Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup


masyarakat menjadi lebih sejahtera, baik lahir maupun batin. Untuk menjamin
terciptanya kondisi yang demikian, maka faktor kesehatan menjadi prioritas dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dikatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis. Tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatnya derajat kesehatan bagi masyarakat salah satunya adalah Rumah Sakit.

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan manusia dengan inti


pelayanan medik baik preventif, kuratif, maupun promotif yang diselenggarakan
secara terpadu agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang profesional.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi, rumah sakit harus menjadi institusi yang
mampu mengembangkan pelayanan kesehatan yang kompetitif dengan menyediakan
pelayanan yang aman, akurat, cepat dan manusiawi agar pelayanan rumah sakit
sesuai dengan standar, maka kondisi lingkungan rumah sakit harus mendukung.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dikatakan


bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Upaya kesehatan lingkungan berperan penting dalam mendukung keberhasilan


pembangunan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

1
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa upaya kesehatan lingkungan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia,
biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.

Hal ini diperkuat melalui pengaturan sebagaimana tercantum dalam Peraturan


Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, yang menjadi
acuan utama dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan di berbagai kegiatan
diseluruh wilayah Indonesia. Untuk mencapai pemenuhan standar baku mutu
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan serta melindungi petugas kesehatan,
pasien, pengunjung termasuk masyarakat di sekitar rumah sakit dari berbagai macam
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang timbul akibat faktor resiko lingkungan
perlu diselenggarakan kesehatan lingkungan rumah sakit.

Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau


gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di dalam
lingkungan rumah sakit. Kualitas lingkungan rumah sakit yang sehat ditentukan
melalui pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan pada media air, udara, pangan, sarana dan bangunan, dan
vektor dan binatang pembawa penyakit. Standar baku mutu kesehatan lingkungan
merupakan spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang
berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat di dalam
lingkungan rumah sakit. Sedangkan persyaratan kesehatan lingkungan adalah kriteria
dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan di dalam lingkungan rumah
sakit.

Apabila aspek kesehatan lingkungan tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan
sangat berpotensi memungkinkan terjadinya penularan penyakit, baik dari pasien ke
pasien sakit lainnya, dari pasien sakit ke orang yang sehat (baik pengunjung maupun
petugas/pekerja), bahkan penyakit yang dibawa oleh pengunjung dapat pula menular

2
ke pasien sakit, dan sebaliknya atau yang biasa disebut infeksi nosokomial. Selain
dari penularan penyakit, bahaya yang mungkin ada di rumah sakit seperti kecelakaan
kerja, kebakaran, kondisi gawat darurat/bencana dan penyakit akibat pekerjaan dapat
dialami oleh pasien maupun petugas /pekerja rumah sakit.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran umum tentang kesehatan lingkungan di Rumah Sakit


Insan Permata Serpong Utara tahun 2020.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui air minum dan kesehatan air untuk keperluan higiene dan
sanitasi di Rumah Sakit Insan Permata
2. Untuk mengetahui kesehatan udara di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara
3. Untuk mengetahui kesehatan pangan siap saji di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara
4. Untuk mengetahui kesehatan sarana dan bangunan di Rumah Sakit Insan
permata Serpong Utara
5. Untuk mengetahui pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
6. Untuk mengetahui pengamanan limbah yang meliputi limbah padat domestik,
limbah padat B3 dan limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
7. Untuk mengetahui penyelenggaraan linen di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara
8. Untuk mengetahui manejemen kesehatan rumah sakit di Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara

3
1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi RS Insan Permata Serpong Utara

1. Mendapatkan informasi mengenai kondisi sanitasi dasar kesehatan lingkungan di


kawasan Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
2. Sebagai acuan untuk mengetahui perkembangan kualitas sanitasi dari Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara
3. Mendapatkan interaksi tenaga Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II yang dilanjutkan dengan kerjasama
lainnya untuk kemajuan Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
4. Membentuk keterampilan profesional dan menerapkan pendekatan spesifik atas
masalah kesehatan lingkungan.
5. Mendapatkan pengalaman kerja dalam bidang penelitian terutama kegiatan
penelitian survei dalam menganalisa data.

1.3.2 Bagi Akademik

1. Sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan wawasan


mahasiswa selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
2. Dapat memperluas hubungan kerjasama antara institusi dengan instansi terkait,
instansi dengan individu dan bahkan individu dengan individu dalam
pengembangan prifesi sanitarian.

1.3.3 Bagi Mahasiswa

4
1. Memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan akademiknya di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit.
2. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi, bekerja sama
dengan teman sejawat dan petugas yang ada di rumah sakit.
3. Mendapatkan pengalaman kerja di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit.
4. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri atas profesi kesehatan lingkungan.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan/Pemrakarsa : Rumah Sakit Insan Permata

Jenis Kegiatan / Bidang : Jasa Pelayanan Kesehatan

Alamat Perusahaan Pemrakarsa : Jl. Bhayangkara 1 no 23 RT 002/03


Kelurahan PakuJaya,Kecamatan Serpong
Utara, Kota Tangerang Selatan

Nomor Telepon : (021) 53121344

Fax : (021) 5396733

Bidang Usaha dan atau Kegiatan : Pelayanan Kesehatan

Penanggung Jawab :dr. Handayani Nugraha

Jabatan :Direktur Rumah Sakit

Izin Terkait AMDAL:

 Izin Pembuangan Limbah Cair :660.31/14-DPMPTSP/OL/2018


 Izin Pembuangan Limbah B3 :660.31/15-DPMPSP/OL/2018
 Izin SIPA 1 :570/326/SIPA/DPMPTSP/V/2018
 Izin SIPA 3 :570/563/SIPA/DPMPTSP/XI/2018
 Izin Penyimpanan Limbah/ :660.31/15-DPMPTSP/OL/2018
TPS B3

6
2.1.1 Lokasi Usaha dan atau Kegiatan

RSU Insan Permata terletak di Jl. Bhayangkara 1 no 23 RT 002/03 Kelurahann


Pakujaya,Kecamatan Serpomg Utara,Kota Tangerang Selatan.Batas-batas lokasi
kegiatan RSU Insan Permata, sebagai berikut :

Sebelah Utara :Pemukiman

Sebelah Timur:Pemukiman

Sebelah Selatan:Jalan Bhayangkara

Sebelah Barat :Jl.Bhayangkara

2.1.2 Deskripsi Kegiatan

Rumah Sakit Umum Insan Permata yang selanjutnya disingkat RSU-IP adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Rumah sakit umum ini di selenggarakan berazaskan Pancasila dan
di dasarkan kepada nilai kemanusiaan., etika dan profesionalitas , manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien serta mempunyai fungsi social. RSU Insan Permata yang berlokasi di Kota
Tangerang Selatan telah beroprasi sejak tahun 201, berawal dari kegiatan klinik lalu
meningkat menjadi RS ibu dan anak dan sekarang berubah kasus menjadi Rumah
Sakit Umum .Sampai saat ini pemanfaatan gedung sudah optimal . Dari total 3 lantai
semua sudah berfungsi. Selain sebagai gedung rumah sakit RSU insan permata
sering dipergunakan untuk pelatihan maupun training baik internal maupun eksternal
rumah sakit.

RSU insan permata adalah salah satu perusahaan yang bergerak di dalambisnis jasa
pelayanan Kesehatan. Saat ini RSU Insan Permata memiliki jaringan pemasaran yang

7
tersebar di wilayah Kota Tangerang Selatan khususnya dengan pelayanan swasta
lainnya. Untuk menunjang hal tersebut, saat terdapat customer service yang dapat
melayani pelanggan dengan informative dan rumah.

Dalam mengelola gedung, RSU Insan Permata masih di lakukan secara swakelola
dalam memegang kendali untuk pengelolaan lingkungan di sekitar baik untuk
kebersihan mapun pengelola terhadap limbah padat dan limbah cair di rumah sakit
tersebut.

2.2 Visi, Misi Dan Motto

2.2.1 Visi

Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat dengan layanan prima dan berakhalak
mulia.

2.2.2 Misi

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna demi tercapainya derajat kesehatan


yang optimal bagi masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan yang menjadiakan kami untuk terus tumbuh


berkembang dan mandiri

2.2.3 Motto

“Layanan Prima, Sehat Paripurna”

2.3 Jenis dan Kapasitas Rumah Sakit

Sebagai rumah sakit pilihan, RSU-IP memberikan pelayanan yang meliputi:


8
1. Pelayanan Medis

a. Pelayanan Rawat Jalan

Poliklinik anak, Poliklinik Bedah Umum, Poliklinik Penyakit Dalam,


Poliklinik Paru, Poliklinik syaraf, Poliklinik kulit dan kelamin, Poliklinik
Umum, Poliklinik THT, Rehab Medik, Poliklinik Gigi, Poliklinik Obgyn.

b. Pelayanan Rawat Inap

Rawat inap di RSU Insan Permata memiliki sebanyak 74 tempat tidur yang
terdiri dari:

 VIP : 2 Tempat Tidur

 Class 1 : 20 Tempat Tidur

 Class 2 : 16 Tempat Tidur

 Class 3 : 24 Tempat Tidur

 Isolation : 1 tempat Tidur

 ICU : 3 Tempat Tidur

 NICU : 2 Tempat Tidur

 Perina : 4 Tempat Tidur

 HCU : 2 Tempat Tidur

Distribusi makanan Untuk manajemen Pengelolaan makanan pihak ketoga


(outsourching) dilampirkan.

9
BAB 3
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

3.1 Waktu Pelaksanaan

3.1.1 Lokasi
Tempat dilaksanakannya kegiatan Praktik Lapangan Terpadu (PLT) adalah Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara yang terletak di Jl.Bhayangkara 1 no.68,Pakujaya
kecamatan Serpong Utara

3.1.2 Waktu
Kegiatan Praktik Lapangan Tepadu (PLT) di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara dilaksanakan mulai tanggal 3 November 2020 sampai dengan 14 November
2020. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00
WIB yaitu mulai hari Senin sampai dengan Jumat.

3.1.3 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan Praktik Lapangan Tepadu (PLT) di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara (terlampir).

3.2 Cara Pengumpulan Data


3.2.1 Data Primer
Data Primer merupakan data hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan
secara langsung di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara yaitu antara lain:

a. Observasi/Pengamatan Langsung

10
Observasi/pengamatan langsung dengan menggunakan checklist di Rumah Sakit
Insan Permata Serpong Utara. Adapun pengamatan yang kami lakukan meliputi:

1. Kesehatan Air Minum dan Air keperluan Higiene dan Sanitasi

2. Kesehatan Udara

3. Kesehatan Pangan Siap Saji

4. Kesehatan Sarana dan Bangunan

5. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

6. Pengamanan Limbah Rumah Sakit

7. Penyelenggaraan Linen

8. Manajemen Kesehatan Lingkungan

b. Pengukuran Lingkungan Fisik

1. Pengukuran Kebisingan

2. Pengukuran Pencahayaan

3. Pengukuran Suhu dan Kelembaban

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang didapat dari studi literatur, buku pedoman, buku
standar operasional prosedur, laporan-laporan, dan data yang diperoleh dari pihak
Instalasi Sanitasi dan Pertamanan Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara. Data
sekunder yang diperoleh berupa:
1. Sejarah Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

11
2. Visi, misi, dan motto Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

3. Program kerja bagian Instalasi Sanitasi Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara

4. Hasil pengukuran kebisingan di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

5. Hasil pengukuran pencahayaan di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

6. Hasil pengukuran suhu dan kelembaban di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara

7. Hasil uji kualitas air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

8. Hasil uji kualitas air minum di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

9. Hasil uji kualitas limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

10. Hasil uji kualitas udara ambien di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara

11. Hasil uji kualitas udara lingkungan kerja Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara

3.3 Alat Ukur


Alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara yaitu :

1. Checklist mengenai Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Rumah


Sakit berdasarkan Kepmenkes RI No. 7 Tahun 2019 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

2. Lux Meter, digunakan untuk pengukuran pencahayaan, Sound Level Meter


untuk pengukuran kebisingan, Hygrometer Untuk Pengukuran suhu dan
kelembaban.

12
3.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan praktek lapangan terpadu yang dilakukan di Rumah Sakit
Insan Permata Serpong Utara meliputi :
1. Kesehatan air minum dan air untuk keperluan higiene dan sanitasi

2. Kesehatan udara

3. Kesehatan pangan siap saji

4. Kesehatan sarana dan bangunan

5. Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit

6. Pengamanan limbah yang meliputi limbah padat domestik, limbah padat B3


dan limbah cair

7. Penyelenggaraan linen

8. Manajemen kesehatan lingkungan

13
BAB 4
HASIL IDENTIFIKASI

4.1 Kesehatan Air

4.1.1 Air Minum

1. Kuantitas Air Minum

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata ,
kesehatan air minum di Rumah Sakit Insan Permata mendapatkan skor 400 dari hasil
checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.

Kuantitas air minum di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memenuhi 5
liter/bed/hari.

2. Kualitas Air Minum

Kualitas air minum di Rumah Sakit Insan Permata sebagian telah memenuhi
persyaratan kualitas fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas . Kualitas
radioaktivitas tidak dilakukan pemeriksaan. Persyaratan kualitas fisika, kimia, dan
mikrobiologi telah memenuhi syarat baku mutu. Kualitas air minum di RS Insan
Permata mendapatkan skor 300 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

14
3. Air Bersih

3.1 Kuantitas Air Keperluan Hygiene dan Sanitasi

Rumah Sakit Insan Permata sudah memenuhi persyaratan kuantitas air keperluan
higiene dan sanitasi untuk rumah sakit kelas C menyediakan 200-300 liter/bed/hari.
Pada unit rawat jalan sudah memenuhi persayaratan 5 liter/orang/hari. Mendapatkan
skor 800 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

3.2 Kualitas Air Keperluan Hygiene dan Sanitasi

Kualitas air bersih di Rumah Sakit Insan Permata sebagian telah memenuhi
persyaratan kualitas fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas . Kualitas
radioaktivitas tidak dilakukan pemeriksaan. Persyaratan kualitas fisika, kimia, dan
mikrobiologi telah memenuhi syarat baku mutu. Kualitas air minum di RS Insan
Permata mendapatkan skor 150 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

4.2 Kesehatan Udara


Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata,
kesehatan udara di Rumah Sakit Insan Permata mendapatkan skor 250 dari hasil
checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit. Variabel persyaratan kesehatan lingkungan meliputi
mikrobiologi udara, kelembaban udara, pencahayaan, kebisingan, dan kimia udara
(terlampir).

4.2.1 Mikrobiologi Udara


Rumah Sakit Insan Permata sudah melakukan uji kualitas mikrobiologi udara di
rumah sakit (terlampir).

15
4.2.2 Kelembaban Udara
Sebagian ruangan di Rumah Sakit Insan Permata tidak memenuhi kelembaban
dengan kisaran 40%-60%. Berikut adalah hasil pengukuran kelembaban di beberapa
ruang di Rumah Sakit Insan Permata.

TABEL 4.1
HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN
RUMAH SAKIT INSAN PERMATA
TAHUN 2020
Baku Hasil
No Lokasi Pengukuran Mutu Pengukuran Keterangan
(%) (%)

1 Koridor** 40-60 50,2 Memenuhi Syarat

2 Ruang Rawat Tulip**

40-60 Tidak Memenuhi


Kamar Pasien (VIP) 63
Syarat

3 Farmasi** 40-60 55 Memenuhi Syarat

4 IGD**

R. Observasi 40-60 50 Memenuhi Syarat

5 Ruang Radiologi**

R. CT Scan 40-60 43 Memenuhi Syarat

6 R. Isolasi**

R. Aster 40-60 56 Memenuhi Syarat


Sumber: *Data Sekunder Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara, 2020
**Data Primer Terolah, 2020
Keterangan: Baku Mutu Berdasarkan Permenkes RI No.7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

Berdasarkan Tabel 4.1, kelembaban Ruang Rawat Tulip tidak memenuhi persyaratan
baku mutu berdasarkan Permenkes RI Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit .
16
4.2.3 Pencahayaan Ruangan

TABEL 4.2
HASIL PENGUKURAN PENCAHAYAAN
RUMAH SAKIT INSAN PERMATA
TAHUN 2020

Baku Hasil
No Lokasi Pengukuran Mutu Pengukuran Keterangan
(Lux) (Lux)

1 Ruang Pasien**

Kamar R. Anyelir** 250 149,8 Tidak Memenuhi


Syarat
- Saat tidak tidur 50 43
- Saat tidur Tidak Memenuhi
Syarat

2 300 0 Sedang Ada


UGD**
Pasien

3 Radiologi** Min 60 91 Memenuhi Syarat

4 Ruang isolasi - 150,3 -

5 Meja Operasi** 10.000 - Sedang Ada


– Operasi
20.000

6 Koridor** Min 120 Memenuhi Syarat


100

7 Tangga** Min 845 Memenuhi Syarat


200

17
8 Farmasi** Min 205,6 Memenuhi Syarat
200

9 Administrasi/kantor** Min 152,8 Memenuhi Syarat


100
Sumber: *Data Sekunder Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara, 2020
**Data Primer Terolah, 2020
Keterangan: Baku Mutu Berdasarkan Permenkes RI No.7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

Berdasarkan tabel 4.2 mengenai pengukuran pencahayaan, Kamar Pasien di Ruang


Anyelir, tidak memenuhi syarat berdasarkan Permenkes RI Nomor 7 tahun 2019
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit sedangkan UGD sedang ada pasien dan
Meja operasi lagi ada kegiatan operasi maka tidak dapat dilakukan pengukuran.

4.2.4 Kebisingan

TABEL 4.3
HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN
RUMAH SAKIT INSAN PERMATA
TAHUN 2020

18
Baku Hasil
No Lokasi Pengukuran Mutu Pengukuran Keterangan
(dBA) (dBA)

1 Ruang Pasien**

45 53,45 Tidak Memenuhi


Kamar R. Tulip
Syarat

2 45 - Sedang Ada
Ruang Operasi*
Operasi

3 45 61,87 Tidak Memenuhi


Koridor**
Syarat

4 Tangga** 65 50,2 Memenuhi Syarat

5 Farmasi** 65 55,19 Memenuhi Syarat

6 R. Isolasi ** 20 18,2 Memenuhi Syarat

7 Ruang Lobby** 65 60,6 Memenuhi Syarat


Sumber: : *Data Sekunder Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara,2020
**Data Primer Terolah, 2020
Keterangan: Baku Mutu Berdasarkan Permenkes RI No.7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit

Berdasarkan tabel 4.3 mengenai pengukuran kebisingan, Ruang Pasien, Ruang


Koridor,tidak memenuhi syarat berdasarkan Permenkes RI Nomor 7 tahun 2019
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit sedangkan Ruang Operasi sedang ada
Operasi maka tidak dapat dilakukan pengukuran.

4.2.5 Kimia Udara Ruang

Hasil pengukuran kimia udara ruang diperoleh dari data sekunder Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara (terlampir). Seluruh komponen penilaian berdasarkan

19
Permenkes RI Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, parameter kimia
udara ruang telah memenuhi syarat. Namun untuk komponen formaldehida dan total
senyawa organic yang mudah menguap tidak dilakukan pengukuran (terlampir).

4.3 Kesehatan Pangan Siap Saji

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, kesehatan pangan siap saji di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara mendapatkan skor 500 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara memiliki sertifikat jasa boga golongan B.

4.4 Kesehatan Sarana dan Bangunan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, kesehatan sarana dan bangunan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara mendapatkan skor 270 dari hasil checklist menurut Permenkes RI
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

1. Toilet Pengunjung

Perbandingan antara toilet pengunjung wanita dengan pengunjung laki-laki tidak


sesuai dengan jumlahnya.

2. Lantai

Lantai Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, permukaan rata, tidak licin, berwarna terang, dan mudah dibersihkan.
Lantai yang selalu kontak dengan air mempunyai kemiringan yang cukup kearah
saluran pembuangan air limbah. Pertemuan lantai dengan dinding berbentuk konus

20
dan pada permukaan dinding kuat, rata, berwarna terang dan tidak menggunakan cat
yang mengandung logam berat.

3. Pintu

Pintu utama dan pintu-pintu di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara yang
dilalui branker/tempat tidur pasien memiliki lebar bukaan minimal 120 cm dan
dilapisi bahan anti benturan seperti di pintu gedung UGD. Di sekitar pintu masuk
tidak ada perbedaan ketinggian lantai. Pintu kamar mandi di ruang perawatan pasien
dan pintu toilet untuk aksesibel terbuka ke luar dan lebar. Pada ruang perawatan
pasien memiliki jendela untuk pertukaran udara namun dibeberapa ruang perawatan
tidak dibuka karna alasan khusus seperti di ruang rawat NICU dan pada ruang
operasi.

4. Atap

Atap Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terbuat dari bahan yang kuat, tidak
bocor, tahan lama, dan tidak menjadi tempat perindukan serangga, tikus, dan
binatang pengganggu lainnya.

5. Langit – Langit

Langit-langit Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terbuat dari bahan yang
kuat, berwarna terang, mudah dibersihkan, tidak mengandung unsur yang
membahayakan pasien, tidak berjamur, tinggi langit-langit diruangan minimal 2,8
meter dan tinggi di selasar koridor minimal 2,4 meter. Lampu-lampu penerangan
pada ruangan tertentu dipasang dengan cara dibenamkan pada plafon seperti pada
ruang radiologi.

4.5 Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di Rumah Sakit

21
Insan Permata Serpong Utara mendapatkan skor 0 dari hasil checklist menurut
Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Komponen penilaian untuk angka kepadatan lalat dilakukan pemeriksaan sedangkan
untuk nyamuk Anopheles sp, larva Anopheles sp, nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk
culex sp, larva Culex sp dan larva Mansonia sp tidak dilakukan pemeriksaan dan
tidak ada data sekunder.

4.6 Pengamanan Limbah

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
mendapatkan skor 1.400 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Variabel persyaratan kesehatan
lingkungan meliputi limbah padat domestik, limbah padat B3 dan limbah cair
sedangkan untuk limbah gas tidak dilakukan pemeriksaan dan tidak ada data
sekunder.

4.6.1 Limbah Padat Domestik

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah padat domestik di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara mendapatkan skor 500 dari hasil checklist menurut Permenkes RI
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara telah melakukan penangan limbah padat
domestik dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara telah memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah padat domestik
yang memiliki izin bangunan. Pengangkutan di TPS selalu dilakukan setiap selaasa,

22
jumat dan sabtu atau tidak pada saat jam sibuk pelayanan rumah sakit. Pengangkutan
dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.

4.6.2 Limbah Padat B3

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah padat B3 di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara mendapatkan skor 500 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

4.6.3 Limbah Cair

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara mendapatkan skor 400 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memiliki IPAL untuk melakukan
pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dan telah
mempunyai izin. Hasil pengolahan limbah cair telah memenuhi baku mutu. Berikut
hasil uji kualitas limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara:

TABEL 4.4

HASIL UJI KUALITAS AIR LIMBAH RUMAH SAKIT INSAN


PERMATA SERPONG UTARA
TAHUN 2020
No Parameter Satuan Hasil Baku Metode
Uji Mutu

23
1 Ph(26° C) - 7 6-9 SNI 06-6989.11-2004

2 BOD5 mg/L 18 30 SNI 6989.72-2009

3 COD mg/L 86 100 SNI 06-6989. 15-2004

Zat Padat UP
4 Tersuspensi(TSS mg/L 50 30 .IK.21.01.07(Spektrofotometri)

Minyak dan SNI 6989.10-2011


5 mg/L <1,8 5
Lemak

6 Amoniak mg/L 10 3 SNI 06-6989. 30 2005

Total Koliform MPN/100 APHA Ed. 23rd 9221. B-2017


7 23.000 3000
ml

8 Debit L/orang/hari - 100 -

Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara, 2020

4.6.4 Penyelenggaraan Linen

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, penyelenggaraan linen di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
mendapatkan skor 720 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Instalasi Laundry Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terdapat keran air
keperluan hygiene dan sanitasi dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan baku
mutu air bersih. Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara hanya melakukan linen
noninfeksius sedangkan untuk linen infeksius dilakukan oleh pihak ketiga. Tersedia
ruang pemisah antara linen kotor dan linen bersih serta memenuhi persyaratan

24
perlakuan terhadap linen mulai dari penerimaan linen kotor sampai distribusi linen
bersih.

4.6.7 Manajemen Kesehatan Lingkungan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, manajemen kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara mendapatkan skor 770 dari hasil checklist menurut Permenkes RI
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Indikator yang mempengaruhi pada manajemen kesehatan lingkungan yaitu di


Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memiliki Instalasi Sanitasi dan
Pertamanan, memiliki program kerja yang meliputi seluruh aspek kesehatan
lingkungan yang mana dimonitoring pencapaiannya setiap semester. Memiliki
dokumen administrasi kesehatan lingkungan yang meliputi panduan/pedoman seperti
Surat Keputusan (SK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Instalasi Sanitasi
dan Pertamanan Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memiliki fasilitas
kesehatan lingkungan seperti IPAL, Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah
B3 yang sudah memiliki perizinan. Beberapa peralatan kesehatan lingkungan yang
dimiliki oleh Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara berupa Hygrometer untuk
mengukur suhu dan kelembaban. Penanggung jawab Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara dipimpin oleh Saudari Syarah Puspita Sari yang
berijazah sarjana terapan kesehatan (D4).

25
BAB V

ANALISIS HASIL

5.1 Kesehatan Air

5.1.1 Air Minum


Penyediaan air minum di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara berasal dari air
minum dalam kemasan (gallon) yang dipesan di pihak ke-3. Air minum tersebut
disediakan untuk kebutuhan karyawan dan pasien yang ada di Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara.

1. Kuantitas

Kuantitas air minum Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara telah memenuhi
persyaratan 5 liter/bed/hari. Air minum berasal dari air minum kemasan (gallon)
yang dipesan melalui pihak ke-3.

2. Kualitas

Untuk menjamin kualitas air minum dalam kemasan, petugas sanitasi selalu
melakukan pemeriksaan parameter fisik dan kimia terhadap air minum yang
disediakan untuk pasien dan karyawan. Pengambilan sampel air minum dilakukan
setiap satu bulan sekali. Sampel air minum tersebut akan diserahkan dan diperiksa di
Balai Besar Laboratorium Unilab. Hasil uji laboratorium kualitas air minum untuk
pasien dan karyawan (terlampir).

5.1.2 Air Untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi


Penyediaan air untuk keperluan higiene dan sanitasi di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara dari Air Tanah. Air bersih disalurkan dari air tanah ke reservoir induk
yang ditimbun di dalam tanah (ground tank). Setelah itu air bersih akan
didistribusikan ke setiap ruangan yang ada di masing-masing gedung melalui pompa.
Air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara dilakukan desinfeksi dengan

26
menambahkan khlor. Kondisi sarana penyediaan air bersih meliputi, distribusi yang
tidak bocor, tendon air tidak retak ataupun bocor, tutup manhole tidak bocor, dan ran
tandon tidak bocor.

1. Kuantitas

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara menyediakan air bersih untuk kebutuhan
higiene dan sanitasi pada bulan Juni sebesar 25-28 m 3/hari dan ditampung dalam
reservoir induk bawah tanah (ground tank).

2. Kualitas

Untuk menjaga kualitas air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
maka penampungan yang digunakan selalu dibersihkan dan dikuras. Secara berkala.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pengambilan sampel air
bersih di setiap unit dari ruangan OK, Perina, VK dan Gizi untuk dilakukan
pemeriksaan kualitas fisika, kimia, mikrobiologi, dan keberadaan bakteri Legionella.
Pengambilan sampel air bersih rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali yang
dilaksanakan oleh petugas sanitasi. Sampel air bersih menggunakan botol steril dan
kemudian sampel diserahkan kepada Unilab untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil uji
laboratorium kualitas air bersih (terlampir).

5.1.3 Air Untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi

Penyediaan air untuk keperluan higiene dan sanitasi di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara bersumber dari Air Tanah. Air bersih disalurkan dari air tanah ke
reservoir induk yang ditimbun di dalam tanah (ground tank). Setelah itu air bersih
akan didistribusikan ke setiap ruangan yang ada di masing-masing gedung melalui
pompa. Air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara dilakukan desinfeksi
dengan menambahkan khlor. Kondisi sarana penyediaan air bersih meliputi,
distribusi yang tidak bocor, tendon air tidak retak ataupun bocor, tutup manhole tidak
bocor, dan ran tandon tidak bocor.

27
1. Kuantitas

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara menyediakan air bersih untuk kebutuhan
higiene dan sanitasi sebesar 10-15 m3/hari dan ditampung dalam toren.

2. Kualitas

Untuk menjaga kualitas air bersih di Rumah Sakit Inssan Permata Serpong Utara
maka penampungan yang digunakan selalu dibersihkan dan dikuras. Secara berkala.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pengambilan sampel air
bersih di setiap unit dari ruangan OK, Perina, VK dan Gizi untuk dilakukan
pemeriksaan kualitas fisika, kimia, mikrobiologi, dan keberadaan bakteri Legionella.
Pengambilan sampel air bersih rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali yang
dilaksanakan oleh petugas sanitasi. Sampel air bersih menggunakan botol steril dan
kemudian sampel diserahkan kepada Laboratorium Unilab untuk dilakukan
pemeriksaan. Hasil uji laboratorium kualitas air bersih.

5.1.3 Air Kebutuhan Khusus

Air untuk kegiatan hemodialisa bersumber dari Air Tanah yang kemudian dilakaukan
pengelolan untuk menjamin kualitas air tersebut. Kegiatan pengelolahan dilakukan
oleh pihak ketiga yang mengurus seluruh alat dalam kegiatan hemodialisa. Untuk
menjamin kualitas air Reverse Osmosis (RO) maka setiap 3 bulan sekali dilakukan
pengambilan sampel air bersih di input dan output untuk pemeriksaan kualitas fisik,
kimia, dan mikrobiologi serta keberadaan endotoksin yang dilakukan oleh petugas
sanitasi.

28
5.2 Kesehatan Udara

Pertukaran udara di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utama menggunakan


ventilasi mekanik seperti AC dan Exhaust serta ventilasi alami dengan jendela.
Ruangan yang tidak menggunakan AC akan mendapatkan suplai udara alami melalui
jendel-jendela. Ventilasi alami selalu dibersihkan untuk menjaga kualitas udara yang
ada. Rumah Sakit Insan Permata Serpog Utara sudah melakukan pemeriksaan
mikrobiologi udara yang ada di ruangan khususnya di ruang operasi, Isolasi dan
HCU.

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara rutin melakukan pengukuran kebisingan,
pencahayaan, suhu dan kelembaban setiap 6 bulan sekali atau persemester oleh
petugas sanitasi. Suhu dan kelembaban di ruangan selalu dilakukan monitoring dan
pencatatan serta pemasangan alat hygrometer di ruang-ruang tertentu seperti ruang
radiolog, ICU, ruang operasi, farmasi, instalasi CSSD. Pemeriksaan yang dilakukan
berupa kualitas udara lingkungan kerja dan kualitas udara ambien. Pemeriksaan
kualitas udara dilakukan oleh PT UNI LAB.

5.3 Kesehatan Pangan Siap Saji

Penyehatan pangan siap saji adalah upaya pengawasan, pelindungan, dan


peningkatan kualitas higiene dan sanitasi pangan siap saji agar mewujudkan kualitas
pengelolaan pangan yang sehat, aman dan selamat. Pantri Gizi Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara sudah memiliki sertifikat jasa boga golongan B. Berikut hasil
observasi yang telah dilakukan:

5.3.1 Penjamah Pangan

Penjamah pangan mempunyai sertifikat kompetensi dan pelatihan penjamah


makanan. Penjamah pangan di Pantri Gizi Rumah Sakit Insan Permata Serpong

29
dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan cara rectal swab setiap 6 bulan sekali.
Penjamah menggunakan APD seperti Apron, sarung tangan dan sendal tertutup.
Penjamah selalu mencuci tangan setelah dan sebelum bekerja.

5.3.2 Kualitas Pangan


1. Pemilihan Bahan Pangan

Pantri gizi Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan penyediaan atau
pemesanan bahan pangan melalui pihak ketiga. Bahan makanan selalu segar dan
setiap harinya selalu dikirim. Bahan makanan basah diterima dan disimpan langsung
ke tempat penyimapanan bahan makanan basah dan bahan makanan kering langsung
diterima dan disimpan di tempat penyimpanan makanan kering.

2. Penyimpanan Bahan Pangan dan Bahan Jadi

Sisa bahan makanan disimpan kedalam wadah yang diberi label dan diletakan
dilemari pendingin terpisah. Makanan yang mudah membusuk disimpan pada suhu
>56,5° C atau <4°C. Makanan yang akan disajikan >6 jam disimpan pada suhu -5° C
s/d -1° C.

Bahan makanan dan makanan jadi diletakan ditempat yang terpisah. Bebas dari
serangga, terlindung dari debu dan bersih.

3. Pengolahan Makanan

Setiap bahan makanan yang diterima selalu dicuci terlebih dahulu, lalu ditaruh
kedalam wadah dan diberi label. Petugas pantri gizi sudah memiliki jadwal makan
setiap harinya. Bahan makanan basah yang akan digunakan langsung masuk kedalam
ruang persiapan sebelum melakukan pengolahan bahan pangan.

4. Pengangkutan Makanan

Pangan yang telah dilakukan pengolahan akan ditempatkan di wadah dan dilakukan
pengangkutan oleh petugas gizi ke pasien menggunakan troli (kereta dorong). Setiap
3 kali sehari petugas gizi memberikan makanan kepada pasien dengan tanda terima
dari perawat pasien tersebut.

30
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara menggunakan jalur yang sama untuk
pengirimaan makanan dan pengambilan alat akan tetapi untuk waktunya di bedakan.
Troli untuk pengiriman makanan berwarna putih dan tertutup sedangkan
pengangkutan alat makan kotor mengguanakan troli berwarna hitam.

5. Penyajian Makanan

Pangan yang disajikan terhadap pasien menggunakan wadah yang tertutup dan
bersih. Petugas gizi saat menyajikan pangan jadi terhadap pasien menggunakan
pakaian bersih dan menggunakan APD seperti masker dan sarung tangan. Pangan
jadi yang telah sampai unit dapur segera disajikan kepada pasien.

5.4 Pengawasan Hygine dan Sanitasi

Pantri Gizi di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pemeriksaan
kesehatan karyawan khususnya penjamah pangan setiap 6 bulan sekali salah satunya
seperti rectal swab,usap tangan, usap alat makan dan sampling makanan.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, Pantri Gizi Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara bekerja sama dengan bagian sanitasi lingkungan untuk melakukan
pengambilan sampel air bersih, sampel air minum untuk pasien dan pegawai,
pengambilan sampel makanan dan sampel usap alat makan setiap 6 bulan sekali.

Untuk menghindari terjadinya pencemar pangan yang disebabkan oleh vektor dan
binatang pembawa penyakit pihak Pantri Gizi juga melakukan kerjasama dengan
bagian pest control.

5.5 Kesehatan Sarana dan Bangunan

Indikator yang mempengaruhi yaitu lantai, dinding, ventilasi, atap, langit-langit,


konstruksi balkon, beranda, pintu, pagar, halaman, jaringan instalasi, dan toilet sudah

31
tersedia dalam keadaan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing. Akan tetapi
belum ada toilet untuk penyandang disabilitas di ruang rawat jalan, penunjang medik
dan IGD.

5.6 Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit bertujuan untuk menurunkan


populasi nyamuk, populasi kecoa, populasi lalat, populasi tikus, populasi kucing dan
binatang pengganggu lainnya. Pengendalian dilakukan secara berkala oleh petugas
pest control Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara.

Petugas pest control Rumah Sakit Insan permata Serpong Utara juga melakukan
pengendalian setiap ada permintaan atau keluhan dari setiap satuan kerja di Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara. Pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit meliputi spraying, fogging 2 minggu/sekali ,flytrapping.
Monitoring setiap 3x sehari dari jam 08.00 – 11.00 pagi. Pest control bekerja sama
dengan gizi untuk melakukan pengecekan setiap hari untuk perangkap lalat dan tikus.

5.7 Pengamanan Limbah Rumah Sakit

5.7.1 Limbah Padat Domestik

Limbah padat domestik dihasilkan oleh kegiatan sehari hari pengunjung maupun
pasien. Limbah padat dometik dapat berupa sisa makanan, bungkus makanan, dan
hal hal lain yang tidak kontak langsung dengan tubuh pasien dan mengandung bahan
kimia berbahaya.

Penanganan limbah domestik dilakukan dengan menampung dalam tong sampah


khusus di seluruh ruangan sumber yang dilapisi dengan kantong berwarna hitam dan
selanjutnya setiap ruangan melakukan penimbangan terlebih dahulu sebelum
diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah padat domestik yang

32
berada di halaman dekat parkir dengan menggunakan troli khusus. Pembuangan
limbah domestik bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT. Bioteknika sebagai
transporter dan PT. Wastek sebagai pemusnahnya.

1. Tahapan Penanganan Limbah Domestik

a. Tahap Pewadahan

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan upaya pewadahan.


Menyediakan tempat sampah dengan jumlah dan volume yang memadai dan
penempatannya di lokasi yang aman dan strategis. Limbah padat domestik akan
diangkut setiap hari. Tempat sampah yang disediakan kuat, kedap air, tertutup,
mudah dibersihkan, menggunakan pedal kaki untuk membukanya, dan diberi
tanda/label sesuai jenis limbah domestik.

b. Tahap Pengangkutan

Limbah padat domestik dilakukan pengangkutan dari ruangan sumber ke Tempat


Penyimpanan Sementara (TPS) dengan menggunakan troli khusus dan kondisi
limbah padat domestik masih terbungkus kantong plastik hitam. Sebelum limbah
padat domestik disimpan ke Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) setiap ruangan
melakukan penimbangan terlebih dahulu. Troli pengangkut sampah yang digunakan
terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan, dan dilengkapi dengan
penutup. Troli yang digunakan untuk pengangkutan limbah padat domestik selalu
dibersihkan dengan air dan desinfektan setelah menyerahkan limbah tersebut ke TPS.

Setelah disimpan di TPS maka selanjutnya dilakukan pengangkutan oleh PT.


Bioteknika dengan truk sampah yang memiliki penutup. Pengangkutan dari TPS ke
TPA dilakukan tidak pada saat jam sibuk, melainkan pada pukul 09.00 WIB sampai
dengan 11.00 WIB.

33
c. Tahap Penyimpanan di TPS

Limbah padat domestik yang telah ditempatkan di TPS tetap terbungkus kantong
plastik berwarna hitam. Waktu tinggal pengambilan limbah padat domestik
dilakukan tiap 3× dalam seminggu dan selalu diangkut setiap hari selasa, jumat dan
sabtu oleh pihak ketiga yaitu PT. Bioteknika yang kemudian akan di bawa
menggunakan truk sampah milik PT. Bioteknika ke Tempat Penampungan Akhir
TPA ( Wastek).

5.7.2 Upaya Penanganan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Pihak pengelola limbah padat domestik bekerja sama dengan bagian pest control
untuk memantau vektor dan binatang pembawa penyakit yang berada di sekitar TPS
dan dilakukan pengendalian terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit.

5.7.3 Limbah B3

Limbah padat B3 yang dihasilkan rumah sakit dapat menyebabkan gangguan


perlindungan kesehatan dan atau risiko pencemaran terhadap lingkungan hidup.
Limbah infeksius di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara dihasilkan dari
kegiatan pelayanan medis. Limbah infeksius tersebut berasal dari ruangan sumber
seperti poliklinik, rawat inap, IGD, kamar operasi, dan laboratorium. Rumah Sakit
Insan Permata Serpong Utara menyediakan tong sampah khusus untuk limbah
infeksius yang dilapisi kantong plastik kuning dan kemudian diangkut ke TPS limbah
B3. Pengolahan limbah infeksius dilakukan oleh pihak ketiga di PT. Bioteknika dan
dimusnahkan di PT. Wastec.

34
1. Tahapan Penanganan Limbah B3

a. Tahapan Pewadahan

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan upaya pewadahan.


Menyediakan tempat sampah dengan jumlah dan volume yang memadai dan
penempatannya di lokasi yang aman dan strategis. Limbah B3 akan diangkut setiap
hari. Dalam melakukan pewadahan terhadap limbah B3 dilakukan dengan sangat
teliti dan menggunakan kantong plastik berwarna kuning.

b. Tahapan Pengangkutan

Limbah B3 dilakukan pengangkutan dari ruangan sumber ke Tempat Penyimpanan


Sementara (TPS) dengan menggunakan troli khusus dan kondisi limbah B3 masih
terbungkus kantong plastik kuning. Sebelum limbah B3 disimpan ke Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) setiap ruangan melakukan penimbangan terlebih
dahulu. Troli pengangkut sampah yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, mudah dibersihkan, dan dilengkapi dengan penutup. Troli yang digunakan
untuk pengangkutan limbah B3 selalu dibersihkan dengan air dan desinfektan setelah
menyerahkan limbah tersebut ke TPS.

Setelah disimpan di TPS maka selanjutnya dilakukan pengangkutan oleh PT.


Biuteknika Bina Prima dengan truk sampah yang memiliki penutup. Pengangkutan
dari TPS ke TPA dilakukan tidak pada saat jam sibuk, melainkan pada pukul 10.00
WIB sampai dengan 11.00 WIB.

c. Tahapan Penyimpanan di TPS

Limbah B3 yang telah ditempatkan di TPS tetap terbungkus kantong plastik


berwarna kuning. Waktu tinggal pengambilan limbah padat domestik dilakukan tiap

35
2× dalam seminggu dan selalu diangkut setiap hari selasa dan jumat oleh pihak
ketiga yaitu PT. Biuteknika Bina Prima yang kemudian akan di bawa menggunakan
truk sampah milik PT. Biuteknika Bina Prima ke Tempat Penampungan Akhir (TPA)
dan dimusnahkan di PT. Wastec. Untuk keadaan pandemic sekarang ini PT.
Biuteknika Bina Prima mendahulukan rumah sakit rujukan untuk pengambilan
sampah limbah tersebut.

5.8 Limbah Cair

Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pengolahan limbah secara
aerob dan anaerob. Aktivitas yang dilakukan di Rumah Sakit Insan permata Serpong
Utara kapasitas penampungan limbah cair sebesar 10-30 m 3/bulan dengan debit air
10-15 m3/hari. Limbah cair yang dihasilkan dapat tergolong limbah cair domestik
seperti buangan air kamar mandi (WC), dapur gizi dan limbah cari medis seperti
limbah cair yang berasal dari Ruang Laboratorium, Ruang Poliklinik, laundry dan
kebersihan rumah sakit. Limbah cair yang berasal dari dapur gizi akan disaring
dengan grease trap terlebih dahulu sebelum masuk ke bak penampungan. Media
yang dipakai adalah biomedia dengan menggunakan selang AC yang dipotong-
potong untuk pengembangbiakan bakteri dan ditambahkan bahan chlorin dengan
dosis sebesar 0,25 g / 2 minggu.

5.9 Penyelenggaraan Linen


Linen merupakan salah satu kebutuhan pasien dirumah sakit yang dapat memberikan
dampak kenyamanan dan jaminan kesehatan. Bagian ruangan linen (laundry) Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan kegiatan pencucian linen dengan
menggunakan pihak ke-3 yaitu PT Singah Mata Laundry. Penyelenggaraan linen di
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terdiri dari ruangan-ruangan terpisah
sesuai dengan kegunaan yaitu ruang linen kotor terpisah dengan ruang linen bersih.

36
5.9.1 Pengumpulan Linen

Instalasi linen Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pemilahan
antara linen infeksius dengan linen non infkesius. Linen infeksius dimasukkan ke
dalam kantong plastik berwarna kuning. Petugas menghitung dan mencatat berat
linen yang dikumpulkan.

5.9.2 Penerimaan Linen


Petugas melakukan pencatatan linen menggunakan log book yang diterima dan
melakukan pemilahan linen berdasarkan tingkat kekotorannya. linen infeksius dan
non infeksius dipisah.

5.9.3 Distribusi Linen


Distribusi linen bersih dilakukan berdasarkan kartu tanda terima yaitu log book dari
petugas penerima, kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas
ruangan sesuai kartu tanda terima.

5.9.4 Pengangkutan Linen


Petugas linen Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara membedakan antara
kantong linen bersih dan linen kotor. Pengangkutan linen bersih menggunakan kereta
berbahan besi dan linen bersih tersebut dibungkus dengan plastik agar tetap terjaga
kebersihannya. Pengangkutan linen kotor dilakuksn setelah pengantaran linen bersih
pada setiap ruangan. Pengangkutan linen dilakukan setiap jam 07.00 pagi.

5.10 Manajemen Kesehatan Lingkungan


Instalasi Sanitasi Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memiliki praogram
kerja yang meliputi seluruh aspek kesehatan lingkungan. Program kerja tersebut
dipantau pencapaiannya setiap semester. Program kerja tersebut di monitoring dan
dibuat pelaporan. Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memiliki dokumen
administrasi kesehatan lingkungan yang meliputi panduan/pedoman seperti Surat
Keputusan (SK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

37
Fasilitas kesehatan lingkungan seperti IPAL, Tempat Penampungan Sementara (TPS)
limbah B3 sudah memiliki perizinan. Sumber daya manusia terdiri atas tenaga
kesehatan lingkungan atau tenaga lain yang berkompeten dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan lingkungan.

Untuk melaksanakan uji laboratorium terhadap sampel media lingkungan untuk


pemeriksaan kualitas fisik, kimia, biologi air bersih dan air minum Rumah Sakit
Insan Permata Serpong Utara menyerahkan kepada pihak ketiga.

38
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Kesehatan Air Minum dan Air Bersih


Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Air Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar
1.250 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

6.1.2 Kesehatan Udara


Berdasarkan cecklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Udara Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar
140 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

6.1.3 Kesehatan Pangan Siap Saji


Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Pangan Siap Saji Rumah Sakit, mendapatkan hasil
skor sebesar 1.000 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

6.1.4 Kesehatan Sarana dan Bangunan


Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Sarana dan Bangunan Rumah Sakit, mendapatkan
hasil skor sebesar 400 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

6.1.5 Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit


Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Rumah
Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar 0 dari banyaknya jumlah skor pada aspek
tersebut (Karena tidak melakukan pengukuran).

39
40
6.1.6 Pengamanan Limbah
1. Limbah Padat Domestik
Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Limbah Padat Domestik Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor
sebesar 500 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

2. Limbah Padat B3
Berdasarkan chekclist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Limbah Padat B3 Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar
500 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

3. Limbah Cair
Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Limbah Cair Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar 200
dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

6.1.7 Penyelenggaraan Linen


Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Linen Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor
sebesar 720 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

6.1.8 Manajemen Kesehatan Lingkungan


Berdasarkan cheklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, mendapatkan
hasil skor sebesar 610 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.

41
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dengan ini dapat diharapkan untuk
memecahkan permasalahan yang ada di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara,
Tangerang Selatan pada tahun 2020, di dapatkan kesimpulan bahwa total skor
keseluru’h hasil checklist adalah 5.420 dapat di kategorikan kurang baik berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit. Hal ini disebabkan masih dalam proses peningkatan di beberapa aspek
rumah sakit.

6.2 Saran

1. Kesehatan Air
Lebih memperhatikan kuantitas air bersih di ruang rawat inap pasien supaya tetap
memenuhi standar 200-300 l/tt/hari.

2. Kesehatan Udara
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan mikrobiologi udara dengan cara pengukuran
mikrobiologi udara secara mandiri menggunakan peralatan laboratorium dan secara
rutin 3 bulan sekali.

3. Kesehatan Pangan Siap Saji


Tenaga pekerja penjamah makanan pangan sebaiknya lebih memperhatikan
penggunaan APD lengkap seperti sarung tangan, kacamata pelindung, pelindung
kepala.

4. Kesehatan Sarana dan Bangunan


1. Sebaiknya melakukan penambahan daya lampu disesuaikan dengan
kebutuhan pencahayaan disetiap ruangan
2. Untuk bangunan sebaiknya kedap udara, kedap air dan tidak berlubang/retak.
Untuk bangunan TPS sebaiknya ditempatkan dilahan yang jauh dari
kerumunan dan tidak berdekatan dengan lahan parkir.

42
5. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
Sebaiknya meminta hasil/data setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak ke-3
untuk angka kepadatan nyamuk Anopheles sp, larva Anopheles sp, nyamuk Aedes
Aegypti, nyamuk culex sp, larva Culex sp, Mansonia sp dan pinjal.

6. Pengamanan Limbah
1. Sebaiknya untuk pembuangan limbah medis ditempatkan didalam TPS
limbah medis.
2. Sebaiknya hasil akhir pengolahan limbah cair dapat dimanfaatkan kembali
untuk menyiram tanaman di sekitar Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara.

7. Penyelenggaraan Linen
1. Sebaiknya alat pengangkutan linen infeksius dan non infeksius
dilakukan secara terpisah.
2. Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi penggunaan APD pada saat pencucian
linen.

8. Manajemen Kesehatan Lingkungan


Harus dipertahankan Tingkat Manajemen Kesehatan Lingkungan di Instalasi Sanitasi
dan Pertamanan Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara.

43
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang


Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Data Sekunder Hasil Uji Lab RS Insan Permata Serpong Utara

44
LAMPIRAN

45
Lampiran I surat permohonan izin praktik lapangan terpadu

46
Lampiran II Jadwal Kegiatan PLT di RS Insan Permata Serpong Utara

RENCANA KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT


MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DI RUMAH SAKIT INSAN PERMATA

HARI/TAN WAK METODE ALAT


NO. KEGIATAN TEMPAT
GGAL TU
 Pembukaan - -
08.00  Orientasi Lapangan
Selasa, 3
–  Mencari Gambaran Umum RS Insan
1 November
selesa a. Profil permata
2020
i b. Sejarah

 Observasi lapangan secara Observasi Checklist


08.00 umum :
Rabu, 4
– a. Lokasi RS Insan
2 November
selesa b. Konstruksi Ruang & permata
2020
i Bangunan
c. Sarana dan Prasarana
 Observasi lapangan secara Observasi Checklist
umum :
08.00
Kamis, 5 a. Penyediaan Air Bersih
– RS Insan
3 November b. Pengelolaan Limbah
selesa permata
2020 Cair
i
c. Penyehatan makanan
minuman
 Observasi lapangan secara Observasi Checklist
08.00 umum :
Jumat, 6
– a. Pengelolaan Sampah RS Insan
4 November
selesa b. Pengendalian vector permata
2020
i dan binatang
penganggu
08.00 - -
Senin 9
– Poltekkes
5 November  Peminjaman alat
selesa JKT II
2020
i
6 Selasa, 10 08.00  Pengukuran kepadatan lalat Grab RS Insan

47
Sampling - Lux
meter
–  Pengukuran pencahayaan - Flygri
November
selesa  Pengukuran kebisingan ll permata
2020
i - Sound
level
meter
08.00 Grab - LVS
Rabu, 11  Pengukuran kadar debu
– Sampling - Kuesi RS Insan
7 November  Wawancara Petugas
selesa oner permata
2020 Kebersihan
i
08.00 - -
Kamis, 12
– RS Insan
8 November  Pembuatan laporan
selesa permata
2020
i
08.00 - -
Jumat, 13
– RS Insan
9 November  Pembuatan laporan
selesa permata
2020
i
Sabtu, 14 10.00- - -
RS Insan
10 November selesa  Penutupan
Permata
2020 i

48
Lampiran III Struktur Organisasi RS Insan Permata Serpong Utara

49
Lampiran IV
Hasil Uji Kualitas Fisika dan Kimia Air Minum RS Insan Permata Serpong Utara

50
Lampiran V
Hasil Uji Kualitas Air Bersih RS Insan Permata Serpong Utara

51
Lampiran VI
Hasil Uji Kualitas Air Limbah RS Intan Permata Serpong Utara

52
Lampiran VII
Checklist Sanitasi Rumah Sakit

FORMULIR

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) RUMAH SAKIT

1. Nama Rumah Sakit : RUMAH SAKIT INSAN PERMATA


2. Alamat Rumah Sakit : Jl. Bhatangkara 1 No.68 Pakujaya, Kec.Serpong
Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten
3. Kelas Rumah Sakit : C (RS Swasta)
4. Jumlah Tempat Tidur : 74 Unit
5. Tanggal Pemeriksaan : 3-14 November 2020
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
1 2 3 4 5 6
I KESEHATAN AIR
14
RUMAH SAKIT
1. Kuantitas Air Minum a. Memenuhi 5 liter/TT/hari 100 400
b. Kurang dari 5 liter/TT/hari 50 0
4 c. Tidak memenuhi
persyaratan kuantitas air 0 0
minum
2. Kuantitas Air Keperluan a. Memenuhi
Higiene dan Sanitasi - RS kelas A dan B di ruang
100 0
rawat inap 400-450
liter/TT/hari
- RS kelas C dan D di ruang
rawat inap 200-300 100 400
liter/TT/hari
4
b. Di unit rawat jalan semua
kelas rumah sakit 5 100 0
liter/orang/hari
c. Tidak memenuhi
persyaratan kuantitas air
25 0
keperluan higiene dan
sanitasi
3. Kualitas Air Minum 3 a. Memenuhi persyaratan
fisik, mikrobiologi, kimia, 100 300
radioaktivitas
b. Sebagian memenuhi 50 150

53
persyaratan fisik,
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas

Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
c. Tidak memenuhi
persyaratan fisik,
0 0
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
4. Kualitas Air Keperluan a. Memenuhi persyaratan
Higiene dan Sanitasi fisik, mikrobiologi, kimia, 100 0
radioaktivitas
b. Sebagian memenuhi
persyaratan fisik,
50 150
3 mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
c. Tidak memenuhi
persyaratan fisik,
0 0
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
II KESEHATAN UDARA
10
RUMAH SAKIT
1. Memenuhi Standar Baku a. Ruang operasi kosong, 35
50 0
Mutu Mikrobiologi CFU/m3
2
Udara, angka disesuaikan b. Ruang operasi ada aktivitas,
50 0
dengan jenis ruangan 180 CFU/m3
a. Semua ruangan memenuhi
100 0
3. Memenuhi standar baku kelembaban (40-60%)
mutu fisik untuk 2 b. Sebagian ruangan
kelembaban udara memenuhi kelembaban (40- 50 100
60%)
4. Memenuhi standar baku 2 a. Ruang pasien
mutu untuk pencahayaan, - Saat tidak tidur 250 lux) 10 0
angka disesuaikan - Saat tidur (50 lux)
dengan jenis ruangan b. Rawat Jalan (200 lux) 10 0
c. Unit Gawat Darurat (300
10 0
lux)
d. Operasi Umum (300-500
10 0
lux)
e. Meja Operasi (10.000-
10 0
20.000 lux)
f. Anastesi pemulihan (300- 10 0
500 lux)

54
g. Endoscopy, lab (75-100
10 0
lux)
h. Sinar X (minimal 60 lux) 10 20
i. Koridor (minimal 100 lux) 5 0
j. Tangga (minimal 100 lux) 5 0

55
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
k. Administrasi/Kantor 10 0
(minimal 100 lux)
5. Memenuhi standar baku a. Ruang pasien
mutu untuk kebisingan, - Saat tidak tidur (45 dBA) 15 30
angka disesuaikan - Saat tidur (40 dBA)
dengan jenis ruangan b. Operasi Umum (45 dBA) 10 0
c. Ruang Umum (45 dBA) 5 0
d. Anastesi pemulihan(50
5 0
dBA)
e. Endoscopy, lab (65 dBA) 5 10
f. Sinar X (40 dBA) 5 0
g. Koridor (45 dBA) 5 10
2 h. Tangga (65 dBA) 5 10
i. Kantor/lobby (65 dBA) 5 10
j. Ruang alat/gudang (65
5 0
dBA)
k. Farmasi (65 dBA) 5 10
l. Ruang cuci (80 dBA) 5 0
m. Ruang isolasi (20 dBA) 10 0
n. Ruang poligigi (65
5 0
dBA)
o. Ruang ICU (65 dBA) 5 10
p. Ambulans (40 dBA) 5 0
6. Memenuhi persyaratan a. Karbonmonoksida maks.
10 0
kualitas kimia udara 10.000/m3
ruang b. Karbodioksida maks. 1 ppm 10 0
c. Timbal maks. 0,5 µg/m3 10 0
d. Nitrogen dioksida maks.
10 20
200 µg/m3
e. Sulfur dioksida maks.
10 20
125 µg/m3
f. Formaldehida maks. 100
10 0
2 µg/m3
g. Total senyawa organik
yang mudah menguap 10 0
(T.VOC) maks. 3
h. Tidak berbau (bebas H2S
15 0
dan amoniak)
i. Kadar debu (diameter <10
mikron atau tidak melebihi
15 0
150 µg/m3 dan tidak
mengandung debu asbes)

56
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
III KESEHATAN PANGAN
SIAP SAJI RUMAH 10
SAKIT
1. Memenuhi standar baku a. Rumah sakit memiliki
mutu pangan siap saji sertifikat jasa boga 100 500
5 golongan B
b. Rumah sakit tidak
0 0
memiliki sertifikat.
2. Hasil IKL memenuhi a. Ya 100 500
syarat jasa bogo golongan 5
B b. Tidak 0 0
IV KESEHATAN SARANA
10
DAN BANGUNAN
1. Toilet Pengunjung a. perbandingan 1 toilet untuk
pengunjung wanita 1:20 dan 100 0
1:30 untuk pengunjung pria
2 b. perbandingan toilet
pengunjung pria dan wanita
50 100
tidak sesuai dengan
jumlahnya.
2. Toilet Disabilitas Tersedia toilet untuk orang
yang keterbatasan fisik
(disabilitas) di ruang rawat
2 jalan, penunjang medik dan
IGD
a. Ya 100 0
b. Tidak 0 0
3. Lantai Rumah Sakit 2 a. lantai terbuat dari bahan
yang kuat, kedap air,
permukaan rata, tidak licin, 25 50
warna terang, dan mudah
dibersihkan.
b. lantai yang selalu kontak
dengan air harus
mempunyai kemiringan
25 50
yang cukup ke arah
saluran pembuangan air
limbah.
c. Pertemuan lantai dengan 25 0
dinding harus berbentuk
Konus atau lengkung agar

57
mudah dibersihkan.

58
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
d. Permukaan dinding harus
kuat rata, berwarna terang
dan menggunakan cat yang
25 0
tidak luntur serta tidak
menggunakan cat yang
mengandung logam berat.
4. Pintu Rumah Sakit a. Pintu utama dan pintu-pintu
yang dilalui brankar/tempat
tidur memiliki lebar bukaan
minimal 120 cm, dan pintu-
20 40
pintu yang tidak menjadi
akses tempat tidur pasien
memiliki lebar bukaan
minimal 90 cm
b. Di daerah sekitar pintu
masuk tidak boleh ada 20 40
perbedaan ketinggian lantai.
c. Pintu untuk kamar mandi di
ruangan perawatan pasien
dan pintu toilet untuk 15 30
aksesibel, harus terbuka ke
2 luar, dan lebar
d. Pintu-pintu yang menjadi
akses tempat tidur pasien
15 30
harus dilapisi bahan anti
benturan.
e. Ruang perawatan pasien
harus memiliki bukaan
jendela yang dapat terbuka
15 30
secara maksimal untuk
kepentingan pertukaran
udara.
f. Pada bangunan rumah sakit
bertingkat, lebar bukaan
jendela harus aman dari 15 30
kemungkinan pasien dapat
melarikan/meloloskan diri.
a. kuat, tidak bocor, tahan
lama dan tidak menjadi
tempat perindukan
5. Atap Rumah Sakit 1 100 0
serangga, tikus, dan
binatang pengganggu
lainnya.
59
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
b. Memenuhi sebagian
50 50
persyaratan di atas
6. Langit-langit Rumah c. Langit-langit kuat,
Sakit berwarna terang, dan
mudah dibersihkan, tidak
20 0
mengandung unsur yang
dapat membahayakan
pasien, tidak berjamur.
d. Tinggi langit-langit di
ruangan minimal 2,80 m,
20 20
dan tinggi di selasar
(koridor) minimal 2,40 m.
e. Tinggi langit-langit di
ruangan operasi minimal 20 0
1 3,00 m.
f. Pada ruang operasi dan
ruang perawatan intensif,
bahan langit- langit harus 20 0
memiliki tingkat ketahanan
api (TKA) minimal 2 jam.
g. Pada tempat-tempat yang
membutuhkan tingkat
kebersihan ruangan tertentu,
maka lampu-lampu 20 0
penerangan ruangan
dipasang dibenamkan pada
plafon (recessed).
V PENGENDALIAN
VEKTOR DAN
10
BINATANG PEMBAWA
PENYAKIT
1. Angka kepadatan vektor 5 a. Nyamuk Anopheles sp.
MBR (Man biting rate) 10 0
<0,025
b. Larva Anopheles sp.
10 0
indeks habitat <1
c. Nyamuk Aedes aegypti
dan/atau Aedes albopictus
10 0
Angka Istirahat (Resting
rate) <0,025
d. Larva Aedes aegypti dan 10 0

60
/atau ABJ (Angka Bebas
Jentik)
≥95
Komponen yang dinilai Nilai Skor
e. Nyamuk Culex sp.
MHD (Man Hour 10 0
Density) <1
f. Larva Culex sp. Indeks
10 0
habitat <5
g. Mansonia sp., MHD (Man
10 0
Hour Density) <5
h. Pinjal, Indeks Pinjal
10 0
Khusus <1
i. Lalat, Indeks Populasi Lalat
10 0
<2
j. Kecoa, Indeks Populasi
10 0
Kecoa <2
a. Tikus Success trapnya <1 100 0
b. Tikus Success trapnya >1 0 0

a. Melakukan penanganan
40 200
limbah dengan 3R
b. Memiliki TPS limbah
30 150
domestik
c. Pengangkutan di TPS
dilakukan tidak boleh lebih 30 150
dari 2x24 jam

20 100
a. Ya
b. Tidak 0 0
a. Ya 20 100
0 0
b. Tidak
a. Ya 20 100
b. Tidak 0 0
a. Ya 40 200
b. Tidak 0 0

50 200
a. Ya
b. Tidak 0 0
a. Ya 50 400
b. Tidak 0 0

61
62
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
4. Limbah Gas a. Memenuhi penaatan dalam
frekuensi pengambilan
contoh pemeriksaan emisi 20 0
gas buang dan udara
ambien luar
b. Kualitas emisi gas buang
dan partikulat dari
cerobong memenuhi
standar kualitas udara
sesuai dengan ketentuan 20 0
peraturan perundang-
undangan tentang standar
kualitas gas emisi sumber
tidak bergerak
c. Memenuhi penaatan
2
pelaporan hasil uji atau
pengukuran laboratorium
limbah gas kepada instansi 20 0
pemerintah sesuai
ketentuan, minimal setiap
1 kali setahun
d. Setiap sumber emisi gas
berbentuk cerobong tinggi
seperti generator set, boiler 20 0
dilengkapi dengan fasilitas
penunjang uji emisi.
e. cerobong gas buang di
rumah sakit dilengkapi
20 0
dengan alat kelengkapan
cerobong.
VII PENGAMANAN RADIASI a. Rumah sakit mempunyai
izin penggunaan alat dari
40 40
Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (BAPETEN)
b. Mempunyai peralatan
10 30 0
proteksi radiasi
c. Melakukan pemantauan
pekerja radiasi
30 0
menggunakan alat proteksi
diri

63
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
VIII PENYELENGGARAAN
10
LINEN
1. Penyelenggaraan linen a. Terdapat keran air
internal (dalam rum keperluan higiene dan
ah sakit), memenuhi sanitasi dengan tekanan
penyelenggaraan linen cukup dan kualitas air yang
20 0
memenuhi persyaratan baku
mutu, juga tersedia air
panas dengan tekanan dan
suhu yang memadai.
b. Dilakukan pemilahan antara
linen infeksius dan non 20 140
7 infeksius
c. Dilakukan pencucian
secara terpisah antara
20 140
linen infeksius dan
noninfeksius.
d. Tersedia ruang pemisah
antara linen bersih dan 20 0
linen kotor
e. Memenuhi persyaratan
perlakuan terhadap linen, 20 140
yaitu
2. Penyelenggaraan linen a. Adanya MoU dengan pihak
50 150
eksternal (di luar rumah ketiga
sakit) b. Dilakukan pengawasan
3 50 150
rutin
c. Tidak dilakukan
0 0
pengawasan rutin
IX MANAJEMEN
KESEHATAN
10
LINGKUNGAN RUMAH
SAKIT
1. Manajemen Kesehatan a. Ada unit/instalasi Sanitasi
25 100
Lingkungan Rumah Sakit Rumah Sakit
b. memiliki dokumen
administrasi kesehatan
4
lingkungan rumah sakit
15 60
yang meliputi
panduan/pedoman (seperti
SK/SOP)

64
65
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling

c. memiliki dokumen
lingkungan hidup yang
telah disahkan oleh instansi
20 0
Pemerintah atau sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Memiliki rencana kerja
20 80
bidang kesling
e. Melaksanakan monitoring
dan evaluasi kegiatan
10 40
kesehatan lingkungan
rumah sakit
f. Membuat laporan rutin ke
direksi/pimpinan rumah 10 40
sakit dan instansi yang
berwenang
2. Peralatan Kesling a. Memiliki semua peralatan
pemantauan kualitas
lingkungan
minimal(thermometer
air,hygrometer,soundlevel
meter,lux meter,alat ukur
3 swapantau air limbah, yakni 100 0
khlor meter, alat ukur
kepadatan vektor pembawa
penyakit, yakni alat
perangkap laat (fly trap),
alat ukur kepadatan lalat
(fly grill)
b. Memiliki sebagian pealatan
pemantauan kualitas 50 150
lingkungan
c. Tidak memiliki peralatan
pemantauan kualitas 0 0
lingkungan
3. Tenaga Kesehatan 3 a. Penanggung jawab 100 0
Lingkungan Rumah Sakit kesehatan lingkungan
rumah sakit kelas A dan B
(rumah sakit pemerintah
dan swasta) adalah
memiliki pendidikan bidang
kesehatan

66
lingkungan/sanitasi/teknik
lingkungan/teknik
penyehatan minimal
berijazah sarjana (S1) atau
Diploma IV.
b. Penanggung jawab
kesehatan lingkungan
rumah sakit kelas C dan D
(rumah sakit pemerintah
dan swasta) adalah
memiliki pendidikan bidang 100 300
kesehatan
lingkungan/sanitasi/teknik
lingkungan/teknik
penyehatan minimal
berijazah Diploma (D3).
c. Penanggung jawab
kesehatan lingkungan
25 0
rumah sakit tidak sesuai
dengan kriteria di atas
TOTAL SCORE 100

67
DOKUMENTASI

Alat.. Tempah Sampah

Pengukuran Kebisingan

68
Pengukuran Pencahayaan di Ruang Pasien

Pengukuran Pencahayaan di Tangga Pengukuran Pencahayaan di Koridor

69
Pengecekan TPS APD

IPAL

70
APAR APD

71

Anda mungkin juga menyukai