DAN
AMORTISASI
PENGERTIAN PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu
aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa yang
diestimasi. Penyusutan perlu dilakukan karena
manfaat yang diberikan dan nilai dari aktiva
tersebut semakin berkurang. Pengurangan nilai
aktiva dibebankan secara bertahap.
Ketentuan tentang penyusutan menurut undang-
undang pajak tercantum pada Pasal 11 ayat (1)
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
Untuk menghitung besarnya penyusutan harta tetap
berwujud dibagi menjadi dua golongan yaitu:
Sedangkan menurut Pasal 11 UU No.36 Tahun 2008, harta yang dapat disusutkan adalah semua
harta yang berwujud yang dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan atau dimiliki untuk
memperoleh penghasilan, mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, kecuali tanah. Dengan
demikian menurut pajak harta yang dapat disusutkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
TARIF PENYUSUTAN
KELOMPOK
HARTA BERWUJUD MASA SALDO
MANFAAT GARIS LURUS MENURUN
I. BUKAN
BANGUNAN
* KELOMPOK 1 4 TAHUN 25% 50%
* KELOMPOK 2 8 TAHUN 12,5% 25%
* KELOMPOK 3 16 TAHUN 6,25% 12,5%
* KELOMPOK 4 20 TAHUN 5% 10%
II. BANGUNAN
* PERMANEN 20 TAHUN 5%
*TIDAK PERMANEN 10 TAHUN 10%
MENGHITUNG PENYUSUTAN
• Jenis harta
• Kelompok harta
• Masa manfaat
• Metode penyusutan
AMORTISASI
Gambar dibawah ini menunjukan kelompok, masa manfaat dan tarif amortisasi
harta tak berwujud :
I. TARIF PENYUSUTAN
KELOMPOK
HARTA TAK
BERWUJUD MASA SALDO
MANFAAT GARIS LURUS MENURUN