LINGKUNGAN BEBERAPA USAHA PENGELOLAAN LINGKUNGAN SUDAH DILAKUKAN, MULAI DARI PEMBATASAN JUMLAH PENDUDUK SAMPAI DENGAN PEMBATASAN BEBAN LIMBAH KE LINGKUNGAN, MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH DAN SUDAH DILENGKAPI DENGAN ATURAN-ATURAN YANG MENGIKAT. NAMUN HASILNYA MASIH JAUH DARI YANG DIINGINKAN.
HAL INI DISEBABKAN ANTARA LAIN
1. PRODUKSI LIMBAH YANG TERUS MENINGKAT
2. KARAKTERISTIK LIMBAH YANG SEMAKIN KOMPLEK 3. MAHALNYA BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH 4. PENGOLAHAN LIMBAH SERING HANYA MEMINDAHKAN LIMBAH DARI SUATU MEDIA KE MEDIA LAIN ARTINYA MENGOLAH BAHAN UNTUK DIBUANG PENDEKATAN PENGENDALIAN DAMPAK LKGN
DARI KENYATAAN TERSEBUT PERLU DILAKUKAN PERUBAHAN
STRATEGI PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DARI POLA REAKTIF (PENDEKATAN “END OF PIPE” TREATMEN) MENJADI PROAKTIF (PREVENTION TREATMENT) DENGAN PRIORITAS:
1.POLLUTION PREVENTION 2.POLLUTION CONTROL 3.REMEDIATION 4.CLEANER PRODUCTION
BAPEDAL MEMPERKENALKAN PRODUKSI BERSIH TAHUN 1993.
NAMUN PROGRAM INI BERSIFAT SUKARELA ( Ekolebel, siatem manajemen lkgn, audit lingkungan) DEFENISI • Produksi bersih adalah suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap lingkungan dan manusia.
• Konsep produksi bersih ini mengintegrasikan 2 strategi
pembangunan: peningkatan produksi (production improvement) dan perlindungan lingkungan (Environmental protection). Sedangkan Environmental protection merupakan dasar pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
• Istilah-istilah yang semakna dengan produksi bersih atl:
eco-efficiency, pollution prevention, waste minimization, optimation, source reduction, green productivity. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROG PRODUKSI BERSIH 1. Produksi bersih dipertimbangkan pada tahap dini dalam proyek- proyek baru
2. Semua pihak ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam program
Produksi Bersih
3. Semua pihak bekerjasama untuk mengharmonisasikan
pendekatan Produksi Bersih
4. Agar program Produksi Bersih efektif pendekatan undang-
undang, instrumen ekonomi dan upaya sukarela harus dipertimbangkan
5. Program Produksi Bersih hendaknya menekankan upaya
perbaikan berlanjut TEKNIK PRODUKSI BERSIH CARA YANG DITEMPUH TERBAGI 2
1. PENGURANGAN PENCEMAR PADA SUMBER
a. perubahan produk (mis: plastik yg biodegradable)
b. perubahan bahan umpan (bahan baku, bahan pembantu dan energi) c. perubahan teknologi (modifikasi proses, integrasi,otomatisasi, optimasi) d. perbaikan tata cara operasi (ketepatan dalam pengukuran, pencegahan kehilangan, praktek pegolahan, pemisahan aliran limbah, cara angkutan, penjadwalan produksi, dll)
2. PENDAUR-ULANGAN
a. pemakaian kembali (bahan yang tidak diinginkan berupa hasil sampingan)
b. pengambilan kembali (reklamasi) – Pendaurulangan limbah, termasuk pengolahan limbah) KEUNTUNGAN PELAKSANAAN PRODUKSI BERSIH a. Mengurangi atau mencegah terbentuknya pencemar b. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media ke media lain c. Mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan d. Mendorong dikembangkannya teknologi Produksi bersih e. Memberikan peluang untuk mencapai sistem Lingkungan seperti pada ISO 14001 f. Mengurangi biaya pembersihan lingkungan g. Memberikan keunggulan daya saing di pasar domestik dan internatsional TEKNIK PRODUKSI BERSIH
PENGURANGAN SBR PENCEMAR DAUR ULANG
PENGUBAHAN PENGENDALIAN DI PENGGUNAAN PENGAMBILAN
PRODUK SBR PENCEMAR KEMBALI KEMBALI • Penggantian produk • Pengembalian ke Diproses untuk: proses awal • Penghematan produk • Mendapatkan kembali • Penggantian BB utk • Pengubahan bhn asal proses lain komposisi • Memperoleh produk samping
PENGUBAHAN BAHAN PENGUBAHAN TATA CARA OPERASI
MASUK TEKNOLOGI • Tindakan-tindakan prosedural • Pemurnian bahan • Pengubahan Tata •Pencegahan Kehilangan Letak, peralatan, atau • Penggantian bahan perpipaan •Sistem manajemen • Otomasi Peralatan •Pemisahan aliran Limbah • Pengubahan tatanan •Peningkatan Penaganan Bahan dan Kondisi Operasi •Penjaswalan produksi