Anda di halaman 1dari 20

PENAPISAN DALAM

AMDAL
disarikan dari :

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK


INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2012
TENTANG
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Disampaikan Oleh : Ika Bagus Priyambada

DEFINISI

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang


selanjutnya disebut Amdal, Adalah kajian mengenai
dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan.
Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas
yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona
lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap
lingkungan hidup.
Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup
yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu Usaha
dan/atau Kegiatan

LATAR BELAKANG
Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan hidup
wajib memiliki Amdal.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia menetapkan tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

PENAPISAN

Penapisan merupakan kegiatan yang


menentukan apakah sebuah rencana usaha
dan/atau kegiatan masuk kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak
lingkungan atau tidak.

CONTOH KASUS
Pemerintah Kota Semarang berencana untuk
membangun sistem penyaluran air minum
(SPAM) untuk wilayah Kota Semarang Bagian
Barat dengan kapasitas debit 1000 liter/detik
(86.400 m3/hari)
Wilayah pelayanan meliputi Kecamatan
Semarang Barat, Kecamatan Ngaliyan dan
Kecamatan Tugu

CONTOH KASUS
Fasilitas yang akan dibangun meliputi :
1.

Intake
Lokasi di Jatibarang, Kecamatan Gunung Pati yang berjarak 1 Km
dari Waduk Jati Barang dengan kapasitas intake 1050 liter/detik
(90.700 m/hari). Sumber air baku berasal dari sungai Kreo

2.

IPA
Lokasi di Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan dengan
kapasitas 1050 liter/detik (90.700 m/hari)

3.

Jaringan Transmisi
Panjang Jaringan transmisi + 17 Km yang melewati Kecamatan
Ngaliyan, Semarang Barat dan Kecamatan Tugu

4.

Reservoir
.
.
.

Reservoir Wonosari
Volume = 2500 m
Reservoir Desel
Volume = 1600 m
Reservoir Manyaran 2 Volume = 5600 m

DASAR PENYUSUNAN AMDAL

Acuan : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05


Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup

Lampiran I, Huruf A. Multi sektor


No
3.

Jenis Kegiatan

Skala/Besaran

Pengambilan air bersih dari


danau, sungai, mata air,
atau sumber air
permukaan lainnya
250 l/detik, ini
- debit pengambilan
setara dengan
kebutuhan air
bersih 250.000

Alasan Ilmiah
Khusus
Potensi konflik
penggunaan
air dengan
pengguna air
lainnya
gangguan
neraca air

DASAR PENYUSUNAN AMDAL


Lampiran I, Huruf I. Bidang Pekerjaan Umum
No
3.

Jenis Kegiatan

Skala/Besar

Alasan Ilmiah

an

Khusus

Jaringan air bersih di kota


besar / metropolitan
a. pembangunan jaringan
distribusi, luas layanan
b. pembangunan jaringan
transmisi, panjang

Berpotensi
menimbulkan
500 ha
dampak hidrologi
dan persoalan
10 ha
keterbatasan air
Konflik sosial
pemakaian air di
sepanjang
Dengan kapasitas pengambilan 1050 l/det , luas daerah
jaringanlayanan
pipa

4.660 ha dan panjang jaringan transmisi 17 km maka rencana


kegiatan merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
AMDAL

PENAPISAN
Pertimbangan ilmiah yang mendasari perlu atau
tidaknya rencana usaha dan/atau kegiatan wajib
amdal
Berpotensi mengakibatkan kerusakan terhadap
kawasan lindung
Kapasitas produksi dan/atau luasan lahan yang
berpotensi menyebabkan dampak penting.
Ketidakpastian kemampuan teknologi yang
tersedia untuk menanggulangi dampak penting
negatif yang akan timbul.
Daya dukung lingkungan

PENAPISAN
Dasar penetapan potensi dampak penting
besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
rencana usaha dan/atau kegiatan;
luas wilayah penyebaran dampak;
intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan
terkena dampak;
sifat kumulatif dampak;
berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan
kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan/atau
referensi internasional yang diterapkan oleh beberapa
negara sebagai landasan kebijakan tentang Amdal

KETERKAITAN DENGAN KAWASAN


LINDUNG
Semua rencana usaha dan/atau kegiatan yang
dilakukan wajib dilengkapi dengan AMDAL
apabila:
berada di dalam kawasan lindung; dan/atau
berbatasan langsung dengan kawasan lindung,

KAWASAN LINDUNG
1. Kawasan hutan lindung;

11. Taman hutan raya;

2. Kawasan bergambut; dan

12.Taman wisata alam dan

4. Sempadan pantai;

13.Kawasan cagar budaya

5. Sempadan sungai;

dan ilmu pengetahuan;

3. Kawasan resapan air.

taman wisata alam laut;

6. Kawasan sekitar danau

14.Kawasan cagar alam

7. Suaka margasatwa dan

15.Kawasan imbuhan air

8. Cagar alam dan cagar

16.Sempadan mata air;

atau waduk;

suaka margasatwa laut;

geologi ;
tanah;

alam laut;

17. Kawasan perlindungan

bakau;

18.Kawasan pengungsian

9. Kawasan pantai berhutan


10.Taman nasional dan

plasma nutfah;
satwa;

KAWASAN LINDUNG
Kegiatan yang berbatasan langsung dengan
kawasan lindung:
batas tapak proyek bersinggungan dengan batas
kawasan lindung; dan/atau
dampak potensial dari rencana Usaha dan/atau
Kegiatan diperkirakan mempengaruhi kawasan
lindung terdekat

KAWASAN LINDUNG
Kewajiban memiliki Amdal dalam kawasan lindung
dikecualikan bagi:
eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi, dan panas
bumi;
penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan;
yang menunjang pelestarian kawasan lindung;
yang terkait kepentingan pertahanan dan keamanan
negara yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan
hidup;
budidaya yang secara nyata tidak berdampak penting
terhadap lingkungan hidup; dan
budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan
tetap dan tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di
bawah pengawasan ketat

DILUAR KAWASAN LINDUNG


Menteri menetapkan jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
Amdal (lampiran I) berdasarkan:
pertimbangan ilmiah mengenai daya
dukung dan daya tampung lingkungan;
dan
tipologi ekosistem setempat diperkirakan
berdampak penting terhadap lingkungan
hidup

DILUAR KAWASAN LINDUNG


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
memiliki skala/besaran lebih kecil daripada
yang tercantum dalam Lampiran I;
dan/atau tidak tercantum dalam lampiran I
tetapi mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan hidup, dapat
ditetapkan menjadi jenis rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki
Amdal

DILUAR KAWASAN LINDUNG


Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan
sebagaimana dimaksud diatas diusulkan
secara tertulis kepada Menteri, oleh:
kementerian dan/atau lembaga
pemerintah nonkementerian;
gubernur;
bupati/walikota; dan/atau
masyarakat.

GUGURNYA KEWAJIBAN AMDAL


Menteri menetapkan jenis rencana Usaha
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal
menjadi rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
tidak wajib memiliki Amdal, dengan
pertimbangan:
dampak dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan
tersebut dapat ditanggulangi berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
dan/atau
berdasarkan pertimbangan ilmiah, tidak
menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan hidup.

. Cagar Alam
Cagar alam adalah suatu daerah hutan suaka alam yang di terapkan
sebagai daerah perlingdungan bagi keadaan alamnya yang khas,
termaksud flora, fauna, dan factor abiotik yang perlu di lingdungi
untuk kepentingan ilmu pengetehuan dan kebudayaan.
2. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah kawasan hutan yang di peruntukan ter
khasus untuk perlindungan alam hayati dan atau manfaat-manfaat
lain.
3. Suaka Margasatwa
Suka margasatwa adalah hutan suaka alam yang di tetapkan sebagai
suatu tempat perlindungan bagi warga satwa yang mempunyai nilai
khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta merupakan
kekayaan dan kebanggaan nasional.
4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan alam yang meliputi daerah luas,
tanpa adanya tempat tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat
rekreasi.
Sumber

Anda mungkin juga menyukai