Anda di halaman 1dari 17

Nama: Adhiesta Pratama Putra P

NIM: 2026027
Jurusan: Teknik Lingkungan

TUGAS PLAMBING

a) Desain Bangunan (Apartement 5 lantai)

Tampak depan

Tampak Samping
Tampak dalam bangunan

a. Menghitung Jumlah Penghuni


Metode jumlah penghuni dengan data jumlah penghuni tidak diketahui :
a. Luas gedung seluruhnya
Luas gedung I : 15 m x 50 m = 750 m²
II : 20 m x 25 m = 500 m²
Luas lantai = luas gedung I + luas gedung II
= 750 m² + 500 m2
= 1.250 m²
Luas 5 lantai = 1.250 m² x 5
= 6.250 m²
b. Luas gedung efektif
Luas gedung efektif = 50% x Luas gedung 5 lantai
= 50% x 6.250 m²
= 3.125 m²
c. Kepadatan penghuni
Luas gedung efektif
Kepadatan penghuni =
Kepadatan hunian
Luas gedung efektif
=
(5 m2−10 m2)/orang
3.125 m²
=
10 m²
= 312,5 ≈ 312 orang
b. Penentuan Kebutuhan Air
 Berdasarkan pada tabel kebutuhan air perhari pada SNI 03-7065-2005 untuk
rumah tinggal berjenis apartemen adalah 250 liter/penghuni/hari untuk air bersih
dan 125 liter/penghuni/hari untuk air panas
Qcw = jumlah penghuni x pemakaian air
= 312 x 250 liter/hari
= 78.000 liter/hari
= 78 m3/hari
Jadi untuk tiap lantai kebutuhan air bersih sekitar;
78.000 : 5 = 15.600 liter / hari
Pemakain perhari maksimal + 20%
Qd= (100%+20%) x Q
Qd= (1,20) x 78.000 liter/hari
= 93.600 liter/hari
Jadi untuk tiap lantai kebutuhan air bersih maksimal sekitar;
93.600 : 5 = 18.720 liter / hari
 Pemakaian air panas perhari
Qcw = jumlah penghuni x pemakaian air
= 312 x 125 liter/hari
= 39.000 liter / hari
Jadi pemakaian air panas tiap lantai sekitar;
39.000 : 5= 7.800 liter / hari
Pemakaian perhari maksimal + 30%
Qd= (100%+30%) x Q
= (1,30) x 39.000 liter / hari
= 46.800 liter / hari
Jadi untuk tiap lantai pemakaian air panas perhari maksimal sekitar;
= 46.800 liter / hari
 Antisipasi Kebocoran :
Diasumsikan jumlah air yang akan berkurang karena bocor ±20% sehingga ;
Q kebocoran = 78.000 L/hari x 20%
= 15.600 Liter
Q total = Q kebocoran + Qd
= 15.600 Liter + 78.000 L/hari
= 93.600 L/hari

 Pemakaian air rata-rata efektif


Pemakaian air rata-rata sehari adalah 24 jam, sehingga :
Qh = Qd total : T
= 93.600 L/hari : 24 jam/hari
= 3.900 L/jam
 Pemakaian air jam puncak
Qh max = 2 x 3.900
= 2 x 3.900 L/jam
= 7.800 L/jam

c. Kebutuhan Alat plambing


 Jumlah alat plambing

Alat Plambing
Jumlah
Lantai WC
Penghuni Sink Shower Lavatory
Tangki gelontor

1 26 10 5 10 5

2 26 10 5 10 5

3 26 10 5 10 5

4 26 10 5 10 5

5 26 10 5 10 5

Jumlah 130 50 25 50 25
Total Jumlah dan Jenis Alat Plambing

Pemakaian
Jumlah 6x7
Alat Penggunaan 4x5 Faktor
Alat Air 2x3
Plambing per jam Pemakaian L/jam
Total
(Liter)
WC
(Katup 50 15 750 8 6.000 38% 2.280
Gelontor)
Sink 25 15 500 8 4.000 41,75% 1670
2.10 16.80
Shower 50 42 8 38% 6.384
0 0
Lavatory 25 10 250 8 2.000 41,75% 835
11.169
L/Jam
TOTAL
=11,169
m3/jam
Keterangan :
 Dari perhitungan didapatkan Qh = 11.169 L/jam
 Jangka waktu pemakaian air adalah T = 8 jam
Qd = Qh x T
= 11.169 L/jam x 8 jam/hari
= 89.352 L/hari
= 89,352 m3/hari
 Pemakaian air jam puncak, dimana c1 = 2
Qh max = c1 x Qh
= 2 x (11.169 L/hari :24 jam)
= 465,37 L/jam
= 0,4 m3/jam

 Pemakaian air menit puncak, dimana c2= 4

Qh max
Qm max = c2 x 60 menit

0 , 7 m3/jam
=4x
60 menit

=0,046 m3/menit
= 0,55 x 10-3 m3/detik
Penentuan Qd
Qd
Qh max =
T
Qd = Qh max × T
Qd = 747 L/jam× 24 jam/hari
Qd = 17.928 L/hari
Qd = 17,928 m3/hari

 Unit beban alat plambing


Tabel Beban alat plambing air bersih perkamar
No. Jenis Alat Plambing Jumlah Alat Nilai Beban Total
1 WC (Katup gelontor) 2 6 12
2 Sink 1 1 1
3 Shower 2 2 4
4 Lavatory 1 1 1
Jumlah UBAP 18

Tabel Total beban alat plambing


Nilai beban alat
No. Lantai Beban unit/kamar Jumlah kamar
plambing
1 1 18 5 90
2 2 18 5 90
3 3 18 5 90
4 4 18 5 90
5 5 18 5 90
Total 25 450

a. Aliran serentak untuk alat plambing biasa


Setelah data didapat, dipetakan pada Grafik 2.1 Hubungan antara unit beban
alat plambing dengan laju aliran.
X =? Y = 450
Jika Y = 450 maka, X = 500 l/menit

b. Aliran serentak untuk alat plambing dengan katup gelontor


Setelah data didapat, hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju
aliran. Dan jika angka yang diperoleh berada diantara data yang tersedia, dapat
menggunakan rumus interpolasi.
X =? Y = 12
X1= 20 Y1 =0
X2= 100 Y2 = 20
X− X 1 Y −Y 1
=
X 2−X 1 Y 2−Y 1
X−20 12−0
=
100−20 20−0
X−20 12
=
80 20
X = 68 l/menit
 Total aliran serentak :
Xtot =500 l/menit + 68 l/menit = 568 l/menit
= 0,568 mᶟ/menit
Qh = 0,568 x 60
= 34,08 mᶟ/jam
 Pemakaian air jam puncak, dimana c1 = 2
Qh max = c1 x Qh
= 2 x 34,08 m3/jam
= 68,16 m3/jam

 Pemakaian air jam puncak, dimana c2 = 4


Qh max = c2 x Qh
= 4 x 34,08 m3/jam
= 136,32 m3/jam

Penentuan Qd
Qd
Qh max =
T
Qd = Qh max × T
Qd = 34.080 L/jam× 24 jam/hari
Qd = 4.312.320 L/hari
Qd = 4.312,32 m3/hari

 Qm max = 300 L/menit


Qh
Qm max = C2 × 60 menit
Qh
300 L/menit =4× 60menit
Qh = 4.500 L/jam
 Penentuan Qd
Qd
Qh max = T
Qd = Qh × T
= 4.500 × 8 jam
= 36.000 L/hari
= 36 m3/hari
Kapasitas Tangki Bawah dan Tangki Atas

A. Tangki Bawah.
Diketahui :
 Kebutuhan air rata-rata per hari (Qd) = 78 m3/hari
Volume tangki bawah (Vr) dihitung dengan menggunakan persentase 20 -30%
dari kebutuhan air harian untuk 1 hari. Maka :
Vr = 30% x Qd x 1 hari
= 30% x 78 m3/hari x 1 hari
= 23,4 m3
Jadi, volume tangki bawah adalah sebesar 23,4 m3 ≈ 30 m3
B. Tangki Atas.
Diketahui :
 Kebutuhan air rata-rata per hari (Qd) = 78 m3/hari
Volume tangki atas (Vr) dihitung dengan menggunakan persentase 50-60% dari
kebutuhan air harian untuk 1 hari. Maka :
Vr = 60% x Qd x 1 hari
= 60% x 78 m3/hari x 1 hari
= 46,8 m3
Jadi, volume tangki atas adalah sebesar 46,8 m3 ≈ 50 m3
Perhitungan Dimensi.
A. Tangki Bawah Gedung
Di misalkan :
 Panjang = 5 m
 Lebar =5m
 Volume = 30 m3
Maka,
Volume
H = p×l
30
= 5× 5

= 1,2 m

Biasanya dalam pembuatan tangki di sediakan free board setinggi 20-30 cm (di mana
30 cm = 0,3 m)
H = 1,2 m + 0,3 m
= 1,5 m
B. Tangki Atas Gedung
Di misalkan :
 Panjang =5m
 Lebar =5m
 Volume = 50 m3
Maka,
Volume
H = p×l
50
=
5× 5
=2m
Biasanya dalam pembuatan tangki di sediakan free board setinggi 20-30 cm (di mana
20 cm = 0,2 m)
H = 2 m + 0,2 m
= 1,8 m

Perhitungan Dimensi Pipa Penyediaan Air


Metode Kerugian Gesek
Diketahui :
Q = 89 m3/hari
Qd
= JumlahRuangSaniter
Q
89 m3/hari
Q =
50 RuangSaniter
Q = 1,78 m3/hari
Q = 2 × 10-5 m3/detik
v = 1 – 2 m/detik (diasumsikan = 2 m/detik)
K = 2 – 3 (diasumsikan = 2)
Q=VxA
Q
A=
V


−5 3
1 2 2 x 1 0−5 m3 /det ik d= 1 x 10 m / det ik
.π .d = 1 d=16 mm
4 2m/dtk .3,14
4

Untuk Lantai 5
Sistem 1
Head Statik = (2,3 + 4,2) m
= 6,5 m
H1 =4m
L (Pipa utama) =4m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :

Belokan 90o = 2 x 0,60 = 1,2


T-90o aliran cabang = 1 x 0,90 = 0,90
T-90o aliran lurus = 9 x 0,18 = 1,62
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 4,92
Jadi L + l’ = 4 + 4,92
= 8,92 m
Kerugian Gesek (R)
1000( H −H 1)
R=
K ( L+l )
1000(6 ,5−4 )
R=
3(4+ 4,2)
2500
R =
26,76
R = 93,42 mm/m
Sistem 2
Head Statik = (2,3 + 4,2) m
= 6,5 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 4,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 2 x 0,60 = 1,2
T-90o aliran cabang = 1 x 0,90 = 0,90
T-90o aliran lurus = 3 x 0,18 = 0,54
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 3,84
Jadi L + l’ = 4,5 + 3,84
= 8,34 m
Kerugian Gesek (R)
1000( H −H 1)
R=
K ( L+l )
1000(6 ,5−4 )
R=
3 (4 ,5+3,84)
2500
R =
25,02
R = 99,9 mm/m

Untuk lantai 4
Sistem 1
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2) m
= 10,7 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 3,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 5 x 0,60 = 3,0
T-90o aliran cabang = 1 x 0,90 = 0,90
T-90o aliran lurus = 5 x 0,18 = 0,90
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa =6
Jadi L + l’ = 3,5 + 6
= 9,5 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 4−R 5 ( L5+l 5 )−H 4
R= × 1000
K ( L4 +l 4 )
10,7−93,42 ( 4+ 4,92 )−4
R= ×1000
3(3,5+ 6)
R = 169,2 mm/m
Sistem 2
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2) m
= 10,7 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 3,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 10 x 0,60 =6
T-90o aliran cabang = 12 x 0,90 = 10,8
T-90o aliran lurus = 15 x 0,18 = 2,7
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 20,7
Jadi L + l’ = 3,5 + 20,7
= 24,2 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 4−R 5 ( L5+l 5 )−H 4
R= × 1000
K ( L4 +l 4 )
10,7−99,9 ( 4,5+3,84 )−4
R= ×1000
3(3,5+ 20,7)
R = 66,4 mm/m

Untuk lantai 3
Sistem 1
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2 + 4,2) m
= 14,9 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 3,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 5 x 0,60 = 3,0
T-90o aliran cabang = 1 x 0,90 = 0,90
T-90o aliran lurus = 5 x 0,18 = 0,90
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa =6
Jadi L + l’ = 3,5 + 6
= 9,5 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 3−R 5 ( L5+ l5 ) −R 4 ( L 4+l 4)−H 3 x 1000
R=
K ( L3 +l 3 )
14,9−9 3,42 ( 4+ 4,92 )−(169,2) (3,5+ 6 )−4 x 1000
R3=
3(3,5+6)
R = 225,4 mm/m
Sistem 2
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2 + 4,2) m
= 14,9 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 3,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 10 x 0,60 =6
T-90o aliran cabang = 12 x 0,90 = 10,8
T-90o aliran lurus = 15 x 0,18 = 2,7
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 20,7
Jadi L + l’ = 3,5 + 20,7
= 24,2 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 3−R 5 ( L5+ l5 ) −R 4 ( L 4+l 4)−H 3 x 1000
R=
K ( L3 +l 3 )
14,9−99,9 ( 4,5+3,84 )−( 66,4) ( 3,5+20,7 )−4 x 1000
R3=
3(3,5+ 20,7)
R = 88,5 mm/m
Untuk lantai 2
Sistem 1
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2 + 4,2 + 4,2) m
= 19,1 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 3,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 5 x 0,60 = 3,0
T-90o aliran cabang = 1 x 0,90 = 0,90
T-90o aliran lurus = 7 x 0,18 = 1,26
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 6,36
Jadi L + l’ = 3,5 + 6,36
= 9,86 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 2−R 5 ( L5+l 5 )−R 4 ( L 4+l 4 )−R 3( L 3−l3)−H 3 x 1000
R=
K ( L 2+l 2 )
19,1−93,42 ( 4 +4,92 ) −(169,2) ( 3,5+6 )−(225,4) ( 3,5+ 6 )−4 x 1000
R2=
3(3,5+6,36)
R = 289,4 mm/m
Sistem 2
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2 + 4,2 + 4,2) m
= 19,1 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 3,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 6 x 0,60 = 3,6
T-90o aliran cabang = 22 x 0,90 = 19,8
T-90o aliran lurus = 15 x 0,18 = 2,7
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 27,3
Jadi L + l’ = 3,5 + 27,3
= 30,8 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 2−R 5 ( L5+l 5 )−R 4 ( L 4+l 4 )−R 3( L 3−l3)−H 3 x 1000
R=
K ( L 2+l 2 )
19,1−99,9 ( 4,5+3,84 ) −(66,4) ( 3,5+20,7 )−( 88,5) ( 3,5+20,7 ) −4 x 1000
R2=
3(3,5+27,3)
R = 92,6 mm/m
Untuk lantai 1
Sistem 1
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2 + 4,2 + 4,2 + 5) m
= 24,1 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 4,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 6 x 0,60 = 3,6
T-90o aliran cabang = 1 x 0,90 = 0,90
T-90o aliran lurus = 11 x 0,18 = 1,98
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 7,68

Jadi L + l’ = 4,5 + 7,68


= 12,18 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 1−R 5 ( L5+l 5 )−R 4 ( L 4+l 4 )−R 3 ( L3−l 3 )−R 2( L 2−l 2)−H 1 x 1000
R=
K ( L1+l 1 )
24,1−93,42 ( 4 +4,92 ) −(169,2) ( 3,5+6 )−(225,4) ( 3,5+ 6 )−(289,4)(3,5+6,36)−4 x 1000
R1=
3( 4,5+7,68)
R = 312,4 mm/m
Sistem 2
Head Statik = (2,3 + 4,2 + 4,2 + 4,2 + 4,2 + 5) m
= 24,1 m
H1 =4m
L (Pipa utama) = 4,5 m
Dari tabel 3.18, Hal 76 Soufyan. M & Morimura, maka di tentukan panjang
ekivalen pipa sebagai berikut :
Belokan 90o = 9 x 0,60 = 5,4
T-90o aliran cabang = 3 x 0,90 = 2,7
T-90o aliran lurus = 16 x 0,18 = 2,88
Katup satu arah = 1 x 1,2 = 1,2
Panjang ekivalen pipa = 12,18
Jadi L + l’ = 4,5 + 12,18
= 16,68 m
Kerugian Gesek (R)
Hs 1−R 5 ( L5+l 5 )−R 4 ( L 4+l 4 )−R 3 ( L3−l 3 )−R 2( L 2−l 2)−H 1 x 1000
R=
K ( L1+l 1 )
24,1−99,9 ( 4,5+3,84 )−(66,4 ) ( 3,5+20,7 )−( 88,5) ( 3,5+20,7 ) −(92,6)(3,5+ 27,3)−4 x 1000
R1=
3(4,5+12,18)

R = 242,5 mm/m

Anda mungkin juga menyukai