011/2013
II. PMK 38/PMK.011/2013
(Tmt 1 Maret 2013)
Contributed@prabukesuma
ASPEK PAJAK
I. Sebelum PMK 38/PMK.011/2013
Freight Forwarding
PPN
Nilai lain sebagai
Dasar Pengenaan
Pajak untuk Jasa
Pengiriman Paket
adalah 10% dari
jumlah tagihan /
jumlah yang
seharusnya ditagih.
KMK 75/KMK.03/2010
Jasa pengiriman
Paket
Merupakan suatu jumlah yang ditagih oleh pemberi jasa kepada pemilik
barang yang berasal dari pihak ketiga. Pihak-pihak yang terlibat dalam
transaksi ini :
Penerima jasa (pemilik barang)
Pemberi jasa (freight forwarder)
Pihak ketiga (air lines, shipping lines, trucking)
Pihak Ketiga
Pihak yg dilibatkan oleh
Pemberi Jasa
Freight Forwarding
Pemberi Jasa
2
3
Customer
pemilik barang
Tagihan Yang
di Reimburse:
Freight (Shipping
line, air line,
trucking)
THC
Warehouse charges
Cleaning Container
Lift on/off Container
PPN terutang atas
semua yang ditagihkan
Pihak Ketiga
Pihak yg dilibatkan oleh
Pemberi Jasa
Freight Forwarding
Pemberi Jasa
2
3
Customer
pemilik barang
ASPEK
PAJAK
Pembukuan
II. PMK 38/PMK.011/2013
PPN
Pengakuan Pendapatan
Kondisi
Diakui pendapatan
sebesar selisih tersebut
Freight Forwarding
case
PMK 38/PMK.011/2013
Kegiatan Pengusaha
JPT/FF .
Freight
Forwarding
huruf m.
untuk penyerahan JPT
(freight
forwarding)
yang di dalam tagihan
JPT tersebut terdapat
biaya
transportasi
(freight
charges)
adalah 10% (sepuluh
persen) dari jumlah
yang ditagih atau
seharusnya ditagih.
Uraian / Kondisi
Contoh dokumen
Pengguna Jasa/Pemilik
Barang
Pengusaha JPT/
FF
Hanya meneruskan
dokumen pihak ketiga
Hanya meneruskan
dokumen pihak ketiga
Kontra/perjanjian menyatakan
bahwa terdapat
reimbursement tagihan dari
pihak ketiga
Disetorkan oleh
pengusaha JPT/FF
kepada pihak ketiga
Tidak dicatat/diakui
sebagai penghasilan
Penyetoran reimbursement
tagihan kepada pihak ketiga yang
bersangkutan
Tidak dicatat/diakui
sebagai biaya/ beban
Kasus 1
Penyerahan JPT/FF berupa Freight saja
PT ABC (JPT/FF) melakukan penyerahan JPT/FF berupa biaya
transportasi menggunakan moda angkutan (freight) kapal laut,
dengan nilai Rp 50.000.000,- (belum termasuk PPN), kepada PT Z.
PPN Terutang
DPP Penyerahan JPT/FF
DPP Nilai Lain untuk penghitungan PPN terutang (10%)
PPN Terutang (10%)
Rupiah
50.000.000,5.000.000,500.000,-
Kasus 2
Penyerahan JPT/FF berupa Freight dan Kegiatan Lainnya
PT DEF (JPT/FF) melakukan penyerahan JPT/FF kepada PT Y yang terdiri
dari kegiatan sbb. (belum termasuk PPN):
Jenis Biaya
Rupiah
30.000.000,-
20.000.000,-
50.000.000,-
Total
100.000.000,-
Rupiah
100.000.000,10.000.000,-
1.000.000,-
Kasus 3
Penyerahan JPT/FF berupa Freight dan Kegiatan Lainnya
PT GHI (JPT/FF) melakukan penyerahan JPT/FF kepada PT X yang terdiri
dari kegiatan sbb. (belum termasuk PPN):
Jenis Biaya
Rupiah
30.000.000,-
20.000.000,-
50.000.000,-
Total
100.000.000,-
Rupiah
100.000.000,10.000.000,-
1.000.000,-
Catatan: Walaupun atas penyerahan tsb, JPT/FF menerbitkan 3 dokumen tagihan, penyerahan JPT/FF
tersebut merupakan satu kesatuan penyerahan JPT/FF.
Kasus 4
Penyerahan JPT/FF Terdapat unsur Freight (Reimbursement)
PT JKL (JPT/FF) melakukan penyerahan JPT/FF kepada PT W yang terdiri
dari kegiatan sbb. (belum termasuk PPN):
Jenis Biaya
Rupiah
15.000.000,-
5.000.000,-
2.000.000,-
Total
22.000.000,-
Kasus 4
Penjelasan:
Lanjutan..
Rupiah
22.000.000,-
2.200.000,-
Catatan:
DPP yang digunakan untuk penghitungan PPN yang terutang atas
penyerahan JPT/FF adalah Penggantian, karena dalam tagihan tidak
terdapat biaya transportasi (freight charges)
Kasus 5
Penyerahan JPT/FF Terdapat unsur Freight (Reimbursement)
Rupiah
14.000.000,-
6.000.000,-
62.000.000,-
Total
82.000.000,-
Kasus 5
Lanjutan..
PPN Terutang
Rupiah
82.000.000,8.200.000,820.000,-
Catatan:
Walaupun atas penyerahan tsb, JPT/FF menerbitkan tiga dokumen tagihan,
penyerahan JPT/FF tersebut merupakan satu kesatuan penyerahan JPT/FF.
DPP yang digunakan untuk penghitungan PPN yang terutang adalah Nilai Lain
sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang ditagih atau seharusnya
ditagih, karena dalam tagihan tersebut terdapat biaya transportasi (freight
charges).