LAPORAN TUGAS 1
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Padat
yang diampu oleh Dr. Benno Rahardyan, S.T., M.T.
oleh
BRANDEN 15321046
MADELAINE GLORIA NAARGA 15321047
Februari 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
I.2 Tujuan..........................................................................................................3
I.3 Ruang Lingkup............................................................................................ 3
Bab II EPR Di Indonesia.........................................................................................4
II.1Gambaran Umum Lokasi Studi...................................................................4
II.2Sistem EPR dan Sirkular Ekonomi di Indonesia.........................................6
II. 3Pengumpulan Data...................................................................................... 9
III. 1Best Practices.......................................................................................... 12
III.1.1 Aplikasi Sistem EPR UNIQLO Luar Negeri ke Indonesia........... 12
III.1.2 Aplikasi Sistem EPR Luar Negeri ke Indonesia........................... 16
III.2 Rekomendasi Sistem EPR di Indonesia..................................................21
Bab IV Penutup.....................................................................................................23
IV.1 Simpulan.................................................................................................23
IV.2 Saran.......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................26
Lampiran A Lembar Kontribusi..................................................................... 26
i
DAFTAR LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Analisis Penerapan Sistem EPR UNIQLO dari Luar Negeri ke
Indonesia…………………………………………………………………...12
Tabel III.2 Analisis Penerapan Sistem EPR Luar Negeri ke
Indonesia...................................................................................................... 16
iv
Bab I Pendahuluan
1
(IPB) pada bulan Februari 2022, menemukan sebanyak 70% bagian tengah
Sungai Citarum tercemar mikro plastik, berupa serat benang polyester. Hal
tersebut diperkuat dengan keberadaan industri tekstil di kawasan tersebut.
Kandungan mikroplastik dapat mengancam kehidupan biota di Daerah
Aliran Sungai Citarum. Kerusakan yang terjadi berupa kecacatan hingga
kematian ikan dan kerang di Sungai Citarum. Selain itu, penggunaan air
Sungai Citarum untuk mandi dan mencuci baju oleh warga sekitar juga
berpotensi memunculkan berbagai penyakit. Tidak hanya berhenti disitu,
kurangnya edukasi pada masyarakat terkait pemisahan jenis sampah juga
turut memperburuk keadaan. Contohnya, perilaku masyarakat yang tidak
membuang limbah pakaian pada tempatnya sehingga menyulitkan proses
pemilahan sampah yang berujung pada pencemaran lingkungan.
2
I.2 Tujuan
Dalam laporan kali ini, ruang lingkup yang kami gunakan meliputi :
1. Analisis mekanisme penerapan Extended Producer Responsibility (EPR)
oleh produsen dalam mengelola limbah pakaian bekas pakai hasil produksi
di Indonesia.
2. Analisis pengaplikasian Extended Producer Responsibility (EPR) pada PT.
Fast Retailing Indonesia (UNIQLO).
3. Analisis perbandingan penerapan sistem EPR di luar Indonesia dengan di
Indonesia
3
Bab II EPR Di Indonesia
4
Grup Fast Retailing (UNIQLO) sendiri sudah memiliki misi mengenai
filosofi yang ingin ditegaskan sebagai tujuan keberadaan Grup Fast
Retailing dan apa yang hendak diwujudkan melalui kegiatan bisnisnya.
Berikut merupakan misi dari Grup Fast Retailing Indonesia :
1. Menciptakan pakaian yang benar-benar berkualitas dengan nilai unik
dan baru, serta menawarkan kegembiraan, kebahagiaan dan kepuasan
mengenakan pakaian yang berkualitas bagi orang-orang di seluruh dunia.
2. Berkontribusi dalam memperkaya kehidupan masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan unik perusahaan dengan tujuan mencapai pertumbuhan
perusahaan yang selaras dengan masyarakat.
Selain itu, Grup Fast Retailing juga sudah memiliki visi mengenai
sustainability produk UNIQLO. Grup Fast Retailing telah mengumumkan
komitmen dan target untuk enam masalah penting sebagai upaya
sustainability dan akan menerapkannya sebagai bagian dari strategi bisnis,
yaitu sebagai berikut :
1. Ciptakan Nilai Baru melalui Produk dan Layanan
2. Hormati Hak Asasi Manusia dalam Rantai Pasokan Kita
3. Hormati Lingkungan
4. Memperkuat Komunitas
5. Mendukung Pemenuhan Karyawan
6. Tata Kelola Perusahaan
Target pertama dari Grup Fast Retailing adalah menciptakan nilai baru
melalui produk dan layanan, yang artinya perusahaan memiliki niat dalam
membuat inovasi baru dalam bidang produk dan layanan contohnya seperti
membuat layanan alterasi untuk pemotongan produk celana agar sesuai
ukurannya kepada konsumen. Lalu target kedua yaitu hormati Hak Asasi
Manusia dalam rantai pasokan perusahaan bertujuan untuk menghargai
dan menjunjung tinggi hak setiap karyawan yang bekerja di dalam
perusahaan apapun posisi jabatan mereka. Kemudian target ketiga adalah
menghormati lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari salah satu kebijakan
5
UNIQLO yaitu Re.UNIQLO, yang bertujuan dalam tiga hal yaitu Recycle,
Reuse, dan Reduce agar dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
6
Extended Producer Responsibility (EPR) di Indonesia telah diatur dalam
pasal 15 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah. Tetapi pengaturan Extended Producer Responsibility (EPR) yang
diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang Pengelolaan Sampah masih
memiliki beberapa kekurangan, salah satunya belum diatur mengenai
sanksi yuridis yang akan diterima oleh produsen apabila tidak
melaksanakan EPR terkait pengelolaan kembali sampah kemasan yang
dihasilkan. Hal ini memunculkan permasalahan kekosongan dan
kekaburan hukum, karena sekalipun pengaturan Extended Producer
Responsibility (EPR) telah diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang
Pengelolaan Sampah, tetapi Pasal 15 Undang-Undang Pengelolaan
Sampah belum cukup komprehensif baik secara substansi, struktur dan
kultur hukum (Tristiana, 2018).
7
Di Indonesia pengembangan kerangka hukum EPR telah diberlakukannya
Peraturan Menteri 75/2019 “Peta Jalan Pengurangan Sampah” yang
menentukan implementasi target Jakstranas untuk industri barang
konsumsi, sektor ritel, dan industri hotel dan restoran. Pada tahun 2029
produsen kosmetik, makanan, dan barang-barang lainnya harus
mengurangi limbah yang dihasilkan oleh mereka sendiri sebesar 30 persen
dengan cara penggunaan kembali dan daur ulang produk. Kantong plastik
sekali pakai dilarang digunakan untuk sektor ritel. Sedangkan untuk
restoran dan hotel target penghematan dan daur ulang yang telah
ditetapkan sebanding dengan industri. Peraturan menyatakan bahwa
fasilitas penyimpanan limbah harus terlindung dari panas dan hujan,
disimpan dalam tempat tertutup, dan harus dikelompokkan berdasarkan
bahan dan bentuk.
8
baik akan membuat produsen bertanggung jawab atas seluruh siklus
produk dan bahan kemasannya.
9
upcycle bertema ‘Godai’ yang merepresentasikan lima elemen dalam
budaya Jepang, yakni Bumi,Air, Api, Angin serta Langit. Keseluruhan
pakaian tersebut dihasilkan dari proses daur ulang dengan teknik recycle
dan upcycle yang materialnya menggunakan sekitar 70% pakaian dari
Re.UNIQLO Box tersebut.
10
Gambar II.2 Steps to Make Clothes
from Recycled Polyster ( UNIQLO,2022)
Program terakhir dari penerapan EPR di UNIQLO yaitu Blue Cycle Jeans.
Blue Cycle Jeans merupakan program dimana merubah sistem produksi
jeans menjadi lebih ramah lingkungan. Produksi Blue Cycle Jeans mampu
menghilangkan kebutuhan air dalam jumlah besar dan juga tenaga kerja
manual yang digunakan yang biasanya diperlukan untuk menghasilkan
tampilan jeans yang pudar dan usang. Blue Cycle Jeans secara signifikan
mengurangi jumlah air yang digunakan dalam proses finishing jeans,
hingga 99%. Selain itu, penggunaan Laser Distressing menggantikan
amplas mampu mengurangi beban pekerjaan yang dilakukan oleh tangan
manusia dan secara umum memperbaiki lingkungan kerja. Oleh karena itu,
Blue Cycle Jeans ini ramah terhadap manusia dan lingkungan.
11
Bab III Usulan Sistem EPR di Indonesia
Tabel III.1 Analisis Penerapan Sistem EPR UNIQLO dari Luar Negeri ke
Indonesia
12
dari frekuensi tinggi kendaraan meninggal tiap tahun akibat
listrik. Sekitar 20% sumbangan paparan polusi udara. Faktor
pakaian yang tidak dapat yang berhubungan dengan
digunakan kembali diubah konsentrasi pencemar udara
menjadi bahan kedap suara adalah jumlah kendaraan, suhu
untuk mobil atau bahan bakar udara, kelembaban udara,
padat berkalori tinggi (RPF). kecepatan angin, hujan, dan
Sekitar 22 T-shirt (dengan topografi.
asumsi berat pakaian 4,3kg), Sampai sekarang, masih belum
dipotong, diubah kembali ada penerapan program ini di
menjadi serat, dan didaur ulang Indonesia. Program ini
menjadi bahan kedap suara membutuhkan teknologi yang
yang cukup untuk satu mobil canggih dan pengetahuan
sehingga dapat mengurangi khusus untuk proses daur ulang,
kebisingan mesin pada mobil serta ada potensi pelepasan
berbahan bakar bensin dan polutan ke lingkungan jika tidak
gelombang frekuensi tinggi dikelola dengan baik.
pada mobil listrik. Program ini
juga berlaku di UNIQLO
cabang Jepang.
13
Program clothing to fuel kemudian dapat
merupakan program dimana dikondensasikan menjadi bahan
pakaian yang sudah bakar minyak.
dikumpulkan di dalam dropbox
dan telah dipilah menjadi Program clothing to fuel di
pakaian yang dianggap tidak Indonesia telah diperkenalkan
layak pakai (diperkirakan 20%) sebagai solusi untuk masalah
akan diubah menjadi energi limbah tekstil yang semakin
dalam bentuk bahan bakar meningkat, yang menjadi
padat padat kalori (RPF). perhatian utama lingkungan.
Bahan bakar padat Dengan mengubah limbah
menggantikan bahan bakar tekstil menjadi bahan bakar,
fosil dan digunakan untuk program ini bertujuan untuk
keperluan industri seperti untuk mengurangi jumlah limbah yang
boiler dalam pembuatan kertas. berakhir di tempat pembuangan
Namun program ini hanya sampah, yang dapat melepaskan
dilakukan di UNIQLO cabang bahan kimia berbahaya ke
Jepang. lingkungan, dan menyediakan
sumber energi terbarukan.
14
bakar.
15
Jepang sebagai bagian uji coba
mereka untuk memperluas
Re.UNIQLO Studio ke seluruh
dunia.
16
berbahan 100% katun,
menghasilkan 400ml metana/g zat
padat yang mudah menguap/hari.
Pengembangan NMMO masih di
tahap awal, namun berpotensi untuk
dikembangkan di Indonesia karena
industri tekstil di indonesia
merupakan penghasil devisa ekspor
yang kian meningkat jumlahnya.
Tekstil akan tetap menjadi industri
andalan di masa yang akan datang
dikarenakan mampu menyerap
tenaga kerja dalam jumlah besar
dibandingkan dengan industri
lainnya.
17
mata pelajaran yang berkaitan
dengan pengelolaan sampah,
termasuk limbah tekstil, diajarkan
di tingkat dasar, menengah, dan
perguruan tinggi. Namun,
kedalaman mata pelajaran ini dan
penerapan praktisnya dapat
bervariasi tergantung pada institusi.
Ada juga tren yang berkembang
untuk memasukkan pendidikan
lingkungan dan keberlanjutan ke
dalam kurikulum sekolah, termasuk
pendidikan tentang pengelolaan
limbah tekstil.
18
dan menuntut produk yang lebih
berkelanjutan dan bertanggung
jawab secara sosial. Dengan
menerapkan praktik distribusi
berkelanjutan, industri tekstil di
Indonesia tidak hanya dapat
meningkatkan kelestarian
lingkungannya, tetapi juga
meningkatkan reputasi dan daya
saingnya di pasar global.
19
tingkat penegakan dan jangkauan
kebijakannya. Misalnya, beberapa
negara maju memiliki kebijakan
yang lebih komprehensif dan dapat
diterapkan, seperti larangan
penimbunan limbah jenis tertentu
atau program daur ulang wajib
untuk tekstil. Selain itu, beberapa
negara maju memiliki infrastruktur
pengelolaan sampah yang lebih
maju, seperti fasilitas daur ulang
dan sistem pengumpulan sampah
yang efisien, yang belum ada di
Indonesia.
20
jual untuk diolah kembali. Entitas yang dimaksud termasuk produsen,
distributor, dan juga importir. Kontribusi dalam bentuk finansial akan
diberikan kepada Producers Responsibility Organization (PRO) sebagai
biaya untuk pengolahan limbah yang dihasilkan.
21
dapat mencakup jumlah minimal produk yang harus diolah kembali,
pengawasan bahan-bahan dasar yang lebih ramah lingkungan atau
penggunaan bahan daur ulang, dan sanksi yang jelas ketika suatu badan
perusahaan tidak dapat bertanggung jawab atas produk yang mereka buat.
Tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan juga bisa dalam berbagai
bentuk, namun hal ini harus tertuang jelas dalam hukum dan harus ada
suatu laporan yang transparan dari setiap badan perusahaan.
22
Bab IV Penutup
IV.1 Simpulan
23
untuk membantu menanggung biaya atau bekerja sama dengan PRO
untuk mengelola limbah produksi.. Dengan diterapkannya EPR di
Indonesia, akan memperpanjang siklus hidup produk, sehingga
tercipta mekanisme produksi yang lebih efektif dan efisien.
Keberjalanan EPR yang baik dan berlandaskan hukum, akan
memastikan pertanggungjawaban produsen terhadap limbah produksi
sehingga tujuan ekonomi sirkular yaitu zero waste dapat tercapai.
IV.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
Dari Ekonomi Linear Menuju Ekonomi Sirkular - extended producer ... EPR
Indonesia. (n.d.). Retrieved February 5, 2023, from https://epr-
indonesia.id/id/from-linear-economy-to-circular-economy
Kerangka Hukum di Indonesia - extended producer responsibility. EPR Indonesia.
(n.d.). Retrieved February 5, 2023, from https://epr-indonesia.id/id/the-
legal-framework-in-indonesia
Liu, X., & Zhao, Y. (2019). Sustainable Distribution in the Textile Industry : A
Review of The Literature. Sustainability, 11(22), 6194.
Re.UNIQLO : A New Life for UNIQLO Clothing dari UNIQLO Sustainability,
diperoleh melalui situs internet:
https://www.uniqlo.com/jp/en/contents/sustainability/planet/clothes_recycl
ing/re-uniqlo. Diunduh pada tanggal 5 Februari 2023
Sari, D. P., & Hanum, I. (2018). Waste Management Education for Textile
Industry in Indonesia. International Journal of Engineering & Technology,
7(3.23), 47-50.
Tren Pakaian Daur Ulang: Bagaimana Mereka Dibuat dan Mengapa begitu sulit
Membuatnya? Dari The Conversation, diperoleh melalui situs internet:
https://theconversation.com/tren-pakaian-daur-ulang-bagaimana-mereka-
dibuat-dan-mengapa-begitu-sulit-membuatnya-187564. Diunduh pada
tanggal 5 Februari 2023
Tristiana, Enis and Dr. Imam Koeswahyon, S.H., M.Hum., and Dr. Moh. Fadli,
S.H., M.Hum., (2018) Pengaturan Extended Producer Responsibility (EPR)
Dalam Mengatasi Sampah Plastik (Studi Analisis Pasal 15 Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah). Magister
thesis, Universitas Brawijaya.
Sampah Plastik.
UNIQLO Indonesia - Re.UNIQLO Remake Project dari Sugar & Cream,
diperoleh melalui situs internet: https://sugarandcream.co/uniqlo-
indonesia-re-uniqlo-remake-project-sarinah-menaraastra-adriebasuki-
uniqlo-indonesia-reuniqlo-remakeproject-onlinemagazine-sugar-
sugarandcream-interiormagazine. Diunduh pada tanggal 5 Februari 2023.
Wang, D., & Chen, J. (2021). A Comparative Study of Textile Waste Management
Policies in Developed Countries. Journal of Cleaner Production, 291,
124902.
What is Extended Producer Responsibility in Textiles - and What’s Missing from
Current Policies dari Conscious Life and Style, diperoleh melalui situs
internet: https://www.consciouslifeandstyle.com/extended-producer-
responsibility-textiles. Diunduh pada tanggal 5 Februari 2023
Zhou, X., Li, H., & Wu, Y. (2020). Clothing to Fuel : A Review of Textile Waste
Valorization by Thermal Processes. Renewable and Sustainable Energy
Reviews, 126, 110314.
25
LAMPIRAN
*Setiap bab dikaji bersama-sama, maksud dari dibagi per bab untuk menjadi penanggung
jawab dalam menuliskan hasil yang telah dikaji.
26