(TERM OF REFERENCE)
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
2022
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia sangat kaya akan berbagai sumber daya alam, termasuk keaneka ragaman
hayati yang terkandung di dalamnya. Sumberdaya alam hayati di artikan sebagai unsur
hayati (tumbuhan) dan unsur-unsur hewani (satwa) yang bersamaan dengan unsur-unsur
non hayati ( komponen tak hidup,contoh : matahari,air,udara,tanah,danhasil tambang)
disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem. Karena kekayaan sumber daya
alam, indonesia dikenal juga dengan sebutan negara paru-paru dunia dikarenakan
indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar ke 3
didunia. Selain itu indonesia juga dikenal dengan negara yg memiliki banyak tempat
pariwisata yang menarik.Menurut Mappi dalam Pradikta (2013:14) Objek wisata
dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu : Objek wisata alam, Objek wisata budaya,dan
Objek wisata buatan
Wisata alam adalah perjalanan yang memanfatkan potensi sumber daya alam dan tata
lingkungannya sebagai objek tujuan wisata (menurut kamus besar bahasa indonesia ).
Taman wisata alam adalah hutan wisata yang memiliki berbagai macam keindahan alam,
baik keindahan flora dan fauna maupun keindahan alam itu sendiri. Menurut undang
undang no 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati ekosistem . pasal 1
ayat 16 Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan
untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Menurut undang-undang Nomor.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan
Ekosistemnya, kawasan konservasi memiliki fungsi sebagai sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, dan pemanfaatan sumber daya alam
secara lestari. Secara garis besar kawasan konservasi terdiri atas Kawasan Suaka Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam. Kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam dan suaka magasatwa.
Sedangkan kawasan pelestarian alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman
wisata alam.
NTT di kenal juga sebagai salah satu provinsi yang memiliki destinasi wisata yang bayak
di minati seperti taman wisata alam tuti adagae di kecamatan alor timur laut kabupaten
alor. Kawasan ini juga memiliki hutan kenari dan hutan ampupu yang merupakan salah
satu objek wisata yang menarik bagi wisatawan selain pantai dan air panas. Di tempat
wisata ini juga memiliki banyak flora dan fauna yang hidup di lingkungan taman wista
alam tuti adagae. terjadinya perusakan lingkungan taman wisata alam tuti adagae baik
yang di sengaja mau pun tindak sengaja dapat mengakibatkan menurunya kualitas
keindahan lingkungan wisata dan juga dapat menurunkan populasi hewan atau tumbuhan
yang hidup di lingkungan tersebut.
Apalagi melakukan penebangang pohon dan membangun pondok yang berada di wilayah
kawasan hutan konservasi sumber daya alama taman wisata tuti adagae , merupakan
tindak pidana kejahatan yang telah melanggar ketentuan yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, sebagaimana disebutkan pada pasal 33 ayat (3), berbunyi, Setiap orang
dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain
dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
Undang Nomor 5 Tahun 1990 merupakan payung hukum untuk memberi sanksi kepada
pelaku yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan
zona lain di kawasan pelestarian alam.Akan tetapi nyatanya masih ada masyarakat yang
masih nekat melakukan tindak pidana melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan
fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari kawana pelestarian alam .Berikut ini
disajikan data putusan pengadilan terkait tindak pidana pelaku yang melalakukan
kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari kawasan
pelestarian alam pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Putusan Pengadilan pelaku yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari kawasan pelesatarian alam
Dari hasil keputusan pengadilan pada tabel tersebut menunjukan para terdakwa sama-sama melakukan pelanggaran hukum yang sama yaitu
sama –sama melakukan tindak pidana sama melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman
nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana peraturan hukum tentang pidana pelaku yang melalakukan kegiatan
yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman
wisata alam
2. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban pidana pelaku yang melalakukan
kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari
taman wisata alam
1.2 Tujuan dan Kegunaan
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaturan hukum tentang pidana pelaku yang melakukan
kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari
taman wisata alam
2. Untuk mengetahui bentuk pertanggungjawaban pidana pidana pelaku yang
melalakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona
lain dari taman wisata alam
1.2.2 Kegunaan
1) Manfaat teoritis
Sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Hukum Pidana
pada pelaksanaan penentuan kasus.
2) Manfaat Praktis
a) Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pelajar/mahasiswa untuk
mempelajari lebih dalam tentang hukum pidana.kasus pelaku yang melakukan
kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari
taman wisata alam
c) Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian lanjutan tentang hukum pidana kasus pelaku yang
melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona
lain dari taman wisata alam
SISTIMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pidana dan tindak pidana
B. Bentuk - bentuk tindak pidana
C. Pengertian dan ruang lingkup pertanggung jawaban pidana
D. Taman wisata alam dan fungsinya
E. Perlindungan kawasan hutan taman wisata alam
F. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penegakan hukum
BAB III METODE PENELITIAN
A. Sifat Dan Jenis Penelitian
1. Sifat Penelitian
2. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Bahan Hukum Primer
2. Bahan HukumSekunder
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Analisis Data
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Analisis Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku :