100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
5K tayangan6 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung Nilai Perolehan Air (NPA) untuk menentukan besaran pajak pemanfaatan air bawah tanah. NPA dihitung dengan rumus NPA = Volume x Faktor Nilai Air x Harga Dasar Air. Faktor Nilai Air dipengaruhi oleh komponen sumber daya alam dan kompensasi yang masing-masing memiliki bobot tertentu. Harga Dasar Air didasarkan pada biaya eksploitasi untuk mendapatkan air baku
Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung Nilai Perolehan Air (NPA) untuk menentukan besaran pajak pemanfaatan air bawah tanah. NPA dihitung dengan rumus NPA = Volume x Faktor Nilai Air x Harga Dasar Air. Faktor Nilai Air dipengaruhi oleh komponen sumber daya alam dan kompensasi yang masing-masing memiliki bobot tertentu. Harga Dasar Air didasarkan pada biaya eksploitasi untuk mendapatkan air baku
Dokumen tersebut menjelaskan cara menghitung Nilai Perolehan Air (NPA) untuk menentukan besaran pajak pemanfaatan air bawah tanah. NPA dihitung dengan rumus NPA = Volume x Faktor Nilai Air x Harga Dasar Air. Faktor Nilai Air dipengaruhi oleh komponen sumber daya alam dan kompensasi yang masing-masing memiliki bobot tertentu. Harga Dasar Air didasarkan pada biaya eksploitasi untuk mendapatkan air baku
Hab = I / Vp HDA : Harga Dasar Air jadi, NPA = V x Fna x Hab Fna : Faktor nilai air PAJAK air bawah tanah : 20 % x NPA Hab : Harga air baku Vp I : Investasi VOLUME METER AIR M I. Fna ( FAKTOR NILAI AIR ) Contoh : jenis penggunaan non niaga II. Hab Komponen Bobot % Jumlah A. SDA 1 x 0.6 = 0.6 B. KOMPENSASI 1 x 0.4 = 0.4 1.00 A. SDA 1 x 0.6 = 0.6 B. KOMPENSASI 1.1 x 0.4 = 0.44 1.04 A. SDA 1 x 0.6 = 0.6 B. KOMPENSASI 1.2 x 0.4 = 0.48 1.08 A. SDA 1 x 0.6 = 0.6 B. KOMPENSASI 1.3 x 0.4 = 0.52 1.12 A. SDA 1 x 0.6 = 0.6 B. KOMPENSASI 1.4 x 0.4 = 0.56 1.16 Kategori : A=Bobot komponen sumber daya alam B=Bobot komponen kompensasi III. NPA VOLUME RANGE VOL Fna Hab/HDA TOTAL I. Vol 0-50 M 50 x 1.00 x 1530 76,500 II. Vol 51-500 M 450 x 1.04 x 1530 716,040 III. Vol 501-1000 M 500 x 1.08 x 1530 826,200 IV. Vol 1001-2500 M 1,500 x 1.12 x 1530 2,570,400 V. Vol >2500 M 639 x 1.16 x 1530 1,134,097 5,323,237 PAJAK PABT 3,139 1,064,647 NPA KALKULASI 3,139 PRAKTIS : PERHITUNGAN PAJAK AIR BAWAH TANAH Berdasarkan Lampiran X Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1451 K/10/MEM/2000 : Volume rata - rata pengambilan air u/ produksi selama umur produksi 20% Contoh Perhitungan Harga air baku
Pembuatan sumur bor kedalaman 150 m = Rp. 150,000,000 Biaya operasional selama 5 tahun = Rp. 60,000,000 Jumlah = Rp. 210,000,000 Umur produksi = 5 tahun Debit sumur = 50 m3 / hari volume pengambilan air selama 5 TH = 5x365x50 = 91,250m3 Harga Air baku = 210,000,000/91,250 = Rp. 2,301/m3 3139 HDA = ( Faktor Nilai Air ) x ( Harga Air Baku ) NPA = (Volume) x (Faktor Nilai Air) x (Harga Air Baku) Contoh Actual Tagihan pajak ditempat saya bekerja Dihitung rumus disamping Apr-10 3,139 1,000,800 1,064,647 63,847 May-10 3,529 1,132,000 1,203,082 71,082 Jun-10 3,950 1,340,900 1,352,520 11,620 Jul-10 4,125 1,403,300 1,414,638 11,338 Aug-10 3,634 1,217,700 1,240,353 22,653 Sep-10 3,833 1,292,900 1,310,990 18,090 Oct-10 2,310 742,100 772,711 30,611 Nov-10 2,470 796,800 827,546 30,746 32,498 Selisih Selisih rata-rata (>) Bln Vol Air Tagihan pajak RINGKASAN A. DASAR PENGENAAN PAJAK 1. Jenis sumber air 2. Lokasi sumber air 3. Volume air yang di ambil 4. Kualitas air 5. Luas areal tempat pemakaian air 6. Musim pengambilan air 7. Tingkat kerusakan lingkungan akibat pengambilan air Besarnya pajak pemanfaatan air bawah tanah maksimum : 20% x NPA Cara menghitung Nilai Perolehan Air (NPA) adalah volume air yang diambil (V), dikalikan dengan harga dasar air (HDA) NPA = V x HAD B. NILAI PEROLEHAN AIR Nilai Perolehan air mengandung dua komponen yaitu Volume dan Harga Dasar Air (HDA). Komponen yang berupa volume adalah besarnya pengambilan air. Sedangkan komponen Harga Dasar Air besarnya ditentukan dari : 1. Komponen sumber daya alam a. Jenis air bawah tanah ( ABT dangkal, ABT dalam dan Mata air ) b. Lokasi sumber air bawah tanah (diluar jangkauan sumber air alternatif, didalam jangkauan sumber air alternatif ) c. Kualitas air tanah ( kualitas baik, kualitas jelek untuk bahan baku air minum ) 2. Komponen kompensasi pemulihan a. Biaya pemulihan akibat penurunan muka air bawah tanah b. Biaya pemulihan akibat salinisasi c. Biaya pemulihan akibat penurunan muka tanah ( Land subsidence ) d. Biaya pemulihan akibat pencemaran air bawah tanah 3. Komponen kompensasi peruntukan dan pengelolaan a. Non niaga b. Niaga kecil c. industri kecil d. Niaga besar e. Industri besar C. PENENTUAN NPA a. Tabel I Bobot komponen sumber daya alam (60%) No Peringkat Bobot 1 3 9 2 2 4 3 1 1 b. Tabel II Bobot komponen kompensasi (40%) No Peruntukan 0-50 m 51-500 m 501-1000 m 1001-2500 m >2500 m 1 Non niaga 1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 Niaga kecil 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 Industri kecil 3 3.3 3.6 3.9 4.5 4 Niaga besar 4 4.4 4.8 5.2 5.6 5 Industri besar 5 5.5 6.0 6.5 7.0 c. Prosentase komponen HDA KRITERIA % A 60% B 40% Lampiran X, KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL No : 1451 K/10/MEM/2000 TGL : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIK PENENTUAN NILAI PEROLEHAN AIR DARI PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH DALAM MENENTUKAN PAJAK PEMANFAATAN AIR BAWAH TANAH Kriteria Air bawah tanah, kualitas baik, ada sumber air alternatif Air bawah tanah, kualitas baik, tidak ada sumber air alternatif Air bawah tanah, kualitas jelek Sumber daya alam Kompensasi pemulihan, peruntukan dan pengolahan KOMPONEN D. HARGA AIR BAKU Air baku dalam pengertian ini merupakan air yang berasal dari air bawah tanah termasuk mata air yang telah diambil dari sumbernya dan telah siap dimanfatkan. Harga air baku merupakan niai rupiah dari biaya eksploitasi untuk mendapatkan air baku tersebut yang besarnya ditentukan oleh Daerah. Rumusan : Sumber daya alam = 60% dikalikan bobot komponen sumber daya alam (tabel I) Kompensasi = 40% dikalikan bobot komponen kompensasi (tabel II) + Jumlah = Faktor nilai air HDA = ( Faktor Nilai Air ) x ( Harga Air Baku ) NPA = (Volume) x (Faktor Nilai Air) x (Harga Air Baku) Contoh Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air 1. Perhitungan Air Baku Misal di suatu daerah, untuk mendapatkan air baku digunakan sumur bor dalam dengan perincian sebagai berikut : Pembuatan sumur bor kedalaman 150 m Biaya operasional selama 5 tahun Jumlah Umur produksi sumur bor tersebut dimisalkan 5 tahun, debit sumur bor 50 m3 / hari, Sehingga volume pengambilan atau produksi air selama 5 tahun adalah : = 5 x 365 x 50 m3 = 91,250 m3 Sehingga Harga Air Baku = Rp. 210,000,000 / 91,250 m3 = Rp. 2,301/m3 Untuk memperoleh harga air baku yan berasal dari mata air, dapat digunakan perhitungan seperti diatas dengan memasukkan komponen biaya penurapan, perpipaan dan biaya pengolahan. 2. Perhitungan Nilai Perolehan Air ~ untuk keperluan NIAGA ~Jumlah volume pemanfaatan air 3000 m3 ~Kualitas baik ~Ada sumber alternatif ( di dalam daerah jaringan PDAM ) Maka perhitungan NPA nya sebagai berikut : Perhitungan Faktor Nilai air Bobot % Jumlah 9 x 0.6 = 5.4 1 x 0.4 = 0.4 = 5.8 Bobot % Jumlah 9 x 0.6 = 5.4 1.1 x 0.4 = 0.44 = 5.84 Bobot % Jumlah 9 x 0.6 = 5.4 1.2 x 0.4 = 0.48 = 5.88 Bobot % Jumlah 9 x 0.6 = 5.4 1.3 x 0.4 = 0.52 = 5.92 Bobot % Jumlah 9 x 0.6 = 5.4 1.4 x 0.4 = 0.56 = 5.96 150,000,000 Rp 60,000,000 Rp 210,000,000 Rp Jumlah Jenis komponen Komponen SDA Jenis komponen Komponen SDA Komponen KOMPENSASI Jenis komponen Komponen KOMPENSASI Komponen SDA Jenis komponen Jumlah Faktor Nilai Air Vol >2500 M Jenis komponen Komponen KOMPENSASI Komponen SDA Jumlah Faktor Nilai Air Komponen SDA Komponen KOMPENSASI Komponen KOMPENSASI Jumlah Faktor Nilai Air Vol 0-50 M Vol 51-500 M Vol 501-1000 M Vol 1001-2500 M Faktor Nilai Air Jumlah Faktor Nilai Air Volume (M) FNA Harga Baku 50 x 5.80 x 2,301 Rp 450 x 5.84 x 2,301 Rp 500 x 5.88 x 2,301 Rp 1500 x 5.92 x 2,301 Rp 500 x 5.96 x 2,301 Rp 3000 20% E. PENUTUP Pedoman ini berisi tentang garis besar yang masih dimungkinkan untuk dirinci oleh daerah baik mengenai pembagian kelompok maupun besarnya bobot penilaian yang disesuaikan dengan kondisi sumber daya air bawah tanah serta kondisi sosial ekonomi Daerah setempat. Vol 501-1000 M 6,764,940 Rp Vol 0-50 M Vol 51-500 M 667,290 Rp 8,153,824 Rp 20,432,880 Rp 6,856,980 Rp PAJAK PABT Vol 1001-2500 M Vol >2500 M NPA 40,769,118 Rp 6,047,028 Rp Volume Range Jumlah