AMORTISASI
Gabriela Santoso 3203016014
Cicilia 3203016031
Debby Kurniawati 3203016036
Helena Tiffani Marie Jie 3203016181
PERBEDAAN PENYUSUTAN KOMERSIAL DAN FISKAL
Komersial Fiskal
Dasar penyusunan laporan keuangan menggunakan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah UU
SAK Perpajakan
Mengakui adanya nila residu Tidak mengakui adanya nilai residu
Masa manfaat harta berdasarkan umur ekonomis Masa manfaat harta ditentukan UU dalam
penggolongan tertentu
Hanya mengakui prinsip akrual basis Mengakui adanya prinsip kas basis dan akrual basis
Tujuan untuk menghitung laba bersih, mengukur kinerja Tujuan untuk menghitung besarnya pajak terutang.
dan kekayaan. Laporannya diajukan untuk pihak Laporannya ditujukan kepada fiskus
ketiga dan manajemen
HARTA YANG DAPAT DISUSUTKAN SECARA FISKAL
( PASAL 11 UU PPH)
• Harta yang dapat disusutkan secara fiskal adalah harta berwujud yang
memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun yang digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara objek pajak.
• Harta yang tidak disusutkan secara fiskal tersebut dijual atau dialihkan,
sebagai tambahan kemampuan ekonomis. Keuntungannya merupakan
objek pajak.
HARTA YANG DAPAT DISUSUTKAN SECARA FISKAL
( PASAL 11 UU PPH)
TEORI 3 VARIASI PENYUSUTAN TAHUNAN PADA SAAT KRITIS
Akhir Tahun
HARTA YANG DAPAT DISUSUTKAN SECARA FISKAL
( PASAL 11 UU PPH)
KELOMPOK DAN MASA MANFAAT HARTA
Kelompok Harta Masa Manfaat Metode yang
Berwujud Digunakan
Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 Tahun
Kelompok 2 8 Tahun
Garis Lurus
Kelompok 3 16 Tahun
Kelompok 4 20 Tahun
Garis Lurus /
Bangunan
Permanen 20 Tahun
Saldo Menurun
Tidak Permanen 10 Tahun
HARTA YANG DAPAT DISUSUTKAN SECARA FISKAL
( PASAL 11 UU PPH)
■ WP dapat menyusutkan harta mulai bulan digunakannya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau pada
bulan mulai menghasilkan sehingga terpenuhi prinsip matching costs
against revenue
■ Dasar penyusutan fiskal adalah nilai perolehan tanpa nilai residu
karena bersifat taksiran tidak nyata
■ Apabila WP melakukan penilaian kembali aktiva, maka dasar
penyusutan atas harta adalah nilai setelah dilakukan penilaian
kembali dengan masa manfaat penuh seperti awal mula perolehan
harta. Ada 2 metode penilaian harta setelah pengakuan pertama
yaitu metode biaya dan metode revaluasian
Harga Perolehan Harta
■ Harta yang diperoleh dari transaksi jual beli yang tidak dipengaruhi
hubungan istimewa dinilai sejumlah yang sesungguhnya
dikeluarkan untuk mendapatkan harta. Apabila dipengaruhi
hubungan istimewa, dinilai berdasarkan jumlah yang seharusnya
dikeluarkan
■ Harta yang diperoleh dari tukar-menukar dinilai berdasar jumlah
yang seharusnya dikeluarkan menurut harga pasar
■ Harta yang diperoleh dalam rangka likuidasi, penggabungan,
pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha dinilai
sejumlah yang seharusnya dikeluarkan berdasarkan harga pasar
wajar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan
Harga Perolehan Harta
■ Harta yang diperoleh karena sumbangan, bantuan, zakat, hibah
serta warisan yang memenuhi syarat Pasal 4 (3)(a) dan (b) UUPPh
dinilai sebesar nilai sisa buku fiskal harta/nilai yang ditetapkan
Dirjen Pajak dan bagi pemberi tidak dapat diakui sebagai
kerugian. Apabila tidak memenuhi syarat Pasal 4(3)(a), maka nilai
harta adalah sama dengan nilai pasar
■ Harta yang diperoleh dalam rangka setoran modal sebagai
pengganti saham / penyertaan modal badan adalah nilai pasar
harta (Pasal 4(3)(c))
■ Apabila WP melakukan penilaian kembali aktiva, maka dasar
penyusutan harta adalah nilai setelah penilaian kembali
Harga Perolehan Harta
■ Harga perolehan aktiva yang dibangun sendiri adalah sebesar
biaya pembangunan aktiva tersebut. Jika aktiva dibangun dengan
dana pinjaman, biaya bunga pinjaman selama masa
pembangunan harus dikapitalisir menjadi unsur harga perolehan
aktiva
■ Pajak masukan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
yang benar-benar telah dibayar dan terkait dengan kegiatan
memperoleh penghasilan sehubungan dengan perolehan harta
berwujud/tidak berwujud serta biaya lainnya yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun harus dikapitalisasi menjadi
unsur harga perolehan harta dan dibebankan melalui
penyusutan/amortisasi
Harga Perolehan Harta
3. Industri makanan dan minuman Mesin ringan yg dapat dipindahkan (huller, pemecah kulit, penyosoh, pengering, pallet)
4. Transportasi dan pergudangan Mobil taksi, bus, dan truk yang digunakan untuk angkutan umum
5. Industri semi konduktor Flash memory tester, writer machine, biporar test system, elimination (PE8-1), pose checker
6. Jasa Persewaan Peralatan Anchor, anchor chains, polyester rope, steel buoys, steel wire ropes, mooring accessoris
Tambat Air Dalam
7. Transportasi dan Pergudangan • Truk kerja utk pengangkutan dan bongkar muat
• Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat utk pengangkutan brg tertentu (gandum, bat-
batuan, biji tambang)
• Kapal yg khusus utk menghela/mendorong kapal-kapal suar, kapal pemadam kebakaran
• Perahu layar pakai atau tanpa motor (berat sampai dengan 250 DWT)
• Kapal balon
No Jenis Usaha Jenis harta
9. Industri semi konduktor Auto frame loader, automatic logic handler, baking oven, ball shear tester, bipolar test handler
(automatic), cleaning machine, coating machine, curing oven, cutting press, dambar cut
machine, dicer, die bonder, die shear test, dynamic burn-in system oven, dynamic test handler,
eliminator (PGE-01), full automatic handler, full automatic mark, hand maker, individual mark,
inserter remover machine, laser marker (FUM A-01), logic test system, marker (mark), memory
test system, molding, mounter, MPS automatic, MPS manual, O/S tester manual, pass oven, pose
checker, re-form machine, SMD stocker, taping machine, tiebar cut press, trimming/forming
machine, wire bonder, wire pull tester.
10. Jasa Persewaan Peralatan Spoolling Machines, Metocean Data Collector
Tambat Air Dalam
11. Jasa Telekomunikasi Seluler Mobile switching center, home location register, visitor location register, authentication centre,
equipment identity register, intelligent network service control point, intelligent network service
management point, radio base station, transceiver unit, terminal SDH/mini link, antenna.
Harta Berwujud Kelompok III
No Jenis Usaha Jenis harta
1. Pertambangan selain minyak dan gas Mesin-mesin yang dipakai dalam bidang pertambangan, termasuk mesin - mesin yang mengolah produk
pelikan
2. Permintaian, pertenunan dan • Mesin yang mengolah / menghasilkan produk-produk tekstil (misalnya kain katun, sutra, serat-serat
pencelupan buatan, wol dan bulu hewan lainnya, lena rami, permadani, kain-kain bulu, tule)
• Mesin untuk yang preparation, bleaching, dyeing, printing, finishing, texturing, packaging dan sejenisnya.
3. Perkayuan • Mesin yang mengolah / menghasilkan produk - produk kayu, barang-barang dari jerami, rumput dan
bahan anyaman lainnya.
• Mesin dan peralatan penggergajian kayu
4. Industri kimia • Mesin peralatan yang mengolah / menghasilkan produk industri kimia dan industri yang ada hubungannya
dengan industri kimia (misalnya bahan kimia anorganis, persenyawaan organis dan anorganis dan logam
mulia, elemen radio aktif, isotop, bahan kimia organis, produk farmasi, pupuk, obat celup, obat pewarna,
cat, pernis, minyak eteris dan resinoida-resinonida wangi-wangian, obat kecantikan dan obat rias, sabun,
detergent dan bahan organis pembersih lainnya, zat albumina, perekat, bahan peledak, produk pirotehnik,
korek api, alloy piroforis, barang fotografi dan sinematografi.
• Mesin yang mengolah / menghasilkan produk industri lainnya (misalnya damar tiruan, bahan plastik, ester
dan eter dari selulosa, karet sintetis, karet tiruan, kulit samak, jangat dan kulit mentah).
5. Industri mesin Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin menengah dan berat (misalnya mesin mobil, mesin kapal).
No Jenis Usaha Jenis Harta
6. Transportasi dan Pergudangan • Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang-barang
tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sejenisnya) termasuk kapal
pendingin dan kapal tangki, kapal penangkapan ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat
di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT.
• Kapal dibuat khusus untuk mengela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal
pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya, yang
mempunyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT.
• Dok terapung
• Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat di atas 250 DWT.
• Pesawat terbang dan helicopter-helicopter segala jenis.
7. Telekomunikasi Perangkat radio navigasi, radar dan kendali jarak jauh.
Harta Berwujud Kelompok IV
No Jenis Usaha Jenis harta
1. Konstruksi Mesin berat untuk konstruksi
2. Transportasi dan Pergudangan • Lokomotif uap dan tender atas rel
• Lokomotif uap atas rel, dijalankan dengan baterai atau dengan tenaga listrik dari
sumber lua
• Lokomotif atas rel lainnya
• Kereta, gerbong penumpang dan barang, termasuk kontainer khusus dibuat dan
diperlengkapi untuk ditarik dengan satu alat atau beberapa alat pengangkutan
• Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan
barang-barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan
sejenisnya) termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkap ikan dan
sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 1.000 DWT.
• Kapal dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal
pemadam kebakaran, kapal keruk, keran-keran terapung dan sebagainya, yang
mempunyai berat di atas 1.000 DWT.
• Dok-dok terapung
Jenis-jenis Harta berwujud untuk keperluan penyusutan bagi
kontraktor yang melakukan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan
Gas Bumi dalam Rangka Kontrak Bagi Hasil dengan Pertamina
(Realisasi produksi tahun ini : Potensi produksi dalam konsesi HPH) x100%,
dengan maksimum 20%
(Realisasi Produksi mineral tahun ini : Taksiran Deposit mineral yang bisa
ditambang ) x 100%, dengan batas maksimum 20%
Harta Tak Berwujud yang Dapat Diamortisasi
Dalam perpajakan tidak ada deplesi hak penambangan. Hal ini sudah
diatur dalam Pasal 33(3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat maka WP bukan pemilik sumber daya alam sehingga tidak
dapat mendeplesi.sumber daya alam adalah milik rakyat yang
dikuasakan kepada negara dan dimanfaatkan untyuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. WP pemegang hak penambangan
hanya dapat mengamortisasi hak dimaksud yang secara ekonomis,
pada hakikatnya, sepadan dengan deplesi.
Harta Tak Berwujud yang Dapat Diamortisasi
Jika jumlah produksi yang sebenarnya lebih kecil dari jumlah taksiran
produksi dan masih terdapat sisa pengeluaran untuk memperoleh hak
atau pengeluaran lainnya (yang belum diamortisasi), maka sisa
pengeluaran tersebut dapat dibebankan dalam tahun pajak yang
bersangkutan.
Jika terjadi pengalihan harta tak berwujud atau hak-hak lainnya
tersebut, maka nilai sisa buku fiskalnya dibebankan sebagai biaya,
sedangkan jumlah yang diterima atau diperoleh sebagai
penggantinya merupakan penghasilan dalam 1 tahun pengalihan.
Jika pengalihan tersebut dalam rangka sumbangan, hibah, bantuan,
dan warisan yang memenuhi syarat Pasal 4(3)(a) dan (b) UUPPh,
maka nilai sisa buku fiskal harta tidak dapat diakui sebagai biaya dan
bagi penerimanya bukan penghasilan.
Contoh soal penyusutan :
PT A membeli 1 unit truk untuk distribusi barang pada tanggal 1 Januari
2018 senilai Rp 400.000.000. Hitung penyusutan per tahun!a
Biaya Penyusutan
Tahun Harga Perolehan (Rp) %Penyusutan Nilai Sisa Buku (Rp)
(Rp)