNAAN METODE
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode AMDAL
yang baik harus :
B. FUNGSI METODE
C. KLASIFIKASI METODE
a) Ad hoc
Metod Ad hoc , sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman cara melakukan
pendugaan dampak, diberi, kebebasan tiap anggota tim lebih bebas menggungakan
keahliannya, komponen lingkungan tidak detail, relative mudah, singkat tetapi kurang
keterpaduan dari disiplin ilmu yang terlibat
b) Macharg
Metode Overlays ( Penampalan ), Menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang
akan dibangun dan daerah sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen
komponen lingkungan yang lengkap meliputi : aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi
dan sosial budaya. Penggabungan dalam bentuk penampalan akan menunjukkan
kumpulan atau susunan keadaan lingkungan daerah tersebut.
c) Checklists
Metode Checklists, Merupakan metode dasar untuk mengembangkan metode lain, sangat
sederhana, berbentuk daftar komponen lingkungan yang digunakan untuk menetukan
komponen mana yang akan terkena dampak.
d) Matrices
Metode Matrices, Berupa bentuk checklist dua dimensi yang menggunakan satu jalur
(kolom) daftar komponen lingkungan dan lajurnya (baris) daftar aktifitas proyek atau
dapat pula sebaliknya. Dengan bentuk matriks dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas
proyek dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab-sebab yang terjadi
dalam dampak .
e) Network
Metode Network, Metode berupa susunan daftar aktivitas proyek yang saling
berhubungan dan komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Kemudian dari
kedua daftar tersebut disusun lagi hingga dapat menunjukkan aliran dampak yang dimulai
dari suatu aktivitas proyek. Susunan aliran dampak ini menggambarkan adanya dampak
langsung dan tidak langsung serta hubungan antara komponen- komponen lingkungan,
sehingga dapat mengevaluasi dampak secara keseluruhan, dapat dicari aktivitas pokok
mana yang harus dikendalikan. Merupakan pengembangan dari metode matriks sehingga
kelemahan matriks dapat dihilangkan
D. Pemilihan metode
• Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode baik dalam fungsi maupun cara kerja
• penguasaan tipe aktivitas proyek yang akan di Amdal
• penguasaan ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan
• pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan makin
kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula
• pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab mengenai bagaimana bentuk
informasi yang diperlukan dan cara penyajiannya
• batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik analisis yang diperlukan
•Mempelajari metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek yang sejenis
IV
PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL
A. Penapisan ( Screening )
Penapisan (seleksi) wajib Amdal adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan
wajib menyusun Amdal atau tidak. Proses ini dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Proses dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan.
B. Perlingkupan ( Scoping )
Pelingkupan (scoping) diartikan sebagai pemusatan pandangan. Dalam AMDAL pelingkupan
dapat diartikan sebagai proses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting atau sering
disebut pula sebagai masalah utama (main issue) dari suatu proyek terhadap lingkungan, Hasil
dari proses ini adalah KA-Andal (Analisis Dampak Lingkungan).
C. Kerangka Acuan
KA-ANDAL adalah dokumen tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian AMDAL meliputi
dampak-dampak penting yang akan dikaji dan batas studi AMDAL. Sedangkan kedalaman studi
dan penentuan metodologi akan digunakan untuk mengkaji dampak.
F. Pelaporan
Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha kegiatan pusat diterbitkan oleh:
Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat, Gubernur, untuk dokumen yang
dinilai oleh komisi penilai provinsi dan Bupati/wali kota, untuk dokumen yang dinilai oleh
komisi penilai kabupaten/kota.
BAB V
UPL DAN UKL
Agar dampak kegiatan terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif maupun negatif
dapat dikelola dan dipantau. Hal itu bertujuan agar dampak positif dapat semakin
diperbesar dan negatif dapat dicegah. Terburuknya, apabila muncul dampak negatif,
dapat ditangani dengan baik.
Selain itu, UKL-UPL juga bermanfaat untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dari
upaya pengelolaan sehingga dapat melakukan perubahan-perubahan terhadap metode
pengelolaan yang kurang tepat
C. Sistematika AMDAL
Setelah dilakukan analisis terhadap dampak lingkungan maka yang perlu dilakukan adalah
penyusunan dokumen amdal. Suatu pembangunan usaha yang berkaitan dengan lingkungan
haruslah terlebih dahulu dianalis mengenai dampak-dampaknya. Amdal harus disusun setelah
jelas lokasi usaha pembangunan atau kegiatan teknologi yang akan dilakukan. Agar amdal
berjalan secara efektif maka harus dalam pengawasan dan telah mendapatkan perijinan terlebih
dahulu. Setelah dilakukan analisis maka selanjutnya adalah penyusunan dokumen amdal. Untuk
mencapai keberhasilan dalam usaha pembangunan atau kegiatan pembangunan maka juga
diperlukan pendekatan studi amdal. Studi amdal ini diperlukan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan amdal. Pendekatan studi amdal dapat dilaksanakan melalui pendekatan
tunggal, terpadu, dan kegiatan dalam kawasan.
Dokumen kerangka acuan merupakan salah satu bagian dari dokumen amdal yang paling awal.
Dokumen kerangka acuan disusun berdasarkan ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan
hidup, hasil kesepakatan Penyusun dan Komisi Penilai AMDAL. Terdapat peraturan tersendiri
yang memuat ketentuan dan sistematika penyusunan dokumen amdal. Sistematika dokumen
kerangka acuan tersebut secara umum terdiri dari bab Pendahuluan, Pelingkupan, Metode Studi,
Daftar Pustaka, dan Lampiran. Bab Satu Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan dan
manfaat, serta pelaksanaan studi. Bab dua Pelingkupan teridiri dari:
Meliputi status studi amdal, kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang, komponen kegiatan
penyebab dampak dan alternative, serta pengelolaan lingkungan yang direncanakan
2. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal Meliputi : komponen lingkungan terkena dampak
dan kegiatan lain di sekitar lokasi rencana kegiatan.
5. Wilayah Studi dan Batas Waktu kajian Meliputi : batas wilayah studi dan batas waktu kajian.
Sitematika penyusunan dokumen amdal ini berdasarkan pada peraturan pemerintah namun
sistematika tersebut bisa menyesuaikan dengan keadaan alias tidak kaku.
BAB VI
INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN
A. INSENTIF
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup adalah seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Setiap Orang ke arah Pelestarian Fungsi Lingkungan
Hidup . instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup meliputi perencanaan pembangunan dan
kegiatan ekonomi, Pendanaan Lingkungan Hidup, dan Insentif dan/atau Disinsentif.
Insentif adalah upaya memberikan dorongan atau daya tarik secara moneter dan/atau non
moneter kepada Setiap Orang maupun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar melakukan
kegiatan yang berdampak positif pada cadangan sumber daya alam dan kualitas fungsi
lingkungan hidup.
B. DISINSENTIF
Disinsentif adalah pengenaan beban atau ancaman secara moneter dan/atau non moneter kepada
Setiap Orang maupun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar mengurangi kegiatan yang
berdampak negatif pada cadangan sumber daya alam dan kualitas fungsi lingkungan hidup.