PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi, masalah demi masalah
muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat lepas dari dampak globalisasi tersebut, karena
makhluk hiduplah pelaku utama dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setiap manusia harus
senantiasa waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukannya terutama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
Aspek yang paling sensitif terhadap dampak era yang serba industri seperti sekarang ini
adalah lingkungan. Besar kecilnya kegiatan manusia pasti akan berdampak pada kualitas
lingkungan. Dengan demikian, manusia sebagai pelaku utama lingkungan harus senantiasa
mengendalikan dan menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan.
Di Indonesia, masalah lingkungan merupakan masalah yang cukup serius yang harus
segera diatasi. Lingkungan hidup Indonesia yang dulu dikenal sangat ramah dan hijau kini
seakan berubah menjadi ancaaman bagi masyarakatnya. Betapa tidak, tingkat kerusakan
lingkungan di indonesia sangat besar. Pencemaran lingkungan dan aktifitas penebangan hutan
secara illegal merupakan penyebab utamanya.
Banyaknya bencana yang sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah longsor
merupakan bukti betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era globalisasi.
Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh manusia khusunya yang
tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab utama terjadinya bencana tersebut.Tanpa
manusiasa dari, ketika membuang sampah di sembarang tempat, menebang pohon tanpa
perencanaan adalah suatu aktifitas yang membahayakan kehidupannya.
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama beberapa dekat ke
belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi lahan menyebabkan
terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia. Masalah lingkungan yang
terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran lingkungan. Semua masalah itu
berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang mengancam aktifitas kehidupan manusia.
Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu lagi menyokong aktifitas kehidupan manusia dengan
baik.
Oleh karena hal-hal tersebut, melalui makalah ini, saya akan mencoba menguraikan
kebijakan-kebijakan lingkungan di Indonesia dengan judul makalah Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Dan berharap dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang
pentingnya lingkungan.
BAB 2
PEMBAHASAN
Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Selain itu wewenang Pemerintah juga diatur dalam undang-undang pasal 9 yang berisikan
bahwa :
a) Pemerintah menetapkan kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan
ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat.
b) Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh instansi pemerintahan sesuai
dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing, masyarakat, serta pelaku
pembangunan lain dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan
kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup.
c) Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang,
perlindungan sumber daya alam non hayati, perlindungan sumber daya alam buatan, konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya, keanekaragaman hayati dan
perubahan iklim.
Di segi lain pemerintah juga memiliki beberapa kewajiban dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup peraturan ini dijelaskan dalam pasal 10, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran akan hak dan
kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat,
dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.
d) mengembangkan dan menerapkan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup yang
mkenjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
e) memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup.
f) menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang lingkungan hidup.
g) menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
h) memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup.
Tidak hanya pemerintah pusat saja yang berhak untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup akan tetapi pemerintah daerah juga memiliki wewenang untuk mengolah
sumber daya alam yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Berdasarkan pasal 12 di jelaskan bahwa
:
a) untuk mewujudkan keselarasan dan keterpaduan pelaksanaan kebijakan nasional tentang
lingkungan hidup pemerintah melimpahkan wewenang tertentu kepada perangkat di wilayah.
b) mengikut sertakan peran pemerintah daerah untuk membantu pemerintah pusat dalam
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
Berdasarkan pasal 13 dijelaskan pula bahwa :
a) dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah dapat menyerahkan
sebagian urusan kepada pemerintah daerah menjadi urusan rumah tangga.
b) penyerahan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di tetapkan dengan peraturan
pemerintah.
Wewenang pemerintah daerah sesuai dengan pasal 25 :
a) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat 1 berwenang melakukan paksaan pemerintah terhadap
penanggung jawab dan atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri terjadinya pelanggaran
serta menanggulangi akibat yang di timbulkan dari suatu pelanggaran. Melakukan tindakan
penanggulangan dan pemulihan.
b) Wewenang sebagai mana dimaksud dapat diserahkan pada Bupati/Walikotamadya/Kepala
Daerah Tingkat II dengan peraturan daerah tingkat I.
c) Pihak 3 yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan kepada pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan paksaan pemerintah.
Polusi tidak hanya pada udara melainkan juga bisa terjadi pada air dan tanah. Permasalahan
mengenai polusi faktor utama penyebabnya adalah bermunculannya industri dan terus
meningkatnya manusia dalam penggunaan sumber daya alam.
Asap pabrik dapat mencemari lingkungan, pada umumnya polusi yang disebabakan oleh
pabrik adalah pada air, udara dan tanah. Limbah yang mengotori lingkungan secara langsung
adalah sisa olahan pabrik yang di buang langsung melalui sungai atau langsung ke laut tanpa
melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Sebagai akibatnya ekosistem perairan pun rusak dan
banyak yang merugikan masyarakat pada akhirnya.Oleh karena hal di atas maka dapat
disimpulkan bahwa manusia memiliki peranan penting dalam pengelolaan lingkungan
hidup.Masyarakat berhak untuk membantu kinerja pemerintah dalam mewujudkan lingkungan
yang seimbang dan selaras. Masyarakat di harapkan mampu bekerja sama dengan lingkungan
untuk membentuk alam yang stabil. Mampu mengolah sumber daya yang ada dengan sebaik
mungkin dan tidak mencemari alam.
Untuk mengatasi tingkat kerusakan lingkungan berbagai upaya yang telah dilakukan guna
meminimalisir dampak kerusakan tersebut, antara lain:
1) Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) didefinisikan sebagai suatu hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan suatu keputusan.
Dengan adanya AMDAL dampak kegiatan yang dilakukan khususnya yang berkaitan
dengan lingkungan dapat diminimalkan, karena telah ada perencanaan yang matang sebelum
melakukan suatu kegiatan.
2) Melaksanakan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan upaya mengurangi kerusakan
lingkungan dengan melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan pelestarian
lingkungan.Dengan diterapkanya AMDAL sebelum melaksanakan pembangunan berarti
pembangunan yang berwawasan lingkungan telah dilaksanakan.
3) Menerapkan Prinsip Pemeliharaan Daya Dukung Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumber
Daya alam.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam menentukan kebijakan lingkungan suatu
kebijakan yaitu:
a) Kebijakan lingkungan menjadi manajemen puncak suatu organisasi
b) Sesuai dengan sifat, skala, dan dampak lingkungan kegiatan produk atau jasa.
c) Komitemen terhadap peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan
pencemaran dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
d) Memberikan kerangka kerja untuk membuat dan mengakaji tujuan dan sasaran lingkungan.
e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara dan dikomunikasikan kepada semua karyawan.
f) Tersedia kepada masyarakat.
Lingkungan sebagai suatu sistem sumber daya tergunakan untuk lima macam kiblat
layanan yaitu tujuan ekstraktif, sumber masukan untuk produksi hayati,, menyediakan ruang,
sumber daya gen dan cagar peninggalan alam serta sanitasi dan penyehatan. Keberagaman
layanan sumber daya alam ini saling meniadakan satu sama lain dalam pemanfaatannya.
Ketiadaan kompatibilitas ruang dalam layanan pokok sumber daya alam tersebut menyebabkan
penggunaan sumber daya alam mengalami perbenturan yang mengarah pada pembangunan yang
tidak berkelanjutan. Contoh sederhananya adalah proyek perluasan luas lahan untuk peningkatan
produktivitas pertanian seringkali berbenturan dengan proyek pemukiman atau pembangunan
industri.
Fakta yang terjadi di lapangan ini harus diselesaikan dalam menentukan kebijakan
pengelolaan lingkungan. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan
untuk menghindari perbenturan antar layanan pemanfaatan lingkungan adalah kemantapan,
kefaedahan optimum bagi berbagai kepentingan dengan imbalan adil, keterpaduan
pengembangan menurut konsep saling bernasabah antar bagian lingkungan, membentuk suatu
persinambungan khususnya bagian hulu yang berlaku sebagai daerah atasan dan bagian hilir
yang berlaku sebagai daerah bawahan serta kelangsungan fungsi lindung dan produksi secara
berkelanjutan berdasarkan kompatibilitas kerja.
Selain yang telah disebutkan di atas aspek yang juga harus diperhatikan dalam
pengelolaan lingkungan yaitu suatu pemahaman bahwa penggunaan lingkungan merupakan
suatu konsep dinamis mengenai suatu sistem pendudukan lingkungan untuk maksud tertentu
yang spesifikasinya bermatra ruang dan waktu. Penggunaan lingkungan sangat bergantung pada
pandangan terhadap lingkungan dan apa yang disebut loka kesempatan yaitu pilihan-pilihan yang
tersedia sehubungan dengan suatu pendapatan tertentu.
Dalam pengelolaan lingkungan, hal yang tak juga kalah penting adalah peranan lembaga
pemangku kebijakan karena kegiatan konservasi dan upaya pengelolaan lingkungan lainnya
hanya akan berjalan optimal bila dikelola oleh tindakan yang terlembaga dengan baik. Penataan
kelembagaan dalam pengelolaan lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan harus
mampu memenuhi fungsi-fungsi berikut, mengadakan keteraturan kerja dalam kegiatan
ekonomi, mendirikan sistem penyampaian untuk menyalurkan informasi kepada masyarakat
serta untuk menumbuhkan peran serta dan sikap altuistik terhadap lingkungan dari masyarakat
dan memasukkan bantuan teknis dan pendanaan dalam pengelolaan lingkungan di tengah-tengah
masyrakat. Hal dimaksudkan untuk menyeimbangkan kegiatan ekonomi dengan konsep ekologi
dan kesejahteraan sosial sesuai dengan dimensi yang diharapkan dalam pembangunan
berkelanjutan.
Sistem pengelolaan yang dikenal adalah Atur Dan Awasi (ADA) yang berasumsi bahwa
tindakan anti lingkungan hidup dapat diatasi dengan membuat aturan perundang-undangan dan
peraturan pelaksana dengan disertai dengan tindakan hukum bagi yang melanggar. Melalui
sistem ADA pemerintah membangun undang-undang dan peraturan yang harus dipatuhi oleh
masyarakat, dimana di sisi lain masyarakat tidak diberikan inisiatif dalam pengelolaan
lingkungan.
Konsep ADA tersebut mengalami kegagalan dalam pengelolaan lingkungan karena pada
dasarnya, upaya penanganan sumber daya alam dan lingkungan merupakan tanggung jawab dan
inisiatif dari pribadi masing-masing. Sistem pengelolaan lingkungan pun berubah menjadi Atur
Diri Sendiri (ADS). Konsep pengelolaan lingkungan ADS merupakan konsep pengelolaan
lingkungan dimana setiap individu baik pemerintah dan masyarakat umum memiliki kewenangan
dalam upaya pelestarian lingkungan. Melalui sisitem ADS diharapkan muncul kesadaran untuk
mengelola lingkungan dengan sebaik-baiknya karena bertumpu pada penegakan hukum dan
kepatuhan yang lebih besar kepada masyarakat.
Dunia usaha bisa menjadi pelopor dalam konsep ADS karena eksistensi lingkungan yang
tidak dijaga akan merugikan kalangan mereka sendiri. komitmen ADS berfokus pada
pertimbangan bisnis yang wajar yaitu dengan tetap menyelaraskan antara keseimbangan
ekonomi, ekologi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam pengelolaan lingkungan yang terpenting
adalah adanya komitmen dari semua pihak serta peran kelembagaan untuk pengaturan dan
pengawasan harus teroptimalkan dengan baik.