Riset multidisiplin merupakan riset yang dilakukan untuk memecahkan suatu masalah riset
dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu sehingga terjadi pemahaman bersama antar disiplin
ilmu yang terlibat tentang solusi pemecahan masalah tersebut dengan tidak meninggalkan ciri
dan kekhususan masing-masing disiplin ilmu. Dengan kata lain, riset multidisiplin seharusnya
menyasar kepada tujuan terciptanya pemahaman baru dalam menyelesaikan suatu masalah
karena adanya keterlibatan disiplin ilmu yang lain. Riset multidisiplin berbeda dengan riset
transdisiplin/ interdisiplin yang merupakan penyatuan ciri dan kekhususan antar disiplin ilmu
yang terlibat sehingga melahirkan disiplin ilmu baru. Contoh-contoh hasil transdisiplin
adalah biokimia (penyatuanilmu biologi dan kimia), geofisika (penyatuan ilmu geologi dan
fisika), ekonometri (penyatuan ilmu ekonomi dan matematika) dan lain-lain.
SUMBER MATERI :
https://research.ui.ac.id/warta/2012-04/files/drpm%20gazette%20april%202012.pdf
Pada prinsipnya pendekatan multidisiplin merupakan kerja bersama beberapa disiplin ilmu
yang berbeda dalam menyelesaikan suatu pokok permasalahan umum (common subject)
sesuai dengan batas disiplin ilmu masing-masing. Pada umumnya jika mereka hanya bergerak
pada batas disiplin ilmu masing-masing tidak akan mencapai progres yang signifikan. Oleh
karena itu mereka cenderung bergerak melintas batas atau di pinggiran (fringe area) batas
disiplin ilmu. Jika ini terjadi dan menemukan pemahaman baru diantara disiplin ilmu yang
terlibat, maka situasi ini dinamakan interdisiplin.
SUMBER MATERI :
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!
@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_299390773924.pdf
SUMBER MATERI :
https://www.slideshare.net/chusnanaprianto/lecture-notes-untuk-mata-kuliah-
rekayasa-teknologi