Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

PRA RANCANGAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

“Pengolahan Air dengan Kesadahan Tinggi menjadi Air Minum”

Nama Anggota :
Ve
Ikhsan
Sulta
Ramzila
Selvi

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia
tidak akan bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik
yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber-sumber air yang
ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan, air laut dan air tanah.
Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air
dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat
gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk
tujuan penggunaannya.
Sering dijumpai kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan
masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di
beberapa tempat tidak layak diminum. Air yang layak diminum, mempunyai
standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimiawi dan bakteriologis,
dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan, sehingga apabila ada satu saja
parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak diminum.
Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan maupun tidak
langsung dan secara cepat atau perlahan. Salah satu parameter kimia dalam
persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air
yang keberadaannya biasa disebut kesadahan air. Kesadahan dalam air sangat
tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah tangga maupun untuk
penggunaan industri.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan
magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca 2+ dan
Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk
endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan
magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini
cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan yang kemudian
melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras .
Pengolahan air sadah sangat diperlukan untuk penggunaan air rumah
tangga dan industry. Pada rumah tangga, kandungan kapur yang tinggi pada air
sangat mengganggu kesehatan dan estetika. Informasi dengan pengolahan
kesadahan tinggi sangat diperlukan oleh masyarakat, disamping itu pada dunia
industry sudah banyak diketahui bahwa kandungan kapur yang tinggi pada air
akan mengganggu efektifitas pemanasan boiler, menimbulkan kerak dan distribusi
panas yang tidak merata, sehingga dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada
peralatan yang ada. Penanganan kapur pada industry sudah umum dikerjakan dan
telah berkembang pesat teknologi dan cara penanganannya

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui proses pengolahan air dengan kesadahan tinggi menjadi air
minum berdasarkan karakteristik air, dan membuat pra rancangan unit
pengolahannya.
b. Memberikan alternatif metode pengolahan yang tepat, efektif dan efisien
terkait permasalahan yang timbul, yakni kesadahan yang tinggi.

C. Manfaat
a. Dapat memberikan pengertian kepada para pembaca tentang permasalahan
kesadahan air, proses pengolahan untuk menghilangkan atau menurunkan
kesadahan yang terkandung dalam air, baik dengan sistem pemberian
kapur tohor atau soda ash atau dengan system pertukaran ion (ion
exchange).
b. Dapat mengetahui alternatif metode pengolahan yang tepat, efektif dan
efisien terkait permasalahan yang timbul, yakni kesadahan tinggi.
C. Perhitungan Desain

A. Perhitungan Proyeksi
Data Umum
Jumlah penduduk awal (Po) : 100.000 jiwa
 Pertumbuhan penduduk 2500 per tahun
 Periode desain 25 tahun
 Dibangun dengan dua tahap,
Tahap 1 = 10 tahun
Tahap 2 = 15 tahun
Diketahui :
Po = 100.000 jiwa
r = 25
n = 25 tahun
Ditanya :
Jawab :
1) Proyeksi Jumlah Penduduk periode 25 tahun mendatang
dalam pembangunan dua tahap dengan METODE
ARITMATIK
P(10) = P0 + 2500 (10)
= 100.000 jiwa + 25.000
= 125.000 Jiwa
P(25) = P0 + 2500 (25)
= 100.000 jiwa + 62.500
= 162.500 Jiwa
2) Jumlah penduduk yang dilayani
P(10) = 125.000 × 80 %
= 125.000 jiwa × 0,8
= 100.000 jiwa
P(25) = 162.500 jiwa × 80 %
= 162.500 jiwa × 0,8
= 130.000 jiwa

3)Hitung jumlah penduduk yang dilayani melalui SR dan HU


Ratio SR : HU = 80 % : 20 %
P(10)
 Yang dilayani SR = 80 % × 100.000 jiwa = 80.000 jiwa
 Yang dilayani HU = 20 % × 100.000 jiwa = 20.000 jiwa
P(25)
 Yang dilayani SR = 80 % × 130.000 jiwa = 104.000 jiwa
 Yang dilayani HU = 20 % × 130.000 jiwa = 26.000 jiwa

Penggunaan persentase 80% SR dan 20% HU merupakan


ketetapan yang dipakai untuk penentuan jumlah SR dan HU pada
suatu wilayah. Dalam kasus ini, jumlah penduduk wilayah tersebut
sebanyak 100.000 jiwa, jumlah ini menentukan jenis
wilayah/kategori kota yakni termasuk kota sedang dengan interval
jumlah penduduk 20.000 – 100.000 jiwa. Berdasarkan hal ini,
maka digunakan standar-standar yang digunakan untuk kategori
kota sedang.

4)Hitung Kebutuhan air domestik


Karena jumlah penduduk 100.000 termasuk kategori kota sedang,
kebutuhan air untuk SR = 150 l/orang/hari dan HU = 30
l/orang/hari, maka kebutuhan domestik :
P(10)
 SR = 80.000 jiwa × 150 l/org/hari
= 12.000.000 l/hari atau 12.000 m3/hari
 HU = 20.000 jiwa × 30 l/org/hari
= 750.000 l/hari atau 750 m3/hari
 Qdomestik = (12.000 + 750) m3/hari
= 12.750 m3/hari

P(25)
 SR = 104.000 jiwa × 150 l/org/hari
= 15.600.000 l/hari atau 15.600 m3/hari
 HU = 26.000 jiwa × 30 l/org/hari
= 780.000 l/hari atau 780 m3/hari
 Qdomestik = (15.600 + 780) m3/hari
= 16.380 m3/hari
5) Hitung kebutuhan air non domestik
Misal, berdasarkan pedoman diambil kebutuhan non-domestik 20 %
dari kebutuhan domestik, maka
P(10)
Qnon-domestik = 20 % × 12.750 m3/hari
= 0,2 × 12.750 m3/hari
= 2.550 m3/hari
P(25)
Qnon-domestik = 20 % × 16.380 m3/hari
= 0,2 ×16.380 m3/hari
= 3.276 m3/hari

6) Hitung Kehilangan Air


Misal berdasarkan pedoman diambil kehilangan air 20 %, maka :
P(10)
Qkehilangan = 20 % × 12.750 m3/hari
= 0,2 × 12.750 m3/hari
= 2.550 m3/hari
P(25)
Qkehilangan = 20 % × 16.380 m3/hari
= 0,2 × 16.380 m3/hari
= 3.276 m3/hari

7) Hitung total Kebutuhan air (Qr)


P(10)
Kebutuhan Air Total (Qr) = Qdomestik + Qnon-domestik + Qkehilangan
= (12.750 + 2.550 + 2.550 ) m3/hari
= 17.850 m3/hari
P(25)
Kebutuhan Air Total (Qr) = Qdomestik + Qnon-domestik + Qkehilangan
= (16.380 + 3.276 + 3.276) m3/hari
= 22.932 m3/hari

8) Hitung Kapasitas produksi BPAM (Qmax)


P(10)
Qmak = f.mak × Qr (f.mak = 1,5)
= 1,5 × 17.850 m3/hari
= 26.775 m3/hari
P(25)
Qmak = f.mak × Qr (f.mak = 1,5)
= 1,5 × 22.932 m3/hari
= 34.398 m3/hari
Catatan :
 Nilai akhir Qmak = 26.775 m3/hari
 Qmak = 26.775 m3/hari / 86.400 detik yaitu 0,31
m3/detik

9) Hitung jumlah SR dan HU yang dipasang


P(10)
 Jumlah SR terpasang = 80.000 jiwa / 5
= 16.000 SR
 Jumlah HU terpasng = 20.000 jiwa / 100
= 200 HU
P(25)
 Jumlah SR terpasang = 104.000 jiwa / 5
= 20.800 SR
 Jumlah HU terpasng = 26.000 jiwa / 100
= 260 HU

10) Untuk desain sistem distribusi, hitung Qpuncak (Qpeak)


P(10)
Berdasarkan pedoman Qpeak = f.peak × Qr (f.peak = 1,5)
= 1,5 × 17.850 m3/hari
= 26.775 m3/hari
= 0,309 m3/detik
P(25)
Berdasarkan pedoman Qpeak = f.peak × Qr (f.peak = 1,5)
= 1,5 × 22.932 m3/hari
= 34.398 m3/hari
= 0,398 m3/detik

Perbedaan kebutuhan air antara Qmak (diproduksi) dengan Qpeak


(kebutuhan saat jam puncak) diatasi dengan pembuatan reservoir.

B. Perhitungan Dimensi Alat Pengolahan


Perhitungan dimensi direncanakan untuk pembangunan tahap I, maka
digunakan Qmak = 0,31 m3/detik bak pengolahan.
a. Perhitungan Pipa
a.1 Pipa pompa permukaan
Debit (Qmaks) = 0,31 m3/dtk
Kecepatan pengaliran (v) = 1 m/dtk
Perhitungan :
m3
0,31
dtk
A =
m
1
dtk
= 0,31 m2
Diameter pipa (D)
4. A
D =
√ π
2
= 4 x 0,31m
√3,14
= 0.63 m = 63 cm = 24,8 in
Ket : 1 inch = 0,394
Kekasaran pipa (CHW) = 100
S =¿
0,31 m3
S =( dtk
2,63
¿ ¿ 1,85
0,2785 x 100 x 0,63
S = 0,0023 m
Panjang pipa = 10 m
Hf =SxL
= 0,0023 x 10 m
= 0,023 m
a.2 Perhitungan pipa ke bangunan flokulator dan aliran by pass
Diameter pipa (D)
4. A
D =
√ π
2
= 4 x 0,31m
√3,14
= 0.63 m = 63 cm = 24,8 in
Karena ada pembagian aliran ke bangunan flokulator dan aliran by pass,
diameter pipa ke bangunan flokulator dan aliran by pass sebagai berikut :
D pipa pompa = 24 inchi : 2 = 12 inchi.
D pipa ke flokulator 12 inch = 0,3 m, dengan debit :
4. A
D =
√ π
4xA
0,3 m =
√ 3,14
4xA
0,32 m =
3,14
0,09 m2 x 3,14 =4xA
0,2826 =4xA
A = 0,07065 m2
m3
Q
dtk
0,07065 m2 =
m
3
dtk
Q = 0,212 m3/detik
Pipa ke bak flokulator sistem gravitasi.

b. Perhitungan Pompa

Debit = 0,31 m3/detik


Kecepatan direncanakan = 1 m/detik
Beda tinggi = 70 m
Panjang pipa hisap = 76 m
Panjang pipa tekan = 10 m
Luas = Q/v
= 0,31 m3/detik / 1 m/detik
= 0,31 m2

4× A
Diameter pipa = √π
4 × 0,31
=√
3,14
= 0,63 m = 63 cm = 24,8 inch
Kekasaran pipa (CHW) = 100
S =¿
0,31 m3
S =( dtk
2,63
¿ ¿ 1,85
0,2785 x 100 x 0,63
S = 0,0023 m

Hilang tekan (Hf)

Hf pipa hisap =S×L


= 0,0023 × 76
= 0,1748

Hf accessories = 10% × Hf
= 10% × 0,1748 = 0,01748

Hf sepanjang pipa = Hf pipa hisap + Hf accesories


= 0,1748 + 0,01748
= 0,19228

Kehilangan tekanan total (Hf)


Hf = beda tinggi + Hf sepanjang pipa + sisa tekan
= 70 m + 0,19228 m + 69,8 m
= 139,9 m

*Keterangan = Terdapat 2 pompa utama dan 1 pompa cadangan yang


digunakan untuk mempompa air tanah dalam. Jam kerja pompa satu 12
jam (00.00-12.00) dan jam kerja pompa dua (12.00-24.00)
C. Jumlah Fraksi Air Yang Akan Di Bypass Dihitung Dengan Rumus :
Mgf −MgI
Qx ¿
Mg R−MgI
Keterangan :
Qx : Fraksi total aliran yang di bypass
Mg F : Konsentrasi Magnesium di dalam air olahan 45 mg/l sebagai CaCO3
Mg R : Konsentrasi Magnesium di dalam air baku : 200 mg/l
Mg I : Konsentrasi Magnesium di dalam air olahan setelah pelunakan
pertama : 20 mg/l sebagai CaCO3
Kriteria maksimum untuk kesadahan-Mg pada air terolah adalah 45 mg/l
sbg CaCO3 dan kesadahan Ca dalam range 40 – 60 mg/l.

Mg f  Mg1
X
Mg r  Mg1
45−20
¿
200−20
= 0,14
Fraksi aliran pertama : (1-X)Q = (1- 0,14) 0,31 = 0,2666

Diketahui : air dengan kadar


KOMPONEN Mg/l Berat Ekivalen Meq/l
CO2 10 22 0,4
Ca2+ 400 20 20
Mg2+ 200 12 16,7
Na+ 30 23 1,3
Total Kation : 38,4
HCO3- 800 61 13,2
SO42- 796 48 16,5
Cl 310 35,5 8,7
Total Anion : 38,4

0,4 20 36.7 38,45


+

Ca2+ Mg2+ Na
CO2

HCO3- SO42- Cl-


0,4 13,2 6,8 9,7 7,4 1,3

CO2 Ca(HCO3)2 CaSO4 MgSO4 MgCl2 NaCl

Dari bar diagram di atas, kombinasi hipotetis adalah Ca(HCO3)2 , CaSO4,


MgSO4 dan MgCl2
 Kesadahan Kalsium = 20 x 50 = 1000 mg/l sebagai CaCO3
Kesadahan Magnesium = 16,7 x 50 = 835 mg/l sebagai CaCO3

Komponen meq/l Kapur Soda Abu

CO2 0,4 0,4 -


Ca(HCO3)2 13,2 13,2 -
CaSO4 6,8 - 6,8
MgSO4 9,7 9,7 9,7
MgCl2 7,4 7,4 7,4

a. bar diagram di first stage

1,25
0 0,6 0,8 3,4

Ca2+ Mg2+ Na+


OH- CO32- SO42- Cl-
1,25 0 0,2 0,8 3,0 3,4

 Aliran melalui first-stage diproses dengan excess lime. Penambahan bahan


kimia direduksi dengan mengalikan 0,10 karena ini adalah fraksi air yang
diolah
Kebutuhan kapur : kebutuhan stokiometri + excess lime
= (30,7 + 1,25) meq/l x 28 mg CaO/meq
= 894,6 mg/l CaO
kebutuhan soda abu = 23,9 meq/l x 53 mg Na2CO3/meq
= 1266,7 mg/l Na2CO3
 Aliran bypass digabungkan dengan efluen first-stage, dimana excess lime
bereaksi dengan air yang tidak diolah. Jumlah kelebihan ion hidroksida
dalam air campuran adalah :
= 0,10 (1,25 + 0,2) = 0,145 meq/l OH-
 Komponen lain yang menjadi perhatian dalam air campuran adalah :
CO2 = 0,10 x 0,5 = 0,05 meq/l
Ca(HCO3)2 = 0,10 x 13,2 = 1,32 meq/l
 Pertama-tama karbondioksida dieliminasi oleh excess lime =
0,145 – 0,05 = 0,095 meq/l OH- tersisa
 Setimbangkan ion hidroksida yang bereaksi dengan kalsium bikarbonat
= 1,2 – 0,095 = 1,105 meq/l Ca(HCO3)2
 Kesadahan kalsium akhir = kalsium tersisa + limit removal
= (1,105+ 0,6) x 50
= 85,25 mg/l sbg CaCO3
 Kesadahan magnesium dalam finished water
= (0,358 x 1,8) + (0,10 x 0,2) x 50
= 0,66 meq/l
= 33,22 mg/l sbg CaCO3
d.Bak Flokulasi dan pengendapan
Kapasitas produksi = 0,31 m3/detik
 Perbandingan p : l : t = 1 : 1 : 1
 Gradient kecepatan = 60/detik
 Pengaduk turbin (turbin impeller), 6 curves blade (Kt) = 4,80
 Kecepatan putar pengaduk = 100 rpm
 Waktu detensi (td) = 40 s
 G × td = 60/detik × 40 detik = 2.400 (tidak memenuhi kriteria
desain 20.000-250.000)
Maka, perhitungannya
Gradien : 20-70 /detik
 Volume bak flokulasi = Q × td
= 0,31 m3/detik × 40 detik
= 12,4 m3
Bak flokulasi terdiri dari 2 kompartemen
Volume per bak = 12,4 m3 / 2 bak
= 6,2 m3

 Dimensi bak Flokulasi


Volume bak = l×l×l
6,2 m3 = l3
l = √3 6,2 m
l = 1,83 m
t = 1,83 m + 0,4 m (20 % × 1,83 m)
= 2,23 m = 2 m
p = 1,83 m
 Daya motor pengaduk
P
G=
√ μ × volume
P= G2 × µ × volume
= (60/detik)2 × 1,002 × 10-3 Ns/m2 × 6,2 m3
= 22,364 Ns/m2
= 22,364 watt

 Diameter pengaduk
Kedalaman air dalam kompartemen = 4,80 m
Dipakai susunan square tank, maka dimensi kompartemen tangki
- Kecepatan impeller (asumsi) n = 60 rpm = 60 rps/60 = 1 rps
- Asumsi kondisi impeller = 1 (dari tabel)
P = Kt x n3 x Di5 x P
1
P
Di =
[
Kt x n3 x p ] 5

1
22,364 Ns/m 2
Di =
[
4,80 x 13 x 997 kg /m ] 5

Di = 0,34 m
Di / W = 0.34 m / 1,83 m = 0,18 = 18% (30 -50 %) TIDAK OK !!!
Check

DI 2 X N X P
Nre =
V

0,342 X 1rps X 997 kg /m3


Nre =
0,00131 N . s / m2
Nre= 87.979,5 >>> 10.000 (turbulen ) OK !!!

e. Bak Sedimentasi
-Q = 0,31 m3/detik
1hari 1 jam 1 menit
- So = 8 m3/m2.day x x x = 0,002 m/detik
24 jam 60 menit 60 detik
(7,2 – 10,8 m3/m2.day )
- bak berbentuk persegi panjang p : l = 4 : 1 ( L : B = 3 :1)
- Jumlah Bak = 2
Vs : So = Q/As
As = Q / So
As = 0,31 m3/detik / 0,002 m/detik
= 155 m2
Karena terbagi dalam 2 bak, maka luas perbak : 1/2 x 155 m2 =77,5 m2
 Dimensi perbak (Zona Settling)
A =LxB
155 m2 = 3B x B
3B2 = 155 m2
3B = √ 155
12,45
B =
3
83,3m ❑ 83,3m
B = 4,15 m ❑
√ 4 √ 4
L=A/B = 155 m2 / 4,15 m = 37,35 m
H = 1/12 L0,8 = 1/12 (37,35)0,8 = 1,51 m

 Check Nre
Q
Vo=
BxH
1 1
x 0,16 x 0,31
3 2 = 0,02473 m/det
Vo=
2,28 x 1,471 ¿ Vo= 4,15 x 1,51
¿
BxH
R=
B+2 H
4,15 x 1,51
R= = 0,5
4,15+2(1,51)
Vo x R
Nre =
V
¿
= 0,02473 m/det x 0,5 ¿
1,31 x 10−6 m 2 /det
= 9367,42 m < 2000 (OK !!!!)
m 2 m 2
NFr =
v o2
¿
(
0,0137
det ❑
¿
0,02473 ) (
det ❑ )
= 1,25 x 10-4 ≥ 10-5
gR m m
9,81 ×0,619 9,81 ×0,5
det 2 det 2
(OK !!!!)
Dengan Plate
W = 8 cm = 0,08 m
H = 1,51 m
α = 50º
So = 0,002 m/det
Q w
So = ×
A h cos ∝+wcos ∝
1 m3
0,31
0,002 = 2 dt 0,08 m
X
A 1,51 mcos 50° + 0,08 mcos 2 50°
0,155 m3 /dt
0,002 = X 0,07
A
A = 5,42 m
Checking ..!
Q
Vo =
A sin∝
m3
0 , 31
Vo = dt
5,42m sin 50°
Vo = 0,0746 m/dt

R = w/2 = 0,08/2 = 0,04


Vo x R
Nre =
V
¿
= 0,0746 m/det x 0,04 ¿
1,31 x 10−6 m2 /det
= 2277,86 m < 2000 (TIDAK OK !!!!)
2 2
m m
NFr =
v o2
¿
( 0,0137
det ❑ )¿( 0,0746
det ) = 0,014 x 10-2 ≥ 10-5
gR m m
9,81 2
×0,619 9,81 ×0,04
det det 2
(OK !!)

Anda mungkin juga menyukai