Anda di halaman 1dari 7

TPST MULYO AGUNG BERSATU

Sampah merupakan masalah setiap manusia di Negeri ini.Pertambahan penduduk yang disertai
dengan tingginya arus urbanisasi ke perkotaan telah menyebabkan semakin tingginya volume
sampah yang harus dikelola setiap hari.Setiap hari lingkungan semakin tercemar.Setiap harinya
manusia,hewan akan mengeluarkan limbah.Setelah saya melihat di TPST Mulyoagung
bersatu,limbah domestik tidak menjadi masalah bagi manusia justru dapat menjadi sumber
penghasilan bagi masyarakat dan mengurangi penumpukan sampah yang tidak berguna dan
menuju lingkungan bersih,nyaman dan sehat.
Efek yang terjadi berkaitan dengan ke-heterogenan penduduk adalah peningkatan jumlah
penduduk yang bermukim dan bertempat tinggal sehingga semakin sempitnya lahan-lahan yang
kosong karena berubah menjadi pemukiman. Salah satu permasalahan yang timbul dari
meningkatnya jumlah penduduk adalah mengenai sampah (terutama sampah rumah tangga) yang
berdampak buruk jika tidak tersedianya sarana-prasarana baik untuk penampungan maupun
pengelolaannya. Beberapa kegiatan perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
diatas, diantaranya :
1.

melakukan pengenalan karakteristik sampah dan metode pembuangannya,

2. merencanakan dan menerapkan pengelolaan persampahan secara terpadu


(pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir),
3.

menggalakkan program Reduce, Reuse dan Recycle (3 R) agar dapat


tercapai program zero waste pada masa mendatang.
Mengingat warga sudah banyak yang tidak
Di TPST Mulyoagung ,hanya sterofom yang tidak dapat diolah
kembali.Sebagainya contohnya,bekas nasi dapat digunakan untuk pakan
babi.Semua sampah telah dapat termanfaatkan dengan baik.Dari sini kita
dapatbmelihat bahwa jika kita dapat memanfaatkan sampah menjadi hal
yang berguna.

TPST Mulyoagung sangat membantu untuk mengurangi pencemaran


lingkungan,membuka lapangan pekerjaan baru, menciptakan lingkungan
bersih. TPST yang bertempat di Dau, Kabupaten Malang ini merupakan TPST percontohan
seIndonesia. Dimana mengangkat tema reduce,dan recycle, dan reuse. Yaitu mengurangi sampah,
mendaur ulang, dan menggunakannya kembali dalam bentuk benda yang bermanfaat. Mungkin
kiranya banyak tempat-tempat serupa dengan TPST ini, namun adanya sentuhan tangan-tangan
ahli membuat tempat ini lebih bermakna hingga menjadi TPST percontohan se-Indonesia.
TPST Mulyoagung Bersatu merupakan sebuah organisasi yang berdiri
untuk mengelola dan melestarikan lingkungan khususnya Desa Mulyoagung,
oleh karena itu dibentuklah organisasi ini. Dalam menjalankan setiap tugas
yang ada di TPST Mulyoagung Bersatu, seluruh pihak terkait mulai pengurus
TPST sampai dengan pegawai angkut dan pemilah sampah.

Desa Mulyo Agung : Sampah Menjadi Berkah


24 Mei 2014, Kabupaten Malang.
Kebiasaan masyarakat Indonesia menyikapi sampahnya adalah bagaimana menyingkirkan
masalah itu sejauh-jauh dan sesegera mungkin. Namun lain ceritanya dengan masyarakat
Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Jawa Timur. Dari sampah menjadi
berkah.
Akibat sampah, desa yang dilewati Kali Brantas ini awalnya hampir menjerumuskan kepala
desanya pada tahun 2007 ke peradilan. Desa yang menghasilkan sampah hingga 30 meter
kubik per hari ini sebelumnya terbiasa menggelontor sampahnya langsung ke Kali Brantas,
hingga dikecam oleh pemerintah kebuapaten setempat karena dinilai sebagai salah satu
penyebab utama pencemaran Kali Brantas.
Mulai tahun 2008 Desa Mulyo Agung mendapatkan hibah bahwa sampah harus dikelola.
Tahun 2009 dimulai dengan dilakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Tempat
Pengolahan Sampah (TPS) seluas 2000 meter kubik. TPS yang berdiri pada tahun 2010 ini
mulai berani dioperasikan oleh masyarakat pada tahun 2011.

Pak Supadi, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat

Awal berdirinya TPS pada 4 bulan pertama menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat
bahkan pengurus harus menelan caci maki. Hal ini dipicu oleh timbulnya bau yang
diakibatkan proses pengelolaan yang belum sempurna serta adanya lalat dan belatung. Pak
Supadi dan tim tidak kehabisan akal. Berawal dari mencoba memanfaatkan ayam untuk
menyantap habis belatung-belatung yang timbul, pengurus mencoba membangun beberapa
kolam yang berisikan ikan lele dan nila. Rupanya belatung dengan protein yang sangat
tinggi ini sangat potensial untuk budidaya ikan.

Kolam budidaya ikan sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan sampah

Sampah yang saat ini berjumlah 64 meter kubik ini dihasilkan oleh 7800 KK yang terdaftar
sebagai pelanggan. Peningkatan jumlah pelanggan hingga dua kali lipat terjadi setelah TPS
berjalan 3 tahun lamanya. Pengelolaan sampah yang dilakukan hanya menyisakan residu
sejumlah 16% dari keseluruhan sampah yang masuk, untuk kemudian diangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA).
Untuk biaya operasional, masing-masing KK ditarik iuran sebesar 5.000-12.000
rupiah/bulan. Penarikan iuran tersebut diserahkan kepada pengurus RT dan RW masingmasing dan mengambil bagian sejumlah 10% sebagai 'upah' dalam pengumpulan iuran.
Sejumlah 38 juta rupiah berhasil ditarik dari pelanggan, sementara biaya total yang
dibutuhkan untuk keseluruhan operasional adalah 90 juta rupiah. Bagaimana mengisi
selisihnya? Nah ini yang menarik. Berbagai jenis sampah yang masuk dipilah dengan dibagi
dalam beberapa zona.

Tahap awal adalah sampah dipilah secara manual menggunakan tangan. Deretan petugas
sibuk memilah sampah-sampah yang baru saja masuk ke area TPS. Kemudian sampah yang
telah terpilah tersebut ddistribusikan ke setiap kamar-kamar yang mengkategorikan
sampah berdasarkan jenisnya. Dari jenis sampah anorganik dapat menghaslkan 473 jenis
produk dan 39 di antaranya dibeli oleh pabrik sedangkan sisanya ke pengepul sampah untuk
dijual.

Pemilahan sampah

Pengelompokan jenis sampah hingga siap dikemas untuk dibeli pabrik-pabrik dan dijual ke pengepul
sampah

Proses pembuatan kompos

Jenis sampah organik berupa dedaunan dipisahkan untuk diolah menjadi kompos. Kompos
ini digunakan kembali di kebun-kebun di Desa Mulyoagung. Untuk sampah sisa-sisa
makanan lain seperti nasi dan bahan-bahan dapur lainnya dikumpulkan untuk kemudian
dicacah manual dengan sabit dan dibungkus dalam kemasan plastik-plastik, siap dibeli oleh
peternak babi dan bebek. Satu buah kantongnya dibanderol dengan 3000 rupiah saja. Dari
penjualan sisa makanan ini bisa menghasilkan hingga 3.500.000 rupiah per bulan. Selain itu
dilakukan juga budidaya peternakan kambing dan bebek dengan pakan sampah basah dan
sampah organik dari hasil pemilahan.

Pencacahan, pengepakan, dan daftar peternak langganan (kiri ke kanan)

TPST telah membuka lapangan pekerjaan untuk 77 karyawan yang berasal dari masyarakat
dengan ekonomi menengah ke bawah. Pengelolaan TPS ini dapat menjadi alternatif
lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang kurang mampu. Usaha ini mampu menggaji
karyawannya dengan biaya minimum 850 ribu rupiah dan maksimum 1.250.000.
Pak Supadi sebagai ketua Kelompok Swadaya Masyarakat memiliki prinsip dan kunci
kesuksesan dalam mengajak masyarakat peduli dengan persampahan dengan tidak
menggunakan konsep 'sosialisasi', namun lebih kepada sharing ide atau berbagi satu sama
lain.

SURYA.co.id | MALANG - Dana desa tidak sepenuhnya bisa mendorong kemajuan desa.
Justru, kemauan wargalah yang bisa memajukan desa.
Itu terlihat di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Warga sadar dana desa
yang terbatas tidak bisa mereka harapkan sepenuhnya.
Di Desa Mulyoagung, terdapat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle
(TPST 3R) Mulyoagung Bersatu yang menjadi sumber penghasilan beberapa warganya.
TPST 3R itu memang mendapat bantuan dari dana desa, namun, jumlahnya sangat kecil.
Dana operasional paling banyak justru bersumber dari masyarakat desa sendiri.
Lewat proses pengolahan sampah itu, masyarakat tak hanya menghilangkan bau sampah, tapi
juga mendapatkan bahan bakar biogas dari gas metana.
Gas ini kemudian dimanfaatkan menjadi sumber bahan bakar rumah tangga.
Gas metana tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menghasilkan energi yang besar.
Satu meter kubik gas metana setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kilogram gas elpiji.
Kepala Desa Mulyoagung Sumardi mengatakan, dana desa yang digunakan untuk menunjang
pengelolaan sampah hanya untuk membeli tempat sampah serta perbaikan kendaraan pengangkut
sampah.

Anda mungkin juga menyukai