Anda di halaman 1dari 3

Dian Elisabeth Wulansari

21040121130070 - PWK B
Ekonomi Wilayah dan Kota

RESUME ARTIKEL
“ENTREPRENEURIAL GOVERNMENT” DAN “I AM NOT A COMMON MAN”

a. Entrepreneurial Government
Fadel Muhammad dikenal sebagai seorang gubernur yang “beraksi” seperti
pengusaha. Pejabat pemerintah dan pengusaha sendiri digambarkan oleh Rhenald
Kasali sebagai dua sisi yang berbeda. Umumnya, Pejabat pemerintah cenderung
menggunakan uang sebanyak mungkin untuk mendapatkan anggaran yang lebih besar
kedepannya. Sedangkan, pengusaha cenderung menggunakan uang mereka dengan
efisien agar bisa mendapatkan hasil yang lebih besar (keuntungan maksimal). Hal
tersebut dapat terlihat dari Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo terpilih yang
mampu mengembangkan Provinsi Gorontalo sebagai provinsi dengan pertumbuhan
ekonomi terbesar.
Dalam jabatannya, Fadel mampu menggunakan anggaran 35 milyar sebagai
“dana awal” untuk mengembangkan provinsinya. Fadel menggunakan anggaran
tersebut untuk membangun infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, dan jalanan.
Menurutnya, tanpa infrastruktur suatu daerah tidak akan bisa berkembang. Tujuan
pembangunan infrastruktur tersebut adalah untuk memperbaiki kekurangan fasilitas di
Gorontalo, memastikan hasil agrikultur dapat didistribusi secepatnya ke bandara
maupun pelabuhan guna menghindari pembusukan, dan mengakhiri ketergantungan
Gorontalo dengan Sulawesi Utara dalam transportasi udara.
Menjadikan Gorontalo sebagai provinsi “agropolitan” salah satu fokus dan
ambisi Fadel selama menjabat sebagai gubernur. Pertanian dan perikanan
dimaksudkan menjadi tulang punggung perekonomian Gorontalo dengan pertanian
jagung sebagai awalannya. Tanah Gorontalo yang subur dan sebagian besar penduduk
yang bekerja sebagai petani menjadi konsentrasi utama Fadel, didukung dengan
peningkatan skill dan edukasi penduduk Gorontalo. Kebijakan yang Fadel bentuk dan
jalani berfokus pada pengembangan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu kebijakannya adalah memberikan edukasi dan akses kesehatan gratis,
meningkatkan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, tingkat kemiskinan di Provinsi
Gorontalo dapat berkurang drastis, dari 72% menjadi 26%.
Tiga pilar yang dapat mempengaruhi pembangunan Gorontalo menurut Fadel
adalah peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan, menjadikan Gorontalo
sebagai provinsi agropolitan berbasis perkebunan jagung, dan meningkatkan sektor
perikanan. Fadel menyadari bahwa edukasi memegang peran penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia, oleh karena itu Fadel merevisi kurikulum
pendidikan provinsi agar sesuai dengan kebutuhan provinsinya. Dengan demikian,
lahan pertanian dan laut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan oleh manusia yang
memiliki sumber daya tinggi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Mengembangkan
teknologi yang mampu meningkatkan hasil dan kualitas hasil pertanian juga menjadi
salah satu implementasi Fadel dalam mewujudkan Gorontalo sebagai provinsi
agropolitan. Selain itu, mengembangkan “agen nutrisi” sehingga mampu
meningkatkan hasil pertanian tanpa menggunakan penyubur (pupuk). Disamping
upaya tersebut, menurut Fadel, perlu adanya campur tangan pemerintah pengendalian
harga hasil pertanian, khususnya ketika harga yang jatuh saat stock hasil pertanian
tinggi. Hal tersebut untuk melindungi petani dari pedagang yang memanipulasi harga.
Fadel juga aktif dalam mencari pasar luar negeri agar Gorontalo dapat
mengekspor hasil panennya. Jepang dan Korea merupakan salah satu dari jajaran
negara lain yang telah bekerja sama dengan Gorontalo. Gorontalo mengekspor 36%
hasilnya ke Jepang, 34,5% ke Korea Selatan, dan sisanya ke negara lainnya. Tidak
hanya dalam kegiatan ekspor, Fadel juga telah mengesahkan kesepakatan antara
Gorontalo International Maize Information Center (GIMIC) yang merupakan pusat
informasi dan teknologi mengenai jagung dengan harapan wilayah Indonesia maupun
negara lainnya dapat belajar di Gorontalo mengenai tanaman jagung.
Setelah berhasil mengembangkan hasil produksi jagung yang menjadi salah
satu alasan tingginya pertumbuhan ekonomi Gorontalo, Fadel juga menginginkan
Gorontalo menjadi pusat produksi padi campuan. Khususnya agar Gorontalo mampu
menyumpangkan 200.000 ton dari 2 juta ton padi di Indonesia. Harapannya tersebut
didorong dengan rencana pengembangan lahan persawahan dan yang terpenting
melalui pengembangan sumber daya melalui pelatihan agar mampu mengadaptasi
teknologi, pengembangan infrastruktur, dan pengembangan sistem irigasi.
Kesejahteraan penduduk Gorontalo terus meningkat selama masa jabatan
Fadel. Penduduk, khususnya petani jagung dan distributor hasil panen mampu
menikmati hasil dari pertaniannya yang terus meningkat, Meskipun demikian, tidak
semua penduduk puas dengan kinerja Fadel, Beberapa penduduk, masih mengeluhkan
kurangnya fasilitas infrastruktur, seperti pelabuhan yang terlalu kecil, jalanan yang
rusak, serta akses ke bandara yang masih terbatas. Akan tetapi, mereka percaya bahwa
Fadel akan mampu memperbaiki dan meningkatkan permasalahannya tersebut.
b. I Am Not a Common Man
Fadel Muhammad merupakan salah satu contoh pengusaha yang menjabat
sebagai gubernur yang mampu mengubah daerah tertinggal menjadi salah satu
provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia. Beliau kini diakui
sebagai ahli pertanian yang mampu meningkatkan perkebunan jagung dan perikanan
yang meningkat drastis di Gorontalo. Meskipun telah sukses membangun dan
mengembangkan Provinsi Gorontalo, Fadel menemukan kesulitan dan permasalahan,
terlebih mengenai undang - undang tentang otonomi daerah. Otonomi daerah dinilai
memiliki kekurangan karena yang belum mampu menyelaraskan “dinamika
ekonomi”, khususnya di daerah tertinggal dan terpelosok. Sehingga, menyebabkan
adanya kemungkinan campur tangan pemerintah dalam daerah.
Permasalahan lain yang dialami pemerintah daerah adalah pemerintah pusat
yang belum menyelaraskan pembangunan dengan kekuatan politik. Seperti dalam
sektor agrikultur dan telekomunikasi, pemerintah pusat masih memegang kendali
penuh dan besar. Sebagai contoh, perlu adanya persetujuan pemerintah pusat untuk
menggunakan pelabuhan daerah lain untuk mengekspor produksi jagung Bahkan,
pupuk dan benih pun harus didatangkan dari pemerintah pusat. Padahal, setiap daerah
memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda sehingga perlu adanya implementasi
regulasi atau peraturan yang sesuai dengan daerahnya masing - masing agar suatu
daerah dapat berkembang dengan maksimal.
Untuk menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Fadel harus bersikap
proaktif dan menggunakan koneksinya di pemerintahan pusat untuk mendukung
programnya. Usaha yang dilakukannya pun membuahkan hasil, dalam enam tahun,
Fadel berhasil meningkatkan anggaran Gorontalo sebesar 407 miliar dan pendapatan
sebesar 300 miliar menjadi anggaran sebesar 407 miliar dan pendapatan sebesar 3,2
triliun. Baginya, pemerintah perlu untuk berpikir layaknya seorang pengusaha.
Contohnya adalah dengan memperkenalkan budaya korporat ke dalam birokrasi lokal,
dimana kinerja sangat dihargai. Pekerja dengan performa terbaik akan mendapatkan
bonus 300% lebih besar dari gaji pokok yang diterimanya.
Fadel mengupayakan investasi yang mampu memperbaiki infrastruktur
dengan menghapus regulasi yang dianggapnya tidak ramah terhadap bisnis. Besar
keinginannya untuk terus meningkatkan dan menumbuhkan sektor pertanian dan
perikanan di Gorontalo. Oleh karena itu, Fadel mendesak pemerintah pusat untuk
memberikan lebih banyak sumber daya untuk ke dua sektor tersebut. Ia
mengemukakan bahwa penting bagi Indonesia untuk memiliki lebih banyak
wirausahawan dalam ke dua sektor tersebut lantaran pertanian dan perikanan
merupakan penopang perekonomian negara.
Meskipun mendapatkan kritik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(yang saat itu masih menjabat sebagai presiden), Fadel terus mendukung presiden.
Menurutnya, jika suatu pemerintahan gagal, maka suatu negara akan hancur, Fadel
juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia berada pada masa kritis karena besarnya
penduduk namun terbatasnya anggaran untuk negara. Rentan bagi Indonesia untuk
terpecah dan satu - satunya cara untuk mencegah perpecahan adalah dengan
memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap daerah.
Tidak heran jika Fadel memproklamirkan dirinya bukan orang yang biasa. Jika
Fadel melakukan sesuatu, maka Ia akan memberikan performa dan kinerja terbaiknya.
Bekerja setengah setengah dan tidak maksimal bukan merupakan gayanya.

Anda mungkin juga menyukai