PENDAHULUAN
1
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa upaya kesehatan lingkungan
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia,
biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Apabila aspek kesehatan lingkungan tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan
sangat berpotensi memungkinkan terjadinya penularan penyakit, baik dari pasien ke
pasien sakit lainnya, dari pasien sakit ke orang yang sehat (baik pengunjung maupun
petugas/pekerja), bahkan penyakit yang dibawa oleh pengunjung dapat pula menular
2
ke pasien sakit, dan sebaliknya atau yang biasa disebut infeksi nosokomial. Selain
dari penularan penyakit, bahaya yang mungkin ada di rumah sakit seperti kecelakaan
kerja, kebakaran, kondisi gawat darurat/bencana dan penyakit akibat pekerjaan dapat
dialami oleh pasien maupun petugas /pekerja rumah sakit.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui air minum dan kesehatan air untuk keperluan higiene dan
sanitasi di Rumah Sakit Insan Permata
2. Untuk mengetahui kesehatan udara di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara
3. Untuk mengetahui kesehatan pangan siap saji di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara
4. Untuk mengetahui kesehatan sarana dan bangunan di Rumah Sakit Insan
permata Serpong Utara
5. Untuk mengetahui pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
6. Untuk mengetahui pengamanan limbah yang meliputi limbah padat domestik,
limbah padat B3 dan limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
7. Untuk mengetahui penyelenggaraan linen di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara
8. Untuk mengetahui manejemen kesehatan rumah sakit di Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara
3
1.3 Manfaat
4
1. Memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan akademiknya di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit.
2. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi, bekerja sama
dengan teman sejawat dan petugas yang ada di rumah sakit.
3. Mendapatkan pengalaman kerja di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit.
4. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri atas profesi kesehatan lingkungan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
6
2.1.1 Lokasi Usaha dan atau Kegiatan
Sebelah Timur:Pemukiman
Rumah Sakit Umum Insan Permata yang selanjutnya disingkat RSU-IP adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Rumah sakit umum ini di selenggarakan berazaskan Pancasila dan
di dasarkan kepada nilai kemanusiaan., etika dan profesionalitas , manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien serta mempunyai fungsi social. RSU Insan Permata yang berlokasi di Kota
Tangerang Selatan telah beroprasi sejak tahun 201, berawal dari kegiatan klinik lalu
meningkat menjadi RS ibu dan anak dan sekarang berubah kasus menjadi Rumah
Sakit Umum .Sampai saat ini pemanfaatan gedung sudah optimal . Dari total 3 lantai
semua sudah berfungsi. Selain sebagai gedung rumah sakit RSU insan permata
sering dipergunakan untuk pelatihan maupun training baik internal maupun eksternal
rumah sakit.
RSU insan permata adalah salah satu perusahaan yang bergerak di dalambisnis jasa
pelayanan Kesehatan. Saat ini RSU Insan Permata memiliki jaringan pemasaran yang
7
tersebar di wilayah Kota Tangerang Selatan khususnya dengan pelayanan swasta
lainnya. Untuk menunjang hal tersebut, saat terdapat customer service yang dapat
melayani pelanggan dengan informative dan rumah.
Dalam mengelola gedung, RSU Insan Permata masih di lakukan secara swakelola
dalam memegang kendali untuk pengelolaan lingkungan di sekitar baik untuk
kebersihan mapun pengelola terhadap limbah padat dan limbah cair di rumah sakit
tersebut.
2.2.1 Visi
Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat dengan layanan prima dan berakhalak
mulia.
2.2.2 Misi
2.2.3 Motto
Rawat inap di RSU Insan Permata memiliki sebanyak 74 tempat tidur yang
terdiri dari:
9
BAB 3
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1.1 Lokasi
Tempat dilaksanakannya kegiatan Praktik Lapangan Terpadu (PLT) adalah Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara yang terletak di Jl.Bhayangkara 1 no.68,Pakujaya
kecamatan Serpong Utara
3.1.2 Waktu
Kegiatan Praktik Lapangan Tepadu (PLT) di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara dilaksanakan mulai tanggal 3 November 2020 sampai dengan 14 November
2020. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00
WIB yaitu mulai hari Senin sampai dengan Jumat.
a. Observasi/Pengamatan Langsung
10
Observasi/pengamatan langsung dengan menggunakan checklist di Rumah Sakit
Insan Permata Serpong Utara. Adapun pengamatan yang kami lakukan meliputi:
2. Kesehatan Udara
7. Penyelenggaraan Linen
1. Pengukuran Kebisingan
2. Pengukuran Pencahayaan
11
2. Visi, misi, dan motto Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
3. Program kerja bagian Instalasi Sanitasi Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara
6. Hasil pengukuran suhu dan kelembaban di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara
7. Hasil uji kualitas air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
8. Hasil uji kualitas air minum di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
9. Hasil uji kualitas limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
10. Hasil uji kualitas udara ambien di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
11. Hasil uji kualitas udara lingkungan kerja Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara
12
3.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan praktek lapangan terpadu yang dilakukan di Rumah Sakit
Insan Permata Serpong Utara meliputi :
1. Kesehatan air minum dan air untuk keperluan higiene dan sanitasi
2. Kesehatan udara
7. Penyelenggaraan linen
13
BAB 4
HASIL IDENTIFIKASI
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata ,
kesehatan air minum di Rumah Sakit Insan Permata mendapatkan skor 400 dari hasil
checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
Kuantitas air minum di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memenuhi 5
liter/bed/hari.
Kualitas air minum di Rumah Sakit Insan Permata sebagian telah memenuhi
persyaratan kualitas fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas . Kualitas
radioaktivitas tidak dilakukan pemeriksaan. Persyaratan kualitas fisika, kimia, dan
mikrobiologi telah memenuhi syarat baku mutu. Kualitas air minum di RS Insan
Permata mendapatkan skor 300 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
14
3. Air Bersih
Rumah Sakit Insan Permata sudah memenuhi persyaratan kuantitas air keperluan
higiene dan sanitasi untuk rumah sakit kelas C menyediakan 200-300 liter/bed/hari.
Pada unit rawat jalan sudah memenuhi persayaratan 5 liter/orang/hari. Mendapatkan
skor 800 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Kualitas air bersih di Rumah Sakit Insan Permata sebagian telah memenuhi
persyaratan kualitas fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas . Kualitas
radioaktivitas tidak dilakukan pemeriksaan. Persyaratan kualitas fisika, kimia, dan
mikrobiologi telah memenuhi syarat baku mutu. Kualitas air minum di RS Insan
Permata mendapatkan skor 150 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
15
4.2.2 Kelembaban Udara
Sebagian ruangan di Rumah Sakit Insan Permata tidak memenuhi kelembaban
dengan kisaran 40%-60%. Berikut adalah hasil pengukuran kelembaban di beberapa
ruang di Rumah Sakit Insan Permata.
TABEL 4.1
HASIL PENGUKURAN KELEMBABAN
RUMAH SAKIT INSAN PERMATA
TAHUN 2020
Baku Hasil
No Lokasi Pengukuran Mutu Pengukuran Keterangan
(%) (%)
4 IGD**
5 Ruang Radiologi**
6 R. Isolasi**
Berdasarkan Tabel 4.1, kelembaban Ruang Rawat Tulip tidak memenuhi persyaratan
baku mutu berdasarkan Permenkes RI Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit .
16
4.2.3 Pencahayaan Ruangan
TABEL 4.2
HASIL PENGUKURAN PENCAHAYAAN
RUMAH SAKIT INSAN PERMATA
TAHUN 2020
Baku Hasil
No Lokasi Pengukuran Mutu Pengukuran Keterangan
(Lux) (Lux)
1 Ruang Pasien**
17
8 Farmasi** Min 205,6 Memenuhi Syarat
200
4.2.4 Kebisingan
TABEL 4.3
HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN
RUMAH SAKIT INSAN PERMATA
TAHUN 2020
18
Baku Hasil
No Lokasi Pengukuran Mutu Pengukuran Keterangan
(dBA) (dBA)
1 Ruang Pasien**
2 45 - Sedang Ada
Ruang Operasi*
Operasi
Hasil pengukuran kimia udara ruang diperoleh dari data sekunder Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara (terlampir). Seluruh komponen penilaian berdasarkan
19
Permenkes RI Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, parameter kimia
udara ruang telah memenuhi syarat. Namun untuk komponen formaldehida dan total
senyawa organic yang mudah menguap tidak dilakukan pengukuran (terlampir).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, kesehatan pangan siap saji di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara mendapatkan skor 500 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Rumah Sakit Insan
Permata Serpong Utara memiliki sertifikat jasa boga golongan B.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, kesehatan sarana dan bangunan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara mendapatkan skor 270 dari hasil checklist menurut Permenkes RI
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
1. Toilet Pengunjung
2. Lantai
Lantai Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, permukaan rata, tidak licin, berwarna terang, dan mudah dibersihkan.
Lantai yang selalu kontak dengan air mempunyai kemiringan yang cukup kearah
saluran pembuangan air limbah. Pertemuan lantai dengan dinding berbentuk konus
20
dan pada permukaan dinding kuat, rata, berwarna terang dan tidak menggunakan cat
yang mengandung logam berat.
3. Pintu
Pintu utama dan pintu-pintu di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara yang
dilalui branker/tempat tidur pasien memiliki lebar bukaan minimal 120 cm dan
dilapisi bahan anti benturan seperti di pintu gedung UGD. Di sekitar pintu masuk
tidak ada perbedaan ketinggian lantai. Pintu kamar mandi di ruang perawatan pasien
dan pintu toilet untuk aksesibel terbuka ke luar dan lebar. Pada ruang perawatan
pasien memiliki jendela untuk pertukaran udara namun dibeberapa ruang perawatan
tidak dibuka karna alasan khusus seperti di ruang rawat NICU dan pada ruang
operasi.
4. Atap
Atap Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terbuat dari bahan yang kuat, tidak
bocor, tahan lama, dan tidak menjadi tempat perindukan serangga, tikus, dan
binatang pengganggu lainnya.
5. Langit – Langit
Langit-langit Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terbuat dari bahan yang
kuat, berwarna terang, mudah dibersihkan, tidak mengandung unsur yang
membahayakan pasien, tidak berjamur, tinggi langit-langit diruangan minimal 2,8
meter dan tinggi di selasar koridor minimal 2,4 meter. Lampu-lampu penerangan
pada ruangan tertentu dipasang dengan cara dibenamkan pada plafon seperti pada
ruang radiologi.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di Rumah Sakit
21
Insan Permata Serpong Utara mendapatkan skor 0 dari hasil checklist menurut
Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Komponen penilaian untuk angka kepadatan lalat dilakukan pemeriksaan sedangkan
untuk nyamuk Anopheles sp, larva Anopheles sp, nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk
culex sp, larva Culex sp dan larva Mansonia sp tidak dilakukan pemeriksaan dan
tidak ada data sekunder.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
mendapatkan skor 1.400 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Variabel persyaratan kesehatan
lingkungan meliputi limbah padat domestik, limbah padat B3 dan limbah cair
sedangkan untuk limbah gas tidak dilakukan pemeriksaan dan tidak ada data
sekunder.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah padat domestik di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara mendapatkan skor 500 dari hasil checklist menurut Permenkes RI
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara telah melakukan penangan limbah padat
domestik dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara telah memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah padat domestik
yang memiliki izin bangunan. Pengangkutan di TPS selalu dilakukan setiap selaasa,
22
jumat dan sabtu atau tidak pada saat jam sibuk pelayanan rumah sakit. Pengangkutan
dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah padat B3 di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara mendapatkan skor 500 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, pengamanan limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara mendapatkan skor 400 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara memiliki IPAL untuk melakukan
pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dan telah
mempunyai izin. Hasil pengolahan limbah cair telah memenuhi baku mutu. Berikut
hasil uji kualitas limbah cair di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara:
TABEL 4.4
23
1 Ph(26° C) - 7 6-9 SNI 06-6989.11-2004
Zat Padat UP
4 Tersuspensi(TSS mg/L 50 30 .IK.21.01.07(Spektrofotometri)
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara, 2020
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, penyelenggaraan linen di Rumah Sakit Insan Permata Serpong
mendapatkan skor 720 dari hasil checklist menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Instalasi Laundry Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara terdapat keran air
keperluan hygiene dan sanitasi dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan baku
mutu air bersih. Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara hanya melakukan linen
noninfeksius sedangkan untuk linen infeksius dilakukan oleh pihak ketiga. Tersedia
ruang pemisah antara linen kotor dan linen bersih serta memenuhi persyaratan
24
perlakuan terhadap linen mulai dari penerimaan linen kotor sampai distribusi linen
bersih.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara, manajemen kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara mendapatkan skor 770 dari hasil checklist menurut Permenkes RI
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
25
BAB V
ANALISIS HASIL
1. Kuantitas
Kuantitas air minum Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara telah memenuhi
persyaratan 5 liter/bed/hari. Air minum berasal dari air minum kemasan (gallon)
yang dipesan melalui pihak ke-3.
2. Kualitas
Untuk menjamin kualitas air minum dalam kemasan, petugas sanitasi selalu
melakukan pemeriksaan parameter fisik dan kimia terhadap air minum yang
disediakan untuk pasien dan karyawan. Pengambilan sampel air minum dilakukan
setiap satu bulan sekali. Sampel air minum tersebut akan diserahkan dan diperiksa di
Balai Besar Laboratorium Unilab. Hasil uji laboratorium kualitas air minum untuk
pasien dan karyawan (terlampir).
26
menambahkan khlor. Kondisi sarana penyediaan air bersih meliputi, distribusi yang
tidak bocor, tendon air tidak retak ataupun bocor, tutup manhole tidak bocor, dan ran
tandon tidak bocor.
1. Kuantitas
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara menyediakan air bersih untuk kebutuhan
higiene dan sanitasi pada bulan Juni sebesar 25-28 m 3/hari dan ditampung dalam
reservoir induk bawah tanah (ground tank).
2. Kualitas
Untuk menjaga kualitas air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara
maka penampungan yang digunakan selalu dibersihkan dan dikuras. Secara berkala.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pengambilan sampel air
bersih di setiap unit dari ruangan OK, Perina, VK dan Gizi untuk dilakukan
pemeriksaan kualitas fisika, kimia, mikrobiologi, dan keberadaan bakteri Legionella.
Pengambilan sampel air bersih rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali yang
dilaksanakan oleh petugas sanitasi. Sampel air bersih menggunakan botol steril dan
kemudian sampel diserahkan kepada Unilab untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil uji
laboratorium kualitas air bersih (terlampir).
Penyediaan air untuk keperluan higiene dan sanitasi di Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara bersumber dari Air Tanah. Air bersih disalurkan dari air tanah ke
reservoir induk yang ditimbun di dalam tanah (ground tank). Setelah itu air bersih
akan didistribusikan ke setiap ruangan yang ada di masing-masing gedung melalui
pompa. Air bersih di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara dilakukan desinfeksi
dengan menambahkan khlor. Kondisi sarana penyediaan air bersih meliputi,
distribusi yang tidak bocor, tendon air tidak retak ataupun bocor, tutup manhole tidak
bocor, dan ran tandon tidak bocor.
27
1. Kuantitas
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara menyediakan air bersih untuk kebutuhan
higiene dan sanitasi sebesar 10-15 m3/hari dan ditampung dalam toren.
2. Kualitas
Untuk menjaga kualitas air bersih di Rumah Sakit Inssan Permata Serpong Utara
maka penampungan yang digunakan selalu dibersihkan dan dikuras. Secara berkala.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pengambilan sampel air
bersih di setiap unit dari ruangan OK, Perina, VK dan Gizi untuk dilakukan
pemeriksaan kualitas fisika, kimia, mikrobiologi, dan keberadaan bakteri Legionella.
Pengambilan sampel air bersih rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali yang
dilaksanakan oleh petugas sanitasi. Sampel air bersih menggunakan botol steril dan
kemudian sampel diserahkan kepada Laboratorium Unilab untuk dilakukan
pemeriksaan. Hasil uji laboratorium kualitas air bersih.
Air untuk kegiatan hemodialisa bersumber dari Air Tanah yang kemudian dilakaukan
pengelolan untuk menjamin kualitas air tersebut. Kegiatan pengelolahan dilakukan
oleh pihak ketiga yang mengurus seluruh alat dalam kegiatan hemodialisa. Untuk
menjamin kualitas air Reverse Osmosis (RO) maka setiap 3 bulan sekali dilakukan
pengambilan sampel air bersih di input dan output untuk pemeriksaan kualitas fisik,
kimia, dan mikrobiologi serta keberadaan endotoksin yang dilakukan oleh petugas
sanitasi.
28
5.2 Kesehatan Udara
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara rutin melakukan pengukuran kebisingan,
pencahayaan, suhu dan kelembaban setiap 6 bulan sekali atau persemester oleh
petugas sanitasi. Suhu dan kelembaban di ruangan selalu dilakukan monitoring dan
pencatatan serta pemasangan alat hygrometer di ruang-ruang tertentu seperti ruang
radiolog, ICU, ruang operasi, farmasi, instalasi CSSD. Pemeriksaan yang dilakukan
berupa kualitas udara lingkungan kerja dan kualitas udara ambien. Pemeriksaan
kualitas udara dilakukan oleh PT UNI LAB.
29
dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan cara rectal swab setiap 6 bulan sekali.
Penjamah menggunakan APD seperti Apron, sarung tangan dan sendal tertutup.
Penjamah selalu mencuci tangan setelah dan sebelum bekerja.
Pantri gizi Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan penyediaan atau
pemesanan bahan pangan melalui pihak ketiga. Bahan makanan selalu segar dan
setiap harinya selalu dikirim. Bahan makanan basah diterima dan disimpan langsung
ke tempat penyimapanan bahan makanan basah dan bahan makanan kering langsung
diterima dan disimpan di tempat penyimpanan makanan kering.
Sisa bahan makanan disimpan kedalam wadah yang diberi label dan diletakan
dilemari pendingin terpisah. Makanan yang mudah membusuk disimpan pada suhu
>56,5° C atau <4°C. Makanan yang akan disajikan >6 jam disimpan pada suhu -5° C
s/d -1° C.
Bahan makanan dan makanan jadi diletakan ditempat yang terpisah. Bebas dari
serangga, terlindung dari debu dan bersih.
3. Pengolahan Makanan
Setiap bahan makanan yang diterima selalu dicuci terlebih dahulu, lalu ditaruh
kedalam wadah dan diberi label. Petugas pantri gizi sudah memiliki jadwal makan
setiap harinya. Bahan makanan basah yang akan digunakan langsung masuk kedalam
ruang persiapan sebelum melakukan pengolahan bahan pangan.
4. Pengangkutan Makanan
Pangan yang telah dilakukan pengolahan akan ditempatkan di wadah dan dilakukan
pengangkutan oleh petugas gizi ke pasien menggunakan troli (kereta dorong). Setiap
3 kali sehari petugas gizi memberikan makanan kepada pasien dengan tanda terima
dari perawat pasien tersebut.
30
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara menggunakan jalur yang sama untuk
pengirimaan makanan dan pengambilan alat akan tetapi untuk waktunya di bedakan.
Troli untuk pengiriman makanan berwarna putih dan tertutup sedangkan
pengangkutan alat makan kotor mengguanakan troli berwarna hitam.
5. Penyajian Makanan
Pangan yang disajikan terhadap pasien menggunakan wadah yang tertutup dan
bersih. Petugas gizi saat menyajikan pangan jadi terhadap pasien menggunakan
pakaian bersih dan menggunakan APD seperti masker dan sarung tangan. Pangan
jadi yang telah sampai unit dapur segera disajikan kepada pasien.
Pantri Gizi di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pemeriksaan
kesehatan karyawan khususnya penjamah pangan setiap 6 bulan sekali salah satunya
seperti rectal swab,usap tangan, usap alat makan dan sampling makanan.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, Pantri Gizi Rumah Sakit Insan Permata
Serpong Utara bekerja sama dengan bagian sanitasi lingkungan untuk melakukan
pengambilan sampel air bersih, sampel air minum untuk pasien dan pegawai,
pengambilan sampel makanan dan sampel usap alat makan setiap 6 bulan sekali.
Untuk menghindari terjadinya pencemar pangan yang disebabkan oleh vektor dan
binatang pembawa penyakit pihak Pantri Gizi juga melakukan kerjasama dengan
bagian pest control.
31
tersedia dalam keadaan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing. Akan tetapi
belum ada toilet untuk penyandang disabilitas di ruang rawat jalan, penunjang medik
dan IGD.
Petugas pest control Rumah Sakit Insan permata Serpong Utara juga melakukan
pengendalian setiap ada permintaan atau keluhan dari setiap satuan kerja di Rumah
Sakit Insan Permata Serpong Utara. Pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit meliputi spraying, fogging 2 minggu/sekali ,flytrapping.
Monitoring setiap 3x sehari dari jam 08.00 – 11.00 pagi. Pest control bekerja sama
dengan gizi untuk melakukan pengecekan setiap hari untuk perangkap lalat dan tikus.
Limbah padat domestik dihasilkan oleh kegiatan sehari hari pengunjung maupun
pasien. Limbah padat dometik dapat berupa sisa makanan, bungkus makanan, dan
hal hal lain yang tidak kontak langsung dengan tubuh pasien dan mengandung bahan
kimia berbahaya.
32
berada di halaman dekat parkir dengan menggunakan troli khusus. Pembuangan
limbah domestik bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT. Bioteknika sebagai
transporter dan PT. Wastek sebagai pemusnahnya.
a. Tahap Pewadahan
b. Tahap Pengangkutan
33
c. Tahap Penyimpanan di TPS
Limbah padat domestik yang telah ditempatkan di TPS tetap terbungkus kantong
plastik berwarna hitam. Waktu tinggal pengambilan limbah padat domestik
dilakukan tiap 3× dalam seminggu dan selalu diangkut setiap hari selasa, jumat dan
sabtu oleh pihak ketiga yaitu PT. Bioteknika yang kemudian akan di bawa
menggunakan truk sampah milik PT. Bioteknika ke Tempat Penampungan Akhir
TPA ( Wastek).
Pihak pengelola limbah padat domestik bekerja sama dengan bagian pest control
untuk memantau vektor dan binatang pembawa penyakit yang berada di sekitar TPS
dan dilakukan pengendalian terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit.
5.7.3 Limbah B3
34
1. Tahapan Penanganan Limbah B3
a. Tahapan Pewadahan
b. Tahapan Pengangkutan
35
2× dalam seminggu dan selalu diangkut setiap hari selasa dan jumat oleh pihak
ketiga yaitu PT. Biuteknika Bina Prima yang kemudian akan di bawa menggunakan
truk sampah milik PT. Biuteknika Bina Prima ke Tempat Penampungan Akhir (TPA)
dan dimusnahkan di PT. Wastec. Untuk keadaan pandemic sekarang ini PT.
Biuteknika Bina Prima mendahulukan rumah sakit rujukan untuk pengambilan
sampah limbah tersebut.
Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pengolahan limbah secara
aerob dan anaerob. Aktivitas yang dilakukan di Rumah Sakit Insan permata Serpong
Utara kapasitas penampungan limbah cair sebesar 10-30 m 3/bulan dengan debit air
10-15 m3/hari. Limbah cair yang dihasilkan dapat tergolong limbah cair domestik
seperti buangan air kamar mandi (WC), dapur gizi dan limbah cari medis seperti
limbah cair yang berasal dari Ruang Laboratorium, Ruang Poliklinik, laundry dan
kebersihan rumah sakit. Limbah cair yang berasal dari dapur gizi akan disaring
dengan grease trap terlebih dahulu sebelum masuk ke bak penampungan. Media
yang dipakai adalah biomedia dengan menggunakan selang AC yang dipotong-
potong untuk pengembangbiakan bakteri dan ditambahkan bahan chlorin dengan
dosis sebesar 0,25 g / 2 minggu.
36
5.9.1 Pengumpulan Linen
Instalasi linen Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara melakukan pemilahan
antara linen infeksius dengan linen non infkesius. Linen infeksius dimasukkan ke
dalam kantong plastik berwarna kuning. Petugas menghitung dan mencatat berat
linen yang dikumpulkan.
37
Fasilitas kesehatan lingkungan seperti IPAL, Tempat Penampungan Sementara (TPS)
limbah B3 sudah memiliki perizinan. Sumber daya manusia terdiri atas tenaga
kesehatan lingkungan atau tenaga lain yang berkompeten dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan lingkungan.
38
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
39
40
6.1.6 Pengamanan Limbah
1. Limbah Padat Domestik
Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Limbah Padat Domestik Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor
sebesar 500 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.
2. Limbah Padat B3
Berdasarkan chekclist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Limbah Padat B3 Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar
500 dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.
3. Limbah Cair
Berdasarkan checklist dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 7
Tahun 2019 tentang Limbah Cair Rumah Sakit, mendapatkan hasil skor sebesar 200
dari banyaknya jumlah skor pada aspek tersebut.
41
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dengan ini dapat diharapkan untuk
memecahkan permasalahan yang ada di Rumah Sakit Insan Permata Serpong Utara,
Tangerang Selatan pada tahun 2020, di dapatkan kesimpulan bahwa total skor
keseluru’h hasil checklist adalah 5.420 dapat di kategorikan kurang baik berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit. Hal ini disebabkan masih dalam proses peningkatan di beberapa aspek
rumah sakit.
6.2 Saran
1. Kesehatan Air
Lebih memperhatikan kuantitas air bersih di ruang rawat inap pasien supaya tetap
memenuhi standar 200-300 l/tt/hari.
2. Kesehatan Udara
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan mikrobiologi udara dengan cara pengukuran
mikrobiologi udara secara mandiri menggunakan peralatan laboratorium dan secara
rutin 3 bulan sekali.
42
5. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
Sebaiknya meminta hasil/data setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak ke-3
untuk angka kepadatan nyamuk Anopheles sp, larva Anopheles sp, nyamuk Aedes
Aegypti, nyamuk culex sp, larva Culex sp, Mansonia sp dan pinjal.
6. Pengamanan Limbah
1. Sebaiknya untuk pembuangan limbah medis ditempatkan didalam TPS
limbah medis.
2. Sebaiknya hasil akhir pengolahan limbah cair dapat dimanfaatkan kembali
untuk menyiram tanaman di sekitar Rumah Sakit Insan Permata Serpong
Utara.
7. Penyelenggaraan Linen
1. Sebaiknya alat pengangkutan linen infeksius dan non infeksius
dilakukan secara terpisah.
2. Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi penggunaan APD pada saat pencucian
linen.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
45
Lampiran I surat permohonan izin praktik lapangan terpadu
46
Lampiran II Jadwal Kegiatan PLT di RS Insan Permata Serpong Utara
47
Sampling - Lux
meter
– Pengukuran pencahayaan - Flygri
November
selesa Pengukuran kebisingan ll permata
2020
i - Sound
level
meter
08.00 Grab - LVS
Rabu, 11 Pengukuran kadar debu
– Sampling - Kuesi RS Insan
7 November Wawancara Petugas
selesa oner permata
2020 Kebersihan
i
08.00 - -
Kamis, 12
– RS Insan
8 November Pembuatan laporan
selesa permata
2020
i
08.00 - -
Jumat, 13
– RS Insan
9 November Pembuatan laporan
selesa permata
2020
i
Sabtu, 14 10.00- - -
RS Insan
10 November selesa Penutupan
Permata
2020 i
48
Lampiran III Struktur Organisasi RS Insan Permata Serpong Utara
49
Lampiran IV
Hasil Uji Kualitas Fisika dan Kimia Air Minum RS Insan Permata Serpong Utara
50
Lampiran V
Hasil Uji Kualitas Air Bersih RS Insan Permata Serpong Utara
51
Lampiran VI
Hasil Uji Kualitas Air Limbah RS Intan Permata Serpong Utara
52
Lampiran VII
Checklist Sanitasi Rumah Sakit
FORMULIR
53
persyaratan fisik,
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
c. Tidak memenuhi
persyaratan fisik,
0 0
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
4. Kualitas Air Keperluan a. Memenuhi persyaratan
Higiene dan Sanitasi fisik, mikrobiologi, kimia, 100 0
radioaktivitas
b. Sebagian memenuhi
persyaratan fisik,
50 150
3 mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
c. Tidak memenuhi
persyaratan fisik,
0 0
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
II KESEHATAN UDARA
10
RUMAH SAKIT
1. Memenuhi Standar Baku a. Ruang operasi kosong, 35
50 0
Mutu Mikrobiologi CFU/m3
2
Udara, angka disesuaikan b. Ruang operasi ada aktivitas,
50 0
dengan jenis ruangan 180 CFU/m3
a. Semua ruangan memenuhi
100 0
3. Memenuhi standar baku kelembaban (40-60%)
mutu fisik untuk 2 b. Sebagian ruangan
kelembaban udara memenuhi kelembaban (40- 50 100
60%)
4. Memenuhi standar baku 2 a. Ruang pasien
mutu untuk pencahayaan, - Saat tidak tidur 250 lux) 10 0
angka disesuaikan - Saat tidur (50 lux)
dengan jenis ruangan b. Rawat Jalan (200 lux) 10 0
c. Unit Gawat Darurat (300
10 0
lux)
d. Operasi Umum (300-500
10 0
lux)
e. Meja Operasi (10.000-
10 0
20.000 lux)
f. Anastesi pemulihan (300- 10 0
500 lux)
54
g. Endoscopy, lab (75-100
10 0
lux)
h. Sinar X (minimal 60 lux) 10 20
i. Koridor (minimal 100 lux) 5 0
j. Tangga (minimal 100 lux) 5 0
55
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
k. Administrasi/Kantor 10 0
(minimal 100 lux)
5. Memenuhi standar baku a. Ruang pasien
mutu untuk kebisingan, - Saat tidak tidur (45 dBA) 15 30
angka disesuaikan - Saat tidur (40 dBA)
dengan jenis ruangan b. Operasi Umum (45 dBA) 10 0
c. Ruang Umum (45 dBA) 5 0
d. Anastesi pemulihan(50
5 0
dBA)
e. Endoscopy, lab (65 dBA) 5 10
f. Sinar X (40 dBA) 5 0
g. Koridor (45 dBA) 5 10
2 h. Tangga (65 dBA) 5 10
i. Kantor/lobby (65 dBA) 5 10
j. Ruang alat/gudang (65
5 0
dBA)
k. Farmasi (65 dBA) 5 10
l. Ruang cuci (80 dBA) 5 0
m. Ruang isolasi (20 dBA) 10 0
n. Ruang poligigi (65
5 0
dBA)
o. Ruang ICU (65 dBA) 5 10
p. Ambulans (40 dBA) 5 0
6. Memenuhi persyaratan a. Karbonmonoksida maks.
10 0
kualitas kimia udara 10.000/m3
ruang b. Karbodioksida maks. 1 ppm 10 0
c. Timbal maks. 0,5 µg/m3 10 0
d. Nitrogen dioksida maks.
10 20
200 µg/m3
e. Sulfur dioksida maks.
10 20
125 µg/m3
f. Formaldehida maks. 100
10 0
2 µg/m3
g. Total senyawa organik
yang mudah menguap 10 0
(T.VOC) maks. 3
h. Tidak berbau (bebas H2S
15 0
dan amoniak)
i. Kadar debu (diameter <10
mikron atau tidak melebihi
15 0
150 µg/m3 dan tidak
mengandung debu asbes)
56
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
III KESEHATAN PANGAN
SIAP SAJI RUMAH 10
SAKIT
1. Memenuhi standar baku a. Rumah sakit memiliki
mutu pangan siap saji sertifikat jasa boga 100 500
5 golongan B
b. Rumah sakit tidak
0 0
memiliki sertifikat.
2. Hasil IKL memenuhi a. Ya 100 500
syarat jasa bogo golongan 5
B b. Tidak 0 0
IV KESEHATAN SARANA
10
DAN BANGUNAN
1. Toilet Pengunjung a. perbandingan 1 toilet untuk
pengunjung wanita 1:20 dan 100 0
1:30 untuk pengunjung pria
2 b. perbandingan toilet
pengunjung pria dan wanita
50 100
tidak sesuai dengan
jumlahnya.
2. Toilet Disabilitas Tersedia toilet untuk orang
yang keterbatasan fisik
(disabilitas) di ruang rawat
2 jalan, penunjang medik dan
IGD
a. Ya 100 0
b. Tidak 0 0
3. Lantai Rumah Sakit 2 a. lantai terbuat dari bahan
yang kuat, kedap air,
permukaan rata, tidak licin, 25 50
warna terang, dan mudah
dibersihkan.
b. lantai yang selalu kontak
dengan air harus
mempunyai kemiringan
25 50
yang cukup ke arah
saluran pembuangan air
limbah.
c. Pertemuan lantai dengan 25 0
dinding harus berbentuk
Konus atau lengkung agar
57
mudah dibersihkan.
58
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
d. Permukaan dinding harus
kuat rata, berwarna terang
dan menggunakan cat yang
25 0
tidak luntur serta tidak
menggunakan cat yang
mengandung logam berat.
4. Pintu Rumah Sakit a. Pintu utama dan pintu-pintu
yang dilalui brankar/tempat
tidur memiliki lebar bukaan
minimal 120 cm, dan pintu-
20 40
pintu yang tidak menjadi
akses tempat tidur pasien
memiliki lebar bukaan
minimal 90 cm
b. Di daerah sekitar pintu
masuk tidak boleh ada 20 40
perbedaan ketinggian lantai.
c. Pintu untuk kamar mandi di
ruangan perawatan pasien
dan pintu toilet untuk 15 30
aksesibel, harus terbuka ke
2 luar, dan lebar
d. Pintu-pintu yang menjadi
akses tempat tidur pasien
15 30
harus dilapisi bahan anti
benturan.
e. Ruang perawatan pasien
harus memiliki bukaan
jendela yang dapat terbuka
15 30
secara maksimal untuk
kepentingan pertukaran
udara.
f. Pada bangunan rumah sakit
bertingkat, lebar bukaan
jendela harus aman dari 15 30
kemungkinan pasien dapat
melarikan/meloloskan diri.
a. kuat, tidak bocor, tahan
lama dan tidak menjadi
tempat perindukan
5. Atap Rumah Sakit 1 100 0
serangga, tikus, dan
binatang pengganggu
lainnya.
59
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
b. Memenuhi sebagian
50 50
persyaratan di atas
6. Langit-langit Rumah c. Langit-langit kuat,
Sakit berwarna terang, dan
mudah dibersihkan, tidak
20 0
mengandung unsur yang
dapat membahayakan
pasien, tidak berjamur.
d. Tinggi langit-langit di
ruangan minimal 2,80 m,
20 20
dan tinggi di selasar
(koridor) minimal 2,40 m.
e. Tinggi langit-langit di
ruangan operasi minimal 20 0
1 3,00 m.
f. Pada ruang operasi dan
ruang perawatan intensif,
bahan langit- langit harus 20 0
memiliki tingkat ketahanan
api (TKA) minimal 2 jam.
g. Pada tempat-tempat yang
membutuhkan tingkat
kebersihan ruangan tertentu,
maka lampu-lampu 20 0
penerangan ruangan
dipasang dibenamkan pada
plafon (recessed).
V PENGENDALIAN
VEKTOR DAN
10
BINATANG PEMBAWA
PENYAKIT
1. Angka kepadatan vektor 5 a. Nyamuk Anopheles sp.
MBR (Man biting rate) 10 0
<0,025
b. Larva Anopheles sp.
10 0
indeks habitat <1
c. Nyamuk Aedes aegypti
dan/atau Aedes albopictus
10 0
Angka Istirahat (Resting
rate) <0,025
d. Larva Aedes aegypti dan 10 0
60
/atau ABJ (Angka Bebas
Jentik)
≥95
Komponen yang dinilai Nilai Skor
e. Nyamuk Culex sp.
MHD (Man Hour 10 0
Density) <1
f. Larva Culex sp. Indeks
10 0
habitat <5
g. Mansonia sp., MHD (Man
10 0
Hour Density) <5
h. Pinjal, Indeks Pinjal
10 0
Khusus <1
i. Lalat, Indeks Populasi Lalat
10 0
<2
j. Kecoa, Indeks Populasi
10 0
Kecoa <2
a. Tikus Success trapnya <1 100 0
b. Tikus Success trapnya >1 0 0
a. Melakukan penanganan
40 200
limbah dengan 3R
b. Memiliki TPS limbah
30 150
domestik
c. Pengangkutan di TPS
dilakukan tidak boleh lebih 30 150
dari 2x24 jam
20 100
a. Ya
b. Tidak 0 0
a. Ya 20 100
0 0
b. Tidak
a. Ya 20 100
b. Tidak 0 0
a. Ya 40 200
b. Tidak 0 0
50 200
a. Ya
b. Tidak 0 0
a. Ya 50 400
b. Tidak 0 0
61
62
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
4. Limbah Gas a. Memenuhi penaatan dalam
frekuensi pengambilan
contoh pemeriksaan emisi 20 0
gas buang dan udara
ambien luar
b. Kualitas emisi gas buang
dan partikulat dari
cerobong memenuhi
standar kualitas udara
sesuai dengan ketentuan 20 0
peraturan perundang-
undangan tentang standar
kualitas gas emisi sumber
tidak bergerak
c. Memenuhi penaatan
2
pelaporan hasil uji atau
pengukuran laboratorium
limbah gas kepada instansi 20 0
pemerintah sesuai
ketentuan, minimal setiap
1 kali setahun
d. Setiap sumber emisi gas
berbentuk cerobong tinggi
seperti generator set, boiler 20 0
dilengkapi dengan fasilitas
penunjang uji emisi.
e. cerobong gas buang di
rumah sakit dilengkapi
20 0
dengan alat kelengkapan
cerobong.
VII PENGAMANAN RADIASI a. Rumah sakit mempunyai
izin penggunaan alat dari
40 40
Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (BAPETEN)
b. Mempunyai peralatan
10 30 0
proteksi radiasi
c. Melakukan pemantauan
pekerja radiasi
30 0
menggunakan alat proteksi
diri
63
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
VIII PENYELENGGARAAN
10
LINEN
1. Penyelenggaraan linen a. Terdapat keran air
internal (dalam rum keperluan higiene dan
ah sakit), memenuhi sanitasi dengan tekanan
penyelenggaraan linen cukup dan kualitas air yang
20 0
memenuhi persyaratan baku
mutu, juga tersedia air
panas dengan tekanan dan
suhu yang memadai.
b. Dilakukan pemilahan antara
linen infeksius dan non 20 140
7 infeksius
c. Dilakukan pencucian
secara terpisah antara
20 140
linen infeksius dan
noninfeksius.
d. Tersedia ruang pemisah
antara linen bersih dan 20 0
linen kotor
e. Memenuhi persyaratan
perlakuan terhadap linen, 20 140
yaitu
2. Penyelenggaraan linen a. Adanya MoU dengan pihak
50 150
eksternal (di luar rumah ketiga
sakit) b. Dilakukan pengawasan
3 50 150
rutin
c. Tidak dilakukan
0 0
pengawasan rutin
IX MANAJEMEN
KESEHATAN
10
LINGKUNGAN RUMAH
SAKIT
1. Manajemen Kesehatan a. Ada unit/instalasi Sanitasi
25 100
Lingkungan Rumah Sakit Rumah Sakit
b. memiliki dokumen
administrasi kesehatan
4
lingkungan rumah sakit
15 60
yang meliputi
panduan/pedoman (seperti
SK/SOP)
64
65
Variabel Standar
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
c. memiliki dokumen
lingkungan hidup yang
telah disahkan oleh instansi
20 0
Pemerintah atau sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Memiliki rencana kerja
20 80
bidang kesling
e. Melaksanakan monitoring
dan evaluasi kegiatan
10 40
kesehatan lingkungan
rumah sakit
f. Membuat laporan rutin ke
direksi/pimpinan rumah 10 40
sakit dan instansi yang
berwenang
2. Peralatan Kesling a. Memiliki semua peralatan
pemantauan kualitas
lingkungan
minimal(thermometer
air,hygrometer,soundlevel
meter,lux meter,alat ukur
3 swapantau air limbah, yakni 100 0
khlor meter, alat ukur
kepadatan vektor pembawa
penyakit, yakni alat
perangkap laat (fly trap),
alat ukur kepadatan lalat
(fly grill)
b. Memiliki sebagian pealatan
pemantauan kualitas 50 150
lingkungan
c. Tidak memiliki peralatan
pemantauan kualitas 0 0
lingkungan
3. Tenaga Kesehatan 3 a. Penanggung jawab 100 0
Lingkungan Rumah Sakit kesehatan lingkungan
rumah sakit kelas A dan B
(rumah sakit pemerintah
dan swasta) adalah
memiliki pendidikan bidang
kesehatan
66
lingkungan/sanitasi/teknik
lingkungan/teknik
penyehatan minimal
berijazah sarjana (S1) atau
Diploma IV.
b. Penanggung jawab
kesehatan lingkungan
rumah sakit kelas C dan D
(rumah sakit pemerintah
dan swasta) adalah
memiliki pendidikan bidang 100 300
kesehatan
lingkungan/sanitasi/teknik
lingkungan/teknik
penyehatan minimal
berijazah Diploma (D3).
c. Penanggung jawab
kesehatan lingkungan
25 0
rumah sakit tidak sesuai
dengan kriteria di atas
TOTAL SCORE 100
67
DOKUMENTASI
Pengukuran Kebisingan
68
Pengukuran Pencahayaan di Ruang Pasien
69
Pengecekan TPS APD
IPAL
70
APAR APD
71