Anda di halaman 1dari 6

PROFIL IPAL KOTA MEDAN

 Pengembangan SPAL-T Kota Medan


Sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 2,2 juta pada 2015,
Medan telah membangun instalasi pengolahan air limbah terpusat (off-site) pada tahun 1990 di
wilayah Cemara (sebelah Utara kota Medan).

Garis besar lingkup pekerjaan SPAL-T untuk Kota Medan melalui dana APBN TA-2016 adalah
pekerjaan penambahan jaringan pipa air limbah dalam rangka perluasan pelayanan yang mencakup
pekerjaan-pekerjaan:

- Pekerjaan Persiapan

- Pekerjaan Pengadaan Pipa dan Aksesoris

- Pekerjaan Jaringan Perpipaan (Galian Terbuka)

- Pekerjaan Bangunan Pendukung Jaringan Air Limbah

- Pekerjaan Perbaikan Bekas Area Pemasangan Pipa

Lokasi pekerjaan pengembangan (optimasi) jaringan SPAL-T Kota Medan melalui APBN untuk
TA-2016 adalah sebagai berikut (Lihat Gambar 3.6 di halaman berikut) :

- Jalan Setia Jadi

- Gang Melur

- Gang Garuda

- Jalan Pasar III

- Jalan Pendidikan

- Jalan Mahameru sampai dengan Jalan Siguntang

- Jalan Amal
Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan Jaringan Pipa Air Limbah (Jaringan Sekunder)
T.A. 2016
 Lokasi IPAL
IPAL SPAL-T (WWTP) Kota Medan sudah terbangun sejak tahun 1990 berlokasi di Jalan Cemara,
Pulo Brayan Bengkel Medan Sumatera Utara.

Gambar 1.2 Lokasi IPAL Cemara Pulo Brayan Bengkel Medan

 Wilayah Pelayanan dan Cakupan Pelayanan


Cakupan pelayanan SPAL-T Kota Medan adalah skala perkotaan.

Instalasi Pengolahan Air Limbah Cemara dirancang untuk melayani 18.000 rumah tangga.
Instalasi ini menangani segala jenis limbah cair harian domestik, seperti dari dapur, toilet dan
kamar mandi. Walaupun dapat mengakomodasi jumlah pelanggan yang relatif besar, sistem off-
site ini masih belum optimal digunakan karena banyak rumah tangga belum familiar dan mereka
enggan menggunakan sambungannya. Untuk meningkatkan jumlah sambungan rumah tangga ke
sistem pembuangan air limbah, USAID IUWASH melakukan beragam kampanye dan upaya
pemasaran. Di Medan, Sumatera Utara, IUWASH bekerjasama dengan SPEAK Indonesia untuk
membantu PDAM Tirtanadi sebagai operator system sambungan air limbah rumah tangga, dalam
mengembangkan strategi komunikasi dan kampanye yang akan mendorong warga Medan untuk
terhubung dengan sistem tersebut. Penerapan kampanye tersebut telah berkontribusi menambah
1.943 sambungan baru air limbah rumah tangga yang terhubung ke pengolahan limbah PDAM
Tirtanadi pada Februari 2013.

Pada akhir 2015, PDAM Tirtanadi diharapkan dapat menghubungkan 13.250 rumah tangga di
Medan dengan sistem pembuangan air limbah luar lokasi (off-site). Pada April 2013, PDAM
Tirtanadi telah berhasil mencapai 31,70 persen dari target. Selama ini, pemerintah Kota Medan
menanggung biaya sambungan rumah tangga, sehingga pelanggan tidak perlu membayar apapun.
Namun, biaya sebenarnya yang berlaku setelah 2012 adalah sekitar Rp 3 juta - Rp 6 juta untuk
setiap sambungan dan tagihan bulanan rata-rata Rp 22.000 per rumah tangga.

 Aspek Kelembagaan SPAL-T Kota Medan


Saat ini, pengelolaan SPAL-T kota Medan berada dikendalikan oleh Direktur Air Limbah pada
PDAM Tirtanadi Medan. Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar di halaman berikut.
Gambar 1.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Tirtanadi Provinsi
Sumatera Utara

Status Pelaksanaan
Status Pelaksanaan per tanggal 24 Oktober 2016 :

Sampai dengan tgl 24 Okt. 2016, pekerjaan pemasangan pipa sudah seluruhnya diselesaikan dan
pekerjaan yang masih harus diselesaikan antara lain pemasangan Manhole (30 unit dari total 96
unit), dan pekerjaan pengecoran jalan serta pengaspalan jalan, sementara kegiatan yang saat ini
sedang dikerjakan adalah penyelesaian pemasangan Manhole.

Progres Fisik Progres Keuangan

Rencana 89,44 % Rencana …… %

Realisasi 85.00 % Realisasi 73.83 %

Deviasi - 4.44 % Deviasi …….. %

Anda mungkin juga menyukai