Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rumah sakit “PKU Muhammadiyah Yogyakarta” sebagai rumah
sakit swasta yang menyediakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat
tentu sangat memperhatikan sanitasi dan kebersihan lingkungan. Hal
tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan tanggung jawab rumah sakit
melalui pengelolaan sanitasi dari segi penyehatan air, ruang bangunan,
penyehatan makanan dan minuman, pengelolaan limbah, pengendalian
serangga dan tikus, desinfeksi, serta penyuluhan kesehatan lingkungan.
Pemerikasaan kesehtan lingkungan rumah sakit “PKU Muhammadiyah
Yogyakarta” mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Rumah sakit.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 44
tahun 2009 Tentang rumah Sakit menyatakan bahwa, rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu rumah sakit
merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
lingkungan Rumah Sakit menyatakan bahwa , rumah sakit merupakan
sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun
orang sehat, yang merupakan tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan.
1
Pencemaran di rumah sakit dapat terjadi akibat adanya polutan baik
dalam bentuk fisik, kimia maupun bakteriologis. Bentuk pencemaran fisik
bersumber dari sampah infeksius dan non infeksius. Pencemaran kimia
bersumber dari laboratorium, laundry, dan farmasi. Sedangkan
pencemaran mikrobiologi bersumber dari mikroba pathogen seperti
salmonella, vibrio cholera, klebsiella, pneumonia, dan lain-lain.
Mikroba tersebut merupakan mikroba yang bersumber dari pasien yang
menjadi carier pada ruang yang digunakan pasien maupun ruang yang
telah ditinggalkan pasien seperti sisa cairan tubuh dan darah.
Selain dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, rumah sakit
dapat pula menjadi tempat penularan penyakit. Penularan penyakit
dapat terjadi apabila pengunjung atau pasien yang masuk rumah sakit
untuk pengobatan suatu penyakit tertentu, terinfeksi oleh kuman yang
terdapat di lingkungan rumah sakit. Untuk menghindari hal-hal yang
merugikan tersebut maka lingkungan maupun prasarana rumah sakit
perlu dipelihara dengan baik, sesuai dengan persyaratan kesehatan
(Depkes RI, 2007).
Untuk mengurangi penyebab suatu penyakit, maka rumah sakit
melakukan sanitasi lingkungan rumah sakit sebagai upaya pengendalian
berbagai faktor lingkungan fisik biologi maupun kimia yang dapat
menimbulkan dampak buruk pada kesehatan jasmani dan rohani
kesejahteraan sosial bagi petugas, pengunjung maupun masyarakat
disekitar rumah sakit.
Didalam Bab X1 Pasal 162 Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, mengamanatkan bahwa “
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat,baik fisik, kimia,biologi maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai Derajat Kesehatan yang setinggi
– tingginya” Disamping itu upaya pengobatan penyakit (kuratif) dan
upaya perbaikan lingkungan (preventif) dikerjakan secara terpisah dan
tidak terintegrasi dengan program lainnya. Petugas medis melaksanakan
pengobatan tanpa memperdulikan kondisi lingkungan rumah sakit.

2
Dilain pihak petugas sanitasi melakukan upaya kesehatan lingkungan
tanpa memperhatikan kondisi orang yang berada di rumah sakit tersebut.
Terbentuknya unit sanitasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta sebagai unit kerja yang bertugas menyelenggarakan upaya
penyehatan lingkungan rumah sakit menunjukkan betapa pentingnya
masalah kesehatan lingkungan di rumah sakit. Hal tersebut merupakan
tantangan bagi tenaga atau profesi sanitasi untuk terus meningkatkan
pelayanan kesehatan agar tercipta lingkungan rumah sakit yang
terhindar dari penyebab suatu penyakit.
Sehubungan dengan hal tersebut untuk mengoptimalkan fungsi unit
sanitasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus
memperlancar tugas dalam mencapai tujuan, perlu adanya
penambahan sarana atau prasarana. Selain itu terbatasnya sumberdaya
manusia yang ada dalam upaya penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pemagangan di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
1.2. Tujuan Praktik Pemagangan
Praktik pemgangan ini bertujan untuk :
1. Mempelajari aspek sanitasi lingkungan pada area lingkungan rumah
sakit “PKU Muhammadiyah Yogyakarta”
2. Menentukan kesesuaian aspek sanitasi dengan regulasi terkait
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah sakit.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Mengingat pelaksanaan praktik pemagangan yang cukup singkat
maka penulis membatasi obyek pengamatan dan masalah yang meliputi :
1. Pengamatan Umum
Berisi mengenai latar belakang rumah sakit, visi dan misi, struktur
organisasi, waktu kerja karyawan, dan ruang kegiatan di rumah sakit
“PKU Muhammadiyah Yogyakarta”.
2. Pengamatan Khusus

3
Meliputi pelaksanaan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan
(inspeksi sanitasi) rumah sakit.
1.4. Manfaat Praktik Pemagangan
1. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat antara institusi tempat pemagangan dengan Institut
Teknologi Yogyakarta.
b. Rumah sakit dapat mengkaji atau meninjau kembali kondisi
sanitasi lingkungan jika masukan atau rekomendasi yang di berikan
relevan dan bermanfaat terutama untuk kemajuan perusahaan.
2. Institut Teknologi Yogyakarta
a. Mendekatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan
masyarakat dan dunia kerja agar pendidikan sejalan dengan tuntuan
pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang sanitasi
lingkungan.
b. Mendapatkan masukan yang bermanfaat dalam pembangunan
kurikulum di Institut Teknologi Yogyakarta, media untuk
menyalurkan lulusan ke dunia kerja.
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan pengalaman kerja dan memberikan
gambaran nyata penerapan ilmu yang di peroleh selama kuliah melalui
praktik pemagangan di bidang sanitasi lingkungan.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua
Persyarikatan Muhammadiyah atas inisiatif muridnya, K.H. Sudjak, yang
pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923
dengan lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta.
Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan
maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’. Pendirian
pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H.
Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU
(Pembina Kesejahteraan Umat).
Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah
lokasi ke Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad
Dahlan). Pada tahun 1936 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah
pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga saat
ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah  menjadi RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang
kesehatan, termasuk di dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal
usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-B/1.c/1998 tentang
Qaidah Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan. Dalam Surat
Keputusan tersebut diatur tentang misi utamanya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakatagar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih
baik, sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang
sejahtera dan sakinah sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah. Qaidah
inilah yang menjadi dasar utama dalam menjalankan organisasi RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.

5
Berbagai perubahanyang berkembang di luar lingkungan maupun
yang terjadi secara internal di dalam organisasi RS PKU Muhammadiyah.
tentang keselamatan pasien, keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada
sebagian masyarakat tertentu, perkembangan ilmu dan teknologi, huge
burden disease, hingga semakin terbukanya batas-batas informasi yang
berimbas terhadap makin kritisnya pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan serta perubahan regulasi pemerintah, diantisipasi dengan
berbagai langkah dari perbaikan saran prasarana dan Sumber Daya Insani,
sehingga menjadikan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selain mampu
bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh terhadap
regulasi pemerintah.

2.2. Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta beralamat di jalan
KHA Dahlan no.20 Yogyakarta. Peta lokasi Rumah sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta di tunjukkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Peta Lokasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


Yogyakarta

6
2.3. Visi dan Misi Rumah Sakit
2.3.1 Visi Rumah Sakit
Menjadi rumah sakit Muhammadiyah rujukan terpercaya
dengan kualitas pelayanan yang Islami, bermutu dan terjangkau
2.3.2 Misi Rumah Sakit
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi semua
lapisan masyarakat sesuai dengan peraturan/ketentuan
perundang-undangan.
2. Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya
Insani melalui pendidikan dan pelatihan secara profesional
yang sesuai ajaran Islam
3. Melaksanakan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar
melalui pelayanan kesehatan, yang peduli pada kaum dhuafa’.

2.4. Moto Rumah Sakit PKU Muhammadiyah


“AMANAH“ (Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, Handal)
Melayani Setulus Hati.
2.5. Tujuan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
1. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan organisasi RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas, menyeluruh dan
holistik.
3. Terwujudnya pendidikan kedokteran dan kesehatan yang unggul dan
islami dalam rangka menyiapkan insan kesehatan yang berkarakter.
4. Terwujudnya penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang
kedokteran dan kesehatan yang berguna bagi pengembangan ilmu
kedokteran dan kesehatan.
5. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.

7
2.6. Manajemen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
1. Ketua Badan Pelaksana Harian : Prof. Dr. H. Zamroni,
Ph.D
2. Seketaris Badan Pelaksana Harian : H. Nukman Muhammad,
S.H., MM., M.Kn
3. Anggota Badan Pelaksana Harian : Drs. H. Agus Syamsuddin,
M.M
4. Anggota Badan Pelaksana Harian : dr. H. Agus
Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S
5. Anggota Badan Pelaksana Harian : Ir. H. Ismudiyanto,
MS.IAI
6. Anggota Badan Pelaksana Harian : H. Budi Setiawan, S.T

2.7. Direksi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


1. Direktur Utama : dr. H. Mohammad
Komarudin, Sp.A
2. Direktur Bidang Pelayanan dan
Penunjang Medis : drg. Hj. Pipiet
Setyaningsih, Sp, Ort ,MP
3. Direktur Bidang Umum dan Keuangan : drg. Hj. Indria Nehriasari,
M.Kes., Sp.BM
4. Direktur Penunjang Medik : dr. Ekorini Listiowati,
MMR
5. Direktur Bidang Al-Islam,
Ke Muhammadiyahan
& Bina Ruhani Islam : H.M. Isnawan, SE, MPH

2.8. Struktur Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Unit sanitasi adalah unit yang berupaya melakukan penyehatan dan


pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan baik karyawan, pasien,

8
maupun pengunjung. Adapun struktur organisasi Unit Sanitasi RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta dan gambaran umum tentang unit sanitasi
yaitu sebagai berikut:
DIR. BIDANG
UMUM & KEUANGAN

MANAGER MANAGER
BIDANG UMUM & RUMAH BIDANG AKUNTANSI &
TANGGA KEUANGAN

SPV SPV SPV


KEAMANAN SANITASI PEMELIHARAAN

Gambar 2.2 Struktur Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah


Yogyakarta

Unit sanitasi memiliki gambaran umum yaitu sebagai berikut

A. Ketenagaan Unit Sanitasi

Unit sanitasi memiliki tenaga kerja berjumlah 5 orang, yang


terdiri dari sebagai berikut:
Tabel 2.1 Ketenagaan Unit Sanitasi
Pendidikan Jumlah
D4 1 ORANG
D3 1 ORANG
SMK 2 ORANG
SLTP 1 ORANG
Total 5 ORANG

Sumber: Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2018

9
B. Waktu Kerja Petugas
Unit Sanitasi memiliki 3 Shift waktu kerja, yang terdiri dari sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Waktu Kerja petugas Unit Sanitasi
Waktu Jumlah Petugas
Pagi 1 Petugas + Supervisor

Siang 1 Petugas
Malam 1 Petugas
Sumber: Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun
2018
C. Ruang Lingkup Sanitasi
1. Penyediaan air bersih
2. Pengelolaan limbah cair
3. Pengelolaan limbah padat
4. Pest control
5. Desinfeksi ruangan
6. Monitoring lingkungan Fisik Kimia Biologi dan Hygiene
Sanitasi Makanan
D. Sistem Pelayanan Sanitasi
1. Pro aktif supervise
2. Memenuhi permintaan layanan secara langsung
3. Memenuhi permintaan layanan via telpon / hp
4. Memenuhi permintaan layanan via HT

10
2.9. Layanan Kesehatan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
1. Klinik umum
2. klinik penyakit dalam
3. klinik penyakit jantung
4. Klinik penyakit syaraf
5. Klinik penyakit jiwa
6. Klinik penyakit mata
7. Klinik penyakit THT
8. Klinik penyakit gigi
9. Klinik penyakit kulit & kelamin
10. Klinik Penyakit paru
11. Klinik rematologi
12. Klinik penyakit anak
13. Klinik bedah umum
14. Klinik bedah tulang
15. Klinik bedah urologi
16. Klinik bedah syaraf
17. Klinik bedah plastik/thorax
18. Klinik bedah gigi & mulut
19. Klinik bedah anak
20. Klinik bedah digestif
21. Klinik obsgyn
22. Klinik VCT HIV / AIDS

11
BAB III

HASIL DAN PEMBAHSAN

3.1. Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Bentuk kegiatan sanitasi rumah sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta yaitu melakukan penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan
(inspeksi sanitasi) sesuai dengan Keputusan Menteri Keschatan RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004. Pelaksanaan inspeksi sanitasi dilakukan oleh
pihak eksternal, yaitu Dinas Lingkungan Hidup yang di bawahi langsung
oleh pemerintah sebanyak satu kali per enam bulan. Hasil dari form
penilaian akan dijadikan sebagai bahan evaluasi pihak rumah sakit untuk
melakukan penanganan atas parameter yang tidak dengan persyaratan,
Parameter yang diperiksa rumah sakit, ruang bangunan, penyehatan
makanan dan minuman, pengelolaan limbah, tempat pencucian linen,
pengendalian serangga, dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi,
pengamanan sesuai meliputi kesehatan lingkungan Kesehatan air, radiasi,
dan penyuluhan kesehatan lingkungan. Unit kesehatan lingkungan juga
selalu melakukan pengecekan pencahayaan, kebisingan, suhu, dan
kelembaban pada tiap ruangan. Bentuk kegiatan lainnya, yaitu pengujian
angka kuman dan uji steril di beberapa ruangan yang dilakukan oleh
laboratorium terakreditasi, yaitu Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta
(BLK). Pengujian dilakukan selama enam bulan sekali. Hasil pengujian dari
BLK nantinya akan diserahkan kepada RS PKU Muhammadiyah dan akan
dilaporkan dalam bentuk RKL-RPL oleh pihak rumah sakit kepada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta sebagai bentuk pertanggung jawaban.
3.2. Penyehatan Air di Rumah Sakit
Pada saat praktek belajar lapangan , mahasiswa melakukan
penyehatan air bersih di rumah sakit dengan melakukan pengambilan
sampel air bersih dengan parameter mikrobiologis, pengukuran debit, pH
dan sisa chlor air bersih. Adapun hasil dari kegiatan yang mahasiswa
lakukan selama praktek belajar lapangan sebagai berikut:

12
3.2.1. Pengambilan sampel air bersih
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki 4
(empat) bak reservoir yaitu bak 1,2,3,4, sedangkan air bersih di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta di supplai dari 6 buah sumur
dangkal dan PDAM. Setiap 1 bulan sekali dilakukan pemeriksaan
kualitas air bersih dengan parameter mikrobiologis, adapun
pengambilan sampel dilakukan di 6 titik lokasi. Pemeriksaan fisika
dan kimia dilakukan setiap 6 bulan sekali. Adapun titik lokasi
pengambilan sampel air bersih di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Titik-Titik Lokasi Pengambilan Sampel Air
Pemeriksaan
NO Ruangan F K B KET

1 Ruang Operasi √ Bak 3


2 CSSD √ Bak 4
3 Instalasi Gigi √ Bak 2
4 IGD √ Bak 1
5 Poli Bedah √ √ Bak 3
6 RO Ruang Hemodialisa √ √ Bak RO

Sumber: Data Primer Sanitasi Sepetember Tahun 2018


Prosedur pengambilan sampel air bersih untuk
pemeriksaan mikrobiologis sesuai dengan standar operasional RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yaitu botol sampel steril, pingset
berukuran besar,kapas yang telah diberi alcohol steril, korek
api, dan cooler box.
2. Botol sampel diberi label yang meliputi pengirim, lokasi,
pengambilan sampel,tanggal, jam, jenis pemeriksaan.
3. Kran ditutup dan mulut kran dibakar dengan kapas yang sudah
diberi alcohol 70% dan dinyalakan dengan korek api.

13
4. Untuk kran yang terbuat dari plastic, hanya dibersihkan
dengan kapas yang diberi alcohol 70% yang dinyalakan
dengan korek api.
5. Kran dialirkan selama 2-3 menit.
6. Botol sampel dibuka dan mulut botol sampel dan disterilkan
dengan kapas yang diberi alcohol yang telah di nyalakan dengan
korek api.
7. Air kran dialirkan kedalam botol sampel dengan volume air
2/3 botol.
8. Mulut botol dibakar dengan api kembali dan ditutup.
9. Sampel air bersih dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan (BBTKL) atau Balai Laboratorium Kesehatan
(BLK).
Adapun pemeriksaan air bersih secara parameter fisika
dan kimia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu:
1. Membuat label yang berisi nama pengirim, tanggal
pengambilan, lokasi pengambilan, jam pengambilan dan jenis
pemeriksaan.

2. Menyiapkan alat dan bahan yang berupa drigen berukuran 2 liter


dan cooler box.
3. Air kran dialirkan kedalam drigen botol, hindari terjadinya
aerasi saat pengambilan.
4. Tempelkan label pada botol sampel.
5. Kirim sampel tersebut ke Balai Besar Teknik Kesehatan
Lingkungan (BBTKL).

3.2.2. Pengukuran Debit, pH dan Sisa Chlor air bersih

Di RS PKU Muhammadiyah dilakukan pengukuran debit


dengan tujuan untuk mengetahui kuantitas atau jumlah pemakaian
air bersih. Pengukuran pH bertujuan untuk mengetahui pH air
bersih di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sedangkan
pemeriksaan sisa chlor bertujuan untuk mengetahui kadar residu
14
chlorine yang ada dalam air bersih untuk memastikan air bersih
dan aman.
Standar pemeriksaan debit, pH dan sisa chlor yaitu sebagai
berikut:
1. Standar kadar sisa chlor pada air bersih adalah 0,1 – 0,3
mg/liter, sedangkan standar pH pada air bersih adalah 6-9.
2. Pemeriksaan dilakukan minimal setiap hari satu kali pada
enam titik dari titik terjauh masing-masing bak reservoir.
3. Pemantauan dilakukan sesuai pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Pengukuran debit air bersih dilakukan dengan langkah
sebagai berikut:
1. Penutup water meter yang terpasang di jaringan perpipaan bak
air bersih dibuka.
2. Debit air di amati dan di catat angka yang tertera pada water
meter, setelah itu di masukkan ke dalam buku catatan rutinitas
harian sanitasi dan catatan air bersih.
Pemeriksaan sisa chlor di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Alat pemeriksaan sisa chlor yaitu komparator dan tablet DPD
rapid 1 di siapkan.
2. Mahasiswa mengambil sampel di titik pengambilan sampel
sebanyak 10 ml untuk sampel dan 10 ml sebagai kontrol.
3. Tablet DPD rapid 1 dimasukkan ke dalam salah satu tabung
reaksi dan digojog hingga homogen.
4. Tabung reaksi di masukkan kembali kedalam komperator.
5. Baca angka yang tertera pada komparator dan catat angka
tersebut sebagai sisa chlor air sampel.
Pemeriksaan pH pada air bersih di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sampel di ambil pada outlet bak 1, 2, 3, 4.
2. Alat pH (pH meter) di siapkan.

15
3. Tombol ON dibagian atas pH meter dinyalakan.
4. Celupkan pH meter pada sampel batas yang tertera di alat.
5. Baca dan catat angka yang tertera pada display alat.
6. pH meter di ambil setelah itu matikan dan keringkan.
Adapun hasil dari pengukuran debit air sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Debit Bak Air Bulan Agustus –
Sepetember - Oktober Tahun 2018 di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
3
Debit (m )
No HARI/TGL BAK RESERVOIR
1 2 3 4
1 Rabu, 54380 22477 43283 37458 55751 37256 55380
1/08/2018
2 Kamis, 54404 22500 43672 37497 55806 37292 55435
2/08/2018
3 Jum’at, 54428 22523 44061 37536 55861 37328 55490
3/08/2018
4 Sabtu, 54452 22546 44450 37575 55916 37364 55545
4/08/2018
5 Senin, 54523 22068 45280 37614 55973 37400 55600
6/08/2018
6 Selasa, 54558 22633 45650 37633 56000 37436 55655
7/08/2018
7 Rabu, 54582 22661 46039 37650 56020 37472 55710
8/08/2018
8 Kamis, 54606 23647 46428 37689 56075 37508 55765
9/08/2018
9 Jum’at, 54664 22726 46817 37728 56130 37544 55820
10/08/2018
10 Sabtu, 54688 22749 47206 37767 56185 37580 55875
11/08/2018
11 Senin, 54664 22726 47432 37806 56240 37616 55930
13/08/2018
12 Selasa, 54804 22848 48820 37791 56228 37652 55985
14/08/2018
13 Rabu, 56264 22876 49240 37814 56263 37688 56040
15/08/2018
14 Kamis, 56874 22904 49660 37839 56295 37724 56095
16/08/2018
15 Jum’at, 56898 22927 50049 37878 56350 37760 56150
17/08/2018

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober Tahun 2018

16
3
Debit (m )
No HARI/TGL BAK RESERVOIR
1 2 3 4
16 Sabtu, 56922 22950 50438 37917 56405 37796 56205
18/08/2018
17 Senin, 55020 23026 51510 37935 56440 37832 56260
20/08/2018
18 Selasa, 55055 23055 51960 37598 56475 37868 56315
21/08/2018
19 Rabu, 55084 23082 52370 37975 56498 37904 56370
22/08/2018
20 Kamis, 55122 23108 52785 37990 56521 37940 56425
23/08/2018
21 Jum’at, 55154 23135 53210 38021 56566 37976 56480
24/08/2018
22 Sabtu, 55790 23171 53788 38060 56621 38012 56535
25/08/2018
23 Senin, 55249 23228 54660 38096 56677 38048 56590
27/08/2018
24 Selasa, 55276 23257 55120 38129 56727 38084 56645
28/08/2018
25 Rabu, 55305 23288 55610 38164 56774 38120 56700
29/08/2018
26 Kamis, 55333 23318 56070 38190 56816 38156 56755
30/08/2018
27 Jum’at, 55362 23348 56859 38218 56859 38192 56810
31/08/2018
28 Sabtu, 55386 23371 57248 38257 56914 38228 56865
1/09/2018
29 Senin, 55443 23430 57841 38285 56958 38264 56920
3/09/2018
30 Selasa, 55472 23460 58321 38311 56998 38300 56975
4/09/2018
31 Rabu, 55501 23490 58801 38337 57011 38336 57030
5/09/2018
32 Kamis, 55529 23524 59341 38379 57100 38372 57085
6/09/2018
33 Jumat, 55557 23555 59611 38418 57155 38408 57140
7/09/2018
34 Sabtu, 55581 23578 60000 38457 57210 38444 57195
8/09/2018
35 Senin, 55605 23601 60389 38496 57265 38480 57250
10/09/2018

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober Tahun 2018

17
3
Debit (m )
No HARI/TGL BAK RESERVOIR
1 2 3 4
36 Selasa, 55629 23624 60428 38535 57320 38516 57305
11/09/2018
37 Rabu, 55681 23697 61999 32759 61385 38552 57360
12/09/2018
38 Kamis, 55703 23724 62455 32579 64617 38580 57403
13/09/2018
39 Jumat, 55727 23753 62950 32759 67496 38616 57458
14/09/2018
40 Sabtu, 55750 23780 63410 38644 57501 38652 57513
15/09/2018
41 Senin, 55782 23839 64270 38687 57567 38688 57565
17/09/2018
42 Selasa, 55799 23589 64765 32759 79031 38715 57609
18/09/2018
43 Rabu, 55815 23811 65252 32759 82157 38475 57655
19/09/2018
44 Kamis, 55831 23914 65708 32759 84491 38768 57691
20/09/2018
45 Jumat, 55855 23983 66097 32798 84546 38801 57746
21/09/2018
46 Sabtu, 55879 24006 66486 32837 84601 38837 57801
22/09/2018
47 Senin, 55894 24028 67633 32759 95276 38866 57844
24/09/2018
48 Selasa, 55904 24046 67940 32759 95331 38902 57899
25/09/2018
49 Rabu, 55928 24069 68329 32759 95386 38938 57954
26/09/2018
50 Kamis, 55952 24092 68718 32759 95441 38974 58009
27/09/2018
51 Jumat, 55953 24141 69520 38974 58019 39010 58064
28/09/2018
52 Sabtu, 55863 23973 66719 32759 90255 38822 57774
29/09/2018
53 Senin, 55894 24028 67633 32759 95276 38866 57844
1/10/2018
54 Selasa, 55904 24046 67940 32759 95331 38902 57899
2/10/2018
55 Rabu, 55928 24069 68329 32759 95386 38938 57954
3/10/2018

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober Tahun 2018

18
Adapun hasil dari pengukuran sisa chlor dan pH bak 1, 2, 3, 4 dapat
disajikan pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Sisa Chlor dan pH Air Bulan Agustus
– Sepetember - Oktober RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Sisa Chlor (ppm) pH
NO Hari, Tanggal Bak Reservoir Bak Reservoir
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rabu, 0,2 0,3 0,2 0,3 7,5 7,5 7,8 7,2
1/08/2018
2 Kamis, 0,3 0,2 0,4 0,2 7,5 7,2 7,3 7,3
2/08/2018
3 Jum’at, 0,5 0,2 0,3 0,2 7,2 7,2 7,3 7,4
3/08/2018
4 Sabtu, 0,3 0,2 0,2 0,2 7,8 7,9 7,2 7,2
4/08/2018
5 Senin, 0,2 0,3 0,2 0,2 7,3 7,3 7,5 7,6
6/08/2018
6 Selasa, 0,3 0,3 0,2 0,25 7,2 7,8 7,8 7,9
7/08/2018
7 Rabu, 0,25 0,2 0,2 0,3 7,8 7,8 7,7 7,7
8/08/2018
8 Kamis, 0,2 0,25 0,15 0,2 7,4 7,5 7,5 7,2
9/08/2018
9 Jum’at, 0,3 0,2 0,25 0,15 7,8 7,7 7,2 7,3
10/08/2018
10 Sabtu, 0,2 0,3 0,3 0,25 7,7 7,6 7,2 7,3
11/08/2018
11 Senin, 0,3 0,2 0,2 0,3 7,2 7,2 7,4 7,4
13/08/2018
12 Selasa, 0,25 0,25 0,3 0,3 7,8 7,9 7,2 7,2
14/08/2018
13 Rabu, 0,2 0,3 0,2 0,15 7,2 7,2 7,3 7,4
15/08/2018
14 Kamis, 0,3 0,3 0,2 0,25 7,4 7,5 7,7 7,3
16/08/2018
15 Jum’at, 0,15 0,2 0,2 0,3 7,2 7,5 7,7 7,8
17/08/2018
16 Sabtu, 0,3 0,2 0,2 0,3 7,3 7,4 7,4 7,8
18/08/2018
17 Senin, 0,2 0,25 0,3 0,2 7,2 7,2 7,3 7,3
20/08/2018
18 Selasa, 0,1 0,1 0,2 0,2 7,2 7,2 7,4 7,4
21/08/2018
Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober
Tahun 2018

19
Sisa Chlor (ppm) pH
NO Hari, Tanggal Bak Reservoir Bak Reservoir
1 2 3 4 1 2 3 4
19 Rabu, 0,2 0,2 0,15 0,15 7,8 7,8 7,2 7,1
22/08/2018
20 Kamis, 0,3 0,2 0,2 0,2 7,2 7,2 7,4 7,2
23/08/2018
21 Jum’at, 0,25 0,2 0,2 0,2 7,3 7,2 7,8 7,8
24/08/2018
22 Sabtu, 0,3 0,2 0,2 0,2 7,3 7,2 7,7 7,6
25/08/2018
23 Senin, 0,25 0,3 0,1 0,1 7,4 7,3 7,4 7,4
27/08/2018
24 Selasa, 0,2 0,3 0,1 0,3 7,7 7,8 7,3 7,7
28/08/2018
25 Rabu, 0,2 0,2 0,3 0,2 7,8 7,8 7,5 7,5
29/08/2018
26 Kamis, 0,1 0,2 0,2 0,2 7,6 7,3 7,3 7,3
30/08/2018
27 Jum’at, 0,3 0,1 0,1 0,2 7,6 7,3 7,5 7,5
31/08/2018
28 Sabtu, 0,2 0,2 0,3 0,3 7,2 7,3 7,5 7,7
1/09/2018
29 Senin, 0,2 0,3 0,2 0,3 7,2 7,2 7,7 7,7
3/9/2018
30 Selasa, 0,2 0,3 0,2 0,15 7,5 7,5 7,4 7,5
4/9/2018
31 Rabu, 0,35 0,25 0,2 0,2 7,7 7,8 7,2 7,2
5/9/2018
32 Kamis, 0,3 0,2 0,2 0,3 7,3 7,4 7,3 7,2
6/9/2018
33 Jum’at 0,15 0,2 0,3 0,2 7,7 7,2 7,2 7,1
7/9/2018
34 Sabtu, 0,3 0,2 0,2 0,2 7,2 7,3 7,3 7,4
8/9/2018
35 Senin, 0,25 0,2 0,2 0,25 7,2 7,5 7,8 7,7
10/9/2018
36 Selasa, 0,3 0,2 0,25 0,3 7,2 7,5 7,5 7,5
11/9/2018
37 Rabu, 0,25 0,2 0,2 0,3 7,8 7,8 7,7 7,7
12/9/2018
38 Kamis, 0,25 0,2 0,3 0,3 7,5 7,5 7,6 7,6
13/9/2018
39 Jum’at 0,25 0,2 0,3 0,25 7,3 7,5 7,2 7,3
14/9/2018
Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober
Tahun 2018

20
Sisa Chlor (ppm) pH
NO Hari, Tanggal Bak Reservoir Bak Reservoir
1 2 3 4 1 2 3 4
40 Sabtu, 0,3 0,2 0,25 0,3 7,5 7,7 7,5 7,5
15/9/2018
41 Senin, 0,2 0,2 0,3 0,3 7,2 7,3 7,5 7,7
17/9/2018
42 Selasa, 0,25 0,25 0,15 0,2 7,3 7,7 7,5 7,6
18/9/2018
43 Rabu, 0,3 0,2 0,25 0,2 7,2 7,3 7,2 7,6
19/9/2018
44 Kamis, 0,2 0,3 0,25 0,3 7,3 7,7 7,8 7,2
20/9/2018
45 Jum’at 0,25 0,3 0,2 0,3 7,5 7,2 7,3 7,4
21/9/2018
46 Sabtu, 0,3 0,2 0,3 0,2 7,2 7,3 7,4 7,5
22/9/2018
47 Senin, 0,3 0,25 0,15 0,2 7,3 7,4 7,4 19
24/9/2018
48 Selasa, 0,25 0,3 0,2 0,2 7,3 7,5 7,5 20
25/9/2018
49 Rabu, 0,3 0,25 0,2 0,2 7,5 7,6 7,6 21
26/9/2018
50 Kamis, 0,25 0,2 0,3 0,3 7,3 7,5 7,6 22
27/9/2018
51 Jum’at 0,25 0,3 0,2 0,25 7,3 7,7 7,5 23
28/9/2018
52 Sabtu, 0,25 0,35 0,2 0,2 7,5 7,5 7,6 24
29/9/2018
53 Senin, 0,2 0,3 0,2 0,2 7,2 7,3 7,4 7,2
1/9/2018
54 Selasa, 0,3 0,2 0,3 0,2 7,5 7,7 7,2 7,3
2/9/2018

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober


Tahun 2018

21
Daftar Kegiatan PAB yang di lakukan Unit Sanitasi di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kegiatan PAB RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
No Kegiatan Pemeriksaan Waktu
1 Pemeriksaan mikrobiologi 1 bulan 1x
2 Pemeriksaan kimia 6 Bulan 1x
3 Pengurasan bak-bak reservoir
dan
4 Bulan 1x
4 Pengurasan bak reservoir CSSD 1 Bulan 1x
5 Pengukuran pH dan sisa chlor Tiap Hari
6 Pengurasan bak chlorinasi 1 minggu 1x
7 Chlorinasi air bersih Tiap hari
8 Pemeriksaan air untuk HD 1 Bulan 1x
(Hemodialisis)
Sumber: Unit sanitasi Tahun 2018
Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan
fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam
parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib merupakan
persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh
penyelenggaraan air minum, sedangkan parameter tambahan dapat
dilakukan sesuai dengan kondisi lingkungan daerah masing-masing
(Permenkes RI, 2010).
Dapat dikatakan baik karena air di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta selalu melakukan pemeriksaan baik pemeriksaan dengan
parameter mikrobiologis, fisika dan kimia. Pemeriksaan bakteriologis
dilakukan di 6 titik dengan pengambilan sampel air di ruang operasi,
CSSD, instalasi gizi, IGD, poli bedah, dan RO pemeriksaan tersebut
dilakukan setiap 1 bulan sekali. Sedangkan pemeriksaan fisika kimia
dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pada saat praktek belajar lapangan di RS
PKU Muhammadiyah, mahasiswa melakukan pengambilan sampel secara
mikrobiologis dengan mengambil sampel air di 6 (enam) titik tadi
kemudian sampel dibawa ke BBTKL untuk dilakukan pemeriksaan. Selain

22
itu di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah tersedia air bersih
>500 lt/hari dan tersedia air minum sesuai kebutuhan serta disediakan
disetiap tempat kegiatan.
Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta juga rutin
melakukan pengecekan ph, sisa chlor, debit setiap hari. Pada saat di unit
sanitasi, mahasiswa melakukan pengecekan pH, sisa chlor dan debit
setiap hari, biasanya antara pukul 10.00 WIB atau pukul 11.00 WIB.
Hasil dari pengecekan pH setiap hari berkisar antara 6.2 sampai 7.9, dari
hasil pengukuran pH pada bulan November 2017 ada beberapa hari tidak
dilakukan pengukuran, hal tersebut di karenakan pH meter dalam kondisi
rusak. Pengukuran pH air di RS PKU Muhammadiyah yogyakarta telah
sesuai dengan Standar baku mutu pH air.
Pengecekan sisa chlor dengan hasil 0,1 sampai dengan 1,
sedangkan dari hasil pengecekan sisa chlor masih belum sesuai, hal
tersebut dikarenakan mungkin jarak antara bak dengan outlet sangat
dekat. Berdasarkan hasil dari kegiatan yang telah mahasiswa amati dan
lakukan, penyehatan air di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah
baik dan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

3.3. Penyehatan Tempat Cuci Linen Rumah Sakit


Kegiatan yang dilakukan mahasiswa di unit pencucian linen
adalah kunjungan di unit pencucian linen dan finishing linen. Mahasiswa
diberikan penjelasan mengenai layanan linen yang ada di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Unit linen adalah unit yang merencanakan
seluruh perencanaan yang berkaitan dengan laundry dan setiap kebutuhan
sandang. Unit linen menggunakan sistem shift, yaitu pukul 07.00-14.00
WIB dan 14.00-21.00 WIB. Jadwal petugas mengambil linen pagi hari
pukul 07.00-08.00 dan sore pukul 17.00-18.00.
Di unit linen menggunakan 2 troli yaitu troli tertutup dan terbuka,
troli tertutup digunakan untuk pendistribusian linen, sedangkan troli
terbuka digunakan untuk pengambilan linen dengan 3 warna yang

23
membedakan tingkat risiko. tiga warna tersebut yaitu hitam (risiko
tinggi), kuning (risiko sedang), putih (risiko rendah).
Alur proses kerja layanan linen adalah persiapan alat dan bahan,
pengambilan linen kotor, penimbangan linen, pemilihan linen, pencucian
linen, pemerasan linen, pengeringan linen, disetrika dan terakhir di
distribusi.

Adapun bahan aktif dan dosis untuk pencucian yang digunakan


unit linen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu:
Tabel 3.5 Bahan Aktif dan Dosis Pencucian RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
No Bahan cuci Jenis Cucian Dosis
1 BOOST  Kotoran ringan/sedang  1 – 6 ml / Kg
(Alkali)  Kotoran berat  7 – 10 ml / Kg
2 EPRO 1020  Kotoran ringan/sedang  2 – 4 ml / Kg
(Detergent)  Kotoran berat  5 – 7 ml / Kg
3 ES OXI – BRITE 50  Kotoran ringan/sedang  0.5 – 3 ml / Kg
(Cairan Oxygen Bleach)  Kotoran berat  4 – 9 ml / Kg
4 FLUFI  Kotoran ringan/sedang  2 – 6 ml / Kg
(Cairan Pelembut)  Kotoran berat  2 –6 ml / Kg
5 EPRO LQ - SOUR  Kotoran ringan/sedang  0,3 – 1 ml / Kg
(Cairan Asam)  Kotoran berat  2 –8 ml / Kg

Sumber: Unit Linen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2018

Adapun hasil kegiatan mahasiswa selama praktek belajar


lapangan di unit linen yaitu mendapatkan penjelasan terkait
proses kerja di linen dan melipat linen. Sedangkan hasil wawancara
dan penjelasan yang mahasiswa dapatkan dari petugas linen terkait
proses kerja di linen yaitu sebagai berikut:
a. Persiapan alat dan bahan.
b. Petugas mengambil linen kotor dan di bawa ke unit
linen.
c. Dilakukan penimbangan linen.

24
d. Pemilihan linen.
e. Pencucian linen
Pada linen kotor yang infeksius dilakukan pre- treatment
dengan cara menyikat bagian bahan yang terkena tumpahan,
percikan, maupun rembesan kotoran sampai kotoran tersebut
hilang. Kotoran yang disikat dapat berupa cairan obat-
obatan, feses pasien, darah dan sejenisnya, setelah kotoran
tersebut hilang, maka linen tersebut direndam dengan air
panas selama kurang lebih 2 (dua) jam kemudian diberikan
perlakuan yang sama seperti linen kotor non-infeksius. Adapun
proses pencucian 20-30 menit.
f. Setelah di cuci maka dilakukan pembilasan dengan waktu 5
menit dan di beri pewangi.
g. Selanjutnya proses pemerasan dan pengeringan linen pada
mesin yang berbeda. Untuk pemerasan manual berlangsung
selama 15 menit, sedangkan dengan mesin otomatis memeras
pakaian hanya 5 menit. Unit linen di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta tidak memiliki ruang penjemuran karena mesin
pengering linen mampu mengeringkan pakaian dalam waktu 15
menit seperti dikering- anginkan dengan penjemuran manual /
menggunakan sinar matahari.
h. Setelah linen kering, linen bersih dibawa ke lantai dua yaitu
ruang linen bersih dengan menggunakan keranjang bertuas. Saat
masuk diruang linen bersih, linen bersih di pilah/disortir
kembali lalu dilipat dan ditata berdasarkan ruangan maupun
bangsal.
i. Selanjutnya proses penyetrikaan, pada poses penyetrikaan ini
linen bersih yang di setrika yaitu bahan tipis dengan alat
penyetrika otomatis/setrika roll sedangkan linen bersih sejenis jas
dilakukan penyetrikaan dilakukan penyetrikaan secara manual
dengan setrika umum yang digunakan pada rumah tangga.

25
j. Setelah di setrika, linen di tata ulang sesuai dengan
ruangannya lalu dikemas ke dalam plastik.

Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang


dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja, dimana secara teknis dapat mengurangi tingkat
keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Peralatan pelindung diri
tidak menghilangkan bahaya ataupun mengurangi bahaya yang ada.
Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan
cara penempatan penghalang antara tenaga kerja dengan bahaya
(Masloman, 2015).
Unit linen telah melakukan proses linen dari pencucian sampai
pendistribusian dengan sesuai, pencucian linen juga telah menggunakan
bahan yang sesuai untuk membuat lingkungan rumah sakit ramah
lingkungan. Dari hasil pengamatan yang mahasiswa dapatkan, petugas
sebagian telah menggunakan APD, dan sebagian besar lagi tidak
menggunakan APD lengkap.
Faktor yang mempengaruhi petugas tidak menggunakan APD
dalam menjamin keselamatannya sebelum bersentuhan dengan linen
yang infeksius dipengaruhi oleh motivasi, perilaku, kebiasaan maupun
ketersediaan APD tersebut. Berdasarkan hasil dari penjelasan petugas,
dan pengamatan yang mahasiswa lihat serta lakukan di unit linen, unit
linen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagian telah sesuai
dengan Kepmenkes RI No. 1204 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit. Dikatakan sebagian karena, masih
terdapatnya petugas yang tidak menggunakan APD yang lengkap.

3.4. Disinfeksi Ruangan


Kegiatan lain yang dilakukan mahasiswa di unit sanitasi adalah
kegiatan disinfeksi ruangan. Disinfeksi ruangan tersebut dilakukan
apabila ada permintaan, permintaan dilayani lewat telepon dan status bed

26
di komputer. Adapun hasil kegiatan disinfeksi ruangan yang mahasiswa
lakukan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Disinfeksi Ruangan Agustus – Sepetember -


Oktober RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

No Hari/Tanggal Kasus Ruangan


1 Rabu, 1 Agustus 2018 Diare Zam-zam 4
2 Rabu, 1 Agustus 2018 Gabus Raudah E
3 Kamis, 2 Agustus 2018 TB Marwah A12
4 Jumat, 3 Agustus 2018 Melena Zam-zam 2
5 Senin, 6 Agustus 2018 Melena Marwah C11
6 Senin, 6 Agustus 2018 B12 Marwah B7
7 Senin, 6 Agustus 2018 HBSA g+ Marwah A7
8 Selasa, 7 Agustus 2018 HBSA g+ Marwah A7
9 Selasa, 7 Agustus 2018 TB Zam-zam 5
10 Rabu, 8 Agustus 2018 Gangren Zam-zam 7
11 Rabu, 8 Agustus 2018 TB Marwah E6
12 Kamis, 9 Agustus 2018 TB Marwah E2
13 Kamis, 9 Agustus 2018 Lapto ION 5
14 Jum’at, 10 Agustus 2018 Lapto ICCU
15 Jum’at, 10 Agustus 2018 Struk Marwah B6
16 Jum’at, 10 Agustus 2018 Diare Zam-zam 2
17 Jum’at, 10 Agustus 2018 Peneumonia Raudah
18 Jum’at, 10 Agustus 2018 Diare Marwah B3
19 Jum’at, 10 Agustus 2018 Melena Raudah 3H01
20 Jum’at, 10 Agustus 2018 Marsenia Shofa C1 + 2
21 Jum’at, 10 Agustus 2018 Medama ICU
22 Senin, 13 Agustus 2018 Melena ICU 4
23 Selasa, 14 Agustus 2018 TB Ibnu Shina
24 Selasa, 14 Agustus 2018 TB Sakinah VVIP

27
25 Selasa, 14 Agustus 2018 TB Raudah F1
26 Selasa, 14 Agustus 2018 Melena Raudah E4
27 Rabu, 15 Agustus 2018 Diare ICU
Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober
Tahun 2018
No Hari/Tanggal Kasus Ruangan
28 Rabu, 15 Agustus 2018 Melena Raudah D1
29 Rabu, 15 Agustus 2018 Diare Marwah B3
30 Kamis, 16 Agustus 2018 Paru Marwah C2
31 Kamis, 16 Agustus 2018 Melena Shofa
32 Kamis, 16 Agustus 2018 Melena ICU
33 Jum’at, 17 Agustus 2018 B20 Marwah C11
34 Jum’at, 17 Agustus 2018 HBSA g+ Raudah D3
35 Sabtu, 18 Agustus 2018 HBSA g+ ICU 3
36 Sabtu, 18 Agustus 2018 Melena Shofa 7
37 Sabtu, 18 Agustus 2018 Gangren Marwah B11
38 Senin, 20 Agustus 2018 Melena Shofa C1
39 Selasa, 21 Agustus 2018 TB Marwah B3
40 Selasa, 21 Agustus 2018 TB Marwah B3
41 Kamis, 23 Agustus 2018 Peneumonia Raudah B1
42 Kamis, 23 Agustus 2018 Paru Shofa C1
43 Kamis, 23 Agustus 2018 Paru Shofa A2
44 Jum’at, 24 Agustus 2018 B20 Marwah B6
45 Jum’at, 24 Agustus 2018 B20 Raudah B10
46 Jum’at, 24 Agustus 2018 B20 Marwah C11
47 Sabtu, 25 Agustus 2018 Melena Shofa C1
48 Sabtu, 25 Agustus 2018 B20 Marwah C8
49 Senin, 27 Agustus 2018 Melena Marwah C4
50 Senin, 27 Agustus 2018 Melena Shofa C2
51 Rabu, 29 Agustus 2018 Peneumonia Raudah 2A11
52 Rabu, 29 Agustus 2018 Peneumonia Raudah C8
53 Kamis, 30 Agustus 2018 Peneumonia Shofa A2

28
54 Jum’at, 31 Agustus 2018 Melena Raudah 2A
55 Jum’at, 31 Agustus 2018 Diare VVIP Sakinah
56 Jum’at, 31 Agustus 2018 Peneumonia ICU 5
Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober
Tahun 2018
No Hari/Tanggal Kasus Ruangan
57 Jum’at, 31 Agustus 2018 Peneumonia Marwah C9
58 Selasa, 4 Sepetember 2018 Ca Sakinah VIP 5
59 Selasa, 4 Sepetember 2018 Ca Raudah D3
60 Rabu, 5 Sepetember 2018 Diare Shofa 8
61 Rabu, 5 Sepetember 2018 HIV Raudah 2C 03
62 Kamis, 6 Sepetember 2018 Melena Shofa B1
63 Jum’at, 7 Sepetember 2018 Melena Shofa 7
64 Sabtu, 8 Sepetember 2018 HIV ICCU 4
65 Sabtu, 8 Sepetember 2018 TB Shofa 5
66 Senin, 10 Sepetember 2018 TB Marwah C8
67 Senin, 10 Sepetember 2018 Gangren Raudah
68 Senin, 10 Sepetember 2018 Lapto OK 4
69 Senin, 10 Sepetember 2018 Lapto ICU 2
70 Senin, 10 Sepetember 2018 Lapto Shofa 9
71 Selasa, 11 Sepetember 2018 Lapto ICCU
72 Rabu, 12 Sepetember 2018 HBSA g+ Marwah C4
73 Rabu, 12 Sepetember 2018 Lapto Zam-zam 2
74 Rabu, 12 Sepetember 2018 Meleno Shofa 8
75 Rabu, 12 Sepetember 2018 TB Marwah C8
76 Kamis, 13 Sepetember 2018 Diare Raudah 2E 01
77 Kamis, 13 Sepetember 2018 Peneumonia Raudah 6
78 Jum’at, 14 Sepetember 2018 Medama Raudah 01
79 Jum’at, 14 Sepetember 2018 Peneumonia Raudah 01
80 Jum’at, 14 Sepetember 2018 TB Zam-zam 8
81 Jum’at, 14 Sepetember 2018 Peneumonia ICCU 4
82 Sabtu, 15 Sepetember 2018 TB Sakinah VVIP 4

29
83 Sabtu, 15 Sepetember 2018 Hepatitis Marvah A6

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober


Tahun 2018

No Hari/Tanggal Kasus Ruangan


84 Senin, 17 Sepetember 2018 Bnonco Ibnu Shina 7
85 Senin, 17 Sepetember 2018 TB Zam-zam 3
86 Senin, 17 Sepetember 2018 Hepatitis Raudah D1
87 Senin, 17 Sepetember 2018 Lapto ICU 2
88 Selasa, 18 Sepetember 2018 Peneumonia Shofa B 01
89 Rabu, 19 Sepetember 2018 Peneumonia Zam-zam 5
90 Rabu, 19 Sepetember 2018 Hepatitis Zam-zam 8
91 Rabu, 19 Sepetember 2018 Diare Shofa 9
92 Jum’at, 21 Sepetember 2018 Lapto Raudah 3E
93 Jum’at, 21 Sepetember 2018 Melena Marwah C1
94 Sabtu, 22 Sepetember 2018 TB Zam-zam 4
95 Senin, 24 Sepetember 2018 Hepatitis Zam-zam 1
96 Senin, 24 Sepetember 2018 TB Raudah H1
97 Senin, 24 Sepetember 2018 Diare Zam-zam 2
98 Senin, 24 Sepetember 2018 TB Shofa D
99 Selasa, 25 Sepetember 2018 HBSA g+ Marwah B6
100 Rabu, 26 Sepetember 2018 TB Raudah B4
101 Kamis, 27 Sepetember 2018 HBSA g+ Marwah C11
102 Kamis, 27 Sepetember 2018 TB Raudah I
103 Jum’at, 28 Sepetember 2018 B20 Marwah A21 C2
104 Jum’at, 28 Sepetember 2018 Melena ICU
105 Jum’at, 28 Sepetember 2018 Melana Raudah 202
106 Jum’at, 28 Sepetember 2018 Sepsis Shofa B1
107 Senin, 01 Oktober 2018 Diare Shofa AZ
108 Selasa, 02 Oktober 2018 Tetanus Shofa A1

30
109 Selasa, 02 Oktober 2018 HBSA g+ Raudah 1
110 Selasa, 02 Oktober 2018 TB ICU 6
111 Selasa, 02 Oktober 2018 HBSA g+ Shofa 2

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober


Tahun 2018
No Hari/Tanggal Kasus Ruangan
112 Rabu, 03 Oktober 2018 TB Zam-zam 6
113 Rabu, 03 Oktober 2018 TB Shofa D1 D2
114 Rabu, 03 Oktober 2018 Peneumonia ICU 1

Sumber: Data Primer Rutinitas Sanitasi Agustus-September-Oktober


Tahun 2018

Desinfeksi diartikan sebagai proses menurunkan jumlah


mikroorganisme penyebab penyakit atau yang berpotensi patogen
dengan cara fisika atau kimiawi (Kepmenkes, 2004). Proses disinfeksi
biasanya tidak termasuk menghancurkan spora, setiap proses
desinfeksi harus selalu didahului dengan proses menghilangkan
sebagian besar kuman yang terdapat pada permukaan benda dan
sisa kuman yang sedikit akan lebih mudah dibunuh oleh zat bahan
desinfektan (Depkes,2002).
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta melakukan
disinfeksi ruangan setiap kali pasien meninggalkan kamar rawat
inap atau setiap kali ada permintaan dari ruangan tertentu. Untuk
ruang radiologi dan haemodialisa dilakukan rutin oleh petugas
sanitarian. Disinfeksi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),
untuk takaran dosis yang digunakan untuk disinfeksi ruangan adalah
5 mg virkon bubuk dituangkan dalam gelas ukur berisi air RO 1 liter
lalu diaduk hingga homogen.
Adapun hasil dari kegiatan disinfeksi yang telah mahasiswa
lakukan, ruangan yang terbanyak di disinfeksi yaitu ruangan yang
telah di tinggalkan pasien kasus TB. Disinfeksi di lakukan dengan

31
menyemprotkan cairan disinfektan/cairan virkon pada seluruh
permukaan yang terkontaminasi. Setelah di disinfeksi ruangan tidak di
gunakan selama 3 jam, dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi
pada petugas kesehatan, mencegah terjadinya infeksi pada pasien rawat
inap atau pasien dengan penurunan daya tahan tubuh dan untuk
menetralisasi udara. Dari hasil kegiatan yang telah mahasiswa
lakukan dan amati, untuk disinfeksi telah sesuai dengan Kepmenkes
RI No 1204 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.

3.5. Pengelolaan Limbah


3.5.1. Limbah Padat
Pengelolaan sampah di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
dibedakan menjadi sampah domestik, sampah B3 medis (infeksius,
tajam, citotoksis, farmasi), sampah B3 logam berat, dan sampah
recycle yang berasal dari sisa pengobatan, perawatan pasien,
perkantoran, gardening, penunggu, dan pengunjung.
Semua limbah medis yang dihasilkan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta dianggap sebagai limbah infeksius,
limbah medis atau B3 seluruhnya di kelola oleh pihak ke 3 yaitu
PT. Jasa Prima Perkasa. Limbah medis tersebut di ambil oleh PT.
Jasa Prima Perkasa setiap 2 hari sekali, sedangkan limbah
domestic dimasukkan dalam TPS dan langsung di buang ke TPA
piyungan.
Adapun kegiatan mahasiswa yang lakukan terkait magang di
Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tentang
pengelolaan limbah padat dan limbah cair, mahasiswa
memasukkan data jumlah produksi limbah medis padat di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta di Logbook Limbah Bahan Berbahaya
dan beracun periode Sepetember 2018 sebagai berikut:

32
Tabel 3.7 Hasil Penghitungan Limbah Padat Periode Agustus 2018
No. Jenis Limbah Tgl. Masuk Sumber Jml. Max.
B3 Masuk Limbah B3 Limbah (B3) Limbah Simpan
B3 Masuk
1 MEDIS PADAT 1 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 140,15 2x24 jam
2 MEDIS PADAT 2 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 146,16 2x24 jam
3 MEDIS PADAT 3 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 160,38 2x24 jam
4 MEDIS PADAT 4 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 164,38 2x24 jam
5 MEDIS PADAT 5 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 172,46 2x24 jam
6 MEDIS PADAT 6 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 170,46 2x24 jam
7 MEDIS PADAT 7 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 174,46 2x24 jam
8 MEDIS PADAT 8 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 169,29 2x24 jam
9 MEDIS PADAT 9 Agustus 2018 Opr. Pelayanan 175,29 2x24 jam
10 MEDIS PADAT 10Agustus2018 Opr. Pelayanan 180,36 2x24 jam
11 MEDIS PADAT 11Agustus2018 Opr. Pelayanan 190,36 2x24 jam
12 MEDIS PADAT 12Agustus2018 Opr. Pelayanan 209,9 2x24 jam
13 MEDIS PADAT 13Agustus2018 Opr. Pelayanan 219,9 2x24 jam
14 MEDIS PADAT 14Agustus2018 Opr. Pelayanan 208,9 2x24 jam
15 MEDIS PADAT 15Agustus2018 Opr. Pelayanan 290,18 2x24 jam
16 MEDIS PADAT 16Agustus2018 Opr. Pelayanan 298,18 2x24 jam
17 MEDIS PADAT 17Agustus2018 Opr. Pelayanan 160,11 2x24 jam
18 MEDIS PADAT 18Agustus2018 Opr. Pelayanan 166,12 2x24 jam
19 MEDIS PADAT 19Agustus2018 Opr. Pelayanan 109,57 2x24 jam
20 MEDIS PADAT 20Agustus2018 Opr. Pelayanan 111,57 2x24 jam
21 MEDIS PADAT 21Agustus2018 Opr. Pelayanan 120,57 2x24 jam
22 MEDIS PADAT 22Agustus2018 Opr. Pelayanan 88,02 2x24 jam
23 MEDIS PADAT 23Agustus2018 Opr. Pelayanan 90,02 2x24 jam
24 MEDIS PADAT 24Agustus2018 Opr. Pelayanan 150,12 2x24 jam
25 MEDIS PADAT 25Agustus2018 Opr. Pelayanan 154,12 2x24 jam
26 MEDIS PADAT 26Agustus2018 Opr. Pelayanan 110,57 2x24 jam
27 MEDIS PADAT 27Agustus2018 Opr. Pelayanan 115,57 2x24 jam
28 MEDIS PADAT 28Agustus2018 Opr. Pelayanan 120,57 2x24 jam
29 MEDIS PADAT 29Agustus2018 Opr. Pelayanan 130,07 2x24 jam
30 MEDIS PADAT 30Agustus2018 Opr. Pelayanan 134,07 2x24 jam

33
31 MEDIS PADAT 31Agustus2018 Opr. Pelayanan 223,69 2x24 jam
TOTAL 5.055,57

Sumber: Data Limbah Padat Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Tahun 2018

Tabel 3.8 Hasil Penghitungan Limbah Padat Periode September 2018


No. Jenis Limbah Tgl. Masuk Sumber Jml. Max.
B3 Masuk Limbah B3 Limbah (B3) Limbah Simpan
B3 Masuk
1 MEDIS PADAT 1 Sept 2018 Opr. Pelayanan 130,30 2x24 jam
2 MEDIS PADAT 2 Sept 2018 Opr. Pelayanan 122,50 2x24 jam
3 MEDIS PADAT 3 sept 2018 Opr. Pelayanan 100,50 2x24 jam
4 MEDIS PADAT 4 Sept 2018 Opr. Pelayanan 176,12 2x24 jam
5 MEDIS PADAT 5 Sept 2018 Opr. Pelayanan 129,35 2x24 jam
6 MEDIS PADAT 6 Sept 2018 Opr. Pelayanan 150,00 2x24 jam
7 MEDIS PADAT 7 Sept 2018 Opr. Pelayanan 179,00 2x24 jam
8 MEDIS PADAT 8 Sept 2018 Opr. Pelayanan 150,75 2x24 jam
9 MEDIS PADAT 9 Sept 2018 Opr. Pelayanan 100,09 2x24 jam
10 MEDIS PADAT 10 Sept 2018 Opr. Pelayanan 122,00 2x24 jam
11 MEDIS PADAT 11 Sept 2018 Opr. Pelayanan 121,30 2x24 jam
12 MEDIS PADAT 12 sept 2018 Opr. Pelayanan 120,00 2x24 jam
13 MEDIS PADAT 13 Sept 2018 Opr. Pelayanan 121,00 2x24 jam
14 MEDIS PADAT 14 Sept 2018 Opr. Pelayanan 200,26 2x24 jam
15 MEDIS PADAT 15 Sept 2018 Opr. Pelayanan 120,00 2x24 jam
16 MEDIS PADAT 16 Sept 2018 Opr. Pelayanan 107,00 2x24 jam
17 MEDIS PADAT 17 Sept 2018 Opr. Pelayanan 120,00 2x24 jam
18 MEDIS PADAT 18 Sept 2018 Opr. Pelayanan 100,40 2x24 jam
19 MEDIS PADAT 19 Sept 2018 Opr. Pelayanan 100,34 2x24 jam
20 MEDIS PADAT 20 Sept 2018 Opr. Pelayanan 109,00 2x24 jam
21 MEDIS PADAT 21 Sept 2018 Opr. Pelayanan 100,09 2x24 jam
22 MEDIS PADAT 22 Sept 2018 Opr. Pelayanan 171,70 2x24 jam
23 MEDIS PADAT 23 Sept 2018 Opr. Pelayanan 100,00 2x24 jam
24 MEDIS PADAT 24 Sept 2018 Opr. Pelayanan 84,05 2x24 jam
25 MEDIS PADAT 25 Sept 2018 Opr. Pelayanan 85,20 2x24 jam
26 MEDIS PADAT 26 Sept 2018 Opr. Pelayanan 100,54 2x24 jam
27 MEDIS PADAT 27 Sept 2018 Opr. Pelayanan 173,00 2x24 jam
28 MEDIS PADAT 28 Sept 2018 Opr. Pelayanan 151,40 2x24 jam
29 MEDIS PADAT 29 Sept 2018 Opr. Pelayanan 150,06 2x24 jam
30 MEDIS PADAT 30 Sept 2018 Opr. Pelayanan 0 2x24 jam

34
TOTAL 3.695,95

Sumber: Data Limbah Padat Unit Sanitasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Tahun 2018
Pengumpulan limbah padat ini dilakukan secara rutin setiap
harinya oleh cleaning service. Limbah padat dari bangsal-bangsal
dimasukkan kedalam kantong limbah yang tertutup dan diberi label.
Kemudian kontainer yang penuh harus diganti dengan kontainer yang
baru. Sampah domestik biasanya di ambil/di kumpulkan di TPS
setelah itu dibuang ke TPA Piyungan dengan bantuan alat pengangkut
truk sampah, biasanya pengangkutan diambil setiap pagi. Sedangkan
sampah infeksius dan limbah B3 pihak rumah sakit bekerja sama
dengan pihak ketiga yaitu PT Arah pengambilan/pengangkutan setiap
hari biasanya sekitar pukul 09.00 WIB pada saat pengambilan
sampah ditimbang dan jumlahnya di masukkan ke laporan limbah
padat.
Berdasarkan hasil dari pemantauan yang mahasiswa lakukan
pada saat magang di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
pengelolaan limbah terbagi menjadi dua yaitu pengelolaan limbah
cair dan pengelolaan limbah padat. Pengelolaah limbah tersebut telah
sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
3.5.2. Limbah Cair
Limbah cair RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berasal dari
sisa aktifitas pasien di kamar rawat inap, rawat jalan,
perkantoran, dan laundry yang dikelola di IPLC. Volume limbah
cair yang dihasilkan rumah sakit cukup banyak. Adapun data
sekunder hasil dari uji pemeriksaan limbah cair semester II yang
mahasiswa dapatkan dari unit sanitasi yaitu hasil uji bulan Juli dan
agustus, sedangkan bulan November belum ada data, berikut
hasilnya:

35
Tabel 3.9 Hasil Uji Pemeriksan Limbah Cair Semester I Tahun 2018

PARAMETER SATUAN BM JAN FEB MAR APR MEI JUN


Suhu o
C 38 29,8 28,8 29,8 29,8 29,8 27,6
TDS mg/L 2000 354 792 712 712 704 401
pH mg/L 6,0-9,0 6,9 6,6 6,4 6,4 6,2 7,5
BOD mg/L 30 12,0 8,8 4,5 4.5 7,3 7,3
COD mg/L 80 36,6 26,2 12,0 12,0 17,9 18,3
TSS mg/L 30 4 1 2 2 12 14
<0,000 <0,000 <0,000
mg/L 1 0,0080 <0,0002 0,0671
NH3 bebas 2 2 2
MBAS mg/L 10 0,0639 0,0320 0,0765 0,0765 0,1418 0,2473
Minyak dan lemak - 10 - - - - <1,0 1,2
<0,021 <0,0215 0,0555 0,0555 <0,021 <0,021
Phenol 0,5 5 5 5
Bakt. Coliform sel 5000 - - - - - -
Bakt.Patogen :      
Ne
BP. Salmonela g Neg Neg Neg Neg Neg Neg
Ne
BP.Shigela g Neg Neg Neg Neg Neg Neg
Ne
BP.Vibrio Cholera g Neg Neg Neg Neg Neg Neg
Ne
BP.Streptococus g Neg Neg Neg Neg Neg Neg

Sumber : Data Hasil Uji Pemeriksaan Limbah Cair Semester 1 Tahun 2018

Tabel 3.10 Jadwal Kegiatan Pengelolaan dan Pengolahan Limbah


Cair RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Pengecekan mesin IPLC Tiap hari

36
Pengecekan jaringan Tiap hari
Operasional IPLC Tiap hari
Pengecekan debit limbah Tiap hari
Pengukuran pH dan sisa chlor Tiap hari
Pemeriksaan kualitas limbah cair Tiap bulan
Pengurasan bak bioreaktor 2 Bulan 1x
Penggantian oli blower 3 Bulan 1x
Pembersihan screen Tiap hari
Pengurasan bak lemak Akhir bulan
Pengurasan bak-bak penampungan di IPLC 6 Bulan 1x
Perawatan panel 1 Bulan 1x
Sumber: Unit sanitasi Tahun 2018
RS PKU Muhammadiyah melakukan pengukuran serta
pemeriksaan laboratorium bekerja sama dengan BTKL dan
melakukan pelaporan BLH 3 bulan 1x.
Pemantauan limbah cair dilakukan pemeriksaan laboratorium
dengan bekerja sama dengan BBTKL. IPAL di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan sistem pengelolaan
Aerob Bioreaktor dengan kapasitas sekali beroperasi adalah 10
M3/ jam dengan periode proses kurang lebih 4 jam. Semua
Limbah dari RS PKU Muhamadiyah masuk ke IPAL kecuali
limbah yang berasal dari kantin, limbah padatan plastik sisa
makanan, dan limbah yang berasal dari unit farmasi seperti
antibiotik, antineoplastik, desinfektan, hal ini untuk
menghindari agar bakteri yang terdapat di IPAL tidak mengalami
resistensi. IPAL tersebut terdiri dari bak screen, bak equalisasi,
bak klarifier, bak sampit, bak bioreactor dan bak klorinasi,
setelah melalui bak-bak tersebut dialirkan melalui saluran yang
menuju ke badan air yaitu sungai winongo .
Adapun pengelolaan limbah padat, RS PKU Muhamadiyah
Yogyakarta yaitu dengan pemilahan atau penyedian beberapa
tempat sampah di setiap unit atau ruangan/sumber sampah yang

37
diberi kantong plastik domestik dan infeksius serta safety box,
setelah pemilahan kemudian sampah dikelompokan ditampungan
sesuai jenisnya kemudian dikumpulkan.
Pengumpulan limbah padat ini dilakukan secara rutin setiap
harinya oleh cleaning service. Limbah padat dari bangsal-bangsal
dimasukkan kedalam kantong limbah yang tertutup dan diberi
label. Kemudian kontainer yang penuh harus diganti dengan
kontainer yang baru. Sampah domestik biasanya di ambil/di
kumpulkan di TPS setelah itu dibuang ke TPA Piyungan dengan
bantuan alat pengangkut truk sampah, biasanya pengangkutan
diambil setiap pagi. Sedangkan sampah infeksius dan limbah B3
pihak rumah sakit bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT Arah
pengambilan/pengangkutan setiap hari biasanya sekitar pukul
09.00 WIB pada saat pengambilan sampah ditimbang dan
jumlahnya di masukkan ke laporan limbah padat.
Berdasarkan hasil dari pemantauan yang mahasiswa lakukan
pada saat praktik belajar lapangan 2 di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta pengelolaan limbah terbagi menjadi dua yaitu
pengelolaan limbah cair dan pengelolaan limbah padat.
Pengelolaah limbah tersebut telah sesuai dengan Kepmenkes RI
No. 1204 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.

3.6. Pengendalian vektor dan tikus


Di RS PKU Muhammadiyah pengendalian vektor seperti tikus di
tangani oleh pihak ketiga yaitu Rentokil, namun vektor seperti semut,
lalat, kecoa dll masih bisa di tangani sendiri oleh unit sanitasi. Kegiatan
pemberantasan vektor dan tikus dilakukan setiap hari, adapun kegiatan
yang dilakukan oleh pihak ketiga (Rentokil):
a. Melakukan survey kepadatan vektor (lalat, kecoa, jentik)
di lingkungan rumah sakit
b. Pemasangan umpan beracun untuk tikus

38
Adapun kegiatan yang mahasiswa lakukan selama magang terkait
pengendalian vektor yaitu:
a. Pengendalian tikus
b. Penyemprotan semut
c. Penyemprotan kecoa
d. Pengendalian jentik nyamuk

Hasil pengendalian vektor dan tikus yang telah


mahasiswa ikuti dan amati, data tikus pada bulan September
yang didapatkan yaitu sebanyak 5 tikus.
Pengendalian vektor dan binatang penular penyakit adalah
upaya yang dilakukan oleh petugas sanitasi melalui pengamatan
dan pengendalian. Tujuannya untuk menurunkan populasi atau
melenyapkan vektor binatang penular penyakit melalui
pengamatan dan pemberantasan penyakit yang ditularkan oleh
vektor dan binatang penular penyakit di lingkungan rumah
sakit (Sutrisno, 2008)
Pada saat mahasiswa melakukan magang di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta, untuk pengendalian vektor dan
tikus bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu Rentokil.
Pengendalian tikus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,
dilakukan dengan cara mengamati atau memantau setiap hari
di tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat
perkembangbiakan tikus yang ditandai dengan adanya
keberadaan tikus antara lain: kotoran, bekas gigitan bekas jalan
dan tikus hidup. Cara mengendalikannya yaitu dengan
meletakkan perangkap tikus yang diberi lem dan racun tikus di
ruang-ruang seperti dapur, ruang perawatan, gudang farmasi,
ruang ganset/panel, ruang administrasi, kantin dan ruang lainnya.
Sedangkan untuk pengendalian serangga dilakukan
dengan cara pengamatan setiap hari juga, pengendalian jentik
nyamuk Aedes sp dilakukan dengan cara pengamatan pada
sarana penampungan air dan taman-taman yang diberi tumbuhan

39
air. Selain itu, dilakukan juga pengamatan jentik nyamuk spesies
lainnya di tempat-tempat yang potensial sebagai tempat
perindukan vektor penyakit malaria di sekitar lingkungan rumah
sakit seperti saluran pembuangan air limbah. Pengendalian lalat
dan semut dilakukan, dengan menyemprotkan obat pembasmi
lalat dan semut pada tempat yang diduga sebagai tempat
perindukannya. Sedangkan biinatang pengganggu lainnya seperti
kucing dan anjing dilakukan pengamatan saja, untuk
pencegahannya dengan cara rumah sakit diberi pagar.
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pengendalian
vektor yang mahasiswa lakukan dengan di bantu oleh pihak
ketiga yaitu Rentokil, pengendalian vektor di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta sebagian telah sesuai dengan
Kepmenkes RI No.1204 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit, dikatakan sebagian karena masih
terdapatnya tikus dan serangga di lingkungan rumah sakit.

3.7. Sterilisasi Instrumen Alat Medis


RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta melakukan sterilisasi
instrument alat medis di unit instalasi pusat sterilisasi (CSSD), Unit
CSSD memiliki 7 (tujuh) karyawan dengan sistem kerja shif. Unit ini
bertujuan untuk membantu unit lain yang membutuhkan instrumen steril
agar membantu dalam mencegah dan mengurangi kejadian infeksi
nosokomial, menyediakan instrument steril siap pakai, melayani
sterilisasi instrument linen dan kasa.
Alur proses kegiatan sterilisasi di ruang CSSD RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang terbagi dalam ruang merah, kuning
dan hijau. Berikut alur proses kegiatan yaitu sebagai berikut:
a. Karyawan sebelum bekerja menggunakan APD lengkap yaitu
baju kerja, jas laboratorium, sarungtangan, masker, sandal steril
dan tutup kepala.
b. Pengecekan alat-alat kotor (tidak steril).

40
c. Disinfeksi dengan merendam selama 15 menit, kemudian alat
yang direndam diambil dan diguyur dengan air RO setelah itu
dimasukkan dalam cairan alkasid.
d. Penirisan alat-alat non steril
e. Uji fungsi alat-alat non steril
f. Pelumasan alat dengan minyak paravin agar tidak mudah berkarat.
g. Setting yaitu pemisahan alat-alat seperti pinset,gunting, selimut
sebelum dipacking.
h. Indicator internal dengan kertas kuning kecil sebagai alat
instrument disterilkan.
i. Packing dan setting.
j. Labeling.
k. Alat yang sudah di packing dan diberi label di masukkan ke
dalam autoclave disterilisasi selama 90 menit dengan shu 121ºC.
l. Alat yang telah steril di letakkan di ruang penyimpanan baru
di distribusikan.
Berikut proses sterilisasi alat medis di unit CSSD sebagai berikut:
a. Penerimaan alat/bahan.
b. Pengelolaan
c. Setting
d. Sterilisasi
e. Labeling
f. Packing
g. Penyimpanan
h. Pendistribusian

Adapun kegiatan mahasiswa selama praktek belajar lapangan


di unit CSSD sebagai berikut:
Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Mahasiswa di Unit CSSD RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta

No Hari/ Tanggal Kegiatan

41
1 Senin, 01/10/2018 1. Packing Instrumen

2. Memasukkan alat ke autoclave

3. Memasukkan data alat ke Komputer

4. Membungkus kasa

5. Mencatat jam masuk instrumen,


jam proses sterilisasi, dan jam
kembali instrument di buku
Sumber: Data Primer Oktober Tahun 2018
Berdasarkan hasil dari kegiatan mahasiswa selama praktek
belajar lapangan di unit CSSD, unit CSSD (Central Sterile
Supply department) merupakan unit sentral sterilisasi instrumen
yang ada di rumah sakit. Unit tersebut memiliki fungsi untuk
menyediakan alat-alat atau instrumen rumah sakit, menyediakan
sediaan steril yang di butuhkan pasien, menghindari infeksi
nosokomial dan untuk memonitoring hasil proses steril. Selain
itu di unit CSSD juga memiliki 3 ruangan yang ditandai dengan
warna, ruang tersebut antara lain yaitu :
1. Ruang merah (kotor) digunakan untuk penerimaan
instrumen, di ruang ini petugas melakukan pengecekan
kelengkapan instrument sebelum dicatat, selanjutnya
masuk keruang dekontaminasi untuk dilakukan proses
steril ulang. Pada proses steril ulang instrument
direndam dengan desinfektan dan aklasite dengan tujuan
untuk membunuh virus atau bakteri, prosestersebut
membutuhkan waktu sekitar 20 menit setelah itu instrument
dikeringkan.
2. Setelah melalui proses di ruang merah, instrumen akan
masuk atau melalui proses di ruang kuning (bersih), ruang

42
kuning memiliki tiga ruangan lagi, ruangan tersebut ada
ruang setting yang digunakan untuk menyetting indikasi
steril dengan cara eksternal dan internal. Ruang produksi
linen yang digunakan untuk menempel label pada
instrumen dan memasukkan data instrumen ke computer.
Ruangan ketiga yaitu ruang sterilisasi yang digunakan
untuk mensterilisasikan instrumen, pada ruang ini terdapat
dua mesin yaitu mesin suhu tinggi (autoclave) dengan
menggunakan listrik selama 2 jam 160ºC. Contoh
instrumen yang disterilisasi dalam autoclave yaitu kasa,
gunting, linen sedangkan untuk mesin suhu rendah
(EO) dengan suhu 55ºC selama 6 jam atau 37ºC dengan
waktu 8 jam contoh instrumennya yaitu selang.
3. Ruang hijau (steril) digunakan untuk menyimpan dan
pengambilan instrumen. Berdasarkan hasil kegiatan dan
pengamatan mahasiswa selama praktek belajar lapangan di
unit CSSD tersebut proses pengerjaan selama sterilisasi
telah sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

3.8. Udara Ambien dan Uji Emisi Genset


3.8.1. Udara Ambien
Udara ambien merupakan udara bebas di permukaan bumi
pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi
kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup
lainnya. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari
gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon
dioksida (0,03%).  Baku mutu udara ambien  merupakan ukuran
batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau
seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam udara ambien. Pemerintah menetapkan baku
mutu udara ambien sebagai batas maksimum kualitas udara ambien

43
nasional yang diperbolehkan untuk di semua kawasan di seluruh
Indonesia. Arah dan tujuan dari penetapan baku mutu udara
ambien nasional adalah untuk mencegah pencemaran udara dalam
rangka pengendalian pencemaran udara nasional.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta melakukan
pemeriksaan udara ambien di lingkungan rumah sakit oleh BBTKL
yang di laksanakan secara berlanjut dengan pengambilan sampel
setiap 2 kali dalam setahun. Dalam parameter sampel udara
ambien yang di ambil di lingkungan rumah sakit yaitu NO2 dan
SO2.

Peagambilan sampel udara menggunakan alat Impenger Gas


Sampler, adapun prosedur pengambilan sampel udara sebagai
berikut :
1. Persiapan
a. Melakukan uji fungsi alat dengan menggunakan
aquadessebagai pengganti absorbans.
b. Menyiapkan dan set alat pada lokasi pengambilan sampel.
2. Cara Pengoperasian
a. Meletakan alat pada titik pengambilan sampel yang sudah
ditentukan.
b. 5 tabung impinger yang telah diisi larutan absorbans (+10
ml) masing-masing dihubungkan dengan tabungimpinger
yang berisi silikagel menggunakan slangpenghubung dari
plastik.
c. Maisng – masing tabung diatur pada alat air gas sampler
(Vacum pump).
d. 5 tabung yang berisikan larutan absorbans masing-masing
dihubungkan dengan pompa vacum pada inletdengan
menggunakan slang penghubung dari plastik.
3. Cara Pengambilan Sampel

44
a. Kabel power dihubungkan dengan listrik, kemudianpompa
vacum dihidupkan dengan mengatur panel keposisi ON.
b. Masing-masing skala flow meter diatur debitnya dandalam
posisi low atau high sesuai dengan aliranudara yang
dikehendaki, di lakukan selama 1 jam.
c. Jika pengambilan sampel telah selesai, matikan alatdengan
merubah panel vacum ke posisi OFF.
d. Masing – masing tabung impinger yang berisi larutan
absorbans dilepas kemudian larutan absorbans di
pindahkan ke dalam botol sampel warna gelap / coklat dan
di beri tanda, kemudian di simpan dalam box pendingin
tempat sampel.
e. Selanjutnya pengujian sampel gas dapat diperiksa dilabora
torium.
3.8.2. Uji Emisi Genset
Dalam implementasi Sistem Manajemen Lingkungan, pengujian
emisi genset merupakan salah satu kegiatan dalam pemantauan dan
pengukuran lingkungan. Hal ini dikarenakan bahan bakar genset
menggunakan solar yang mana penggunaan cenderung mendatangkan
efek tidak baik karena dapat memicu timbulnya gas karbon dioksida
yang berpotensi menyebabkan timbulnya polusi serta pencemaran
lingkungan.
Baku mutu emisi genset tertuang dalam Permen LH no 21 Thn
2008 – Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga
Thermal. Penggunaan genset menjadi salah satu bagian dari kegiatan
Pusat Listrik Tenaga Diesel yang selanjutnya disingkat PLTD. PLTD
adalah suatu kegiatan yang memproduksi tenaga listrik dengan
menggunakan bahan bakar cair (minyak) yang menghasilkan tenaga
berupa gas  hasil pembakaran  udara  terkompresi  yang  digunakan
untuk  mengubah  energi  gerak Luncur  Piston  menjadi energi  putar
pada poros engkol yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan

45
turbin  yang  seporos dengan generator  sehingga  membangkitkan
tenaga listrik.
Pengambilan sampel emisi genset rumah sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta di lakukan oleh BBTKL yang dilakukan
setiap 2 kali dalam setahun.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah mahasiswa dapatkan dari magang di
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Aspek Sanitasi Lingkungan
Pada area lingkungan rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
aspek sanitasi lingkungan yang telah sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Rumah sakit, yaitu meliputi penyehatan air di
rumah sakit, penyehatan tempat pencucian linen rumah sakit,
disinfeksi ruangan, pengelolaan limbah, pengendalian vektor dan
tikus, sterilisasi instrumen dan alat medis.

2. Kesesuaian Aspek Sanitasi


Dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di rumah
sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta telah sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah sakit.

46
4.2 Saran
1. Penggunaan APD sebaiknya harus selalu dilakukan pada saat
bekerja agar tidak membahayakan diri sendiri dan meminimalkan
terjadinya kecelakaan kerja.
2. Memberi teguran terhadap karyawan yang tidak menggunakan APD
secara lengkap untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja
karyawan.
3. Peralatan penunjang yang digunakan perlu ditambah, guna
memperlancar aktivitas kerja di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

47

Anda mungkin juga menyukai