DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 (2 DIII-A)
Agung Tri Nugraha
Amanda Nadia Putri
Carissa Gianika
Christina Dominggas
Diah Ayu Nastiti
Faiz Syaibatul Hamdi
M Hibban Fatah
DOSEN PEMBIMBING:
Syarifuddin, SKM., M. Kes
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3, No.8, RT04 RW08, Gunung, Kebayoran Baru
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena berkat
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini khususnya rekan-rekan yang
senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan positif sehingga
makalah ini dapat disusun.
Makalah ini berjudul Proses Pengolahan Limbah Cair, dimana makalah ini
membahas untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair yang
diampu oleh Bapak Syarifuddin, SKM., M. Kes.
Dalam hal ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami memohon maaf bila di dalam tulisan kami ini ada
kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk mengetahui proses pengolahan limbah cair secara fisika, kimia, dan
biologis.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Penyaringan (Screening)
2
· Screening yang dioperasikan secara maual, screen yang dibersihkan
secara manual (mempergunakan tangan).
Berbagai jenis screen yang bisa diaplikasikan pada pengolahan air limbah
seperti gambar berikut
b. Pemecah/Grinding (comminution)
Keberadaan bahan padat seperti pasir dalam air limbah merupakan suatu
permasalahan dalam pengolahan air limbah karena pasir dapat menghambat
kerja peralatan pompa, menghambat aliran dalam perpipaan
dan mempengaruhi volume bak,Pemisahan padatan seperti pasir dalam air
limbah dapat dilakukan dengan unit operasi grit chamber.
3
d. Penyeragaman (Equalization)
Kualitas dan kuantitas air limbah yang dihasilkan suatu industri bervariasi
setiap waktu, hal ini dapat mempengaruhi perancangan instalasi, kebutuhan
bangunan, mesin, lahan, biaya operasional, dan kualitas hasil pengolahan.
Dalam rangka mengatasi permasalahan kualitas dan kuantitas air limbah,
dibutuhkan suatu unit operasi seperti “equalisasi (equalization)”. Equalisasi
berfungsi untuk penyeragaman kondisi air limbah, dan pengendali aliran,
dalam equalisasi dapat dilakukan proses pengadukan untuk menjaga
homoginitas, injeksi udara yang bertujuan agar limbah tidak bersifat septik
atau anaerobik. Salah satu bentuk unit operasi equalisasi dalam pengolahan
air limbah. Kemiringan atau slope bak equalisasi pada umumnya
mempergunakan perbandingan 3 : 1 atau 2 : 1. Pembangunan bak equalisasi
di beberapa industri biasanya dibangun berbentuk persegi empat panjang atau
rectangular dengan kedalaman 1,5 – 2 m.
e. Sedimentasi (Sedimentation)
4
2. Partikel Flokulan, sedimentasi partikel dimana partikel mengalami
interaksi dengan partikel lainnya, pada peristiwa interaksi terjadi
penggabungan antar partikel yang mempercepat kecepatan sedimentasi.
Peristiwa ini terjadi pada pemisahan partikel yang telah mengalami proses
koagulasi/flokulasi.
5
f. Filtrasi (Filtration)
Filtrasi merupakan unit operasi yang dioperasikan dalam pengolahan air dan
air limbah. Dalam pengolahan air limbah filtrasi dioperasikan untuk
pemisahan partikel (padatan) pada effluen (pengeluaran) pengolahan air
limbah secara kimia maupun biologi serta dapat diaplikasikan pada awal
pengolahan air limbah. Pemisahan padatan dilakukan dengan mempergunakan
media yang disebut “Media Filter” merupakan bahan padat seperti pasir, batu
bara, kerikil dan sebagainya yang tersusun sedemikian rupa, padatan yang
dipisahkan tertahan pada permukaan dan sela-sela (porositas) media filter.
6
3. Difusi brownian (brownian diffusion), filtrasi terjadi pada partikel yang
berukuran kecil seperti virus, partikel dalam aliran air bergerak secara random
(gerak brown), karena terdapat perbedaan kecepatan maka partikel tersebut
bergesekan dan menempel dalam media filter. Mekanisme ini hanya terjadi
untuk partikel berdiameter < 1 mikron.
g. Flotasi (Flotation)
7
Dengan adanya gaya dorong dari gelembung tersebut, padatan yang berat
jenisnya lebih tinggi dari air akan terdorong ke permukaan. Demikian pula
halnya dengan padatan yang berat jenisnya lebih rendah dari air. Hal ini
merupakan keunggulan teknik flotasi dibanding pengendapan karena dengan
flotasi partikel.
2.2. Pengolahan Limbah Cair Secara Kimia
Pengolahan secara kimia pada IPAL biasanya digunakan untuk
netralisasi limbah asam maupun basa, memperbaiki proses pemisahan
lumpur, memisahkan padatan yang tak terlarut, mengurangi konsentrasi
minyak dan lemak, meningkatkan efisiensi instalasi flotasi dan filtrasi, serta
mengoksidasi warna dan racun.
Netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa menghasilkan air dan
garam. Dalam pengolahan air limbah, pH diatur antara 6,0 – 9,5. Di luar
kisaran pH tersebut, air limbah akan bersifat racun bagi kehidupan air,
termasuk bakteri.
8
biasanya digunakan jika aliran sedikit dan kualitas air buangan cukup
tinggi. Netralisasi system continue digunakan jika laju aliran besar
sehingga perlu dilengkapi dengan alat kontrol otomatis.
2. Presipitasi
9
lebih besar melalui proses koagulasi dan flokulasi. Koagulasi dann
flokulasi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan proses, yaitu:
a) Penambahan koagulan/flokulan disertai pengdukan dengan kecepatan
tinggi dalam waktu singkat.
b) Destabilsasi dari system koloid
c) Penggumpalan partikel yang telah mengalami destabilsasi sehingga
terbentuk microfloc.
d) Penggumpalan lanjutan untuk menghasilkan macrofloc yang dapat
diendapkan, disaring, dan diapungkan.
KOAGULASI
10
- Jenis dosing pump yang digunakan adalah positive displacem (screw,
membrane, peristaltic).
FLOKULASI
Pengolahan air limbah secara biologis adalah salah satu cara pengolahan
yang diarahkan untuk menurunkan atau menyisihkan substrat tertentu yang
terkandung dalam air buangan dengan memafaatkan aktivitas
mikroorganisme untuk melakukan perombakan substrat tersebut.
Proses pengolahan air buangan secara biologis dapat berlangsung dalam tiga
lingkungan utama, yaitu :
11
Lingkungan aerob, yaitu lingkungan dimana oksigen terlarut (DO)
didalam air cukup banyak, sehingga oksigen bukan merupakan faktor
pembatas;
Temperatur,
pH (Keasaman),
Waktu Tinggal,
12
Komposisi Kimia Air Limbah,
Namun yang akan dijelaskan disini hanya faktor faktor yang berhubungan
dengan materi yang akan kita bahas yaitu mengenai proses penyesuaian pH,
pelepasan senyawa penghambat dan suplementasi nutrien sebagai berikut :
a. Keasaman (pH).
b. Zat Toksik.
Berikut ini adalah beberapa zat toksik yang dapat menghambat pembentukan
metan, yaitu :
Oksigen
13
Amonia
Hidrokarbon terklorinasi
Senyawa Benzen
Formaldehid
Asam volatil
Logam Berat
Sianida
Sulfida
Tanin
Salinitas
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Proses pengolahan limbah cair dapat dilakukan melalui 3 proses yaitu :
proses fisika, kimia, dan biologis.
2. Pengolahan air limbah secara fisik dimaksudkan untuk melindungi
peralatan-peralatan seperti pompa, perpipaan dan proses pengolahan
selanjutnya. Beberapa unit operasi yang diaplikasikan pada proses
pengolahan air limbah secara fisik diantaranya : penyaringan (screening),
pemecahan/grinding (comminution), penyeragaman (equalization),
pengendapan (sedimentation), penyaringan (flitration), pengapungan
(floatation).
3. Pengolahan secara kimia pada IPAL biasanya digunakan untuk netralisasi
limbah asam maupun basa, memperbaiki proses pemisahan lumpur,
memisahkan padatan yang tak terlarut, mengurangi konsentrasi minyak
dan lemak, meningkatkan efisiensi instalasi flotasi dan filtrasi, serta
mengoksidasi warna dan racun.
4. Proses pengolahan secara biologi dapat dibagi menjadi : reaktor
pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reactor) dan reaktor
pertumbuhan lekat (attached growth reactor).
15
DAFTAR PUSTAKA
http://ans-olahlimbah.blogspot.com/2013/02/proses-pengolahan-limbah-secara-
kimia.html
http://ketutsumada.blogspot.com/2012/03/pengolahan-air-limbah-secara-
fisik.html
https://limbahbs.wordpress.com/2015/02/01/pengolahan-limbah-secara-fisika-
kimia-biologi/
16